apa saja penerapan sifat koloid dalam kehidupan sehari-hari Show bagaimana cara mengetahui suatu larutan bersifat asam atau basa berdasarkan ciri-ciri yang dapat diamati secara makroskopik, campuran koloid adalah .... berapa harga ka asam asetat jika 0 1 mol ch3cooh dalam 1 liter larutan mengandung 0 001 m ion h plus berapa konsentrasi ion oh- dalam larutan jika konsentrasi h = 2 x 10-4 m (diketahui kw = 10-14) berapa gram kristal nacl diperlukan untuk membuat 500ml larutan dengan ph = 5, bila diketahui k, nh oh = 10 (4, n = 14, h = 1, dan cl = 35,5)? berapakah jumlah molekul yang menyusun 81,25 gram senyawa besi (iii) klorida jika ar fe=56, ar cl =35,5? berikut beberapa pembuatan koloid : 1) sol logam 4) sol belerang 2) sol fe(oh)2 5) sol agcl 3) sol as2s3 yang termasuk pembuatan koloid dengan cara ko … bila 100 ml larutan hcl 0 1 m dicampurkan dengan 100 ml larutan baoh2 0 05 m maka ph larutan adalah
Lihat Foto KOMPAS.com - Reaksi redoks adalah singkatan dari reaksi reduksi dan oksidasi yang berlangsung pada proses elektrokimia. Dilansir dari Encyclopaedia Britannica, reaksi redoks berkaitan dengan pelepasan atau pengikatan elektron, atom oksigen, dan atom hidrogen. Pengertian ReduksiReduksi adalah reaksi yang mengalami penurunan bilangan oksidasi dan kenaikan elektron. Dapat dikatakan bahwa reduksi adalah reaksi dimana suatu zat kehilangan oksigen. Pengertian OksidasiOksidasi adalah reaksi yang mengalami peningkatan bilangan oksidasi dan penurunan elektron. Dapat dikatakan bahwa oksidasi adalah reaksi dimana suatu zat mengikat oksigen. KOMPAS.com/SILMI NURUL UTAMI Reaksi redoks
Baca juga: Faktor-Faktor yang Memengaruhi Laju Reaksi
Cara Bilangan OksidasiBilangan oksidasi atau biloks adalah bilangan yang menyatakan jumlah elektron dalam suatu atom. Penyetaraan reaksi redoks dilakukan dengan cara menyetarakan elektron yang dilepaskan oksidator dan elektron yang diikat reduktor. Dilansir dari Chemistry Washington University, bilangan oksidasi dapat ditentukan dengan cara berikut:
Baca juga: Persamaan Laju Reaksi
Berikut ini merupakan artikel mengenai Konsep Kenaikan dan Penurunan Bilangan Oksidasi Reaksi Redoks dimana tugassains.com akan membahas secara detail agar kalian makin paham dan makin bisa pastinya
tugassains.com - Kali ini untuk membahas yang namanya Konsep Kenaikan dan Penurunan Bilangan Oksidasi Reaksi Redoks ada baiknya kalian untuk mempelajari yang namanya Definisi atau pengertian dari Reaksi Redoks itu sendiri. Pengertian Bilangan Oksidasimempelajari mengenai Bilangan Oksidasi ga nyambung dong kalo kita gapaham dengan pengertiannya ya. Bilangan Oksidasi adalah muatan relatif yang di miliki suatu atom akibat melepaskan atau menerima elektron untuk mencapai kestabilan seperti gas mulia. Fungsi Penentuan bilangan oksidasi atom digunakan untuk mengetahui reaksi berlangsung melalui proses redoks atau tidak. Kenaikan atau penurunan bilangan oksidasi digunakan sebagai dasar untuk menentukan jenis apakah reaksi tersebut reduksi atau oksidasi. Apabila suatu reaksi ditandai dengan adanya penurunan bilangan oksidasi, reaksi tersebut dinamakan Reaksi Reduksi. Sedangkan apabila suatu reaksi ditandai dengan adanya kenaikan bilangan oksidasi, reaksi tersebut dinamakan Reaksi Oksidasi. Jadi pada intinya Reaksi Reduksi merupakan kebalikan dari Reaksi Oksidasi untuk lebih paham agar kalian makin ngerti dan mudah paham Reaksi Reduksi merupakan penurunan bilangan oksidasi (Reduction=penurunan). Sedangkan Reaksi Oksidasi merupakan reaksi yang menyebabkan kenaikan bilangan oksidasi (Oxidation=kenaikan) dapat diartikan sebagai proses kenaikan bilangan Oksidasi.
Agar lebih mudah dipahami mari kita langsung bahas di Contoh Soalnya. Contoh Konsep Kenaikan dan Penurunan Bilangan Oksidasi Reaksi RedoksMari kita bahas menganai beberapa Contoh Konsep Kenaikan dan Penurunan Bilangan Oksidasi Reaksi Redoks: 1. Perhatikan reaksi berikut ini antara Larutan FeCl3 dengan gas H2S:
Pada persamaan reaksi di atas senyawa H2S bertindak sebagai reduktor karena mengalami kenaikan bilangan oksidasi dari -2 menjadi 0. Dan sebaliknya, senyawa FeCl3 bertindak sebagai oksidator karena mengalami penurunan bilangan oksidasi dari +3 menjadi +2. Oksidator: FeCl3(aq) Hasil Reduksi: FeCl2(aq) Sehingga dapat di tarik kesimpulan bahwa Kenaikan bilangan oksidasi (reaksi oksidasi) dan penurunan bilangan oksidasi (reaksi reduksi) selalu terjadi bersamaan dalam reaksi kimia. Jadi intinya untuk membuktikan apakah reaksi tersebut Reaksi Redoks atau bukan yaitu dengan adanya Reaksi yang mengalami perubahan Bilangan Oksidasi pada penyusunnya. 2. Mari kita coba dengan satu soal lagi biar makin paham yaitu sebuah reaksi antara Aluminium dengan Timbal (II) Nitrat:
Pada contoh persamaan reaksi tersebut diketahui bahwa Aluminium (Al) mengalami reaksi Oksidasi atau kenaikan pada bilangan oksidasinya dari 0 menjadi +3. Sedangkan pada Timbal (Pb/Plumbum) mengalami penurunan bilangan Oksidasi atau terjadi Reaksi Reduksi didalam persamaan dari sebelumnya 0 menjadi +3. Oksidator: Pb(NO3)2(g)Reduktor: Al(s) Hasil Oksidasi: Al(NO3)3(aq) Hasil Reduksi: Pb(s) Didalam reaksi Redoks perubahan bilangan Oksidasi merupakan syarat mutlak untuk dapat dikatakan apakah Reaksi tersebut Reaksi Redoks atau bukan. KesimpulanSuatu reaksi Kimia untuk dapat ditentukan apakah reaksi Redoks atau bukan dapat ditentukan dengan adanya perubahan Bilangan Oksidasi didalam Reaksi tersebut. Reaksi yang terdapat perubahan Bilangan Oksidasi dapat kita simpulkan bahwa Reaksi tersebut termasuk kedalam Reaksi Redoks. Baca juga Apabila masih ada yang perlu ditanyakan silahkan bertanya pada kolom komentar an jangan lupa bagikan, terima kasih semoga bermanfaat. |