Tuliskan 2 contoh bahan makanan yang merupakan pemanfaatan koloid dalam kehidupan sehari hari

Hai Otakers… pada artikel sebelumnya sudah dijelaskan ap aitu Koloid mulai dari jenis-jenis hingga komponen penyusun sistem koloid. Nah pada artikel kali ini kita akan melanjutkan materi Koloid untuk SMA Kelas 11 tentang penerapan Koloid dalam kehidupan sehari-hari. Yuk langsung saja simak dibawah ini.

Koloid merupakan campuran 2 zat kimia yang tidak berbentuk padatan maupun larutan, tetapi diantara padatan dan larutan. Jika sistem Koloid adalah campuran heterogen dari dua zat atau lebih di mana partikel-partikel zat berukuran antara 1 hingga 1000 nm terdispersi (tersebar) merata dalam medium zat lain. Sistem koloid dapat diterapkan dalam berbagai bidang, yaitu bidang industri, makanan, farmasi, kosmetik hingga bidang pertanian lho Otakers. SImak penjelasannya pada masing-masing bidang dibawah ini.

1. BIDANG INDUSTRI

Tuliskan 2 contoh bahan makanan yang merupakan pemanfaatan koloid dalam kehidupan sehari hari

Tahukah kamu kalau pada bidang industri sendiri, penggunaan koloid untuk produksi sudah sangat luas. Hal ini dikarenakan sifat karakteristik koloid yang penting, dimana koloid dapat digunakan untuk mencampur zat-zat yang tidak dapat saling melarutkan secara homogen dan bersifat stabil untuk produksi skala besar. Sistem koloid digunakan di bidang industri di antaranya daiam industri karet, cat, gula, pengambilan endapan pengotor udara, dan penjernihan air.

Lateks merupakan suatu cairan berwarna putihsampai kekuning-kuningan yang diperoleh dengancara penyadapan pada kulit tanaman karet. Getah karet merupakan sol, yaitu dispersi koloid fase padat dalam cairan. Partikel karet murni dkatakan sebagai polimer dari C5H8 (isoprena) yang saling berikatan membentuk rantai atom C yang sangat panjang melalui reaksi adisi. Untuk mendapatkan hasil karet, maka akan dilakukan pemisahan secara sengaja maupun alami. Getah karet harus dikoagulasikan agar karet menggumpal dan terpisah dari medium pendispersinya. Untuk mengkoagulasikan getah  karet, biasanya digunakan asam formiat; HCOOH atau asam asetat; CH3COOH.

Cat yang biasanya teman-teman ketahui tersebut termasuk dalam koloid tipe sol cair. Industri cat biasanya mendapatkan partikel koloid dari partikel-partikel padat yang terdiri dari zat warna, bahan penstabil, bahan pengawet, oksia logam, zat pencemerlang, zat pereduksi yang kemudian dihaluskan menjadi partikel koloid. Agar kestabilan cat tetap terjaga dan bahan-bahan yang didispersikan tidak menggumpal atau mengendap, ke daiam cat ditambahkan emulgator. Penggunaan emulgator pada pembuatan cat tergantung pada jenis medium pendispersinya, jika berupa senyawa polar gunakanlah yang dapat larut dalam pelarut polar misalnya air dan alcohol begitu pula sebaliknya.

Dalam industri tekstil, koloid diterapkan dalam jenis sol agar proses penyerapan warna lebih baik serta maksimal. Untuk pewarnaan kain agar lebih maksimal maka Ketika dilakukan pewarnaan, kain terlebih dahulu dicampurkan dengan garam AI2(S04)3. Sehingga saat kain dicelupkan akan dihasilkan koloid AI(OH)3 sehingga kain akan lebih mudah menyerap wama.

Kotoran koloid terdapat pada air, sehingga harus dilakukan penjernihan air terlebih dahulu menggunakan elektrolit seperti Alum. Alum yang bermuatan ion positif Al3+ dapat menarik kotoran koloid yang bermuatan negatif. Bahan-bahan yang diperlukan dalam proses penjernihan air antara lain : tawas(Al2(SO4)3), karbon aktif, klorin/kaporit, kapur tohor, pasir.Partikel koloid Al(OH)3 yang bermuatan positif melalui reaksi:

Al3++3H2O => Al(OH)3+3H+

Al(OH)3 yang terbentuk akan mengabsorpsi menggumpalkan dan mengendapkankotoran. Ion Al3+ akan menghilangkan muatan – muatan negatif dari partikel koloid sepertitanah liat/lumpur, sehingga lumpur yang berukuran kecil menjadi flok– flok yang berukuran besar (koagulasi).

  • Pengambilan Endapan Kotoran (Mengurangi Polusi Udara)

Pada hal ini biasanya digunakan bagi industry kecil yang mengeluarkan gas atau udara saat proses industry, sehingga untuk mengurangi polusi dilakukan menggunakan Pengendap Cottrel. Pengendap Cottrel akan menggumpalkan koloid sehingga asap yang keluar bebas asap dan partikel bernahaya. Pengendap Cottrel ini banyak digunakan dalam industri untuk dua tujuan, yaitu mencegah polusi udara oleh buangan beracun dan memperoleh kembali debu yang berharga (misalnya debu logam).

