Kota Makkah berada di dataran rendah yang bernama

BUKAN hanya Jakarta yang sering dilanda banjir. Mekkah yang merupakan kota suci umat Islam pun tak luput dari terjangan banjir. Bahkan bisa dikatakan, banjir bisa jadi merupakan bencana alam yang kerap melanda wilayah Mekkah dari zaman ke zaman. Mengapa air bah bisa melanda kota suci umat Islam ini?

Menurut para ahli dikarenakan letak geografis kota tersebut yang diapit beberapa bukit. Hal ini menjadikan Mekkah berada di dataran rendah yang letaknya berupa cekungan. Air hujan tidak dapat dapat mudah diserap oleh tanah, mengingat lahan tanah Arab, yang kering kerontang.

Menurut Arifin Bey, Tanya Jawab tentang Islam, sesungguhnya struktur tanah di Mekkah terdiri dari pasir dan batu-batuan sejenis pualam. Konon batu-batu tersebut sangat kuat dan keras. Akibat tingkat kepadatan dan kerapatan-nya yang luar biasa tersebut, menyebabkan curah hujan tidak teresap oleh tanah dan langsung mengalir begitu saja ke kawasan Mekkah yang menyerupai mangkuk raksasa tersebut.

Di luar bencana banjir besar di era Nabi Nuh, Mekkah pernah beberapa kali mengalami kedatangan sang air bah. Salah satu yang dianggap paling besar terjadi ketika Muhammad masih berusia 35 tahun (lima tahun sebelum dia diangkat sebagai Rasul). Menurut Muhammad Husain Haekal dalam Sejarah Hidup Muhammad, akibat banjir itu, Masjidil Haram terendam air dan terancam runtuh. Untuk mengantisipasi situasi tersebut, para tokoh Quraisy sepakat untuk memperbaiki Ka'bah dan menyewa seorang arsitek Romawi bernama Baqum.

Kota Makkah berada di dataran rendah yang bernama

Begitu pembangunan Kakbah selesai, muncul perselisihan yang berawal dari masalah tentang siapa yang layak meletakkan batu suci Hajar Aswad ke tempat semula. Begitu alotnya pembahasan soal ini hingga sampai 5 hari tak ada keputusan. Alih-alih melahirkan sebuah pemufakatan, yang ada malah hampir saja para tokoh Quriasy menggantikan lidah dengan khanjar mereka masing-masing untuk sebuah pertempuran berdarah. Di tengah situasi kritis ini, Abu Umayah menawarkan jalan keluar: peletakan Hajar Aswad akan dipimpin oleh seseorang yang pertama kali masuk lewat pintu Masjidil Haram keesokan harinya. Sejarah mencatat, Muhammad ternyata menjadi orang yang pertama kali masuk pintu Masjidil Haram.

Begitu sepakat memilih Muhammad, para tokoh Quraisy itu berkumpul untuk meletakkan Hajar Aswad . Setelah meminta sehelai selendang, Muhammad lantas meminta para pemuka kabilah supaya masing-masing memegang ujung-ujung selendang lalu mengangkatnya bersama-sama. Setelah mendekati posisi penempatan Hajar Aswad, Muhammad mengambil batu hitam itu lalu meletakkannya ke tempat semula. Sejak itulah Muhammad diyakini oleh kaumnya sebagai "Al-Amin" yang artinya dapat dipercaya.

Setelah peristiwa tersebut, lama Mekkah tak dikunjungi banjir pada zaman Khalifah Umar ibn Khattab, sang air bah datang kembali. Akibatnya, Kabah mengalami kerusakan parah karena sebahagian dindingnya (Kabah pada saat itu dibangun dengan bahan batu dan direkat dengan tanah/lumpur bukan semen sebagaimana sekarang). Tahun 1039 M, lagi-lagi Mekkah dilanda air bah.

