Uud 1945 tidak dapat dilepaskan dari piagam jakarta jelaskan keterkaitan kedua unsur tersebut

1. Apa hasil sidang PPKI tanggal 18 Agustus 1945?

2. Bagaimana sistematika UUD Tahun 1945 sebelum perubahan?


3. apa hubungan Piagam Jakarta dengan Pembukaan UUD 1945?

4. Bagaimana sistem pemerintahan menurut UUD 1945 hasil sidang PPKI tanggal 18 Agustus 1945?

1. Hasil sidang PPKI tanggal 18 Agustus 1945.

a. Mengesahkan UUD 1945.

b. Menetapkan Ir. Soekarno sebagai Presiden RI, dan Mohammad Hatta sebagai Wakil Presiden RI.

c. Membentuk Komite Nasional Indonesia Pusat.

2. Sistematika UUD 1945 sebelum dilakukan perubahan.

a. Pembukaan, terdiri dari 4 alinea.

b. Batang tubuh, terdiri dari 16 Bab, 37 pasal, 4 pasal aturan peralihan dan 2 ayat aturan tambahan.

c. Penjelasan, yaitu penjelasan umum dan penjelasan pasal demi pasal.

3. Hubungan Piagam Jakarta dengan Pembukaan UUD 1945, bahwa Pembukaan UUD 1945 yang disahkan dan dilakukan perubahan oleh PPKI tanggal 18 Agustus 1945 awalnya merupakan naskah Piagam Jakarta yang telah disahkan dalam sidang kedua BPUPKI.

4. Sistem pemerintahan menurut UUD 1945 hasil sidang PPKI tanggal 18 Agustus

1945 adalah sistem permerintahan presidensil.

Negara Indonesia. (Foto: GDJ by https://pixabay.com/id/)

Apa hubungan Piagam Jakarta dengan Pembukaan UUD 1945? Untuk dapat menjawab pertanyaan tersebut, kita harus menyegarkan kembali ingat tentang bagaimana hubungan naskah Proklamasi, Pembukaan UUD 1945, dan Piagam Jakarta. Secara substantif, ketiga hal tersebut merupakan segitiga emas yang berisi hal-hal mendasar bagi kehidupan berbangsa dan bernegara di Indonesia. Adapun hal-hal tersebut mencakup hak menentukan nasib sendiri (self determination), berdirinya bangsa dan negara yang merdeka (freedom of nation and state), jiwa bangsa (volkgeist), cita negara (staatsidee), cita hukum (rechtsidee), dan falsafah negara. Oleh karena itu, hubungan keterkaitan naskah Proklamasi, Piagam Jakarta, dan Pembukaan UUD 1945 didasarkan oleh nilai-nilai, prinsip-prinsip, serta asas-asas yang mendasar dalam kehidupan berbangsa di Indonesia.

Menilik Hubungan Piagam Jakarta dengan Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945

Ilustrasi Hubungan Piagam Jakarta dengan Pembukaan UUD 1945. (Foto: Succo by https://pixabay.com/id/)

Dikutip dari buku Beberapa Aspek Hukum Tata Negara, Hukum Pidana, dan Hukum Islam yang ditulis oleh Tahir Azhary (2012: 501), Piagam Jakarta tertanggal 22 Juni 1945 menjiwai UUD 1945. Kata dasar “menjiwai” adalah “jiwa” yang berarti “spirit” atau “roh”. Artinya, apabila UUD 1945 diumpamakan jasmani manusia, maka yang menjadi roh bagi UUD 1945 adalah kekuatan dinamika bagi kehidupan bangsa Indonesia dalam wadah negara Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila. Dengan demikian, UUD 1945 tidak mungkin eksis tanpa Piagam Jakarta 22 Juni 1945.

Piagam Jakarta atau yang disebut dengan Jakarta Charter adalah hasil dari kinerja Panitia Sembilan yang dilakukan pada tanggal 22 Juni 1945. Di dalam Piagam Jakarta, terdapat jiwa-jiwa Pancasila serta rumusan awal Pancasila Pembukaan UUD 1945 yang akan mendatang. Adapun rumusan Pancasila yang tertuang dalam Piagam Jakarta tersebut antara lain:

  1. Ketuhanan dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya.

  2. Kemanusiaan yang adil dan beradab.

  3. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan.

  4. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

Demikian jawaban dari pertanyaan “Apa hubungan Piagam Jakarta dengan Pembukaan UUD 1945?". Harapannya kamu menjadi lebih paham mengenai wawasan kebangsaan negara Indonesia. Semoga bermanfaat! (CHL)

Uud 1945 tidak dapat dilepaskan dari piagam jakarta jelaskan keterkaitan kedua unsur tersebut

Indonesia mengesahkan pembukaan UUD 1945 pada 18 Agustus 1945. (unsplash)

adjar.id – Adjarian, Piagam Jakarta dengan pembukaan UUD 1945 memiliki beberapa hubungan.

