Sebutkan proses belajar mengajar musik di sekolah dalam memperoleh pengalaman bermusik

KOMPAS.com— Ternyata, bernyanyi lagu-lagu anak bersama anak prasekolah sangat bagus untuk mereka.

Penelitian menunjukkan bahwa membuat dan mendengarkan musik membantu meningkatkan percaya diri dan keterampilan sosial anak-anak, dan bahkan dapat membantu anak-anak kecil fokus di sekolah.

Pada orang dewasa, bernyanyi dan membuat musik terbukti melepaskan stres, meningkatkan energi, dan membantu kita menjalin ikatan dengan orang lain. Hal itu rupanya juga berlau pada anak.

Ketika kita bicara perkembangan anak-anak dan keluarga yang bahagia, maka semakin banyak musik, semakin baik.

Kamu tidak perlu membayar untuk pelajaran musik biasa atau menyewa pengajar profesional untuk mengajar do-re-mi. Beberapa strategi sederhana ini dapat membantu kita memiliki lebih banyak kegiatan musik bersama sebagai keluarga.

1. Nyanyikan kata dan frasa penting

Setiap orang tua yang pernah mendengar lagu seperti “Baby Shark” akan merasa lagu tersebut tertahan di kepala dan selalu terngiang. Pengulangan memang membuat hafal.

Menurut Vincent Reina, instruktur musik dan salah satu pendiri sekolah musik Music To Your Home,  "Mempelajari lagu di usia muda meningkatkan keterampilan menghafal yang hebat."

Menempatkan frasa atau instruksi umum dengan nada bernyanyi bersama menciptakan pola yang mudah dikenali dan diingat anak-anak, dan membuat retensi menyenangkan.

Jadi ketika kamu ingin si kecil menangkap atau mengingat sesuatu, salah satu cara paling sederhana untuk melakukan ini adalah dengan membuat frase sederhana menjadi sebuah lagu.

Coba gunakan lagu-lagu "Halo" dan "Selamat tinggal" yang sama dalam rutinitas anak, atau terapkan jingle seperti "Lagu Bersih-bersih” dan segera akan menjadi kebiasaan bagi si kecil untuk mengucapkan salam atau instruksi kembali kepadamu dalam lagu.

2. Buat kerajinan musik

Ini bisa menjadi pengisi waktu saat hujan turun dan anak-anak tak bisa bermain di luar. Kamu dan si kecil dapat dengan mudah membuat alat musik dari barang-barang rumah tangga.

Kamu bisa membuat drum dari kaleng yang sudah tak ada digunakan, atau botol air mineral berisi beras yang akan berfungsi seperti marakas.

Bersenang-senang dengan anak bisa menciptakan dan "memainkan" instrumen buatan sendiri. Kamu bahkan dapat berpura-pura bermain konser bersama.

3. Mainkan pertunjukan pencarian bakat

Gunakan boneka jari atau boneka binatang untuk memerankan lagu favorit atau menari dengan nada favorit.

Atau jika si kecil suka bermain-akting seperti yang dilakukan oleh banyak anak prasekolah, dorong mereka untuk berdandan, bayangkan diri mereka sebagai karakter dan buat lagu mereka sendiri.

Siapkan panggung kecil untuknya bernyanyi atau menari atau menunjukkan apapun bakat yang dimilikinya, tentu yang berhubungan dengan musik.

4. Buat game yang cocok dengan musik

Inilah permainan musik yang mudah yang bisa kamu buat dan mainkan di rumah: pertandingan musik.

Potong kertas menjadi kotak, dan di satu sisi gambar karakter atau simbol yang mewakili lagu yang akrab: misalnya bus kuning untuk "The Wheels on the Bus," lumbung untuk "Old MacDonald," bintang untuk "Twinkle, Twinkle Little Star”, seekor laba-laba untuk “Itsy Bitsy Spider" seekor anjing untuk" Bingo"dan yang lainnya yang menjadi favorit, misalnya buah strawberry.

Gambar simbol yang sama pada dua kotak kertas untuk setiap lagu, kecuali untuk buah strawberry. Lalu letakkan kotak dengan menghadap ke bawah di lantai, dan acak semuanya.