Namun banjir Mekkah yang sempat terdokumentasikan terjadi pada 1941 dan 2012 lalu. Dari foto-foto lama yang terpublikasikan secara luas, banjir 1941 menyebabkan bagian dalam Masjidil Haram terendam air hingga hampir setengahnya menyentuh Kabah.Di beberapa tempat bahkan mencapai leher orang dewasa. Konon karena banjir-banjir yang pernah melanda Mekkah ini membuat beberapa tiang Masjidil Haram, yang terbuat dari kayu menjadi lapuk dan rapuh. [islamindonesia ]

Kota Makkah

Rep: Syahruddin el-Fikri Red: Agung Sasongko

REPUBLIKA.CO.ID,

JAKARTA -- Beberapa nama kota Makkah sangat menarik dikaji melalui firman Allah dalam surah al-An'am [6] ayat 92 yang menyebut Kota Makkah dengan sebutan Ummul Qura, yang berarti ibunya para negeri atau yang paling mulia dari negeri-negeri lainnya yang muncul kemudian.

Ummul Qura berasal dari bahasa Arab, yakni Umm yang berarti ibu atau induk, sedangkan Qura adalah jamak dari Qaryah yang berarti kampung, desa, kota, atau negeri. (Baca: Ini Berbagai Julukan Kota Makkah)

Kata Ummul Qura disebutkan Alquran sebanyak dua kali, yakni pada surah Al-An'am [6]: 92 dan surah Asysyuura [42]: 7. ''Dan, ini (Alquran) adalah kitab yang telah Kami turunkan dengan penuh berkah dan membenarkan kitab-kitab yang (diturunkan) sebelumnya agar engkau memberi peringatan kepada (penduduk) Ummul Qura (Makkah) dan orang-orang yang ada di sekitarnya. Orang-orang yang beriman kepada (kehidupan) akhirat tentu beriman kepadanya (Alquran) dan mereka selalu memelihara shalatnya." (QS Al-An'am [6]: 92). ''Demikianlah Kami wahyukan kepadamu Alquran dalam bahasa Arab supaya kamu memberi peringatan kepada Ummul Qura (penduduk Makkah) dan penduduk (negeri-negeri) sekelilingnya serta memberi peringatan (pula) tentang hari berkumpul (kiamat) yang tidak ada keraguan padanya. Segolongan masuk surga dan segolongan masuk Jahannam.'' (QS Asysyuura[42]: 7). Ummul Qura adalah sebutan khas untuk Kota Makkah. Penyebutan kata (Ummul Qura) ini karena Kota Makkah adalah kota atau negeri yang tertua di seluruh dunia. Tak ada negeri lain sebelum kota ini. Bahkan, penyebutan sebagai kota tertua ini merujuk pada keterangan Alquran surah Ali Imran [3] ayat 96. ''Sesungguhnya, rumah yang mula-mula dibangun untuk (tempat beribadat) manusia ialah Baitullah yang di Bakkah (Makkah) yang diberkahi dan menjadi petunjuk bagi semua manusia.'' Berdasarkan keterangan di atas, Baitullah adalah tempat ibadah pertama yang dibangun di dunia. Dalam beberapa riwayat, Ka'bah dahulunya dibangun oleh Nabi Adam AS yang hidup sekitar 5872-4942 SM. (Lihat penjelasan Sami bin Abdullah Al-Maghluts dalam Atlas Sejarah Nabi dan Rasul). Namun, ketika banjir besar terjadi, Kota Makkah dan Ka'bah terendam sehingga mengalami kerusakan dan tertutup tanah. Hal ini disebabkan kota tersebut, terutama Ka'bah, yang berada di dataran rendah. Lalu, Allah memerintahkan Nabi Ibrahim AS dan dibantu oleh Nabi Ismail AS untuk menyempurnakan pembangunan fondasi Ka'bah (Baitullah) pada posisi yang sebelumnya. Dengan penjelasan surah Ali Imran [3] ayat 96 tersebut, dapatlah dipahami bahwa kota atau negeri yang paling tua adalah Makkah. Bahkan, sejumlah ahli tafsir juga berpendapat, Ummul Qura adalah Kota Makkah. Kota Makkah terletak di perut lembah yang dikelilingi oleh bukit-bukit dari segala arah: dari sebelah timur membentang bukit (Jabal) Abu Qubais serta dari barat dibatasi oleh dua bukit (gunung) Qa'aiqa' yang keduanya berbentuk bulan sabit mengelilingi perkampungan Makkah. Daerah ini dikenal sebagai bagian yang rendah dari lembah tersebut. Bagian yang tinggi dikenal dengan nama Al-Mu'alaah dan pada bagian ujung-ujung kedua bukit yang berbentuk bulan sabit tersebut dibangun rumah-rumah sederhana milik orang-orang pedalaman (A'rab). (Lihat As-Sirah an-Nabawiyah Ash-Shahihah oleh Akram Dhiya Al-Umary, 1: 77).

