Apa yang dimaksud tekanan darah sistolik dan diastolik

hipertensiTubuh saat Mengalami Tekanan Darah Rendah atau HipotensiHipotensi adalah terjadinya tekanan di bawah ambang batas normal atau rendah. Di dalam tubuh, darah mendorong arteri setiap jantung berdetak. Dorongan darah ke dinding arteri disebut juga dengan tekanan darah. Tekanan darah yang normal berada pada kisaran 120/80 mmHg dan biasanya tidak menimbulkan masalah tertentu. Jika menimbulkan gejala, gangguan yang paling sering terjadi adalah perasaan lelah atau pusing.

Baca juga: 6 Penyakit yang Bisa Menyebabkan Hipotensi

Tekanan darah diukur saat jantung berdetak dan dalam periode istirahat di antara detak jantung. Pengukuran darah yang dipompa melalui arteri saat ventrikel jantung memompa disebut dengan tekanan sistolik atau sistol. Lalu, pengukuran untuk periode istirahat disebut dengan tekanan diastolik atau diastol.

Sistol memasok darah ke seluruh tubuh, sedangkan diastol memasok darah ke jantung dengan cara mengisi arteri koroner. Tekanan darah ditulis dengan angka sistol di atas angka diastol. Jika orang dewasa mengalami hipotensi, maka angka dari tekanan darahnya dapat mencapai 90/60 mmHg atau bahkan lebih rendah dari itu. Satuan yang digunakan adalah milimeter hydrargyrum atau milimeter merkuri.

Lalu, apa yang terjadi pada tubuh saat mengalami tekanan darah rendah atau hipotensi?

Saat tekanan darah terlalu rendah, kondisi ini dapat menyebabkan penurunan aliran darah ke otak dan berbagai organ penting lainnya. Maka dari itu, seseorang dengan hipotensi kemungkinan besar mengalami gejala berupa kepala pusing dan tubuh yang lemas. Dalam masalah yang lebih parah, gangguan ini juga dapat menyebabkan pengidapnya kehilangan kesadaran, karena asupan oksigen di tubuh yang menurun drastis.

Baca juga: Mana yang Lebih Berbahaya, Hipotensi atau Hipertensi?

Kamu juga dapat mengalami penurunan tekanan darah secara tiba-tiba. Hal ini paling sering terjadi pada seseorang yang tiba-tiba berdiri dari posisi sebelumnya berbaring atau duduk. Gangguan tekanan darah rendah ini disebut juga dengan hipotensi postural atau orthostatic. Masalah terkait hipotensi lainnya juga dapat terjadi saat seseorang berdiri dalam jangka waktu yang lama.

Setelah mengetahui saat hipotensi terjadi pada tubuh, kamu juga harus tahu beberapa cara untuk mengatasinya. Berikut ini beberapa caranya:

  • Perawatan dari tekanan darah rendah dapat tergantung dari penyebabnya. Beberapa cara yang dapat dilakukan adalah mengonsumsi obat-obatan untuk penyakit jantung, diabetes, atau infeksi. Cara lainnya adalah dengan mengonsumsi banyak air untuk menghindari dehidrasi, terutama saat muntah atau diare. Saat tubuh tetap terhidrasi, gejala hipotensi yang berhubungan dengan saraf dapat diobati dan dicegah kekambuhannya.
  • Lalu, apabila kamu kerap mengalami tekanan darah rendah saat berdiri dalam waktu yang lama, pastikan untuk beristirahat sejenak. Dengan begitu, tekanan darah tetap terjaga sehingga risiko untuk terjatuh atau hilang kesadaran saat berdiri terlalu lama dapat dicegah. Kamu juga perlu mengurangi tingkat stres untuk menghindari trauma emosional.
  • Masalah hipotensi yang paling serius jika berhubungan dengan syok. Hal ini umumnya berhubungan dengan tubuh yang kehilangan banyak darah karena kecelakaan atau hal lainnya. Saat terjadi, gangguan ini benar-benar harus mendapatkan pengobatan. Petugas medis dapat memberikan cairan dan juga infus darah untuk meningkatkan tekanan darah dan menstabilkan tanda-tanda vital pada tubuh.