Seperti yang kita ketahui, sebenarnya gula yang kita konsumsi sehari-hari tidak asli berwarna putuh, melainkan berwarna seperti tebu yaitu putih gading kemasan. Maka agar gula terlihat lebih menarik, dilakukanlah sistem koloid untuk memutihkannya. Pemutihan gula dilakukan dengan melarutkan gula ke dalam air, kemudianlarutan dialirkan melalui sistem koloid tanah diatomaeatau karbon. Partikel koloid akan mengadsorpsi zatwarna tersebut. Partikel-partikel koloid tersebutmengadsorpsi zat warna dari gula tebu.

Baca Juga :

Jenis-jenis dan Komponen Penyusun Sistem Koloid

2. BIDANG MAKANAN

Tuliskan 2 contoh bahan makanan yang merupakan pemanfaatan koloid dalam kehidupan sehari hari

Sistem koloid digunakan di bidang makanan yaitu Keju, mentega, susu, saus salad, jelly, agar-agar dan santan. Susu dan masuk dalam kategori emulsi lemak dalam air, biasanya emulsi distabilkan oleh emulgator, contoh kasein dalam susu. Kasein berfungsi menstabilkan dispersi lemak dalam air, kasein sendiri terdiri dari berbagai macam protein yang mengandung fosfor.  Makanan lainnya seperti agar-agar ketika  terdispersi di dalam air panas akan menghasilkan systemkoloid yang disebut sol. Jika konsentrasi agar-agar rendah, pada keadaan dingin, sol iniakan tetap berwujud cair, begitu pula sebaliknya. 

3. BIDANG FARMASI DAN KESEHATAN

Tuliskan 2 contoh bahan makanan yang merupakan pemanfaatan koloid dalam kehidupan sehari hari

Pada bidang farmasi, prinsip koloid diterapkan pada Minyak ikan, pensilin untuk suntikan,salep, krim. Obat-obatan yang kita konsumsi juga terbuat dari banyak proses dan sistem, salah satunya adalah koloid. Pada pembuatan obat biasanya ada zat-zat yang tidak dapat larut dalam air sehingga harus dikemas dalam bentuk koloid supaya mudah ketika diminum. Contohnya obat dalam bentuk kapsul.

Pada bidang Kesehatan biasanya juga menggukan system koloid untuk proses Hemodialisis, yaitu proses pembersihandarah dari zat-zat sampah, melalui proses penyaringan di luar tubuh. Selain itu, system koloid juga digunakan untul identifikasi DNA. Penerapan koloid ini dilakukan agar DNA dapat dikenali dan disesuaikan dengan yang bersangkutan.

4. BIDANG KOSMETIK DAN PRODUK PEMBERSIH RUMAH TANGGA

Tuliskan 2 contoh bahan makanan yang merupakan pemanfaatan koloid dalam kehidupan sehari hari

Bahan-bahan kosmetik hampir 90% dibuat dalam bentuk koloid. sifatkarakteristik koloid yang penting, yaitu dapat digunakan untuk mencampur zat-zat yang tidakdapat saling melarutkan secara homogen dan bersifat stabil untuk produksi skala besar. Salahsatu kegunaan koloid adalah sebagai bahan kosmetik. Penerapan ini berupa penggunaan emulsi yang m elibatkan zat cair seperti lotion untuk pelebap kulit. Penggunaan koloid untuk pembuatan kosmetik karena mempunyai kelebihans eperti mudah dibersihkan dan yang paling utama adalah tidak merusak kulit dan rambut.

Produk pembersih rumah tangga pun juga menggunakan sistim koloid. Sabun dan detergen merupakan bahan pembersih yang penggunaannya untukmembersihkan benda-benda dari kotoran.  Produk pembersih seperti deterjen dan sabun menggunakan system koloid supaya produk tersebut mampu membersihkan noda lebih sempurna. Tapi Jenis koloid ini dapat mencemari air berupalimbah yang berasal dari pemukiman.

5. BIDANG PERTANIAN

Tuliskan 2 contoh bahan makanan yang merupakan pemanfaatan koloid dalam kehidupan sehari hari

Bidang pertanian membuat sistem koloid untuk menghasilkan jenis peptisida dan insektisida.Keduanya merupakan elemen penting dalam bidang pertanian karena menjaga agar lahan pertanian tidak rusak oleh hama-hama pengganggu.

Nah Otakers itulah beberapa bidang yang menerapkan system koloid yang kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari. Jangan lupa juga baca artikel materi koloid lainnya ya dan pembahasan materi koloid kelas 11 selanjutnya akan dibahas pada artikel selanjutnya. Salam dari Sabang sampai Merauke.