Kamu dan si kecil bisa bersenang-senang bergiliran membalik kotak, mencari yang serasi dan menyanyikan lagu sambil mencari si kartu strawberry.

5. Nyalakan musik latar belakang

Gunakan musik latar saat sedang melakukan kegiatan lain, seperti mengerjakan seni dan kerajinan, membersihkan mainan, atau saat makan.

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa musik latar, jauh dari gangguan, dapat membantu meningkatkan fokus jangka pendek.

6. Dengarkan dan menggambar

Dengarkan radio yang memutar musik jazz atau klasik, lalu ambil kertas gambar dan krayon. Luangkan waktu mendengarkan dan menggambar apa yang kamu dengar, menggunakan warna, bentuk, garis, titik, dan goresan krayon untuk mewakili suara instrumental, tema, dinamika, dan suasana musik yang kamu dengar.

Saat kamu menggambar, bicarakan mengapa kamu memilih warna yang berbeda untuk mewakili suara yang berbeda, seperti warna oranye untuk terompet, kuning untuk gitar hingga merah untuk drum.

7. Mainkan 'name that tune'

Bersenandung, bersiul atau mendengarkan irama lagu, dan lihat apakah si kecil dapat menebaknya. Kemudian beralih dan lihat apakah kamu dapat menebak lagu yang sedang dinyanyikan oleh si kecil.

8. Temukan buku musik di perpustakaan

Lakukan kunjungan ke perpustakaan dan bawa anak-anak ke bagian musik. Pilih beberapa bahan yang termasuk lagu, sajak anak-anak atau melodi mudah yang dapat kamu bawa pulang untuk dimainkan dan dinyanyikan bersama. Gunakan respons fisik total untuk membuat anak bergerak dan menari juga.

9. Bentuk band keluarga

Salah satu cara terbaik untuk menjadikan musik bagian dari rutinitas keluarga adalah dengan memainkan musik bersama.

Mainkan di keyboard, jika kamu punya, buat drum dengan pot dan wajan, mainkan gitar bersama-sama atau tiuplah seruling.

Ajari anak cara mencocokkan nada dengan suara mereka, atau membuat lagu untuk tampil bersama keluarga. Tidak harus sempurna, tetapi itu akan menunjukkan pada anak cara membuat musik, dan bersenang-senang melakukannya.

10. Unduh aplikasi musik

Ada banyak aplikasi musik di luar sana. Beberapa aplikasi musik terbaik dan paling menyenangkan untuk anak-anak termasuk Tune Train, Musical Me, Piano Dust Buster dan Kids Ear Training.

Aplikasi ini dapat membantu mengajarkan dasar-dasar musik anak, memperkenalkannya dengan konsep musik seperti nada, nada, akor, dan struktur nada.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

A.TUJUAN PEMBELAJARAN MUSIK DI SD

Musik merupakan salah satu demensi pengembangan satu dimensi pengembangan kreativitas yang merupakan intisari dari pengembangan musik di sekolah dasar, khususnya diarahkan pada kreativitas estetis. Kemampian musikmengungkapkan dirinya melalui musik lebih diperhatikan dibanding penekanan penguasaan kajian musikal. Kepekaan musik atau tumbuhnya sense of music merupakan dambaan pembelajaran ini, sehingga anak tumbuh menjadi manusia yang luwes, berani, terampil, mandiri dan kreatif.

Pengajaran musik di sekolah dasar merupakan salah satu komponen pengajaran yang secara terintegrasi mendukung tercapainya pengembangan pribadi manusia Indonesia seutuhnya. Misi ini menuntut perancang pembelajaran untuk mampu menentukan tujuan pembelajaran secara menyeluruhmaupun secara rinci setiap aspek pengajaran musik anak sekolah dasar. Tujuan umum digunakan sebagai pedoman kegiatan pembelajaran secara umum, sedang tujuan khusus digunakan sebagai petunjuk pelaksanaan teknis masing-masing aspek, sehingga secara kurikuler memberikan sumbangan tercapainya tujuan institusional.

Rumusan tujuan pembelajaran music di sekolah dasar dapat dirumuskan untuk meningkatkan dan mengembangkan potensi rasa keindahan yang dimiliki murid melalui pengalaman dan penghayatan musik.