Secara geografis, kota ini terletak pada posisi 39-49 derajat bujur timur (BT) dan 21-26 lintang utara (LU).

  • sejarah kota makkah
  • kota makkah
  • kota suci makkah

Kota Makkah berada di dataran rendah yang bernama

Makkah[a], secara resmi bernama Makkah al-Mukarramah (bahasa Arab: مكة المكرمة, translit. Makkat al-Mukarramah, har. 'Makkah, Kota yang Mulia'‎), adalah salah satu kota suci Islam dan ibukota Provinsi Makkah, Arab Saudi.[2] Kota ini terletak 70 km (43 mi) ke daratan dari Jeddah di Laut Merah, di sebuah lembah kecil 277 m (909 ft) di atas permukaan laut. Populasi terakhir yang tercatat berjumlah 1.578.722 jiwa pada tahun 2015.[3] Diperkirakan populasi metro pada tahun 2020 adalah 2,042 juta jiwa, membuat Makkah sebagai kota terpadat ketiga di kerajaan. Peziarah yang berdatangan berjumlah tiga kali lipat dari penduduk setempat selama ibadah Haji setiap bulan Zulhijah.

Kota Makkah berada di dataran rendah yang bernama

Makkah

مكة المكرمة
Makkah al-Mukarramah

Kota Suci Makkah
Kota Makkah berada di dataran rendah yang bernama

Atas: Makkah dilihat dari Jabal an-Nur hingga timur laut kota. Diptoret tahun 2009
Bawah: Masjidil Haram pada tahun 2009.

Julukan: 

Ummul-Qura (أم القرى)
Bakkah (بكة)

Kota Makkah berada di dataran rendah yang bernama

Kota Makkah berada di dataran rendah yang bernama

Makkah

Koordinat: 21°25′21″N 39°49′24″E / 21.42250°N 39.82333°E / 21.42250; 39.82333Negara
Kota Makkah berada di dataran rendah yang bernama
Arab SaudiProvinsiProvinsi MakkahKegubernuranKegubernuran MakkahPemerintahan

 • Wali kota [Makkah]]Osama Al Bar • Gubernur Provinsi MakkahKhalid bin Faisal Al SaudKetinggian

277 m (909 ft)Populasi

 (2015)

 • Total1.578.722 • Perkiraan 

(2020)

2.042.000 • PeringkatKe-3 di Arab SaudiDemonimMakki
مكيZona waktuUTC+3 (EAT)Situs webwww.holymakkah.gov.sa

Makkah merupakan tempat lahir dari Muhammad. Gua Hira yang terletak di atas Jabal an-Nur berada di kota Makkah dan gua tersebut merupakan lokasi yang umat Islam percaya bahwa al-Qur'an pertama kali diturunkan kepada Muhammad.[4][5] Mengunjungi Makkah untuk ibadah Haji merupakan kewajiban bagi umat Islam yang mampu (pemenuhan rukun Islam). Masjidil Haram merupakan rumah bagi Ka'bah—diyakini oleh umat Islam telah dibangun oleh Ibrahim dan Isma'il—yang merupakan salah satu situs suci Islam dan patokan arah salat bagi umat Islam (kiblat), yang memperkuat makna kota Makkah bagi umat Islam.[6]

