Sebutkan 3 Jenis yang termasuk kategori cedera berat

Anda gemar melakukan olahraga? Olahraga memang penting dilakukan karena bermanfaat untuk kesehatan baik fisik ataupun mental. Ada berbagai macam olaharga yang dapat Anda lakukan mulai dari senam, berenang, joging, bersepeda dan masih banyak lagi. Sedang asyik olahraga, pernahkah tiba-tiba mengalami cedera? Jika Anda berolahraga secara berlebihan atau kehilangan fokus sedikit saja dapat mengakibatkan cedera. Apalagi tidak melakukan pemanasan atau pergeangan sebelum olahraga. Mari, cari tahu jenis cedera olahraga dan cara menanganinya lewat ulasan berikut!

Sebutkan 3 Jenis yang termasuk kategori cedera berat

Cedera olahraga merupakan cedera yang terjadi pada otot, sendi atau tulang selama olahraga.

Baca Juga: Mengatasi Cedera Olahraga

Cedera Olahraga Adalah

Cedera olahraga merupakan cedera yang terjadi pada otot, sendi atau tulang selama olahraga atau latihan. Jenis cedera olahraga pun beragam. Jika Anda melakukan olahraga kemungkinan untuk cedera olahraga mungkin saja terjadi. Biasanya anak-anak lebih berisiko mengalami cedera. Perkiraan Stanford Children’s Health menyebutkan bahwa lebih dari 3,5 juta anak dan remaja cedera sebagai bagian dari olahraga atau aktivitas fisik setiap tahun. Sepertiga dari semua cedera yang terjadi pada anak-anak juga terkait dengan olahraga. Umumnya cedera olahraga yang dialami anak-anak adalah kesleo dan tegang. Olahraga kontak fisik, seperti sepak bola dan bola basket, menyebabkan lebih banyak cedera daripada olahraga non-kontak, seperti renang dan lari.

Sebuah studi tahun 2016 menyebutkan 8,6 juta orang dengan usia 5-24 tahun mengalami cedera olahraga setiap tahun di Amerika Serikat. Para peneliti mencatat laki-laki berusia 5-24 tahun lebih dari setengahnya memiliki riwayat cedera olahraga. Sebanyak 42% cedera terjadi pada tubuh bagian bawah. Sementara 30,3% cedera terjadi pada anggota tubuh bagian atas kepala dan leher mengisi 16,4% dari cedera olahraga. Meskipun cedera olahraga sering terjadi, kematian akibat cedera olahraga jarang terjadi. Jika memang itu benar-benar terjadi biasanya akibat dari cedera kepala.

Baca Juga: Cedera Hamstring: Gejala dan Pengobatan

Risiko Penyebab Cedera Olahraga

Sebelum mengetahui jenis cedera olahraga lainnya, kenali juga risiko penyebab cedera. Siapa pun dapat mengalami cedera olahraga. Entah itu usia muda, tua, baik laki-laki maupun wanita tidak luput dari cedera olahraga. Namun, beberapa faktor tertentu dapat meningkatkan risiko cedera. Misalnya saja tidak melakukan pemanasan saat olahraga dan bermain olahraga kontak fisik, seperti sepak bola juga memngaruhi risiko cedera. Faktor lain risiko yang menyebabkan cedera meliputi:

  1. Masa Kecil
    Biasanya anak-anak lebih berisiko mengalami cedera olahraga karena sifat aktif mereka. Terkadang anak-anak sering kali tidak mengetahui batasan fisik mereka sehingga mereka mungkin lebih mudah untuk mendorong diri melampaui batas, yang kemudian menyebabkan terluka atau cedera.
  2. Usia
    Seiring bertambahnya usia, maka semakin besar kemungkinan Anda mengalami cedera. Faktor usia juga dapat meningkatkan kemungkinan Anda mengalami cedera olahraga yang berkepanjangan. Cedera baru dapat juga memperparah cedera sebelumnya.
  3. Kurangnya Perawatan
    Terkadang cedera serius dimulai dari cedera kecil. Jika sebelumnya pernah mengalami cedera, seperti tendonitas dan patah tulang segera lakukan pemeriksaan dengan dokter. Pasalnya dokter dapat menangani lebih dini cedera yang dialami Apabila tidak ditangani atau diabaikan cedera dapat berkembang menjadi cedera serius.
  4. Kelebihan Berat Badan
    Ketika seseorang membawa beban lebih berat dapat memberikan tekanan yang berlebih pada persendian terutama pinggul, lutut, dan pergelangan kaki. Lalu, tekanan semakin besar saat olahraga sehingga meningkatkan risiko cedera olahraga.

