Yang tidak bisa kita seting pada saat setting alamat ip static pada server linux debian adalah…

Debian lebih bisa diandalkan daripada Windows dari segi performa. Lebih stabil. Tidak perlu di install ulang hanya untuk mengembalikan performa sistem seperti semula. Tidak seperti Windows yang lebih rentan error sehingga kadang perlu menjalani install ulang untuk mengatasinya. Stabilitas yang ditawarkan oleh Debian membuat banyak perusahaan lebih memilih sistem operasi tersebut daripada Windows untuk digunakan sebagai server.

Debian juga membutuhkan ruang penyimpanan harddisk yang lebih sedikit daripada Windows. Kapasitas minimum yang dibutuhkan oleh Debian adalah 2 GB, sedangkan kapasitas yang direkomendasikan adalah 10 GB. Untuk menggunakan Windows 10, diperlukan setidaknya 16 GB. Itu pun hanya untuk Windows 32-bit. Kapasitas harddisk yang diminta untuk 64-bit lebih besar lagi, yaitu 32 GB. Ruang penyimpanan harddisk yang dialokasikan untuk Debian juga dapat dikurangi dengan menyeleksi software yang anda install.

Kondisi serupa juga bisa anda lihat pada RAM. Dengan RAM sebesar 256 MB saja anda sudah bisa menjalankan Debian, sedangkan Windows 10 menuntut setidaknya RAM sebesar 1 GB untuk 32-bit dan RAM 2 GB untuk 64-bit. Dari persyaratan spesifikasi di antara kedua sistem operasi tersebut bisa disimpulkan bahwa komputer lama masih bisa menjalankan Debian dengan baik, tapi pasti akan mengalami lemot ketika digunakan untuk menjalankan Windows 10.

Keunggulan lain dari Debian terletak pada komunitas penggunanya. Setiap kali anda menemui masalah saat menggunakan Debian, anda bisa mencari solusinya di mailing list. Microsoft memang menyediakan forum tersendiri agar pengguna Windows dapat mengadukan masalah, tapi seringkali solusi yang diberikan adalah solusi standar seperti melakukan reinstall atau mengecek kesehatan harddisk.

Cara Konfigurasi IP Address di Debian 10

Jika anda adalah seorang pemula di dunia Linux yang tertarik dengan Debian dan ingin mengatur IP address tapi belum mengetahui caranya, atau jika anda lupa cara melakukannya, di sini kami tunjukkan cara konfigurasi IP address di Debian 10 yang memiliki codename Buster tersebut.

1. Pertama-tama pilih Settings pada virtual machine Debian 10 anda.

Yang tidak bisa kita seting pada saat setting alamat ip static pada server linux debian adalah…

2. Pada menu Network, untuk opsi adapternya kita memilih Host-only Adapter seperti gambar dibawah ini. Alasan kenapa kita menggunakan Host-only Adapter adalah agar lebih mudah untuk mengatur IP address sesuai keinginan kita.

Yang tidak bisa kita seting pada saat setting alamat ip static pada server linux debian adalah…

3. Setelah itu jalankan virtual machine Debian 10 anda kemudian silakan login sebagai root / administrator. Setelah itu edit file interfaces dengan cara menjalankan perintah ini:

nano /etc/network/interfaces

Yang tidak bisa kita seting pada saat setting alamat ip static pada server linux debian adalah…

4. Hapus semua baris kode yang ada kemudian edit sampai kurang lebih seperti ini. Disini kita menggunakan IP statis guna mempermudah akses ke masing-masing layanan yang akan kita install nanti seperti web server, dns server, ftp server, samba server ataupun mail server. Disini kita membuat 3 IP address utama diantaranya 192.168.26.1 | 192.168.10.1 | 192.168.100.1.

Setelah itu simpan pengaturan interfaces dengan cara menekan tombol Ctrl + X kemudian Enter.

Yang tidak bisa kita seting pada saat setting alamat ip static pada server linux debian adalah…

5. Langkah selanjutnya adalah merestart pengaturan interfaces anda dengan menjalankan perintah: service networking restart

Yang tidak bisa kita seting pada saat setting alamat ip static pada server linux debian adalah…

6. Untuk mengecek apakah IP address sudah berubah sesuai yang kita setting, jalankan perintah ifconfig. Seperti pada gambar dibawah ini, IP address sudah terdeteksi dan berhasil diubah.

Yang tidak bisa kita seting pada saat setting alamat ip static pada server linux debian adalah…

Itulah panduan cara konfigurasi IP address di Debian 10 yang bisa kami jelaskan. Selama ini Debian punya reputasi yang bagus sebagai distro Linux yang sangat stabil, bahkan lebih stabil daripada Ubuntu. Distro tersebut memang lebih mengutamakan stabilitas daripada penambahan fitur. Lain halnya dengan Ubuntu yang sering mengadopsi fitur-fitur terkini sehingga jumlah bug terus bertambah. Fitur-fitur itu jugalah yang menyebabkan Ubuntu membutuhkan spesifikasi hardware yang lebih powerful.