Para penguasa Muslim, baik dari dalam maupun dari sekitar wilayah tersebut telah lama mencoba untuk merebut kota Makkah dan mempertahankan kota tersebut dalam kekuasaannya. Dengan demikian, seperti halnya kebanyakan wilayah Hijaz, kota tersebut mengalami berbagai perubahan rezim yang berutang pada sejarahnya yang kaya. Kota ini akhirnya ditaklukan dalam penaklukan Hijaz oleh Saudi yang dipimpin oleh Ibnu Saud dan sekutunya pada tahun 1925. Sejak itu, Makkah terlihat ekspansi yang luar biasa dalam ukuran dan infrastruktur dengan bangunan modern yang lebih baru seperti Menara Abraj Al Bait, bangunan tertinggi keempat di dunia dan terbesar ketiga berdasarkan luas lantai yang menjulang tinggi di atas Masjidil Haram. Pemerintah Saudi juga melakukan penghancuran beberapa bangunan bersejarah dan situs arkeologi, seperti Benteng Ajyad.[7][8][9] Kalangan non-Muslim sangat dilarang untuk memasuki kota Makkah.[10][11]

Umat Islam dari seluruh dunia mengunjungi kota Makkah, tidak hanya untuk ibadah Haji dan Umrah, tetapi juga sebagai turis untuk mengunjungi landmark wilayah tersebut, seperti Masjid Aisyah dan situs yang dikunjungi oleh jamaah Haji dan Umrah. Makkah sekarang menjadi rumah bagi dua bangunan termahal di dunia, Masjidil Haram yang senilai 100 miliar dolar AS dan kompleks Menara Abraj Al Bait yang senilai 15 miliar dolar AS.

Kota Makkah terletak sekitar 600 km sebelah selatan kota Madinah, kurang lebih 200 km sebelah timur laut kota Jeddah. Kota ini merupakan lembah kering, dikelilingi pegunungan karang yang tandus dengan bangunan Ka'bah sebagai pusatnya. Dengan demikian, pada masa dahulu kota ini rawan banjir bila di musim hujan sebelum akhirnya pemerintah Arab Saudi memperbaiki kota ini dan merenovasi kota ini. Seperti pada umumnya kota-kota di wilayah Arab Saudi, kota ini beriklim gurun.

Panjang lembah barat ke timur sekitar 3 km, sedangkan panjang lembah utara ke selatan sekitar 1,5 km. Kota ini dikelilingi oleh beberapa gunung, diantaranya gunung Abu Qubais pada bagian timur, gunung Abi Badidah (Kudai) dan gunung Khundamah pada bagian selatan, gunung Al Falj, gunung Qaiqa'an, gunung Hindi, gunung Lu'lu dan gunung Kada (gunung tertinggi) pada bagian utara. Dulu, hanya ada tiga jalan yang bisa dilalui untuk masuk Makkah. Yaitu celah utara di kaki gunung Al Falh, celah barat menuju Laut Merah dan celah selatan menuju Yaman.[12]