Jenis Cedera Olahraga

Lalu, apa saja jenis-jenis cedera olahraga? Cedera olahraga sendiri memiliki gejala dan komplikasi yang berbeda. Penting untuk mengetahui perbedaannya. Jenis-jenis cedera olahraga yang paling umum di antaranya:

  1. Terkilir
    Terkilir merupakan cedera yang terjadi akibat robeknya ligamen. Ligamen adakah jaringan yang menghubungkan dua tulang satu sama lain dalam satu sendi.
  2. Strain/Cedera Otot
    Cedera otot yang melibatkan robekan tendon atau jaringan yang menghubungkan tulang ke otot. Strain biasanya kerap disalahartikan sebagai keseleo.
  3. Cedera Lutut
    Cedera lutut atau cedera apa pun yang mengganggu persendian lutut bisa menjadi cedera olahraga. Cedera ini bisa terjadi akibat peregangan berlebihan hingga robekanm pada otot atau jaringan di lutut.
  4. Otot Bengkak
    Pembengkakan merupakan reaksi alami dari cedera. Biasanya otot yang bengkak bisa terasa nyeri dan lemah.
  5. Cedera Tendon Achilles
    Tendon achilles merupakan tendon pipih dan kuat di bagian belakang pergelangan kaki. Ketika berolahraga tendon ini bisa terbelah atau robek. Jika ini terjadi akan menyebabkan rasa nyeri hebat dan kesulitan berjalan.
  6. Patah Tulang
    Patah tulang terjadi saat posisi tulang patah atau bentuknya berubah. Cedera ini terkadang sulit dihindari.
  7. Dislokasi
    Dislokasi terjadi akibat bergesernya tulang atau sendi dari posisi normal. Jika ini terjadi bisa terasa sakit dan menyebabkan pembengkakan.
  8. Cedera Rotator Manset
    Robeknya rotator manset adalah penyebab umum nyeri bahu. Manset rotator membuat bahu dapat bergerak ke segala arah. Terjadinya robekan pada salah satu otot ini akan melemahkan kekuatan sendi bahu.

Sebutkan 3 Jenis yang termasuk kategori cedera berat

Kelebihan berat badan dapat memberikan tekanan yang berlebih pada persendian sehingga meningkatkan risiko cedera.

Penanganan Cedera Olahraga

Jika Anda sudah mengetahui jenis cedera olahraga, sekrang waktunya untuk mengenali bagaimana merawat cedera itu sendiri? Anda dapat melakukan perawatan pertama sebelum mengunjungi dokter dengan menerapkan metode RICE singkatan dari Rest, Ice, Compression, dan Elevation. Metode pengobatan ini sebaiknya dilakukan sesegera mungkin sesaat setelah terjadinya cedera, dan tetap efektif dilakukan dalam 4 jam pertama sejak cedera.

Biasanya metode ini digunakan untuk mengatasi cedera olahraga ringan. Metode RICE efektif membantu mengurangi pembengkakan, mencegah rasa sakit dan mempercepat kesembuhan bila dilakukan dalam 4 jam sejak cedera olahraga. Metode RICE yang dimaksud ialah sebagai berikut:

  1. Rest, istirahatkan tubuh yang mengalami cedera
  2. Letakkan ice pack atau es batu yang dibungkus kain ke bagian tubuh yang mengalami cedera untuk mengurangi perdarahan, memar.
  3. Kompresi, balut atau berikan tekanan lembut pada bagian tubuh yang cedera agar tidak mengalami pembengkakan.
  4. Elevation, pengangkatan merupakan cara menahan bagian cedera berada di posisi yang lebih tinggi dari tubuh. Metode ini dilakukan untuk mengurangi nyeri dan mengurangi aliran darah ke bagian cedera yang menambah parah peradangan.

