Sering buang air kecil apa tanda hamil

Mual pada pagi hari adalah ciri umum tanda kehamilan. Tetapi, bukan hanya mual saja, masih banyak tanda-tanda kehamilan lainnya. Pasalnya tubuh yang sedang hamil sedang mempersiapkan diri untuk tumbuh kembang si Janin.

Maka dari itu, kerap kali ibu pada masa awal kehamilan suka memberikan tanda-tanda yang tidak biasanya selain mual-mual. Salah satu tanda kehamilan yang kerap membuat ibu hamil bingung adalah keputihan dan sering buang air kecil.

Tanda tersebut bisa saja mengarah kepada keputihan menjelang haid atau sering buang air kecil karena terlalu banyak minum teh. Nah, kira-kira tanda keputihan dan sering buang air itu merupakan gejala hamil atau bukan ya?

Jika kamu penasaran dengan gejala tersebut menunjukan kehamilan atau bukan, berikut Popmama.com telah merangkumnya.

1. Perbedaan keputihan karena haid dan tanda hamil

Sering buang air kecil apa tanda hamil

Pexels/RODNAE Productions

Munculnya keputihan pada masa kehamilan terjadi karena hormon estrogen dan aliran darah ke vagina mengalami peningkatan. Keputihan tanda kehamilan juga berbeda dengan keputihan saat menjelang menstruasi.

Bisa dilihat dari volume, waktu kemunculan, warna, dan testur. Berikut perbedaan keputihan tanda kehamilan dengan menjelang menstruasi.

  • Berdasarkan volume, keputihan tanda kehamilan umumnya lebih banyak daripada saat menjelang haid. Hal ini dikarenakan keputihan saat awal kehamilan terjadi untuk mencegah bakteri atau virus penyebab infeksi masuk ke dalam rahim dan bisa mengganggu kesehatan janin.
  • Waktu kemunculannya, biasanya keputihan sebagai tanda hamil itu datang setelah satu atau dua minggu terjadinya pembuahan. 
  • Tekstur, keputihan sebagai tanda kehamilan biasanya memiliki tekstur yang lebih kental daripada yang biasa muncul saat haid.
  • Warna, keputihan tanda kehamilan cenderung berwarna putih susu serta adanya bercak darah. Hal ini dikarenakan dinding rahim yang masih menyimpan sisa sel telur yang tidak dibuahi. Jadi, akan luruh dan digantikan dengan dinding rahim untuk menyambut janin. Sedangkan keputihan sebelum menstruasi berwarna kecokelatan atau kekuningan. Jika yang keluar berwarna hijau maka kemungkinan terjadi infeksi jamur di vagina.

2. Mengapa sering buang air kecil menunjukan tanda kehamilan?

Sering buang air kecil apa tanda hamil

Pexels/RODNAE Productions

Banyak yang mempertanyakan apakah sering buang air kecil bisa termasuk tanda kehamilan. Seringnya buang air kecil saat awal kehamilan karena rahim akan membesar untuk mempersiapkan tempat berkembangnya janin.

Hal ini akan membuat kandung kemih menjadi tertekan maka dari itu kamu merasa selalu ingin buang air kecil secara terus-menerus. Jadi, buang air kecil bisa jadi sebagai tanda kehamilan.

Namun, harus disertai dengan tanda-tanda lainnya, seperti mual, keputihan, kram perut, payudara membengkak, dan lainnya.

3. Apakah keputihan dan sering buang air kecil tanda kehamilan?

Sering buang air kecil apa tanda hamil

Pexels/Pixabay

Setelah melihat penjelasan di atas, dapat dipastikan bahwa keputihan dan intesitas buang air kecil yang meningkat merupakan tanda kehamilan. Namun, tanda-tanda ini juga harus disertai dengan gejala lainnya.