Data iklim Mekkah
Bulan Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agt Sep Okt Nov Des Tahun
Rekor tertinggi °C (°F) 37.4
(99.3)
38.3
(100.9)
42.4
(108.3)
44.7
(112.5)
49.4
(120.9)
49.6
(121.3)
49.8
(121.6)
49.7
(121.5)
49.4
(120.9)
47.0
(116.6)
41.2
(106.2)
38.4
(101.1)
49.8
(121.6)
Rata-rata tertinggi °C (°F) 30.5
(86.9)
31.7
(89.1)
34.9
(94.8)
38.7
(101.7)
42.0
(107.6)
43.8
(110.8)
43.0
(109.4)
42.8
(109)
42.8
(109)
40.1
(104.2)
35.2
(95.4)
32.0
(89.6)
38.1
(100.6)
Rata-rata harian °C (°F) 24.0
(75.2)
24.7
(76.5)
27.3
(81.1)
31.0
(87.8)
34.3
(93.7)
35.8
(96.4)
35.9
(96.6)
35.7
(96.3)
35.0
(95)
32.2
(90)
28.4
(83.1)
25.6
(78.1)
30.8
(87.4)
Rata-rata terendah °C (°F) 18.8
(65.8)
19.1
(66.4)
21.1
(70)
24.5
(76.1)
27.6
(81.7)
28.6
(83.5)
29.1
(84.4)
29.5
(85.1)
28.9
(84)
25.9
(78.6)
23.0
(73.4)
20.3
(68.5)
24.7
(76.5)
Rekor terendah °C (°F) 11.0
(51.8)
10.0
(50)
13.0
(55.4)
15.6
(60.1)
20.3
(68.5)
22.0
(71.6)
23.4
(74.1)
23.4
(74.1)
22.0
(71.6)
18.0
(64.4)
16.4
(61.5)
12.4
(54.3)
10.0
(50)
Presipitasi mm (inci) 20.8
(0.819)
3.0
(0.118)
5.5
(0.217)
10.3
(0.406)
1.2
(0.047)
0.0
(0)
1.4
(0.055)
5.0
(0.197)
5.4
(0.213)
14.5
(0.571)
22.6
(0.89)
22.1
(0.87)
111.8
(4.402)
Rata-rata hari hujan atau bersalju 4.0 0.9 1.8 1.8 0.7 0.0 0.3 1.5 2.0 1.9 3.9 3.6 22.4
% kelembapan 58 54 48 43 36 33 34 39 45 50 58 59 59
Rata-rata sinar matahari bulanan 260.4 245.8 282.1 282.0 303.8 321.0 313.1 297.6 282.0 300.7 264.0 248.0 3.400,5
Rata-rata sinar matahari harian 8.4 8.7 9.1 9.4 9.8 10.7 10.1 9.6 9.4 9.7 8.8 8.0 9.3
Sumber #1: Jeddah Regional Climate Center[13]
Sumber #2: Deutscher Wetterdienst (sun, 1986–2000)[14]

 

Pemandangan Kota Mekkah dari Jabal Nur.

Perkembangan kota Makkah tidak terlepas dari keberadaan Nabi Ismail dan Hajar sebagai penduduk pertama kota ini yang ditempatkan oleh Nabi Ibrahim atas perintah Allah.[15] Pada perkembangannya muncul orang orang Jurhum yang akhirnya tinggal di sana. Nabi Ismail menikah dengan putri Muzaz bin Amr (seorang tokoh dari kabilah Jurhum).[12] Keturunan Nabi Ismail dari pernikahan ini kemudian berkembang menjadi penduduk Makkah.

Pada masa berikutnya kota ini dipimpin oleh Quraisy yang merupakan kabilah atau suku yang utama di Jazirah Arab karena memiliki hak pemeliharaan terhadap Ka'bah. Suku ini terkenal dalam bidang perdagangan bahkan pada masa itu aktivitas dagang mereka dikenal hingga Damaskus, Palestina, dan Afrika. Tokoh sebagai kepala kabilah Quraisy adalah Qussai yang dilanjutkan oleh Abdul Muthalib. Pada saat itu, Makkah tidak berbentuk kerajaan, melainkan hanya sebagai tempat tinggal suku Quraisy. Pada musim panas, suku Quraisy biasa pindah ke Syam, sedangkan pada musim dingin pindah ke Yaman. Meskipun demikian, sudah ada pembagian jabatan di Makkah. Diantaranya:[12]

  1. Hijabah (pemegang kunci pintu Ka'bah)
  2. Siqaayah (pengawas mata air zam-zam)
  3. Rifaadah (penyedia makanan bagi tamu Makkah)
  4. Liwaa' (pengatur panji perang)
  5. Qiyaadah (pemimpin pasukan perang)

Pada tahun 571, Nabi Muhammad keturunan langsung dari Nabi Ismail serta Qussai, lahir di kota ini dan tumbuh dewasa. Pertama kali menerima wahyu dari Allah namun ajarannya ditolak kaumnya yang saat itu masih berada dalam kegelapan pemikiran (Jahiliah) sehingga berpindah ke Madinah. Setelah Madinah berkembang, akhirnya Nabi Muhammad kembali ke Makkah dalam misi membebaskan kota Makkah tanpa pertumpahan darah yang dikenal dengan (Fathul Makkah) pada tahun 630 (8 Hijriyah).