Kapan Harus Mengunjungi Dokter?

Pernahkah terlintas di benak Anda kira-kira kapan waktu yang tepat untuk memeriksakan diri ke dokter? Jika Anda tidak melihat ada perubahan atau peningkatan setelah menggunakan metode RICE setelah 24 jam, segera hubungi dokter atau penyedia layanan kesehatan terdekat. Jika disertai gejala tertentu, seperti bengkak dan nyeri yang semakin berat pada cedera sebelumnya, atau adanya kesulitan menggerakkan sendi yang cedera, segera dapatkan bantuan medis.

Itulah serba-serbi jenis cedera olahraga yang umumnya perlu diketahui khalayak. Hindari mengabaikan gejala akibat cedera. Pasalnya semakin awal Anda mendapatkan diagnosa dan pengobatan, maka semakin cepat Anda pulih dari cedera.

Telah direview oleh dr. Edwin Halim

Source:

Artikel Terkait

Waspadai cedera olahraga ini, jangan sampai terjadi pada Moms

Olahraga itu penting dan baik untuk tubuh, tetapi jangan sampai mengalami salah satu macam-macam cedera olahraga di bawah ini.

Seseorang dianjurkan melakukan olahraga setidaknya 2-3x dalam seminggu, untuk mendapatkan tubuh yang sehat.

Oleh sebab itu, Moms dan Dads pun perlu waspada saat berolahraga.

Pemanasan sebelum dan sesudah berolahraga sangatlah penting supaya tidak mengalami cedera yang tak diinginkan.

Penyebab Terjadinya Cedera Olahraga

Sebutkan 3 Jenis yang termasuk kategori cedera berat

Foto: ilustrasi cedera olahraga (Orami Photo Stock)

Melansir Medline Plus ada beberapa penyebab cedera olahraga yang paling umum.

Seperti berolahraga sebelum tubuh menjadi hangat, mengulangi gerakan yang sama berulang kali, tidak memiliki bentuk tubuh yang tepat untuk olahraga.

Cedera olahraga juga bisa terjadi bila tidak beristirahat di sela-sela latihan, mendorong tubuh terlalu keras atau terlalu cepat, melakukan olahraga yang terlalu berat untuk tingkat kebugaran, dan tidak menggunakan peralatan yang tepat.

Dalam British Medical Journal disebutkan bahwa pencegahan cedera muskuloskeletal selama latihan berarti melakukan pengkondisian, pemanasan, dan peregangan.

Peregangan sudah lama ditetapkan sebagai salah satu prinsip dasar dalam perawatan atletik. Ini juga menjadi cara yang bisa mencegah macam-macam cedera olahraga.

Melakukan pemanasan sebelum berolahraga membuat darah mengalir, menghangatkan otot, dan membantu menghindari cedera olahraga.

Cara termudah untuk melakukan pemanasan adalah dengan berolahraga perlahan selama beberapa menit pertama, lalu tingkatkan kecepatannya.

Misalnya, sebelum berlari, jalan cepat selama 5 sampai 10 menit.

Selain itu, Moms harus melakukan pendinginan setelah olahraga agar detak jantung dan suhu tubuh kembali normal.

Lakukan pendinginan dengan mengakhiri rutinitas lebih lambat selama 5 hingga 10 menit terakhir.

Baca Juga: Waktu Terbaik untuk Olahraga: Pagi, Sore, atau Malam Hari?

Macam-macam Cedera Olahraga

Untuk menghindarinya, Moms perlu mengetahui terlebih dahulu macam-macam cedera olahraga yang paling sering terjadi.

