Apa yang sebaiknya dilakukan sebelum mengonsumsi buah segar

Apa yang sebaiknya dilakukan sebelum mengonsumsi buah segar

SOLOPOS.COM - Mengonsumsi buah baik untuk kesehatan (ilustrasi/freepik)

Solopos.com, SOLO– Buah dan sayur menjadi makanan dengan sumber protein serta vitamin yang baik bagi tubuh. Tapi, kebanyakan orang lebih suka mengonsumsi buah ketimbang sayur untuk menjaga kesehatan tubuh. Karena buah memiliki rasa yang manis dan nikmat.

Namun mungkin tak semua orang paham cara mengonsumi buah-buahan secara benar. Sebab, jika caranya kurang tepat, buah-buahan yang masuk ke tubuh manfaatnya kurang maksimal. Berikut beberapa ulasan mengenai konsumsi buah dengan cara yang benar versi Jeda.id dilansir dari berbagai sumber, Jumat (21/2/2020).

PromosiDaihatsu Rocky, Mobil Harga Rp200 Jutaan Jadi Cuma Rp99.000

1. Makan Buah Sebelum Makan Besar

Kebiasaan orang Indonesia adalah menyantap buah usai makan besar. Seringkali buah-buahan seperti jeruk dan pisang kita jadikan sebagai makanan pencuci mulut atau dessert. Namun, rupanya ini adalah cara yang keliru. Setelah perut kita terisi penuh dengan makanan berat seperti nasi, daging dan sayur, maka saluran pencernaan kita akan membutuhkan waktu lama untuk menggiling semua itu. Proses penggilingan normalnya berlangsung selama 5 jam-8 jam.

Jika kita memilih buah sebagai bahan terakhir untuk digiling, maka serat buah sudah terlanjur rusak dan vitamin yang terkandung dalam buah akan hilang karena terlalu lama menunggu proses pencernaan. Maka dari itu ada baiknya jika Anda konsumsi buah ketika perut masih dalam keadaan kosong, sehingga serat-serat yang terkandung dalam buah bisa masuk dengan cepat ke saluran pencernaan.

2. Makan Buah Beserta Kulitnya

Penelitian menemukan bahwa makan kulit buah merupakan kunci untuk mengurangi risiko obesitas dan mencegah kanker. Seringkali kita mengupas kulit buah sebelum memakannya. Kita selalu beranggapan bahwa itu merupakan cara yang benar dan menjaga kebersihan. Namun faktanya, justru bagian terbaik untuk vitamin dan antioksidan terkandung di kulit buah. Misalnya saja kulit apel, perlu Anda ketahui bahwa kulit apel memiliki kandungan serat, vitamin C, dan vitamin A.

3. Makan Buah Secukupnya

Makan buah memang sehat, namun bukan berarti Anda dapat makan buah dalam porsi banyak. Berbeda halnya dengan sayur, Anda bisa makan sayur dengan jumlah yang tidak terbatas. Sedangkan untuk buah, Anda harus waspada terhadap indeks glikemik yang terkandung di dalamnya.

Buah memiliki rasa yang manis dan enak, sehingga mudah bagi seseorang untuk mengonsumsinya dalam jumlah banyak. Keadaan ini cukup berbahaya, karena aliran darah akan dipenuhi dengan glukosa serta kalori berlebih sehingga berdampak pada kenaikan berat badan.

4. Sebaiknya Jangan Dijadikan Jus

Anda bosan mengonsumsi buah secara langsung? Terkadang untuk mengurangi rasa bosan konsumsi buah, kebanyakan orang mengolah buah menjadi jus. Namun, tahukah Anda bahwa jika kita mengolah buah menjadi jus itu berarti sama saja kita membuang serat yang ada di dalam buah?

Ketika kita minum jus, yang kita minum hanyalah airnya saja, padahal serat yang ada di buah mampu memperlambat pelepasan glukosa dalam aliran darah. Oleh sebab itu, sebaiknya Anda konsumsi buah secara langsung tidak dalam bentuk jus.