Kamu bisa menghitung apakah periode masa menstruasi mengalami keterlambatan atau tidak. Jika ya, kemungkinan hamil akan semakin besar dan bisa dipastikan dengan melakukan pemeriksaan kehamilan menggunakan test pack atau USG.

Itulah beberapa informasi terkait keputihan dan seringnya buang air kecil sebagai tanda kehamilan. Semoga informasi ini dapat membuat kamu bisa membedakan mana tanda kehamilan atau menjelang menstruasi. Semangat untuk para pejuang dua garis.

Baca juga:

  • Garis Positif di Test Pack Samar, Apakah Tanda Kehamilan?
  • Begini 4 Cara Membedakan Darah Menstruasi dan Flek Tanda Kehamilan
  • Telat Haid Sampai 10 Hari, Normalkah atau Ini Tanda Kehamilan Kimiawi?

Apakah sering buang air kecil tanda hamil? Tidak hanya mual dan terlambat menstruasi saja yang bisa menjadi tanda hamil. Namun, sering buang air kecil juga bisa menjadi salah satu tanda hamil.

Umumnya, wanita yang tidak hamil buang air kecil sebanyak 6-8 kali sehari. Akan tetapi, bagi wanita hamil intensitas pipis bisa berubah.

Di awal kehamilan, banyak wanita yang mengalami sering buang air kecil pada minggu ke 10 sampai 12, bahkan hingga pasca persalinan.

Hal tersebut disebabkan adanya perubahan hormonal saat hamil dan kondisi rahim yang membesar, sehingga kandung kemih tertekan yang menyebabkan produksi urin jadi lebih meningkat.

Agar lebih memahami mengenai sering buang air kecil tanda hamil, simak penjelasan lebih lengkap berikut ini.

Sering buang air kecil merupakan tanda-tanda mau hamil yang sangat umum dan wajar terjadi. Dengan demikian, salah satu tanda hamil ini tidak perlu dikhawatirkan. Kecuali, ada rasa sakit atau berdarah saat buang kecil.

Seperti yang sudah kita ketahui, sering buang air kecil disebabkan oleh perubahan hormonal yang meningkatkan produksi urine. Perubahan hormonal ini akan membuat aliran darah menuju ginjal menjadi lebih cepat, sehingga kandung kemih sering penuh dan produksi urine meningkat.

Produksi urine yang meningkat ini juga diakibatkan oleh adanya tekanan pada kandung kemih saat hamil. Rahim yang membesar untuk mempersiapkan tempat berkembangnya janin akan menekan kandung kemih, sehingga kamu akan jadi lebih sulit mengeluarkan semua urin.

Sering buang air kecil tanda hamil ini harus disertai dengan tanda-tanda lainnya, seperti terlambat menstruasi dari yang seharusnya, mual, payudara membengkak, kram perut, dan lain sebagainya.

Perubahan pola buang air kecil akibat kehamilan

Frekuensi buang air kecil yang terjadi saat masa kehamilan sangat tidak menentu. Bahkan, saat tertawa atau batuk, wanita hamil juga bisa mengeluarkan air pipis dengan sendirinya. 

Terkadang, sering buang air kecil ini juga dibarengi dengan flek coklat tanda hamil pada awal-awal masa pertumbuhan janin.

Umumnya, frekuensi sering buang air kecil akan sering terjadi pada trimester pertama, lalu menurun di trimester kedua, dan kembali muncul di trimester ketiga. Berikut adalah penjelasan lebih lengkapnya.

Trimester pertama

Pada trimester pertama ini sangat wajar apabila wanita hamil muda sering buang air kecil. Kondisi tersebut terjadi akibat peningkatan hormon Human Chorionic Gonadotropin (hCG) yang dapat membuat produksi urine menjadi meningkat dan disertai pembesaran rahim. Biasanya, di trimester pertama ini keinginan sering buang air kecil akan terasa setelah pembuahan atau sekitar waktu awal menstruasi.

