Susunan yang tepat dalam membuat naskah drama yaitu?

Drama atau juga sering disebut sebagai lakon. Drama adalah kegiata yang mementaskan cerita diatas panggung dilakukan secara live. Drama biasanya membawakan cerita tertantu yang memiliki sebuah tujuan hingga cerita tersebut sampai-sampai dipentaskan. Drama mungkin memang bukan pertunjukan yang mudah kita temui saat ini, namun bukan berarti ilmu mengenai drama tidak harus kita pelajari. Kepenulisan naskah drama menang sering dipelajari pada tingkat pendidikan sekolah menengah pertam adan sekolah menengah atas.

Keterampilan dalam membuat naskah drama mungkin akan sangat bermanfaat bagi kamu yang ingin terjun di industri perfilman nantinya. Sehingga pelajaran yang semacam ini sebisa mungkin jangan sampai dilupakan dan selalu diinggat.

Naskah darama pada dasarnya mempunyai struktur yang jelas, yaitu tema, plot, setting, dan tokoh. Dimana susunan ini memang harus ada dalam naskah untuk memperjelas cerita yang hendak di ceritakan.

Cara menyusun naskah drama

Untuk dapat menyusun naskah drama dengan baik dan benar kamu bisa memperhatikan step by step berikut ini lalu memperaktekannya. Simile adalah majas pertautan yang dinyatakan secara eksplisit dengan kata seperti, sebagai, laksana.

1. Menentukan tema drama

Susunan yang tepat dalam membuat naskah drama yaitu?

Langkah pertama yang harus kamu lakukan saat akan membuat naskah drama adalah menentukan tema apa yang hendak kamu angkat di naskah drama. Tema ialah gagasan dasar cerita atau amanat yang akan disampaikan oleh pengarang kepada penonton drama. Tema ini lah yang akan menentukan arah gerak cerita, tem ajuga menjadi tolak ukur pakaah cerita seperti ini cocok dengan tema yang sudah dibuat atau tidak.

2. Menentukan permasalahan

Permasalahan atau konflik yang hendak dijadikan dalam cerita juga memiliki peran yang penting dalam drama. Tidak hanya tema, konflik yang akan diakangkat juga harus dinetntukan matang matang karena teater tanpa konflik yang jelas layaknya sinetron. Dimana sebuah peran memerankan mengkomunikasikan cerita tanpa tujuan. Sedang teater sendiri jelas berbeda dari sinetron dimana teater pastilah memiliki konflik yang jelas dan sudah terlebih dahulu di kaji.

3. Membuat synopsis

Membuat synopsis cerita ini berguna untuk memberikan gambara umum dan gambaran awal sebuah cerita. Sinopsis biasanya digunakan untuk pemandu proses penulisan naskah sehingga menghasilkan alur dan persoalan tidak melebar. Dengan hadirnya synopsis ini maka naskah nantinya kaan lebih terarah.

4. Menentukan kerangka cerita

Sepeti namana, keranga kemang akan menjadi penompang bagaimana cerita kan berjalan. Kerangka cerita ini berfungsi untuk membingkai jalannya cerita awal sampai akhir. Dalam kerangka cerita nantinya cerita akan dibagi menjadi pemaparan, konflik, klimaks, sampai penyelesaian.

5. Menentukan cara penyelesaian masalah

Susunan yang tepat dalam membuat naskah drama yaitu?

Setelah tadi menentukan konflik cerita apa yang ingin dianggkan sudah pasti sebuah cerita pasti akan berujung pada penyelesaian bukan. Nah di sini kamu juga perlu menentukan cara menyelesaian dari permasalaha yang akan diangkat. Pada bagian ini kamu bisa memilih cara penyelesaian masalah yang menarik dan tidak pernah terfikirkan oleh orang-orang sebelumnya agar naskah drama yang kamu buat semakin menarik.

6. Menulis gagasan

Setelah semuanya kamu persiapkan dengan baik, kini kamu bisa mneuliskan gagasan yang telah kamu buat. Buatlah naskah drama dengan tema dan konflik yang jelas, serta akhirilah konflik dengan cara yang baik dan menarik agar naskah dramamu nampak indah.

Demikian cara membuat naskah drama semoga bermanfaat.

Home Edukasi / Tutorial


Salah satu ciri teater modern adalah digunakannya naskah lakon yang merupakan bentuk tertulis dari cerita drama yang baru akan menjadi karya teater setelah divisualisasikan ke dalam pementasan. Dalam naskah tersebut termuat nama-nama dan lakon tokoh dalam cerita, dialog yang diucapkan para tokoh, dan keadaan panggung yang diperlukan.

Susunan yang tepat dalam membuat naskah drama yaitu?

