Sebutkan kegiatan dirumah yang mencerminkan perilaku meneladani sifat Allah yang Maha Pemberi

Ilustrasi Sikap Al Wahhab. Foto: Freepik

Umat Islam dianjurkan untuk memahami nama-nama baik Allah SWT atau yang lebih dikenal dengan istilah Asmaul Husna. Tidak sekadar memahaminya, manusia juga harus mengimani dan meneladani Asmaul Husna dalam kehidupan sehari-hari.

Asmaul Husna sendiri berjumlah 99. Asmaul Husna juga dapat dimanfaatkan umat Muslim sebagai bacaan dzikir yang bisa dilakukan secara rutin.

Salah satu nama baik yang dimiliki Allah SWT adalah Al Wahhab. Al Wahhab artinya Maha Pemberi. Secara bahasa, Al Wahhab berasal dari kata “wahaba” yang berarti memberi sesuatu tanpa mengharapkan imbalan.

Selama ini, Allah SWT memberikan karunia kepada seluruh makhluk ciptaan-Nya tanpa diminta. Allah menciptakan manusia dengan memiliki mata, hidung, telinga, kaki, mulut, dan sebaginya tanpa harus ada yang meminta terlebih dahulu.

Lantas bagaimana cara meneladani nama baik Al Wahhab yang dimiliki Allah SWT dalam kehidupan sehari-hari? Berikut penjelasan lengkapnya yang dikutip dari Terapi Mencerdaskan Hati oleh Muhammad Syafie el-Bantanie (2012:92).

Ilustrasi Sikap Al Wahhab. Foto: Pixabay

Nama baik Al Wahhab dapat diteladani dengan mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari. Salah satu cara termudah adalah memberikan sesuatu yang dimilikinya (jika lebih) kepada orang yang memang membutuhkan.

Dalam Surat Ali Imran ayat 133-134 diterangkan bahwa salah satu ciri orang bertakwa adalah orang yang berinfak, baik dilakukan dalam keadaan lapang maupun sempit.

وَسَارِعُوا إِلَى مَغْفِرَةٍ مِنْ رَبِّكُمْ وَجَنَّةٍ عَرْضُهَا السَّمَاوَاتُ وَالْأَرْضُ أُعِدَّتْ لِلْمُتَّقِينَ

Bersegeralah kamu mencari ampunan dari Tuhanmu dan mendapatkan surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan bagi orang-orang yang bertakwa.

Setelah menyedekahkan sebagian hartanya, manusia juga dianjurkan untuk tidak mengharapkan balasan. Cukup Allah SWT yang akan membalasnya dengan memberikan rahmat dan keridhoan-Nya.

Firman Allah SWT dalam Surat Al Mudatsir ayat 6 menegaskan, “Dan janganlah engkau (Muhammad) memberi (dengan maksud) memperoleh (balasan) yang lebih banyak. ”

Adapun ayat lain yang juga menjelaskan untuk tidak mengharapkan imbalan dari apa yang telah disedekahkan tercantum dalam Surat Al Insan ayat 8-9.

Dan mereka memberikan makanan yang disukainya kepada orang miskin, anak yatim, dan orang yang ditawan, (sambil berkata), “Sesungguhnya kami memberi makanan kepadamu hanyalah karena mengharapkan keridhoaan Allah, kami tidak mengharapkan balasan dan terima kasih darimu.” (Q.S Al Insan ayat 8-9).

Sebutkan kegiatan dirumah yang mencerminkan perilaku meneladani sifat Allah yang Maha Pemberi
Sikap dan Perilaku Meneladani Sifat Allah Al-Alim. Dok. Gurupenyemangat.com

Hai, Sobat Guru Penyemangat. Sudahkah Dirimu Belajar Hari ini?

Wah, jika iya, maka Alhamdulillah banget, ya.

Sebagaimana yang kita ketahui, belajar alias menuntut ilmu adalah kewajiban bagi tiap-tiap insan di bumi sejak dalam kandungan hingga ajal menjemput.