Sidang BPUPKI yang terjadi pada 13 sampai 16 Juli berhasil melahirkan rumusan UUD 1945.

Dalam buku Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan kelas 7 SMP edisi revisi 2017 terdapat satu soal pada Uji Kompetensi 3.1 di halaman 81.

Soal Uji Kompetensi 3.1 tersebut meminta kita menjelaskan hubungan antara Piagam Jakarta dengan pembukaan UUD 1945 yang menjadi materi PPKn kelas 7 SMP.

Baca Juga: Jawab Soal Tabel 3.2 Pengesahan UUD 1945, Buku PPKn Kelas 7 SMP

Maka dari itu, kita akan membahas jawaban soal tersebut. Pembahasan ini nantinya bisa Adjarian jadikan sebagai salah satu referensi.

Piagam Jakarta atau disebut Jakarta Charter merupakan hasil kerja dari Panitia Sembilan yang dilakukan pada 22 Juli 1945.

Nah, berikut ini penjelasan dari jawaban salah satu soal Uji Kompetensi 3.1. Simak, yuk!


Page 2

Uud 1945 tidak dapat dilepaskan dari piagam jakarta jelaskan keterkaitan kedua unsur tersebut

Indonesia mengesahkan pembukaan UUD 1945 pada 18 Agustus 1945. (unsplash)

Hubungan Piagam Jakarta dengan Pembukaan UUD 1945

Panitia Sembilan yang dibentuk pasca perumusan pancasila berhasil merumuskan Piagam Jakarta yang menjadi awal bagi pembukaan UUD 1945.

Panitia Sembilan sendiri terdiri dari anggota BPUPKI yang mengolah hasil rumusan dasar negara Indonesia yang dikemukakan oleh tiga tokoh besar nasional.

Pada 22 Juni 1945, Panitia Sembilan resmi menyepakati naskah Piagam Jakarta yang berisikan rancangan pembukaan Undang-undang Dasar

Nah, pada 10 Juli sampai 16 Juli 1945, terjadi sidang kedua BPUPKI yang menyepakati rumusan dasar negara yang ada di dalam naskah Piagam Jakarta.

Baca Juga: Jawab Soal Hubungan Pembukaan UUD 1945 dengan Proklamasi Kemerdekaan

Meski sudah disepakati, pada 18 Agustus 1945 dilakukan beberapa perubahan oleh PPKI yang akhirnya disahkanlah menjadi pembukaan UUD 1945.

Perubahan ini dilakukan karena adanya rasa keberatan dari wakil-wakil Protestan dan Katolik dari wilayah Timur Indonesia mengenai sila pertama dalam Piagam Jakarta tersebut.

Ada beberapa hal yang diubah dari naskah Piagam Jakarta ke pembukaan UUD 1945.


Page 3

Uud 1945 tidak dapat dilepaskan dari piagam jakarta jelaskan keterkaitan kedua unsur tersebut

Indonesia mengesahkan pembukaan UUD 1945 pada 18 Agustus 1945. (unsplash)

Perubahan Piagam Jakarta ke Pembukaan UUD 1945

1. Perubahan terjadi pada sila pertama dalam Piagam Jakarta, di mana sila pertama berbunyi “Ketuhanan dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya”.

Sila pertama ini kemudian dirubah menjadi, “Ketuhanan Yang Maha Esa” karena warga Indonesia bagian Timur merasa keberatan.

Menurutnya, isi sila pertama tersebut merupakan bentuk diskriminasi bagi golongan minoritas.

Nah, untuk mencegah perpecahan, maka Moh.Hatta dan beberapa anggota PPKI melakukan perubahan isi sila pertama agar lebih bisa diterima oleh seluruh bangsa Indonesia.

Baca Juga: Isi Teks Pembukaan UUD 1945, Ada 4 Alinea

2. Perubahan pasal 6 UUD 1945 yang awalnya berbunyi, “Presiden adalah orang Indonesia asli yang beragama Islam.” yang kemudian diganti.

Isi pasal 6 UUD 1945 tersebut diganti menjadi, “Presiden ialah orang Indonesia asli.” Hal ini dilakukan agar tidak timbul perpecahan bagi bangsa Indonesia.

3. Perubahan pasar 28 UUD 1945 yang awalnya “Negara berdasarkan ketuhanan dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya” diganti.

Pergantian ini menjadi “Negara berdasarkan atas Ketuhanan Yang Maha Esa.”

Nah, itu tadi hubungan Piagam Jakarta dan Pembukaan UUD 1945 yang mana Piagam Jakarta awalnya adalah naskah rancangan pembukaan UUD 1945.