Trimester kedua

Ketika memasuki trimester kedua, wanita hamil biasanya sudah mampu beradaptasi dengan perubahan kondisi rahim. Intensitas buang air kecil pun cenderung menurun. 

Hal tersebut dikarenakan ukuran dan letak rahim cenderung menjauhi kandung kemih. Meski demikian, sebagian wanita hamil masih bisa merasa sering buang air kecil karena dipicu oleh rasa cemas dan stres.

Trimester ketiga

Di trimester ketiga atau trimester terakhir, keinginan untuk buang air kecil akan muncul kembali, bahkan bisa lebih parah. Sering buang air kecil pada trimester ketiga ini bisa mengganggu waktu tidur kamu. 

Hal tersebut terjadi karena posisi janin berada di bawah panggul, sehingga memberi tekanan yang lebih kuat pada kandung kemih.

Pasca persalinan

Selain saat hamil, sering buang air kecil juga terjadi setelah persalinan. Bahkan, sebagian wanita yang baru saja melahirkan bisa secara tiba-tiba mengompol atau urin merembes saat kandung kemih terasa penuh. 

Penyebab sering buang air kecil pasca persalinan, yaitu melemahnya otot dasar panggul setelah melahirkan, terjadi kerusakan saraf yang mengontrol keluarnya urine, adanya gangguan saluran kemih dan kandung kemih ketika hamil, dan adanya episiotomi atau sayatan pada perineum saat persalinan.

Cara mengatasi sering buang air kecil saat hamil

Sering buang air kecil yang merupakan tanda-tanda hamil muda memang sangat mengganggu dan kadang membuat repot. Apalagi dengan kondisi tubuh yang hamil dan saat di malam hari. 

Selain mengganggu waktu tidur, wanita hamil bahkan bisa buang air kecil saat tertawa, batuk, bersih, dan lainnya secara tiba-tiba. Nah, agar kondisi tersebut tidak mengganggu aktivitas dan waktu istirahat, berikut cara mengatasi sering buang air kecil saat hamil yang bisa dilakukan.

1. Minum air yang cukup

Tubuh membutuhkan cairan yang cukup agar kinerja organ tubuh tidak terganggu dan tidak dehidrasi. Apalagi ketika kamu sedang hamil. Minum air putih sangat penting dilakukan selama masa kehamilan guna perkembangan janin yang optima. Namun, minum air putih tidak boleh berlebihan. Usahakan minum 8 gelas per hari dan hindari banyak minum air putih beberapa jam sebelum tidur.

2. Hindari konsumsi kafein

Minuman berkafein, seperti teh, kopi, dan minuman bersoda dapat meningkatkan frekuensi buang air kecil. Sebab itu, kamu perlu menghindari minuman tersebut untuk menekan frekuensi buang air kecil.

3. Majukan badan ketika buang air kecil

Saat buang air kecil, cobalah untuk memajukan badan atau mencondongkan tubuh ke depan. Hal tersebut dapat membuat kandung kemih kosong secara maksimal, sehingga dapat mencegah kamu mengalami sering buang air kecil.

4. Jaga berat badan

Salah satu cara mengatasi sering buang kecil saat hamil adalah menjaga berat badan. Usahakan berat badan tidak naik secara berlebih. 

Sebab, kenaikan berat badan yang berlebih atau tidak sesuai dengan standar kehamilan akan memberi tekanan ekstra pada kandung kemih, sehingga menyebabkan sering buang kecil.

5. Perbanyak istirahat

Sering buang kecil saat hamil bisa mengganggu jam tidur atau istirahat. Hal itu menyebabkan kamu menjadi merasa lelah di siang hari. Untuk itu, sangat dianjurkan mencari waktu untuk beristirahat dengan posisi kaki agak diangkat ke atas atau tidur siang.

Tanda hamil selain sering buang air kecil

Apakah sering buang air kecil tanda hamil? Salah satu tanda yang bisa kamu lihat saat hamil adalah frekuensi buang air kecil.