Pada masa selanjutnya Makkah berada di bawah administrasi Khulafaur Rasyidin. Pada masa ini, Makkah tidak dijadikan pusat pemerintahan. Pusat pemerintahan Khulafaur Rasyidin tetap berada di Madinah. Setelah itu Makkah berada di bawah administrasi para Khalifah yang saat itu berkuasa di Damaskus (Dinasti Ummayyah), Bagdad (Dinasti Abbasiyah), dan Istanbul (Usmaniah). Kemudian setelah hancurnya sistem kekhalifahan, kota ini dikuasai oleh Syarif Makkah yang ikut melawan pemerintah Usmaniah dan tak selang beberapa lama berhasil direbut dan disatukan dalam pemerintahan Arab Saudi oleh Abdul Aziz bin Saud yang kemudian menjadi pelayan bagi kedua kota suci Islam, Makkah dan Madinah. Gelar yang biasa disandang para penguasa yang pernah memimpin dua kota suci tersebut.

Sistem administrasi pemerintahan Kota Makkah, dipimpin oleh seorang wali kota (disebut amir) yang ditunjuk oleh Pemerintah Arab Saudi dan dibantu oleh majelis dewan kota yang dipilih oleh masyarakat setempat sebanyak empat belas orang. Kota Makkah juga merupakan ibu kota dari Provinsi Makkah, di mana sejak tanggal 16 Mei 2007, yang diangkat menjadi Gubernur provinsi tersebut adalah Pangeran Khalid Al Faisal.[16]

Kota Makkah dikenal sebagai kota dagang, pada masa lalu dikenal dengan jalur perdagangan antara Yaman-Mekkah-Madinah-Damsyiq (Damaskus) dengan penghasilan sekali pemberangkatan kafilah mencapai 600.000 pound. Selain dikenal kota dagang, ekonomi juga bertumpu dengan pertanian dan peternakan serta pelayanan jasa untuk jemaah haji di antaranya usaha perhotelan dan penginapan.

Sebagai pusat agama Islam selain Madinah, kota ini memiliki pusat pusat pendidikan dan pengajaran agama Islam. Pendidikan formal telah mulai dikembangkan sejak akhir periode Usmani perlahan terus sampai kemudian pada tahun 1912, Muhammad Ali Zaynal ʿ Ridha, seorang pedagang dari Jeddah, mendirikan Madrasah al-Falah di Makkah dengan biaya waktu itu £400.000.[17]

Sampai pada tahun 2005, di Makkah terdapat 532 sekolah umum atau swasta untuk pria dan 681 sekolah umum atau swasta untuk siswa perempuan.[18]

Sedangkan perguruan tinggi pertama kali didirikan di kota ini adalah sekitar tahun 1949, dengan nama Kulliyyat al-Shar'ía, yang kemudian menjadi Fakultas Shar'iah dari Universitas King Abdul Aziz yang berada di Jeddah.[19]

Sebagai kota suci umat Islam dan tempat menunaikan ibadah haji, kota Makkah setiap tahunnya menerima kunjungan dari umat Islam dari berbagai negara, tentunya fasilitas kesehatan merupakan fasilitas pendukung utama yang menjadi perhatian khusus bagi pemerintah Arab Saudi.[19]

 

Rambu Petunjuk "Non-Muslim Bypass": Non-Muslim tidak diizinkan memasuki kota Mekkah.

Masjidilharam, kadang kala disebut juga dengan Masjid al-Haram ataupun Al-Masjid al-Ḥarām (Arab: المسجد الحرام), merupakan masjid yang terletak di Kota Makkah Al Mukharamah, yang dibangun mengelilingi Ka'bah, yang menjadi arah kiblat umat Islam dalam mengerjakan ibadah salat. Selain itu di masjid inilah salah satu rukun ibadah haji yang wajib dilakukan umat Islam yaitu tawaf, mengelilingi Ka'bah sebanyak tujuh kali.