5. Baiknya Jangan Dicampur Susu

Beragam cara kreatif dilakukan untuk mengakali anak-anak bahkan orang dewasa sekalipun agar mau makan buah. Salah satunya dengan cara mencampur buah dengan susu. Susu dipilih untuk menambah rasa nikmat ketika menyantap buah, namun ternyata ini adalah tindakan yang salah.

Beberapa buah memiliki sifat asam yang akan mengikat protein dalam susu, sehingga ketika Anda makan buah dicampur dengan susu justru akan lebih sulit dicerna. Apabila sulit dicerna, makanan tersebut akan lama berada di lambung dan mengakibatkan iritasi pada lambung.

Apalagi penjual sup buah umumnya menambahkan susu beserta air gula yang tentu saja tidak sehat. Maka dari itu, sebaiknya konsumsi buah secara dimakan utuh tanpa campuran apa pun.

6. Baiknya Tidak Makan Buah Saat Malam Hari

Sebagian orang beranggapan bahwa kita tidak memerlukan energi banyak di malam hari, sehingga tak jarang buah dipilih sebagai menu pilihan untuk makan malam. Seperti sudah diketahui sebelumnya, buah mengandung gula alami, serat, antioksidan, dan nutrisi. Ada pula cara lain jika Anda memang ingin mengonsumsi buah di malam hari, baiknya pilihlah buah rendah gula, seperti buah berries. (Bunga Oktavia)

Halodoc, Jakarta – Belakangan ini ramai dibicarakan mengenai waktu terbaik untuk mengonsumsi buah-buahan dalam satu hari. Ada yang menyebut bahwa buah harus disantap sebelum makan, sementara yang lainnya percaya bahwa mengonsumsi buah baiknya dilakukan setelah seseorang makan besar. Lalu manakah anggapan yang benar?

Buah-buahan adalah satu jenis makanan “super” yang penting untuk dikonsumsi setiap hari. Alasannya karena buah merupakan makanan sumber zat gizi yang dibutuhkan oleh tubuh. Nah, agar konsumsi buah bisa benar-benar bermanfaat, sebaiknya kamu ketahui dulu kapan waktu terbaik tubuh bisa mencerna buah yang amsuk ke dalam tubuh.

Jika kamu sedang dalam proses menurunkan berat badan, dianjurkan untuk mengonsumsi buah beberapa saat sebelum makan besar. Karena kandungan serat yang ada di dalam buah bisa membantu perut lebih cepat merasa kenyang. Sehingga akan menekan nafsu makan dan menghindarkan kamu dari makan berlebihan.

Hal ini penting untuk bantu mengontrol berat badan sehingga tidak akan menyebabkan obesitas alias kelebihan berat badan. Meski menyehatkan, tapi ada beberapa orang yang disarankan untuk menghindari makan buah sebelum makan. Misalnya saja pengidap mag yang sebaiknya tidak mengonsumsi buah yang memiliki rasa asam sebelum makan. Namun begitu, jenis buah apapun relatif aman untuk dikonsumsi bila perut sudah dalam kondisi terisi.

Hal penting lain yang harus diperhatikan adalah jumlah buah yang dikonsumsi sebaiknya sesuai dengan rekomendasi. Kementerian kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI) lewat “tumpeng gizi” yakni anjuran pola makna seimbang merekomendasikan konsumsi buah sebanyak 2-3 porsi dan sayur sebanyak 3-5 porsi per hari. Sementara Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyarankan agar konsumsi buah dan sayur per hari adalah 400 gram.

Cara Terbaik Makan Buah

Setiap orang memiliki selera dan cara yang berbeda dalam menikmati makanan, termasuk buah-buahan. Selama ini ada beberapa cara makan buah yang populer yaitu dimakan langsung setelah dipotong, dijus, dihaluskan, dan masih banyak lagi. Tapi, mana yang paling baik, ya?

Jawabannya adalah dimakan langsung. Karena kandungan nutrisi, vitamin dan serat pada buah yang dimakan secara langsung masih utuh. Berbeda dengan buah yang dijus yang kandungan vitamin dan seratnya akan berkurang. Bahkan beberapa ahli menyebut buah yang dijus sudah tidak memiliki kandungan nutrisi, apalagi jika ditambahkan gula dalam jumlah yang banyak.