Tujuan pengajaran musik tersusun dalam bentuk kerja-kerja transakional yang dikemas dalam pengalaman musik praktis dalam kehidupan sehari-hari. Pengemasan secara praktis ini tentunya tetap mengacu pada tujuan umum pengajaran musik, antara lai:

1.Murid memiliki pengetahuan tentang irama, merasakan irama melalui pengalaman dan penghayatan musik, mempunyai bayangan penginderaan gerak irama, membuat pola-pola irama sederhana, dan membaca notasi pola irama dengan benar.

2.Murid memiliki pengetahuan tentang melodi, merasakan melodi melalui pengalaman musik dan penghayatan musik. Mempunyai bayangan penginderaan gerak melodi (bayangan nada), membuat pola-pola melodisederhana dan membaca notasi melodi dengan benar.

3.Murid memiliki pengetahuan tentang harmoni, merasakan harmoni melalui pengalaman dan penghayatan musik, mempunyai bayangan penginderaan gerak harmoni, mengiringi lagu-lagu sederhana dengan alat musikharmoni secara benar.

4.Murid memiliki pengetahuan tentang bentuk/ struktur lagu, merasakan bentuk lagu melalui pengalaman dan penghayatan musik. Mempunyai bayangan penginderaan bentuk/ struktur lagu dan mengarang lagu sederhana.

5.Murid memiliki pengetahuan tentang ekspresi, merasakan ekspresi melalui pengalamandan penghayatan musik, mempunyai bayangan penginderaanmacam-macam tingkat ekspresi, menyanyikan atau memainkan lagu dengan tingkat ekspresi yang tinggi.

Pembelajaran musik disekolah dasar diberikan secara bertahap menurut tingkat perkembangan anak. Tujuan pembelajaran umum dan rincianya dalam TPK yang diharapkan dapat dirumuskan dalam bentuk trasaksional praktis, masing-masing diurutkan dalam suatu urutan yang logis dan berkesinambungan dan terus menerus.perlu diperhatikan pengajaran unsur musik pada dasarnya tidak dapat dipelajari secara terpisah-pisah atau satu persatu, sebab unsur musik secara integral telah menjadi satu dalam suatu komposisi.

Pembelajaran musik selalu memperhatikan bagian-bagian dari semua unsur musik, hal ini disebabkan bahwa setiap lagu atau komposisi musik yang digunakan sebagai model atau media pembelajaran terbentuk dari unsur-unsur musik yang esensial sebagai kesatuan musik. Pelaksanaan pembelajaran selalu memperhatikan pertambahan kemampuan, perkembangan sikap estetis, dan ketrampilan musik secara gradual menurut tata urutan yang logis dengan memperhatikan kesenangan dan keterpaduan dengan kehidupan anak sehari-hari.

Lagu model merupakan lagu yang dipilih dan paling bamyak mengandung unsur-unsur musik yang akan dikembangkan pada anak. Pemilihan lagu model hendaknya disesuaikan dengan pilihan anak, artinya lagu hendaknya bukan lagu yang asing, sebab akan menyita waktu untuk mempelajari lagu itu terlebih dahulu. Kecuali kalau guru memang harus mengajarkan lagu baru, dapat dilakukan dengan menguasai syair lagu secara tepat barulah pengenalan melodi (bayangan nada) lagu bersangkutan.

Pengajaran musik lebih menekankan terlebih dahulu rasa irama, rasa nada (bayangan nada) untuk bernyanyi dengan tingggi rendah nada secara tepat dan denyutan-denyutan pulsa secara benar. Lagu model diajarkan melalui mendengarkan music, menirukan akhirnya anak akan hafal secara alamiah. Lagu model tidak diajarkan dengan membaca musik terlebih dahulu, hal ini dengan pertimbangan belajar harus dimulai dengan hal yang mudah ke yang sulit, sederhana ke konplek, disenangi ke yang kurang senang, mudah ke rumit dan sebagainya.

Contoh tujuan pembelajaran:

1.Murid dapat menyanyikan lagu dengan nada yang tepat.

Tujuan tersebut mengamanatkan penekanan pembelajaran pada kemampuan murid untuk menyanyikan(psikomotor) lagu secara benar terlebih dahulu.