Sebagai kota suci umat Islam, berdasarkan hukum yang berlaku di Arab Saudi, bagi non-Muslim tidak diizinkan memasuki kota Mekkah ini.[20]

Ka'bah (Arab: الكعبة) merupakan sebuah bangunan yang mendekati bentuk kubus yang terletak di tengah Masjidil Haram di Kota Makkah. Bangunan ini adalah monumen suci bagi umat Islam. Dan bangunan ini yang menjadi patokan arah kiblat untuk ibadah salat, bagi umat Islam di seluruh dunia.

Zamzam (Arab: زمزم) merupakan nama air yang diperoleh dari sebuah sumur mata air bawah tanah yang terletak dalam kawasan Masjidilharam, sebelah tenggara Ka'bah, dengan kedalaman sekitar 42 meter. Air zamzam ini merupakan sumber air bersih utama bagi kota Makkah. Selain dikonsumsi untuk air minum, air ini juga digunakan sebagai air wudu bagi jemaah yang akan melakukan ibadah salat di Masjidilharam.

 

Jemaah berwudu dari air zamzam.

 

Pintu masuk Masjidil Haram dan Hotel Dar Al Tawheed.

Selain Makkah, kota atau daerah yang digunakan dalam peribadatan haji yakni Mina, Muzdalifah, dan Arafah, kemudian terdapat kota atau daerah yang digunakan para jemaah haji untuk memulai prosesinya antara lain Bir Ali atau Dzulkulaifah yang berada di luar kota Madinah sebagai patokan jemaah yang berasal dari Madinah, serta Qarnul Manazil atau Yalamlam bagi jemaah haji yang masuk dari arah Yaman.

  • Surah-surah Makkiyah
  • Daftar ekspedisi Muhammad
  • Waktu Mekkah
  • Abdurrahman As-Sudais Imam besar Masjidilharam

  1. ^ /ˈmɛkə/; bahasa Arab: مكة‎[1] Makkah (pengucapan Hejazi: [ˈmakːa])

  1. ^ Qur'an 48:22-29
  2. ^ Merriam-Webster, Inc (2001). Merriam-Webster's Geographical Dictionary. hlm. 724. ISBN 978-0-87779-546-9. 
  3. ^ "دليل الخدمات منطقة مكة المكرمة" [Service Guide Makkah Al-Mokarramah Region] (PDF). General Authority for Statistics Kingdom of Saudi Arabia. 2015. Diakses tanggal 27 Juni 2020. 
  4. ^ Khan, A M (2003). Historical Value Of The Qur An And The Hadith. Global Vision Publishing Ho. hlm. 26–. ISBN 978-81-87746-47-8. 
  5. ^ Al-Laithy, Ahmed (2005). What Everyone Should Know About the Qur'an. Garant. hlm. 61–. ISBN 978-90-441-1774-5. 
  6. ^ Nasr, Seyyed (2005). Mecca, The Blessed, Medina, The Radiant: The Holiest Cities of Islam. Aperture. ISBN 0-89381-752-X. 
  7. ^ Taylor, Jerome (24 September 2011). "Mecca for the rich: Islam's holiest site 'turning into Vegas'". The Independent. London. Diarsipkan dari versi asli tanggal 16 Juni 2017.  Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
  8. ^ A Saudi tower: Mecca versus Las Vegas: Taller, holier and even more popular than (almost) anywhere else, The Economist (24 Juni 2010), Kairo.
  9. ^ Fattah, Hassan M.Islamic Pilgrims Bring Cosmopolitan Air to Unlikely City Diarsipkan 24 September 2014 di Wayback Machine., The New York Times (20 Januari 2005).
  10. ^ Peters, Francis E. (1994). The Hajj: The Muslim Pilgrimage to Mecca and the Holy Places . Princeton University Press. hlm. 206. ISBN 978-0-691-02619-0. 
  11. ^ Esposito, John L. (2011). What everyone needs to know about Islam. Oxford University Press. hlm. 25. ISBN 978-0-19-979413-3. Mecca, like Medina, is closed to non-Muslims 
  12. ^ a b c Nina M. Armando (2005) "Ensiklopedi Islam 5" Jakarta : Ichtiar Baru van Hoeve
  13. ^ "Climate Data for Saudi Arabia". Jeddah Regional Climate Center. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2012-05-12. Diakses tanggal October 29, 2015. 
  14. ^ "Klimatafel von Mekka (al-Makkah) / Saudi-Arabien" (PDF). Baseline climate means (1961-1990) from stations all over the world (dalam bahasa German). Deutscher Wetterdienst. Diakses tanggal January 25, 2016. Pemeliharaan CS1: Bahasa yang tidak diketahui (link)
  15. ^ Al-A'zami, M.M., (2005), Sejarah Teks Al-Qur'an dari Wahyu sampai Kompilasi, (terj.), Jakarta: Gema Insani Press, ISBN 979-561-937-3.
  16. ^ "Prince Khalid Alfaisal Appointed as Governor of Makkah Region". Saudi Press Agency. 16 Mei 2007. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2007-12-30. Diakses tanggal 2008-01-01. 
  17. ^ "Makka – The Modern City", Encyclopaedia of Islam
  18. ^ Statistical information department of the ministry of education:Statistical summary for education in Saudi Arabia Diarsipkan 2015-12-22 di Wayback Machine. (AR)
  19. ^ a b Bosworth, Clifford Edmund, (2007), Historic Cities of The Islamic World, Netherlands: BRILL, ISBN 978-90-04-15388-2.
  20. ^ Peters, Francis E. (1994). The Hajj: The Muslim Pilgrimage to Mecca and the Holy Places. Princeton University Press. hlm. 206. ISBN 069102619X. 