Sering buang air kecil adalah gejala kehamilan yang sangat umum. Namun, yang perlu diperhatikan adalah tanda orang hamil lainnya yang juga menyertai. Apa sajakah itu?

1. Perubahan pada payudara

Hal yang normal terjadi ketika kamu hamil adalah adanya perubahan pada payudara. Sekitar  usia kehamilan 4-6 minggu, kamu akan merasakan payudara membesar dan terasa sakit.

Hal tersebut dikarenakan meningkatnya hormon selama kehamilan. Dengan demikian, aliran darah payudara pun ikut meningkat, sehingga menyebabkan perubahan pada jaringan payudara.

Selain membesar, payudara juga akan terasa lebih padat dan sensitif, serta warna puting dan areola semakin menggelap hingga terlihatnya pembuluh darah di payudara akan semakin jelas.

2. Lebih cepat lelah

Peningkatan hormon progesteron, peningkatan jumlah darah, detak jantung, dan metabolisme tubuh menyebabkan kamu menjadi jauh lebih lelah. Jadi, tidak heran jika kamu merasa lelah lebih lelah dari biasanya. 

Rasa lelah yang kamu rasakan ini akan berkepanjangan, apalagi di trimester pertama kehamilan. 

3. Mual dan muntah

Selain sering buang air kecil, tanda kehamilan lainnya yang mudah dikenali adalah mual dan muntah. Mual dan muntah ini biasanya dirasakan saat usia kehamilan 6 minggu atau bisa juga lebih awal.

Beberapa wanita merasakan mual dan muntah pada minggu kedua atau segera setelah pembuahan terjadi. Bisa di pagi hari (morning sickness) atau bisa juga dirasakan sepanjang hari.

Hal tersebut bisa terjadi karena adanya peningkatan hormon Human Chorionic Gonadotropin (hCG) atau hormon kehamilan. 

4. Sensitif terhadap bau

Tanda kehamilan yang wajar dirasakan selain buang air kecil adalah semakin sensitifnya indra penciuman. Kepekaan hidung untuk mencium bau akan meningkat drastis, sehingga tidak jarang membuat kamu merasakan ngidam atau malah menjadi pusing, mual, hingga muntah.

5. Hilangnya nafsu makan

Hilangnya nafsu makan juga bisa menjadi tanda kehamilan. Apalagi di trimester pertama kehamilan.

Masalah nafsu makan ini umumnya terjadi akibat adanya peningkatan hormon Human Chorionic Gonadotropin (hCG) dan morning sickness yang juga kamu rasakan.

Tingkat hCG akan memuncak dan turun pada sekitar minggu kesebelas kehamilan. Jadi, kamu perlu bersikap waspada jika hilangnya nafsu makan ini terus berlanjut sepanjang kehamilan.

6. Konstipasi

Konstipasi atau sembelit disebabkan oleh perubahan hormon. Hormon tersebut membuat kerja sistem pencernaan menjadi lebih lambat, sehingga membuat wanita hamil kerap mengalami konstipasi. 

7. Suasana hati yang mudah berubah

Suasana hati yang mudah berubah juga termasuk sebagai tanda kehamilan. Perubahan suasana hati yang cepat atau mood swing ini terjadi dalam waktu yang lebih lama dan biasanya terjadi di trimester pertama dan ketiga.

Nantinya, kamu jadi lebih mudah tersinggung, marah, kesal, bahkan menangis. Ada beberapa faktor yang menyebabkan terjadinya mood swing ini berkaitan dengan perubahan hormon, perubahan pada tubuh, kurang tidur, kelelahan, rasa cemas, dan stres.

8. Pusing

Tanda kehamilan yang mungkin kamu rasakan selanjutnya adalah sakit kepala atau pusing. Meningkatnya hormon menyebabkan pembuluh darah menjadi rileks dan melebar. Di mana hal tersebut akan membantu kamu dalam meningkatkan aliran darah ke janin.