Bahkan kadang-kadang juga dilengkapi penjelasan tentang tata busana, tata lampu, dan tata suara (musik pengiring). Naskah lakon pada dasarnya adalah karya sastra dengan media bahasa kata. Mementaskan drama berdasarkan naskah drama berarti memindahkan karya seni dari media bahasa kata ke media pentas. Dalam visualisasi tersebut karya sastra kemudian berubah esensinya menjadi karya teater. Pada saat transformasi inilah karya sastra bersinggungan dengan komponen-komponen teater, yaitu sutradara, pemain, dan tata artistik.

Naskah lakon sebagaimana karya sastra lain, pada dasarnya mempunyai struktur yang jelas, yaitu tema, plot, setting, dan tokoh. Akan tetapi, naskah lakon yang khususnya dipersiapkan untuk dipentaskan mempunyai struktur lain yang spesifik. Struktur ini pertama kali dirumuskan oleh Aristoteles, yang membagi bagian naskah menjadi lima bagian besar, yaitu eksposisi (pemaparan), komplikasi, klimaks, anti klimaks atau resolusi, dan konklusi (catastrope). Kelima bagian tersebut pada perkembangannya tidak diterapkan secara kaku, tetapi lebih bersifat fungsionalistik.

Tema adalah gagasan dasar cerita atau pesan yang akan disampaikan oleh pengarang kepada penonton. Tema akan menuntun laku cerita dari awal sampai akhir. Misalnya, tema yang dipilih adalah "kebaikan akan mengalahkan kejahatan", maka dalam cerita hal tersebut harus dumunculkan melalui aksi tokoh-tokohnya sehingga penonton dapat menangkap maksud dari awal cerita bahwa sehebat apapun kejahatan pasti akan dikalahkan oleh kebaikan. Persoalan atau konflik adalah inti dari cerita teater. Tidak ada cerita teater tanpa konflik. Oleh karena itu, pangkal persoalan atau titik awal konflik perlu dibuat dan disesuaikan dengan tema yang dikehendaki. Misalnya dengan tema "kebaikan akan mengalahkan kejahatan", pangkal persoalan yang dibicarakan adalah sikap licik seseorang yang selalu memfitnah orang lain demi kepentingannya sendiri. Persoalan ini kemudian dikembangkan dalam cerita yang hendak dituliskan. Gambaran cerita secara global dari awal sampai akhir hendaknya dituliskan. Sinopsis digunakan sebagai pemandu proses penulisan naskah sehingga alur dan persoalan tidak melebar. Dengan adanya sinopsis maka penulisan lakon menjadi terarah dan tidak mengada-ada. Kerangka cerita akan membingkai jalannya cerita awal sampai akhir. Kerangka ini membagi jalannya ceita mulai dari pemaparan, konflik, klimaks, sampai penyelesaian. Dengan membuat kerangka cerita, maka penulis akan memiliki batasan yang jelas sehingga cerita tidak bertele-tele. Tokoh protagonis adalah tokoh yang membawa laku keseluruhan cerita. Dengan menentukan tokoh protagonis secara mendetail, maka tokoh lainnya mudah ditemukan. Misalnya dalam persoalan tentang kelicikan, maka tokoh protagonis dapat diwujudkan sebagai orang yang rajin, semangat dalam bekerja, senang membantu orang lain, berkecukupan, dermawan, serta jujur. Semakin detail sifat atau karakter protagonis, maka semakin jelas pula karakter tokoh antagonis. Dengan menulis lawan dari sifat protagonis, maka karakter antagonis dengan sendirinya terbentuk. Jika tokoh protagonis, maka karakter antagonis dengan sendirinya terbentuk. Jika tokoh protagonis dan antagonis sudah ditemukan, maka tokoh lain baik yang berada di pihak antagonis atau protagonis akan mudah ditemukan. Mengakhiri sebuah persoalan yang dimunculkan tidaklah mudah. Dalam beberapa lakon ada cerita yang diakhiri dengan baik tetapi ada yang diakhiri secara tergesa-gesa, bahkan ada yang bingung mengakhirinya. Akhir cerita yang mengesankan selalu akan dinanti oleh penonton. Oleh karena itu, akhir cerita harus ditentukan dengan baik, logis, dan tidak tergesa-gesa. Setelah semua hal disiapkan, maka proses berikutnya adalah menulis. Mencari dan mengembangkan gagasan memang tidak mudah, tetapi lebih tidak mudah lagi memindahkan gagasan dalan bentuk tulisan. Oleh karena itu, gunakan dan memanfaatkan waktu sebaik mungkin.

Dari uraian di atas, Anda telah mengetahui bagaimana cara menyusun naskah drama yang baik. Dengan begitu Anda bisa membuat sebuah drama yang inovatif, kreatif, dan menarik saat disaksikan banyak orang. Demikian semoga uraian ini bermanfaat bagi Anda semua.


Suka dengan artikel diatas? Jangan lewatkan postingan-postingan menarik lainnya dengan berlangganan artikel gratis yang akan dikirim otomatis ke alamat Email Anda.