Dengan belajar, ilmu dan pengetahuan yang kita miliki bakal terus bertambah. Begitu pula dengan sikap dan keterampilan.

Orang bisa menulis, itu gara-gara mereka belajar. Orang bisa membuat rumah, itu pun karena mereka rajin belajar dan berlatih.

Kegiatan menuntut ilmu harus terus dilakukan sepanjang usia karena tanpa belajar, ilmu dan pengetahuan yang kita dapatkan di masa kecil akan hilang ditelan waktu.

Karena belajar itu perlu dilaksanakan secara rutin, berarti kita perlu bersemangat dalam belajar, bukan?

Selalu semangat belajar dalam menuntut ilmu itu penting karena merupakan salah satu sikap meneladani sifat Allah Al-‘Alim.

Nah, sekarang, tahukah Kamu apa itu Al-‘Alim?

Mengenal Asmaul Husna Al-‘Alim

Sebutkan kegiatan dirumah yang mencerminkan perilaku meneladani sifat Allah yang Maha Pemberi
Al-'Alim Allah Maha Mengetahui. Dok. Gurupenyemangat.com

Mari kita simak Al-Quran Surah Al-Anbiya ayat 4 berikut:

قَالَ رَبِّي يَعۡلَمُ ٱلۡقَوۡلَ فِي ٱلسَّمَآءِ وَٱلۡأَرۡضِۖ وَهُوَ ٱلسَّمِيعُ ٱلۡعَلِيمُ  [ الأنبياء:4-4]

Berkatalah Muhammad (kepada mereka): "Tuhanku mengetahui semua perkataan di langit dan di bumi dan Dialah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui". [Al Anbiya":4]

Coba perhatikan kalimat terakhir dari ayat tersebut, ada kata “al-‘alim” kan? Nah. Benar. Al-‘Alim adalah salah satu dari 99 Asmaul Husna (nama-nama baik Allah) yang artinya Allah Maha Mengetahui.

Dialah yang mengetahui segala sesuatu baik yang ada di langit maupun di bumi.

Allah yang mengetahui segala sesuatu yang telah diciptakan-Nya, setiap gerakan makhluk-makhluk yang diciptakan-Nya, bahkan mengetahui apa-apa yang telah, sedang, atau yang akan terjadi.

Allah itu Al-‘alim sehingga tiada satu makhluk pun yang dapat bersembunyi dari-Nya. Allah itu Maha Mengetahui segala sesuatu baik yang tampak rupanya maupun mereka yang gaib.

Maka dari itulah, sebagai seorang hamba kita wajib beriman kepada Allah dengan sebenar-benarnya iman.

Selain Surah Al-Anbiya ayat 4 tadi, masih banyak lagi dalil yang menerangkan bahwa Allah itu Al-‘Alim.

Silakan cek pada Surat Al-Mulk ayat 13-14, Surah An-Nur Ayat 41, Surah Al-Hijr ayat 86, hingga Surah Al-Baqarah ayat 32.

Boleh Baca: Jumlah Ayat dalam Al-Quran, 6666 atau 6236?

Meneladani Sifat Allah Al-‘Alim dalam Kehidupan Sehari-hari

Ada ragam contoh perilaku yang merupakan cerminan meneladani sifat Allah Al-‘Alim (Maha Mengetahui). Apa saja?

1. Selalu Semangat Belajar, Jangan Malas

Ilmu itu laksana cahaya yang menyinari di saat kita berada di dalam kegelapan. Alhasil, tanpa adanya ilmu kita rawan tersesat bahkan terombang-ambing dalam gelap.

Maka dari itu, penting bagi kita entah itu yang muda maupun yang tua untuk terus menambah ilmu pengetahuan dengan cara belajar.

Makin cepat belajar, ilmu makin mudah untuk dipahami sebagaimana peribahasa “Belajar di waktu muda bagaikan mengukir di atas batu.”