Baca juga: Ketahui 4 Kondisi yang Bisa Menyebabkan Hipotensi

Kamu juga bisa mendapatkan beberapa obat-obatan yang ampuh untuk mengatasi hipotensi dengan pembelian melalui aplikasi Halodoc. Cukup dengan download aplikasi Halodoc, segala kemudahan terkait akses kesehatan, seperti berbicara dengan ahli medis, pembelian obat, dan pemesanan pemeriksaan di rumah sakit, bisa dilakukan. Maka dari itu, unduh aplikasinya sekarang juga!

KOMPAS.com - Tekanan darah merupakan salah satu indikator kesehatan seseorang. Tekanan darah tinggi menjadi masalah yang paling banyak terjadi dan menjadi penyebab kematian nomor satu bersama dengan penyakit kardiovaskular lainnya.

Tekanan darah adalah tekanan yang dihasilkan oleh darah di pembuluh darah. Tekanan darah dipengaruhi beberapa hal, seperti kecepatan denyut jantung, volume darah, kekentalan darah, elastisitas pembuluh darah, total darah yang keluar dari jantung, dan faktor stres.

Pembuluh darah, baik arteri maupun vena, memiliki sifat yang elastis. Pembuluh darah bisa meregang dan kembali ke bentuk semula.

Tekanan darah bisa diukur menggunakan sphygmomanometer dan stetoskop. Hasilnya akan menunjukkan dua macam tekanan darah, yaitu sistol dan diastol. Nilai tekanan darah akan dicatat dengan satuan mmHg.

Jenis tekanan darah

Tekanan darah ada dua macam, yaitu sistole dan diastole. Tekanan sistole adalah tekanan pada arteri ketika jantung bagian ventrikel kiri menguncup. Pada waktu tersebut, jantung berelaksasi dan tekanan tersebut membawa darah keluar dari jantung ke seluruh tubuh, sehingga arteri meregang maksimal.

Denyut jantung yang meningkat akan langsung berpengaruh pada tekanan sistolik.
Tekanan yang kedua adalah tekanan diastole. Tekanan diastole adalah tekanan yang terjadi pada saat darah kembali mengisi jantung dan tidak ada darah yang mengalir ke pembuluh darah dari jantung.

Baca juga: Apakah Tekanan Darah Tinggi Dapat Terjadi pada Anak Muda?

Tekanan darah yang normal

Dilansir dari Centers for Disease Control and Prevention (CDC), tekanan darah yang normal adalah 120/80 mmHg. Tekanan sistole yang normal adalah 120 mmHg, sedangkan tekanan diastole yang normal adalah 80 mmHg.

Tekanan darah yang tidak normal, bisa terdiri dari dua kondisi, yaitu tekanan darah tinggi atau hipertensi dan tekanan darah rendah atau hipotensi.

Tekanan darah tinggi didefinisikan sebagai kondisi pasien dengan tekanan darah 140/90 mmHg atau lebih secara konsisten. Sedangkan tekanan darah 130/80 mmHg merupakan fase prehipertensi atau dalam risiko hipertensi.

Sedangkan hipotensi adalah kondisi dengan tekanan darah 90/60 mmHg atau kurang secara konsisten. Kebanyakan orang tidak menunjukkan gejala yang berarti untuk tekanan darah rendah.

Jelaskan apa yang dimaksud sistolik diastolik?

Tekanan darah sistolik adalah tekanan tertinggi yang dicapai saat otot jantung berkontraksi. Normalnya pada orang dewasa adalah 90-120 mmHg. Tekanan darah diastolik berarti tekanan darah di arteri saat jantung beristirahat (rileks).

Apa perbedaan tekanan darah sistol dan diastol?

Sistol memasok darah ke seluruh tubuh, sedangkan diastol memasok darah ke jantung dengan cara mengisi arteri koroner. Tekanan darah ditulis dengan angka sistol di atas angka diastol. Jika orang dewasa mengalami hipotensi, maka angka dari tekanan darahnya dapat mencapai 90/60 mmHg atau bahkan lebih rendah dari itu.

Berapa sistolik dan diastolik normal?

Angka tekanan darah normal untuk sistolik tidak lebih dari 120 mmHg dan diastolik di bawah 80 mmHg. Meski begitu, ukuran tekanan darah pada setiap orang dapat berbeda-beda tergantung pada usianya.