  • (Arab) Situs web resmi Kota Mekkah Diarsipkan 2017-07-04 di Wayback Machine.
  • (Inggris) Qibla Finder - Petunjuk arah kiblat
  • Holy Makkah Municipality
  • Saudi Information Resource – Holy Makkah
  • Personal Narrative of a Pilgrimage to Al Madinah and Makkahh, by Richard Burton
  • the editors of Time-Life Books. (1999). What life was like in the lands of the prophet: Islamic world, AD 570–1405. Time-Life Books. ISBN 978-0-7835-5465-5. 
  • Lapidus, Ira M. (1988). A History of Islamic Societies. Cambridge University Press. ISBN 978-0-521-22552-6. 
  • Bianca, Stefano (2000), "Case Study 1: The Holy Cities of Islam – The Impact of Mass Transportation and Rapid Urban Change", Urban Form in the Arab World, Zurich: ETH Zurich, ISBN 978-3-7281-1972-8, 0500282056 
  • Bosworth, C. Edmund, ed. (2007). "Mecca". Historic Cities of the Islamic World. Leiden: Koninklijke Brill. 
  • Dumper, Michael R. T.; Stanley, Bruce E., ed. (2008), "Makkah", Cities of the Middle East and North Africa, Santa Barbara, CA: ABC-CLIO 
  • Rosenthal, Franz; Ibn Khaldun (1967). The Muqaddimah: An Introduction to History. Princeton University Press. ISBN 978-0-691-09797-8. 
  • Watt, W. Montgomery. "Makka – The pre-Islamic and early Islamic periods." Encyclopaedia of Islam. Edited by: P. Bearman, Th. Bianquis, C.E. Bosworth, E. van Donzel and W.P. Heinrichs. Brill, 2008. Brill Online. 6 June 2008
  • Winder, R.B. "Makka – The Modern City." Encyclopaedia of Islam. Edited by: P. Bearman, Th. Bianquis, C.E. Bosworth, E. van Donzel and W.P. Heinrichs. Brill, 2008. Brill Online. 2008
  • "Quraysh". Encyclopædia Britannica. Britannica Concise Encyclopedia (online). 2007. Diakses tanggal 19 February 2007. 

Diperoleh dari "https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Makkah&oldid=21235814"