Buah yang dijus nyatanya hanyalah sebuah cairan yang mengandung vitamin, tanpa serat. Padahal serat dalam buah sangat penting untuk melancarkan saluran pencernaan, dan membantu mengikat lemak serta gula.

Jika kamu memilih untuk mengonsumsi buah dengan cara dimakan langsung, maka pastikan untuk segera memakan buah setelah dikupas dan dipotong. Jangan terlalu membiarkan buah ada di suhu ruangan atau di lemari pendingin. Sebab potongan buah yang didiamkan dapat menyebabkan kandungan nutrisi baik pada buah menghilang. Zat-zat tersebut biasanya akan hancur saat terpapar oleh sinar matahari, angin, atau panas, sehingga buah tidak lagi memberi dampak optimal bagi tubuh.

Punya masalah kesehatan dan butuh saran dokter? Pakai aplikasi Halodoc saja. Hubungi dokter lewat Video/Voice Call dan Chat untuk menyampaikan segala keluhan seputar masalah kesehatan. Membeli obat dan produk kesehatan pun semakin mudah dengan layanan antar di Halodoc. Ayo, download sekarang di App Store dan Google Play!

KOMPAS.com - Buah-buahan menawarkan berbagai manfaat untuk kesehatan tubuh. Kandungan vitamin dan serat di dalamnya dapat membantu melancarkan sistem pencernaan hingga memelihara kesehatan tubuh secara umum.

Di Indonesia, sering kali kita mengonsumsi buah setelah makan sebagai pencuci mulut.

Tapi apakah kebiasaan tersebut benar? Sebenarnya, kapan waktu yang tepat mengonsumsi buah-buahan?

Baca juga: Bisa Bikin Gemuk, Hindari Makan Buah di Malam Hari

Makan buah sebelum makan berat

Selain makan buah setelah makan, sebenarnya ada juga orang Indonesia yang mengonsumsi buah saat perut kosong dan juga sebelum makan.

Tetapi, kapankah waktu yang tepat mengonsumsi buah agar mendapatkan manfaatnya secara maksimal?

Banyak orang percaya bahwa makan buah sebaiknya dilakukan saat perut kosong atau sebelum makan berat. Ini karena sistem pencernaan diyakini akan menyerap seluruh manfaat dari buah-buahan yang dikonsumsi.

Pada dasarnya, nutrisi yang didapat dari makan buah sebelum dan setelah makan berat tetap akan dicerna oleh tubuh dengan baik.

Jika Anda makan buah sebelum makan, buah tidak akan tertimbun dan menyebabkan masalah pencernaan.

Pernyataan tersebut dikemukakan oleh seorang ahli gizi dan diabetes asal Amerika Serikat bernama Jill Weisenberger. Ia mengatakan bahwa proses fermentasi buah-buahan yang dimakan sebelum makan berat tidak akan terjadi di dalam lambung.

Pasalnya, proses fermentasi membutuhkan banyak koloni bakteri.

Sementara, lambung Anda dipenuhi oleh asam klorida yang akan membunuh berbagai bakteri, bahkan sebelum bakteri tersebut membangun koloni dan menyebabkan fermentasi.

Makan buah saat perut kosong

Mitos lain yang beredar berkaitan dengan makan buah saat perut kosong adalah bisa menyebabkan perut kembung, merasa tidak nyaman, dan muncul gangguan pencernaan lainnya.

Faktanya, makan buah saat perut kosong memang benar dapat memperlambat proses pencernaan, bahkan dapat menyebabkan makanan tersebut lebih lama berada di dalam perut.

Hal tersebut karena serat yang terkandung dalam buah dapat membuat kondisi lambung yang kosong menjadi bekerja lebih lambat dalam menyerap nutrisi buah.

Ada beberapa jenis buah, seperti apel dan pir, yang membuat Anda lebih cepat kembung daripada buah lainnya.