1. Keseleo Pergelangan Kaki

Sebutkan 3 Jenis yang termasuk kategori cedera berat

Foto: keseleo pergelangan kaki (Orami Photo Stock)

Keseleo di bagian pergelangan kaki atau terkilir adalah salah satu macam-macam cedera olahraga yang paling sering terjadi. Baik bagi orang yang suka berolahraga sepak bola, futsal, atau bahkan jogging.

Keseleo atau terkilir terjadi ketika terdapat robekan pada urat di bagian pergelangan kaki (jaringan yang menghubungkan satu tulang dengan tulang lainnya), tendon (jaringan yang menghubungkan otot dengan tulang), atau otot.

Dilansir dari Harvard Health Publishing jika mengalami cedera jenis ini, istirahatkan kaki selama 24-48 jam, jangan dulu berjalan atau berlari.

Kemudian kompres bagian yang nyeri dengan air dingin atau batu es yang ditutup handuk untuk melindungi kulit selama 15-20 menit, 3-5 kali sehari atau sampai bengkak berkurang.

2. Hamstring Terasa Tegang

Sebutkan 3 Jenis yang termasuk kategori cedera berat

Foto: hamstring tegang (Orami Photo Stock)

Otot hamstring terletak di bagian belakang paha. Sayangnya, otot hamstring bisa kencang dan rentan terhadap ketegangan.

Teknik peregangan yang buruk atau kurangnya peregangan dapat menjadi penyebab robekan/ketegangan hamstring.

Seringkali, seorang atlet dengan robekan hamstring akan mengalami memar di bagian belakang paha atau lutut.

Istirahat dan kompres es adalah hal pertama yang perlu dilakukan jika terkena ketegangan hamstring. Kemudian, Moms dapat melakukan peregangan dan pijatan lembut untuk mencegah cedera lain.

Jika rasa sakit berlanjut lebih dari 2 minggu, Moms dapat mencoba terapi fisik untuk memperbaiki otot yang rusak.

Baca Juga: 7 Gerakan Pemanasan Sebelum Lari, Tak Boleh Dilewatkan!

3. Cedera Tulang Kering

Sebutkan 3 Jenis yang termasuk kategori cedera berat

Foto: cedera tulang kering (Orami Photo Stock)

Jenis cedera olahraga satu ini terjadi karena peradangan otot. Biasa terjadi saat berolahraga lari atau yang berhubungan dengan melompat seperti basket atau voli.

Penyebab lain juga bisa terjadi karena pelatihan yang berat seperti lari panjang di jalan beraspal, menanjak dan menurun yang membuat Moms mempercepat laju lari secara tiba-tiba.

Nyeri yang dirasakan biasanya terasa di bagian tulang kering kaki, bahkan bisa terasa sampai betis. Jenis cedera ini biasa dikenal dengan shin splints.

Jika mengalami cedera ini, kompres dengan air dingin untuk meringankan rasa nyeri. Jika dalam beberapa jam sakit tak kunjung hilang, langsung periksakan pada dokter.

4. Cedera Lutut: ACL Sobek

Sebutkan 3 Jenis yang termasuk kategori cedera berat

Foto: cedera lutut ACL (Orami Photo Stock)

ACL yang sobek adalah salah satu dari macam-macam cedera olahraga yang dapat terjadi ketika mendarat dengan cara yang salah, mengubah arah atau berhenti dengan cepat, atau karena pukulan langsung ke lutut

Ketidakstabilan saat berjalan, serta pembengkakan pada area lutut merupakan gejala ACL yang umum.

Robekan ACL ringan dapat disembuhkan tanpa operasi dengan cara istirahat sejenak dan kompres es.

Namun robekan ACL yang lebih berat membutuhkan pembedahan dan beberapa bulan waktu pemulihan dengan terapi fisik yang rutin sebelum dapat kembali beraktivitas.

Baca Juga: 11 Aplikasi Olahraga Gratis untuk Bantu Moms Tetap Bugar di Rumah

5. Cedera Siku

Sebutkan 3 Jenis yang termasuk kategori cedera berat

Foto: cedera siku (Orami Photo Stock)

Cedera siku adalah jenis cedera olahraga yang biasa terkait dengan olahraga tenis, badminton, golf, atau angkat berat.

