Apa yang dimaksud sel darah putih

KOMPAS.com - Sel darah putih adalah komponen darah yang menjadi bagian penting dari sistem daya tahan tubuh.

Melansir Britannica, sel darah putih juga dikenal dengan istilah leukosit.

Komponen darah ini dihasilkan oleh sumsum tulang, timus, limpa, kelenjar getah bening, hati, dan organ lainnya.

Baca juga: 17 Penyebab Sel Darah Putih Tinggi, Bisa Tanda Infeksi sampai Kanker

Orang dewasa sehat memiliki sekitar 4.500 sampai 11.000 sel darah putih per milimeter kubik darah.

Jumlah sel darah putih di dalam tubuh bisa naik turun sepanjang hari. Kadarnya paling rendah saat istirahat atau tidur, dan paling tinggi saat olahraga.

Dilansir dari Verywell Health, terdapat lima jenis sel darah putih, yakni neutrofil, monosit, eosinofil, limfosit, dan basofil.

Setiap jenis sel darah putih memiliki fungsi yang berbeda-beda, seperti mengenali biang penyakit, membasmi kuman, sampai membuat antibodi untuk melindungi tubuh dari bakteri dan virus. Berikut beberapa fungsi darah putih yang penting untuk tubuh:

  • Mengirimkan sinyal ke sistem daya tahan tubuh saat terserang penyakit

Sel darah putih neutrofil bertugas mengirimkan sinyal peringatan ke sel-sel sistem daya tahan tubuh ketika ada ancaman seperti bakteri, virus, jamur, patogen.

Jumlah neutrofil separuh dari total keseluruhan sel darah putih. Jenis sel darah putih ini adalah sel utama yang ditemukan di dalam nanah.

Setelah dilepaskan dari sumsum tulang, sel darah putih ini hanya bertahan sekitar delapan jam. Tubuh manusia dapat menghasilkan sekitar 100 miliar neutrofil setiap hari.

  • Melawan bakteri dan parasit

Jenis sel darah putih eosinofil berfungsi untuk melawan bakteri, infeksi parasit, termasuk sel kanker.

Namun, kelebihan sel darah putih ini bisa meningkatkan respons imun terhadap sesuatu yang tidak dianggap berbahaya, misalkan serbuk sari atau debu. Akibatnya, orang jadi mengalami reaksi alergi seperti bersin.

Jumlah eosinofil kurang dari lima persen dari total sel darah putih. Kebanyakan sel darah putih ini ditemukan dalam saluran pencernaan.

Baca juga: Memahami Fungsi Trombosit dan Kadar Normalnya

  • Meningkatkan respons imun ketika terserang penyakit

Jenis sel darah putih basofil jumlahnya hanya sekitar satu persen dari total keseluruhan sel darah putih.

Namun, sel darah putih ini memiliki fungsi penting untuk meningkatkan respons imun ketika tubuh terserang penyakit.

Ketika ada ancaman penyakit, basofil bakal melepaskan histamin yang bisa memicu peradangan dan membuat saluran udara menyempit.

  • Membentuk kekebalan dan mengenali biang penyakit yang pernah menyerang

Sel darah putih limfosit terdiri atas sel B dan sel T. Limfosit B berguna untuk memproduksi protein antibodi untuk melawan infeksi. Sel ini berperan penting dalam efektivitas vaksin.

Sel darah putih ini dapat menghasilkan antibodi yang mampu “mengingat” infeksi atau setiap kuman yang masuk ke tubuh.

Dengan begitu, tubuh siap ketika menghadapi serangan virus atau kuman sejenis di waktu lainnya.

Sedangkan limfosit T berfungsi untuk mengenali biang penyakit sekaligus bertanggung jawab membasmi kuman yang masuk ke tubuh. Sel ini juga dapat mengingat setiap kuman yang menyerang tubuh.

  • Membersihkan sel mati dari dalam tubuh

Fungsi sel darah putih monosit tak kalah penting yakni sebagai pengangkut sampah sisa kerja-kerja sistem daya tahan tubuh.

Sekitar lima sampai 12 persen sel darah putih terdiri atas monosit. Setiap sel mati di dalam tubuh akan dibersihkan dari dalam tubuh oleh sel darah putih ini.

Baca juga: Apa itu Hemoglobin (Hb)?

Cara mengetahui jumlah sel darah putih di dalam tubuh

Melansir Cleveland Clinic, jumlah sel darah putih di dalam tubuh dapat diketahui lewat tes darah lengkap.

Setelah tenaga kesehatan mengambil sampel darah dari tubuh pasien, darah ini akan diperiksa di laboratorium.

Biasanya, pemeriksaan sel darah putih direkomendasikan bagi seseorang yang terindikasi memiliki infeksi atau peradangan di jaingan tubuhnya.

KOMPAS.com – Sel darah putih adalah komponen darah yang penting bagi fungsi fisiologis manusia. Sel darah putih terbagi menjadi beberapa jenis. Berikut adalah jenis-jenis sel darah putih dan fungsinya!

Scara garis besar, sel darah putih dibagi menjadi dua yaitu granulosit dan agranulosit atau leukosit mononuklear. 

Granulosit atau leukosit polimorfonuklear adalah sel darah putih yang memiliki butiran-butiran kecil dalam sitoplasma selnya atau yang disebut dengan granula.

Granulosit dibagi lagi menjadi beberapa jenis yaitu neutrofil, basofil, eusinofil, dan sel mast. 