Walau begitu, saat kita sudah memahami ilmu jangan pernah lalai untuk mengamalkannya karena mengamalkan ilmu yang bermanfaat juga merupakan bagian dari perilaku semangat belajar sekaligus meneladani sifat Allah Al-‘Alim.

2. Bersungguh-sungguh dalam Belajar

Semangat belajar saja sejatinya tidaklah cukup.

Ada orang semangat datang ke sekolah tapi sesampainya di sekolah niatnya bukan belajar melainkan hanya untuk bertemu teman dan menghabiskan uang jajan. Eh.

Sejatinya hal tersebut merupakan perilaku yang salah. Salah satu wujud meneladani Sifat Allah Al-‘Alim ialah dengan serius dalam belajar baik itu belajar ilmu agama maupun ilmu dunia.

Ilmu agama itu adalah hal yang utama karena bisa menjadi bekal kita di akhirat. Tapi karena kita hidup di dunia, maka ilmu dunia juga penting.

3. Rajin Membaca dan Menulis

Dua hal yang tidak boleh tinggal saat menuntut ilmu ialah membaca dan menulis. Tanpa membaca, kita tiada akan tahu apa-apa. Dan tanpa adanya tulisan, kita juga tidak akan tahu adanya ilmu.

Membaca dan menulis adalah satu paket perilaku sebagai wujud teladan sifat Allah Maha Mengetahui (Al-‘Alim).

Mengapa kita juga perlu menulis? Karena dengan menulis, ilmu itu ada dan bermanfaat bagi banyak orang.

Dari tulisan, orang-orang bisa dikenal dan dikenang.

Bahkan dari tulisan pulalah kita bisa mengenal dan mempelajari Islam seutuhnya, tepatnya firman Allah yang tertulis dalam Al-Quran, Hadis Nabi, dan catatan ilmu para ulama.

4. Mengamalkan Ilmu dan Pengetahuan

Jangan pelit terhadap ilmu, jangan pula disembunyikan karena Allah itu Maha Mengetahui apa-apa yang tampak maupun apa-apa yang kau sembunyikan di dalam hatimu.

Jikalau sudah ada ilmu, sampaikanlah dengan baik. Yakinlah bahwa ilmu yang kita amalkan akan senantiasa bertambah bahkan berkah.

Soalnya, ilmu yang tidak diamalkan laksana pohon yang tidak berbuah. Tiada manfaat yang bisa kita dapatkan dari pohon yang enggan berbuah kecuali hanya sedikit.

5. Ber-fastabiqul Khairat

Salah satu wujud meneladani sifat Allah Al-‘Alim lainnya ialah fastabiqul khairat alias berlomba-lomba dalam melakukan kebaikan.

Sadar atau tidak, dengan berlomba berbuat baik kita akan semakin sadar bahwa kebaikan yang kita lakukan hari ini masih kurang, kurang, dan kurang.

Tapi awas, hati-hati. Jangan sampai kebaikan yang kamu lakukan hari ini diniatkan hanya untuk meraih kemenangan atas lomba, agar diperhatikan orang lain, atau agar dicap pintar.

Itu bahaya, niat yang salah tidak akan menghasilkan pahala. Berniatlah belajar yang tulus hanya mengharap rida Allah semata.

6. Bersikap Rendah Hati

Apa itu rendah hati? Rendah hati adalah bersikap sederhana dan menyadari keterbatasan diri. Orang yang bersikap rendah hati tidak akan sombong, sok tahu, atau merasa benar sendiri.

Dalam menuntut ilmu maupun belajar, kita wajib berperilaku rendah hati sebagai wujud meneladai sifat Allah Al-‘Alim.

Dengan rendah hati, kita akan diterima oleh teman atau bahkan semua orang di manapun kita berada.

***

Oke, demikianlah ulasan Guru Penyemangat tentang contoh sikap dan perilaku meneladani sifat Allah Al-'Alim. Tetap semangat belajar, ya.

Salam.