Dibutuhkan RAM setidaknya 4 GB dan ruang harddisk 25 GB untuk menjalankan Ubuntu versi desktop. Spesifikasi tersebut merupakan spesifikasi minimum yang disarankan. Jika dibandingkan dengan spesifikasi hardware untuk Debian seperti yang sudah dikemukakan di atas, selisihnya cukup besar. Jadi kalau anda punya komputer lama yang masih bisa berfungsi, atau membutuhkan sistem operasi yang stabil agar tidak direpotkan dengan berbagai bug yang terus bermunculan, maka Debian adalah distro Linux yang harus anda gunakan.

Editor: Muchammad Zakaria

Share Share Share

Cara Konfigurasi IP Address Pada Debian – Sebelum sistem operasi debian dapat terhubung ke sebuah jaringan, tentunya terlebih dahulu perlu dilakukan konfiguarasi IP Address. Konfigurasi IP Address pada debian dapat dilakukan melalui mode Desktop GUI ataupun mode CLI (Command Line). dalam artikel ini akan menunjukan bagaimana cara melakukan konfigurasi IP Address Debian melalui CLI atau Terminal.

Karena yang dibahas pada artikel ini adalah debian, itu artinya cara konfigurasi IP Address pada artikel ini juga dapat kalian terapkan pada semua varian linux yang berbasis debian.

1. Gunakan Akses User root (#)

pastikan terlebih dahulu bahwa kalian telah menggunakan akses root (#), yang akan digunakan selama melakukan konfigurasi IP Address

2. Buka File Konfigurasi Network Debian

File konfigurasi network pada debian bernama “Interfaces”, file ini terletak pada direktori sistem “/etc/network” Untuk membuka file konfigurasi tersebut ketik perintah :

nano /etc/network/interfaces

3. Mengatur Konfigurasi IP Address Debian

Setelah kalian berhasil membuka file konfigurasi network tadi, maka akan muncul beberapa baris konfigurasi awal (default) dari network debian seperti yang ada pada gambar dibawah ini.

Yang tidak bisa kita seting pada saat setting alamat ip static pada server linux debian adalah…

Yang perlu kalian edit yaitu pada bagian interface aktif yang ingin kalian atur IP Addressnya. dalam tutorial ini yang akan di konfigurasi adalah interface “eth0”.  Tambahkan detail ip address, netmask, dan gateway pada eth0. sehingga menjadi seperti berikut :

#The primary network interfaces auto eth0 iface eth0 inet static address 192.168.1.20 netmask 255.255.255.0 gateway 192.168.1.1

Konfigurasi IP ini disesuaikan dengan kebutuhan kalian ya. jika kalian sudah yakin dengan konfigurasi yang kalian buat, selanjutnya tekan “CTRL + X” -> “Y” lalu tekan ENTER untuk menyimpan konfigurasi.

4. Restart Service Network Debian

Yang terakhir, untuk menerapkan konfigurasi yang baru saja kalian ubah, silahkan restart  network debian dengan cara mengetik perintah :

/etc/init.d/networking restart

Atau dapat juga menggunakan perintah :

service networking restart

5. Pengujian Koneksi

untuk pengujian, terlebih dahulu kalian lihat IP Address pada debian, apakah sudah berubah sesuai dengan konfigurasi IP yang kalian buat sebelumnya ?? Cara mengetahuinya dengan mengetik perintah :

ifconfig eth0

Yang tidak bisa kita seting pada saat setting alamat ip static pada server linux debian adalah…

Perhatikan pada baris inet addr:192.168.1.20 Bcast:192.168.1.255 Mask:255.255.2255.0 Pastikan bahwa detail IP Address yang ditampilkan sesuai dengan konfigurasi yang kalian lakukan.

setelah itu coba lakukan ping ke alamat IP host lain yang sudah terhubung dalam satu jaringan yang sama. Pastikan hasilnya “Reply”.

Tambahan : cara diatas adalah cara untuk mengkonfigurasi IP Address debian secara Static (Manual), jika kalian ingin mendapatkan IP Address secara Otomatis dari server DHCP, maka ada sedikit perbedaan pada konfigurasi yang dibuat. konfigurasinya harus diubah seperti pada gambar dibawah ini :

#The primary network interfaces auto eth0 iface eth0 inet dhcp

Selesai sudah cara konfigurasi IP Address pada debian, memang sedikit rumit jika dilakukan dalam mode CLI, tapi itulah tantangannya. jika ada pertanyaan silahkan tuliskan pada kolom kometar dibawah artikel ini ya.


Share Share Share