Baca juga: 4 Komponen Penyusun Darah beserta Fungsinya

Neutrofil

Dilansir dari Encyclopedia Britannica, neutrofil adalah jenis granulosit yang paling banyak yaitu sekitar 50 hingga 80 persen dari sel darah putih.

Neutrofil berfungsi sebagai garda terdepan dalam respons imun ketika infeksi terjadi. Neutrofil sampai pertama di tubuh yang terinfeksi lalu membunuh bakteri, jamur, dan mikroba penyebab penyakit melalui proses fagositosis. 

Basofil

Jenis sel darah putih selanjutnya adalah basofil. Basofil memiliki tampilan yang mirip dengan sel mast dan berfungsi sebagai alarm ketika agen infeksi masuk dan inflamasi terjadi pada tubuh. 

Hal tersebut dikarenakan basofil dapat melepaskan histamin yang memicu respons alergi seperti pelebaran pembuluh darah untuk meningkatkan aliran darah dan mengatasi infeksi yang terjadi.

Baca juga: Proses Pembekuan Darah pada Saat Terjadi Luka

Eosinofil

Eosinofil adalah jenis sel darah merah yang memiliki dua lobus, nukelus, dan granula berukuran besar. 

Penamaan eosinophil diambil dar pewarna eosin yang membuat sel darah putih ini berwarna merah muda. Eosinofil berfungsi menangani infeksi hama dan parasit juga reaksi alergi.

Sel mast

Dilansir dari British Society for Immunology, sel mast adalah sel darah putih berumur panjang yang berperan dalam pengaturan inflamasi termasuk pertahanan terhadap infeksi parasit dan reaksi alergi. 

Sel mast juga mengandung hormon pertumbuhan, sehingga berperan dalam regulasi pertumbuhan tulang. 

Baca juga: Golongan Darah: Sistem dan Komponennya

Agranulosit atau leukosit mononuclear adalah jenis sel darah putih yang memiliki sebuah nukelus bulat dan tidak memiliki granula dalam sitoplasmanya.

Agranulosit dibagi lagi menjadi beberapa jenis yaitu limfosit, monosit, makrofag, dan sel dendritik. 

Limfosit

Dilansir dari TeachMePhysiology, limfosit adalah jenis sel darah putih yang terbentuk dari garis sel limfoid dalam sumsum tulang, berukuran kecil, dan juga berfungsi menangani infeksi virus. Limfosit dibedakan menjadi tiga jenis sebagai berikut:

  • Sel T yang berfungsi dalam sistem imun adaptif, menghancurkan sel terinfeksi, mendorong kerja sel B dan makrofag, juga mengidentifikasi se lasing. 
  • Sel B yang berfungsi dalam sistem imun adaptif, menghasilkan antibodi, dan melindungi tubuh dari infeksi yang pernah dialami sebelumnya (sel kekebalan memori). 
  • Sel pembunuh alami yang berfungsi dalam kekebalan non spesifik dan menghancurkan sel yang terinfeksi tumor, kanker, atau virus. 

Baca juga: Sistem Sirkulasi Darah pada Manusia

Monosit

Monosit adalah jenis sel darah putih yang berfungsi dalam respons imun tubuh terhadap infeksi yang disebabkan oleh bakteri. 

Dilansir dari Encyclopedia Britannica, monosit dapat berpindah dari darah ke bagian yang terinfeksi dan berdiferensiasi lebih lanjut menjadi makrofag. 

Makrofag

Seperti yang disebutkan sebelumnya, makrofag adalah monosit yang berdiferensiasi. Makrifag memiliki ukuran yang besar dan umur yang panjang. 

Makrofag berfungsi untuk menghancurkan virus, bakteri, puing-puing seluler, neutrophil mati, dan sel nektrotik di bagian tubuh yang mengalami peradangan. 

Baca juga: Urutan Peredaran Darah Besar pada Manusia

Sel dendritik

Dinamakan dendritik, karena sel darah putih ini memiliki permukaan sel yang memanjang seperti sel dedrit neuron. 

Sel dendritik bermigrasi ke bagian tubuh yang bersentuhan dengan lingkungan luar seperti kulit, jaringan epitel pernafasan, dan saluran pencernaan. Sel dendritik berfungsi memproduksi antigen. 

Apa yg dimaksud sel darah putih?

Leukosit merupakan sel darah putih yang diproduksi oleh jaringan hemopoetik untuk jenis bergranula (polimorfonuklear) dan jaringan limpatik untuk jenis tak bergranula (mononuklear), berfungsi dalam sistem pertahanan tubuh terhadap infeksi (Sutedjo, 2006).

Sel darah putih tinggi Apakah Berbahaya?

Bahaya leukosit tinggi dapat mengarah pada sindrom hiperviskositas darah. Sindrom hiperviskositas merupakan komplikasi serius yang harus ditangani dengan melakukan perawatan di rumah sakit.

Apa penyebabnya sel darah putih?

Penyebab sel darah putih tinggi bisa berasal dari beberapa kondisi atau penyakit, seperti: Infeksi bakteri, virus, atau parasit. Imunosupresi atau kondisi saat daya tahan tubuh menurun. Efek samping obat tertentu, seperti kortikosteroid dan epinerfin.

Apa fungsi utama dari sel darah putih?

Sel darah putih ini berfungsi untuk membantu tubuh melawan berbagai penyakit infeksi sebagai bagian dari sistem kekebalan tubuh. Sel darah putih tidak berwarna, memiliki inti, dapat bergerak secara ameboid, dan dapat menembus dinding kapiler/diapedesis.