2.Murid dapat bertepuk menurut pulsa sambil menyanyikan lagu model “cicak-cicak di dinding”.

Tujuan ini juga menekankan pada kemampuan anak mengembangkan ketrampilan gerak dan rasa irama”.

3.Murid dapat bertepuk menurut ayunan birama dua sambil menyanyikan lagu model yang sudah dikuasai.

Tujuan ini menekankan kemampuan pertepuk dengan memperhatikan tekanan pada interval berat.

4.Murid dapat bertepuk menurut ayunan birama tiga sambil menyanyikan lagu model Amelia.

5.Murid dapat bertepuk menurutayunan birama empat sambil menyanyikan lagu model Selamat Ulang Tahun.

6.Murid dapat menentukan birama lagu yang didengar .

Tujuan keenam ini dirancang agar murid akhirnya memiliki rasa irama dengan memperbandingkan berbagai tekanan pada berbagai lagudengan birama berbeda. Tujuan ini dapat tercapai jika anak memangtelah dikembangkan rasa iramanya.

7.Murid menyatakan dinamik lagu.

Tujuan ini sudah mengarah ke apresiasi anak pada lagu-lagu tertentu.

B.MURID SEBAGAI SUBJEK BALAJAR

Dalam proses belajar, pembelajaran akan berlangsung jika terdapat interaksi yang baik antara guru dan murid. Murid berasal dari berbagai latar belakang keluarga, masyarakat, terutama perbedaan individual yang sangat unik. Interaksi terjadi jika guru mampu mengenal,memahami menerima anak apa adanya dan bertindak sesuai dengan keadaan masing-masing individu anak.

Anak yang berada pada lingkungan klasikal, akan mudah lebih tumbuh rasa musiknya dibanding anak yang tinggal pada masyarakat atau keluarga yang awam. Hal ini terjadi pengalaman anak telah teridentifikasi dan kadang terinternalisasi dalam dirinya, sehingga akan mempengarui sikap dan perilakunya. Pengalaman mendengar, meniru akan memberikan kemampuan pada anak dalam bernyanyi. Pembelajaran yang dimulai dengan bernyanyi menimbulkan rasa senang anak dan segera diikutinya.

C.GURU SEBAGAI FASILITATOR

Dalam pelaksanaan pembelajaran musik disekolah dasar dengan baik, guru paling tidak harus memiliki pengetahuanbagaimana membelajarkanmusik pada anak SD, memiliki rasa suka pada musik, kemauan untuk mengajarkan pada anak, pemahaman bahwa pembelajaranmusik mengutamakan tumbuhnya rasa musik, meliputi : rasa irama, rasa nada, harmonisasi, kesukaan , penghayatan musik.

Musik bukan pengetahuan yang bersifat ingatan walaupun tidak berarti tidak memerlukan pengetahuan, tetapi lebih pada pengembangan ketrampilan dan tumbuhnya rasa mengutamakan keterampilan dan tumbuhnya ras, konsekuensinya guru harus berorientasi praktis, artinya memberikan kesempatan pada anak untuk belajar secara nyata, langsung, dan bermakna yang dilakukan dengan kegiatan-kegiatan yang menumbuhkan rasa suka tanpa paksaan.

Untuk mewujudkan interaksi belajar musik yang memberi pengalaman, keterampilan, dan tumbuh rasa musik, persyaratan yang harus dimiliki seorang guru sekolah dasar adalah sebagai berikut :

1.Pengetahuan dan kemampuan yang memadai dalam musik, sehingga tidak mengalami hambatan pemahaman materi musik yang diajarkan.

2.Memiliki pengetahuan dan pandangan tentang sifat dan hakikat musik, sifat dan hakikat proses belajar musik, serta sifat dan hakikat pembelajaran musik.

3.Memiliki pengetahuan dan keterampilan bernyanyi dengan menggunakan teknik bernyanyi yang benar.

4.Memiliki pengetahuan dan keterampilan untuk memainkan alat-alat yang digunakan dalam pembelajaran musik.

5.Memiliki pengetahuan dan kemampuan menggunakan berbagai macam metode penyajian dalam penyajian musik.