Dalam kehidupan sehari-hari, koloid bermanfaat untuk:

  • Sebagai bahan pencuci. Sabun/detergen akan mengemulsikan minyak dalam air  sehingga kotoran-kotoran berupa lemak atau minyak dapat dihilangkan dengan cara pembilasan dengan air.
  • Penghilang Kotoran pada Proses Pembuatan Sirup. Pada industri pembuatan sirup, untuk menghilangkan pengotor ini biasanya digunakan putih telur. Setelah gula larut, sambil diaduk ditambahkan putih telur sehingga putih telur tersebut menggumpal dan mengadsorpsi pengotor. Selain putih telur, dapat juga digunakan zat lain, seperti tanah diatome atau arang aktif.
  • Perebusan Telur. Telur mentah merupakan suatu sistem koloid dengan fase terdispersi berupa protein. Jika telur tersebut direbus akan terjadi koagulasi sehingga telur tersebut menggumpal.
  • Pembuatan Yoghurt. Susu dapat diubah menjadi yoghurt melalui fermentasi. Pada fermentasi susu akan terbentuk asam laktat yang menggumpal dan berasa asam.
  • Pembuatan Tahu. Pada pembutan tahu dari kedelai, mula-mulai kedelai dihancurkan sehingga terbentuk bubur kedelai (seperti susu). Kemudian, ditambahkan larutan elektrolit, yaitu CaSO4.2H2O yang disebut batu tahu sehingga protein kedelai menggumpal dan membentuk tahu.
  • Pemutihan Gula. Gula tebu yang masih berwarna dapat diputihkan. Dengan melarutkan gula ke dalam air, kemudian larutan dialirkan melalui sistem koloid tanah diatomae atau karbon.
  • Penggumpalan Darah. Darah mengandung sejumlah koloid protein yang bermuatan negatif. Jika terjadi luka, maka luka tersebut dapat diobati dengan pensil stiptik atau tawas yang mengandung ion-ion Al3+ dan Fe3+. Ion-ion tersebut membantu agar partikel koloid di protein bersifat netral sehingga proses penggumpalan darah dapat lebih mudah dilakukan.
  • Penjernihan Air. Ini dilakukan dengan cara menambahkan tawas (Al2SO4)3.Ion Al3+ yang terdapat pada tawas tersebut akan terhidroslisis membentuk partikel koloid Al(OH)3 yang bermuatan positif melalui reaksi:
  • Pembentukan delta di muara sungai. Air sungai mengandung partikel-partikel koloid pasir dan tanah liat yang bermuatan negatif. Sedangkan air laut mengandung ion-ion Na+, Mg+2, dan Ca+2 yang bermuatan positif. Ketika air sungai bertemu di laut, maka ion-ion positif dari air laut akanmenetralkan muatan pasir dan tanah liat. Sehingga, terjadi koagulasi yang akan membentuk suatu delta.
  • Pengambilan endapan pengotor. Gas atau udara yang dialirkan ke dalam suatu proses industri seringkali mangandung zat-zat pengotor berupa partikel-partikel koloid. Untukmemisahkan pengotor ini, digunakan alat pengendap elektrostatik yang pelat logamnya yang bermuatan akan digunakan untuk menarik partikel-partikel koloid.
  • Mengurangi polusi udara. Gas buangan pabrik yang mengandung asap dan partikel berbahaya dapat diatasi dengan menggunakan alat yang disebut pengendap cottrel. Prinsip kerja alat ini memanfaatkan sifat muatan dan penggumpalan koloid sehingga gas yang dikeluarkan ke udara telah bebas dari asap dan partikel berbahaya.
  • Penggumpalan lateks. Getah karet merupakan sol, yaitu dispersi koloid fase padat dalam cairan. Partikel karet alam terdispersi sebagai partikel koloid dalam sol  getah karet. Untuk mendapatkan karetnya, getah karet harus dikoagulasikan agar karet menggumpal dan terpisah dari medium pendispersinya.
  • Membantu pasien gagal ginjal. Proses dialisis untuk memisahkan partikel-partikel koloid dan zat terlarut merupakan dasar bagi pengembangan dialisator.
  • Sebagai deodoran. Deodoran mengandung aluminium klorida yang dapat mengkoagulasi atau mengendapkan protein dalam keringat.endapan protein ini dapat menghalangi kerja kelenjer keringat sehingga keringat dan potein yang dihasilkan berkurang.
  • Sebagai bahan makanan dan obat. Ada zat-zat yang tidak larut dalam air sehingga harus dikemas dalam bentuk koloid sehingga mudah diminum. Contohnya obat dalam bentuk kapsul.
  • Sebagai bahan kosmetik. Ada berbagai bahan kosmetik kosmetik berupa padatan, tetapi lebih baik digunakan dalam bentuk cairan. Untuk itu biasanya dibuat berupa koloid dengan tertentu.
  • Penggunaan Arang Aktif. Arang aktif merupakan contoh dari adsorben yang dibuat dengan cara memanaskan arang dalam udara kering. Arang aktif memiliki kemampuan untuk menjerap berbagai zat.