Ini terjadi karena buah-buahan tersebut mengandung fruktosa dan sorbitol yang sulit dicerna oleh tubuh dan menyebabkan perut kembung. Karena itu, pilihlah buah lain yang Anda sukai dan jangan terlalu banyak mengonsumsinya.

Baca juga: Yang Harus Diperhatikan Penderita Diebetes Sebelum Makan Buah

Makan buah setelah makan berat

Beberapa orang percaya bahwa makan buah setelah makan adalah hal yang paling baik dan tepat untuk dilakukan. Makan buah sesudah makan dapat menghindarkan Anda dari pilihan pencuci mulut yang manis.

Kandungan serat yang tinggi dan rendah kalori membuat buah menjadi pilihan pencuci mulut yang tepat dibandingkan kue dan es krim.

Pencuci mulut selain buah biasanya mengandung lemak jenuh, gula tambahan, dan kalori yang lebih tinggi.

Jadi, tidak ada salahnya jika Anda ingin menjadikan buah sebagai makanan pencuci mulut.

Namun, yang seharusnya Anda khawatirkan bukanlah kapan waktu terbaik untuk makan buah, melainkan seberapa banyak kombinasi makanan yang harus dicerna oleh tubuh.

Meski buah merupakan salah satu pilihan pencuci mulut yang menyehatkan dan menyegarkan, Anda tetap perlu memerhatikan porsinya. Ini karena buah-buahan tetap mengandung kalori dan gula.

Kelebihan kadar kalori dan gula dapat memicu berbagai gangguan kesehatan, seperti diabetes, obesitas, penyakit hati, tekanan darah tinggi, kadar kolesterol naik, hingga penyakit jantung.

Waktu makan buah yang tepat

Buah dapat dimakan kapan saja, baik sebelum atau sesudah makan. Bahkan, makan buah saat pagi, siang, atau malam hari pun sah-sah saja.

Tidak ada penelitian ilmiah yang menyebutkan makan buah harus dilakukan pada waktu tertentu.

Buah-buahan adalah jenis makanan sehat dan bernutrisi yang dapat dikonsumsi sepanjang hari.

Kendati demikian, ada beberapa waktu makan buah terbaik yang disarankan untuk kondisi kesehatan tertentu. Misalnya:

1. Bagi Anda yang ingin menurunkan berat badan

Buah mengandung banyak serat yang dapat membuat Anda merasa kenyang lebih lama. Dengan demikian, asupan kalori yang Anda dapatkan dari buah cenderung lebih sedikit sehingga membantu Anda dalam menurunkan berat badan.

Makan buah saat atau sebelum makan besar dapat meningkatkan manfaat ini. Jadi, jika Anda memiliki misi ingin menurunkan berat badan, Anda dapat mengonsumsi buah-buahan sebelum makan berat.

Baca juga: Mengakali Diri Sendiri Supaya Lebih Banyak Makan Buah

2. Penderita diabetes tipe 2

Kandungan gula dalam buah-buahan dapat masuk ke aliran darah secara lebih cepat dibandingkan makanan lain.

Oleh karena itu, bagi penderita diabetes tipe 2 sebaiknya makanlah buah bersamaan saat makan berat (makanan yang mengandung tinggi protein, serta lemak).

3. Penderita diabetes gestasional

Diabetes gestasional adalah suatu kondisi meningkatnya kadar gula dalam darah selama masa kehamilan. Makan buah merupakan pilihan yang baik bagi penderita diabetes gestasional.

Namun, jika Anda merasa kesulitan dalam mengontrol gula darah, sebaiknya hindari mengonsumsi buah-buahan saat pagi hari.

Perlu diingat, bagi Anda yang memiliki kondisi kesehatan tertentu sebaiknya berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu guna mendapatkan waktu yang tepat dan pilihan buah yang dianjurkan.

Selain makan buah, konsumsi pula berbagai jenis makanan sehat dan bergizi seimbang. Serta jangan lupa untuk melakukan olahraga secara rutin agar tubuh Anda lebih bugar.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.