6.Pengetahuan mengadakan tes prasyarat agar diketahuisecara pasti dari manakah pembelajaran musik dimulai.

7.Pengetahuan dan kemampuan memilih lagu atau komposisi model yang digunakan untuk mengajar, disamping kemauan untuk menerima berbagai masukan dari murid, guru juga harus memiliki kemampuan memilih lagu model yang berisi unsur-unsur musik yang akan diajarkan.

8.Pengetahuan dan kemampuan memilih serta menggunakan sarana dan media untuk mengajar musik. Guru dapat memanfaatkan berbagai media, misalnya: buku-buku, gambar-gambar, kaset, radio, televisi dalam pembelajaran musik.

9.Kemampuan menyampaikan bahan pembelajaran melalui pengalaman musik.

10.Memilih strategi pembelajaran yang sesuai kondisi kelas.

11.Pengetahuan dan kemauan evaluasi belajar anak.

D.SARANA DAN MEDIA MUSIK

Belajar musik melalui pengalaman musik memerlukan alat musik aktif. Alat musik aktif berupa alat-alat musik yang dapat dimainkan, sedangkan alat musik pasif, misalnya: tape recorder, VCD. Alat musik pasif efektif untuk pengembangan rasa tetapi kurang tepat untuk pengembangan keterampilan, maka praktek langsungberbagai kegiatan pengalaman musik sangat mutlak, misalnya: bergerak sesuai gerak musik, bernyanyi, menulis, membaca, bermain musik, improvisasi, dan kreativitas.

Untuk membahas unsur irama perlu disiapkan alat musik perkusi, misalnya: tamburin, kastanyet, triangel, ringbel, tenor, drum atau bas drum. Jika tidak tersedia guru bersama murid dapat membuatnya sendiri, jika tetap tidak memungkinkan dapat digunakan berbagi benda sekitar, misalnya: meja, batu, dan organ tubuh.

Unsur melodi perlu disediakan alat musik melodi, misalnya: glockenspiel, pianika, recorde, seruling, dilengkapi garpu tala. Alat-alat ini dapat untuk visualisasi interval nada dari suatu lagu yang dinyanyikan.

Pembahasan unsur harmoni disamping memanfaatkan harmoni suara manusia melalui paduan suara, akor, kadens, tekstur, memerlukan berbagai alat musik harmoni misalnya: gitar, organ, piano, kulintang dan sebagainya.

Kegiatan mendengarkan musik perlu disediakan kaset-kaset yang berisi komposisi musik terpilih, kaset-kaset kosong untuk praktek, dan tape recorder. Jika memungkinkan VCD agar apresiasi musik anak semakin tinggi. Disamping itu perlu disediakan buku-buku, misalnya: buku notasi balok, chart-chart pola irama, pola melodi, dan harmoni.

E.MATERI MUSIK

Pembelajaran musik adalah pembelajaran tentang kemampuan bermusik dengan didasarkan pada fundasi rasa bermusik ( sense of music ). Rasa bermusik ditandai dengan tumbuhnya rasa irama, bayangan nada, dan rasa harmoni. Pengembangan kemampuan bermusik harus diawali dengan pemahaman makna dan ciri unsur-unsur musik yang membentuk lagu atau komposisi. Penyampaian kajian unsur-unsur musik hendaknya dilakukan melalui pengalaman musik, sehingga kajian musik menjadi praktis dan mudah dalam pemahamannya.

Unsur musik yang dikembangkan antara lain: dasar teknik bernyanyi, irama, melodi, harmoni, dan bentuk atau struktur lagu, serta ekspres. Kegiatan pengkajian unsur musik ini pada dasarnya tidak dapat dipisahkan satu unsur dengan unsur yang lainnya. Penyajian dilakukan dengan menggunakan suatu komposisi kemudian dianalisis unsur-unsur musik yang ada didalamnya, sehingga hampir seluruh unsur musik ada, hanya saja tidak seluruhnya. Penekanan pada suatu unsur musik dapat dikembangkan dengan ketepatan pemilihan lagu model.