Meski demikian, hal tersebut membuat pengembalian darah di pembuluh darah menjadi, sehingga tekanan darah menjadi lebih rendah dari biasanya dan dapat mengurangi aliran darah ke otak yang menyebabkan kamu merasa pusing.

9. Keluar bercak darah dari vagina

Keluar bercak/flek dari vagina juga merupakan tanda kehamilan. Flek yang terjadi ini bisa juga disebut sebagai pendarahan implantasi yang terjadi ketika sel telur yang dibuahi menempel pada lapisan dinding rahim.

Flek yang keluar dari vagina ini terjadi pada kira-kira 20% wanita di awal kehamilan atau sekitar 12 minggu pertama. Jadi, hal ini normal terjadi dan tidak perlu dikhawatirkan ya.

Penyebab sering buang air kecil yang bukan tanda hamil

Hamil adalah sebuah kabar bahagia yang banyak dinanti oleh setiap wanita. Sering buang air kecil memang dikenali sebagai tanda hamil.

Akan tetapi, jika kamu sering buang air kecil padahal hanya minum sedikit atau tidak mengonsumsi makanan dan minuman yang dapat menyebabkan sering buang air kecil, ini bisa menjadi suatu tanda penyakit yang perlu diwaspadai.

1. Infeksi kandung kemih

Penyakit yang umum terjadi adalah infeksi saluran kencing (ISK). Di mana kondisi ini terjadi ketika bakteri menyerang saluran kemih, ginjal, ureter, uretra, atau kandung kemih.

Akan tetapi, biasanya infeksi saluran kemih terjadi di uretra dan kandung kemih. Hal tersebut menyebabkan peradangan yang dapat mengganggu kemampuan kandung kemih untuk menahan buang air kecil.

Selain sering buang air kecil, ada gejala lain yang juga menandakan terjadinya ISK, yaitu demam dan nyeri perut bagian bawah atau pinggang. 

2. Diabetes

Sering buang air kecil adalah salah satu gejala diabetes. Tanda ini semakin menguatkan diagnosis diabetes apabila kamu sering buang air kecil pada malam hari.

Seseorang yang terkena diabetes cenderung sering buang air kecil karena kadar gula darah di dalam tubuh sudah terlampau tinggi, sehingga ginjal tidak bisa menyerap semua gula yang ada di dalam tubuh. 

Hal tersebut membuat ginjal bekerja keras untuk menyaring dan mengeluarkan kelebihan gula darah tersebut melalui urine.

3. Masalah pada prostat

Pembesaran prostat yang terjadi dapat menekan uretra atau saluran kemih, sehingga menyebabkan dinding kandung kemih menjadi lebih sensitif. 

Hal itulah yang mengakibatkan kandung kemih mudah berkontraksi dan mengakibatkan sering buang air kecil walaupun hanya ada sedikit urine.

4. Mengalami struk

Sering buang air kecil juga dialami oleh penderita struk. Terkadang, penyakit struk dapat merusak saraf yang berguna untuk mengontrol kandung kemih. 

Hal ini mengakibatkan penderita struk sering buang air kecil berlebihan meskipun dalam jumlah urine sedikit. 

5. Adanya tumor pada selangkangan

Sering buang air kecil juga termasuk tanda adanya tumor atau kanker pada selangkangan. Hal itu disebabkan tumor mengambil lebih banyak ruang di dalam atau di sekitar kandung kemih. 

Oleh karena itu, apabila ada benjolan dan merasa sakit saat buang air kecil segeralah periksakan ke dokter.

6. Menggunakan obat-obatan diuretik

Pemakaian atau konsumsi obat-obatan diuretik dapat meningkatkan frekuensi buang air kecil. Biasanya, obat ini digunakan untuk pengobatan hipertensi atau untuk penumpukan cairan dalam tubuh yang akan dikeluarkan oleh ginjal.