Cedera siku melibatkan peradangan tendon di bagian luar siku yang disebabkan oleh sobekan kecil pada area tendon.

Moms yang terkena cedera ini, dapat mengenakan penahan khusus pada lengan bawah untuk membantu mengurangi tekanan pada area yang sakit.

6. Cedera Bahu

Sebutkan 3 Jenis yang termasuk kategori cedera berat

Foto: cedera bahu (Orami Photo Stock)

Cedera bahu mencakup sejumlah besar cedera olahraga akibat dislokasi, misalignment, ketegangan pada otot dan keseleo ligamen.

“Bahu adalah sendi tubuh terlemah dan biasanya memiliki kerja paling keras selama aktivitas atletik. Banyak cedera bahu dapat disebabkan oleh kurangnya fleksibilitas, kekuatan atau stabilisasi, ” ungkap Brian McEvoy, PT, dilansir dari UnityPoint Health.

Perawatan cedera bahu dimulai dengan istirahat dan kompres es untuk membantu meringankan rasa sakit dan pembengkakan. Rasa sakit yang bertahan lebih dari 2 minggu harus dievaluasi oleh ahli terapi fisik.

Baca Juga: Makan Sebelum Olahraga vs Setelah Olahraga, Lebih Baik Mana?

7. Kram Otot

Sebutkan 3 Jenis yang termasuk kategori cedera berat

Foto: kram otot (Orami Photo Stock)

Kram otot juga merupakan kondisi yang paling sering terjadi saat berolahraga, apalagi jika olahraga tidak diawali dengan pemanasan atau peregangan otot.

Kram otot bisa terjadi pada semua bagian tubuh, namun paling sering terjadi di bagian kaki.

Hal yang membuat kram otot berbahaya adalah jika Moms mengalami kram saat sedang berenang. Moms bisa saja tenggelam jika tidak tahu cara mengatasinya.

Apabila kram otot terjadi saat berolahraga, yang perlu Moms lakukan adalah menggerakan bagian tubuh yang kram secara perlahan sambil dipijat lembut. Lakukan juga perenggangan ringan supaya otot yang tegang dapat kembali lemas.

8. Cedera Pinggul

Sebutkan 3 Jenis yang termasuk kategori cedera berat

Foto: cedera pinggul (Orami Photo Stock)

Cedera pinggul juga termasuk dalam cedera olahraga yang bisa terjadi.

Mengutip Muscle and Fitness masalah pinggul biasanya disebabkan oleh volume latihan yang berlebihan, terlalu banyak berlari di tanjakan, sesak, dan ketidakseimbangan otot.

Iliotibial (IT) band adalah tendon yang memanjang dari tulang pinggul ke luar tibia, atau tulang kaki bagian bawah. Saat IT band kencang, Moms mungkin merasakan sesak di luar lutut, pinggul, dan glutes.

IT band yang ketat dapat membuat seseorang berisiko terkena sindrom IT band, yaitu nyeri yang terus-menerus dan signifikan di luar lutut.

Selain itu, sepatu lari yang usang dapat menyebabkan tubuh mendapatkan banyak benturan, menempatkan IT band berisiko cedera. Jadi, pastikan untuk mengganti sepatu lari.

Baca Juga: Kenapa Badan Sakit setelah Olahraga? Ini 6 Cara Mengatasinya

9. Cedera Punggung

Sebutkan 3 Jenis yang termasuk kategori cedera berat

Foto: cedera punggung (Orami Photo Stock)

Macam-macam cedera olahraga lainnya yang patut diwaspadai, yakni cedera punggung.

Dikutip dari Polaris Spine & Neurosurgery Center punggung dan tulang belakang bisa mengalami beberapa tingkat stres hampir pada setiap aktivitas olahraga.

Seiring waktu, stres ini dapat menumpuk menjadi peradangan di sekitar tulang belakang dan otot punggung, yang kadang-kadang menyebabkan cedera pada cakram sehingga menyebabkan nyeri punggung atas atau bawah.

Terkadang benturan keras yang tiba-tiba juga dapat menyebabkan cedera akut pada punggung.

Cara terbaik untuk mengurangi risiko sakit punggung dan cedera adalah dengan menjaga otot punggung tetap kuat dan fleksibel. Dengan cara aktivitas ringan yang teratur, pemanasan, dan memerhatikan pola makan yang baik.

10. Cedera Tulang Belakang

Sebutkan 3 Jenis yang termasuk kategori cedera berat

Foto: cedera tulang belakang (Orami Photo Stock)

Cedera sumsum tulang belakang (SCI) terjadi ketika peristiwa traumatis mengakibatkan kerusakan sel-sel di sumsum tulang belakang atau memutuskan saluran saraf yang menyampaikan sinyal ke atas dan ke bawah sumsum tulang belakang.

Jenis cedera tulang belakang yang paling umum meliputi:

  • Kontusio (memar pada sumsum tulang belakang)
  • Kompresi (disebabkan oleh tekanan pada sumsum tulang belakang)

Jenis lain dari cedera tulang belakang termasuk laserasi (terputus atau robeknya serabut saraf) dan sindrom saraf pusat (kerusakan spesifik pada daerah serviks sumsum tulang belakang).

Baca Juga: 13 Gerakan Pendinginan Setelah Olahraga, Wajib Dilakukan!

11. Gegar Otak

Sebutkan 3 Jenis yang termasuk kategori cedera berat

Foto: gegar otak (sportsafect.com)

Gegar otak termasuk dalam salah satu macam-macam cedera olahraga yang biasa terjadi dalam olahraga kontak seperti sepakbola.

Gegar otak terjadi ketika ada benturan secara tiba-tiba pada kepala sehingga menyebabkan otak terdorong ke dalam tengkorak dan terkadang merusak jaringan yang menahannya di tempatnya.

Gegar otak dapat terjadi dari ringan sampai berat, dengan gejala mulai dari sakit kepala dan pusing hingga mengantuk dan kehilangan kesadaran sementara.

Ketika hal ini terjadi, sebaiknya jangan melanjutkan olahraga. Sebaiknya, segera lakukan evaluasi medis dari spesialis tulang belakang-dan-otak karena kadang-kadang gejala yang lebih serius dapat terjadi setelah kejadian tersebut.

Gegar otak biasanya sembuh secara alami dengan istirahat dalam waktu seminggu hingga beberapa minggu.

Cara yang dapat dilakukan untuk meminimalisirnya, yaitu dengan memakai pelindung kepala yang sesuai saat bermain olahraga kontak seperti hoki atau sepak bola, atau saat bersepeda atau skateboarding.

Apabila cedera terjadi saat Moms berolahraga, jangan pernah panik dan atasi dengan tenang.

Jika kejadian ini baru pertama terjadi, Moms dapat meminta bantuan orang lain atau orang yang lebih ahli untuk menangani cedera yang Moms alami.

Namun, Moms harus menghubungi dokter untuk mendapatkan perawatan segera jika:

  • Cedera menyebabkan rasa sakit yang parah, bengkak, atau mati rasa
  • Tidak dapat mentolerir rasa sakit pada area yang cedera
  • Rasa sakit atau nyeri tumpul dari cedera berlangsung lama lama disertai dengan peningkatan pembengkakan atau kelainan atau ketidakstabilan sendi

Meskipun begitu, jangan pernah takut untuk berolahraga ya!

  • https://medlineplus.gov/ency/patientinstructions/000859.htm
  • https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC1123979/
  • https://www.health.harvard.edu/pain/recovering_from_an_ankle_sprain
  • https://www.unitypoint.org/livewell/article.aspx?id=591d8cf1-1ee5-4cb3-b662-a5f21f6f13bc
  • https://www.muscleandfitness.com/workouts/workout-tips/8-common-workout-injuries-and-how-heal-them/
  • https://www.polarisspine.com/blog/8-most-common-sports-injuries
  • https://www.verywellhealth.com/sports-injury-guide-the-common-types-of-sports-injuries-190447