7. Mengalami vaginitis

Vaginitis atau peradangan pada vagina terjadi saat kemaluan wanita terinfeksi jamur, bakteri, dan virus. 

Selain itu, vaginitis juga bisa disebabkan oleh penggunaan obat tertentu, perubahan hormon, efek bahan kimia, atau pakaian yang digunakan.

Biasanya, gejala umum vaginitis yang akan dirasakan adalah timbulnya rasa gatal dan panas saat buang air kecil, keluarnya cairan berbau, dan frekuensi buang air kecil lebih sering dari biasanya.

8. Konsumsi alkohol atau kafein yang terlalu banyak

Kebiasaan mengonsumsi terlalu banyak alkohol dan kafein bisa menyebabkan  sering buang air kecil. Kafein bersifat diuretik karena meningkatkan jumlah garam dan air yang keluar dari ginjal, sehingga menyebabkan terjadinya sering buang air kecil.

Beberapa minuman yang mengandung kafein, antara lain kopi, soda, teh, es krim, dan coklat. Untuk itu, ada baiknya kamu membatasi konsumsi minuman tadi agar tidak berlebihan.

Itu dia beberapa penyebab sering buang air kecil yang bukan tanda hamil. Jika ingin benar-benar mengetahui hasil kehamilan yang akurat, sebaiknya kamu berkonsultasi dengan dokter spesialis kandungan.

Untuk melakukan pemeriksaan ke dokter spesialis seperti dokter kandungan memang membutuhkan biaya yang cukup besar. Oleh karena itu, proteksi dirimu saat hamil dengan asuransi kesehatan dari Lifepal. 

Di Lifepal, banyak tersedia pilihan asuransi kesehatan yang dapat melindungimu dan orang-orang tercinta dari serangan penyakit tak terduga. Pilih asuransi sesuai kebutuhanmu di sini, yuk!

Pertanyaan seputar sering buang air kecil tanda hamil

Apakah sering buang air kecil merupakan tanda awal kehamilan?

Di awal kehamilan, tubuh akan mengalami perubahan hormonal yang dapat meningkatkan produksi urin. Jadi, sering buang air kecil tanda hamil bisa jadi benar, namun bisa juga disebabkan oleh kondisi lainnya.

Apa ciri ciri orang mau hamil?

Ciri kehamilan selain sering buang air kecil bisa juga ditandai dengan perut kembung, mual, muntah, muncul jerawat, sakit kepala, muncul ngidam, sembelit, nyeri sendi dan otot, hingga kram perut. Apabila kamu positif hamil, sebaiknya proteksi dirimu dengan asuransi melahirkan agar lebih aman dan nyaman saat persalinan nanti.

Berapa kali buang air kecil saat hamil muda?

Melansir The Bump, lebih dari 99 persen wanita mengalami sering pipis saat hamil muda. Sebelum hamil, umumnya wanita berkemih sebanyak enam sampai delapan kali sehari. Namun, intensitas pipis bisa berubah tergantung jenis asupan (kafein jadi membuat Anda sering kencing) dan seberapa banyak Anda minum.

Apa ciri ciri hamil 1 hari?

Tanda-tanda Hamil 1 Hari.
Payudara membengkak dan lebih lunak..
Mual plus muntah ataupun tidak..
Lebih sering buang air kecil..
Kelelahan..
Perut kembung..
Suasana hati mudah berubah..
Muncul bercak darah dari vagina..
Nyeri atau kram perut bagian bawah..

Buang air kecil terus menerus tanda apa?

Infeksi saluran kemih (ISK) adalah penyebab sering buang air kecil yang paling umum. Kondisi ini terjadi ketika bakteri menyerang saluran kemih. Hal tersebut menyebabkan peradangan, sehingga mengganggu kemampuan kandung kemih untuk menahan kencing.