Unsur-unsur musik disajikan dengan menganut kurikulum spiral, artinya: bahwa dalam kajiannya dilakukan dengan cara berlapis berualang. Kajian yang telah dikuasai diulang dan ditambah dengan kajian yang memiliki gradasi kesulitan lebih. Konsekuensinya pemilihan lagu model juga disuaikan dengan tingkat kesulitan dari unsur musik yang menjadi penekanan. Untuk itu disamping penggunaan lagu model, murid juga perlu dikembangkan apresiasi terhadap lagu-lagu model yang akan digunakan sebagai bahan kajian, sehingga lagu model menjadi tidak asing bagi anak.

F.METODE PEMBALAJARAN MUSIK

Metode pembelajaran merupakan cara yang digunakan belajar musik agar mencapai tujuan pembelajaran musik, yaitu tumbuhnya rasa musik dan pada akhirnya tumbuhlah kreatifitas estetis anak sebagai media ungkap ekspresi. Pembelajaran dilaksanakan dengan penekanan pengalaman musik agar anak secara urut memiliki pengetahuan, pemahaman dan apresiasi musik, keterampilan musik, dan pada akhirnya tumbuhlah kreativitas estetis.

Pengalaman musik dimanfaatkan untuk memupuk pengetahuan, apresiasi, sekaligus mengembangkan keterampilan.

Dibawah ini terdapat beberapa pendapat tentang metode pembelajaran music yaitu sebagai berikut :

1.Dalcrose (1865-1950) menyatakan pembelajaran teori musik harus diberikan melalui musik itu sendiri, sehingga anak-anak mendengar alunan musik tersebut, menghayati apa yang dinamakantangga nada, interval, dan akornya. Selanjutnya dikatakan bahwa irama merupakan unsur yang paling dasar yang dapat mempengaruhi seluruh jaringan otot, syarafbahkan seluruh organ tubuh manusia.

2.Frigyas Sandor (1975) mengatakan bernyanyi dan latihangerak tubuh sangat berhubungan erat, karena irama lagu dapat mempengaruhi dan mengendalikan pusat syaraf, serta dapat pula memberikan latihan terhadap tenggorok dan kerongkongan.

3.Leonard dan House (1972) menyatakan metode pengajaran musik yang digunakan haruslah selalu dihubungkan dengan musik itu sendiri sebagai seni ekspresi. Pengajaran teknik, notasi, sejarah atau teori di luar hubungan musik dan ekspresi tidak dapat dibenarkan. Metode pengajaran musik yang terbaik adalah metode yang melibatkan murid-murid dengan pengalaman yang bermakna.

4.Greenberg (1979) mengatakan bahwa pengalaman musik dapat mengembangkan kemampuan anak untuk mengungkapkan pikiran dan perasaannya melalui bunyi, alat musik, suaranya sendiri dan melalui gerak tubuhnya sendiri.

5.Curwen (1816-1880) menekankan bahwa dalam pelajaran musik yang dibayangkan anak-anak adalah bunyinya bukan notasinya dan dalam kegiatan belajar mengajar haruslah diciptakan situasi yang menyenangkan bagi anak.

6.Brocklehurst (1974) mengemukakan bahwa ingatan bayangan nada adalah salah satu dari hal-hal yang sangat penting dalam kemampuan bermusik, baik yang menyangkut kreativitas, penyajian maupun dalam mendengarkan musik. Mempelajari lagu melalui mendengarkan lagu-lagu yang sudah dikenal adalah metode yang dapat mengembangkan kemampuan mengingat bayangan nada. Memberikan dikte dalam bentuk menuliskan lagu-lagu yang sudah dikenal juga sangat bermanfaat untuk mengingat bayangan nada.

7.O’brien (1983) mengemukakan bahwa berdasarkan teori Piaget dan Bruner tentang tahap berpikir anak telah menyimpulkan bagaimana seharusnya memberikan pengajaran musik sebagai berikut:

a.Cara belajar yang terbaik bagi anak seharusnya melalui pengalaman musik, dan pengalaman tersebut harus bermacam-macam sebagai perkembangan mental yang disebut “pembentukan konsep”. Konsep tersebut sebagai dasar menarik kesimpulan dalam cara melambangkannya dengan notasi musik.

b.Anak mempunyai tahap perkembangan yang perlu diperhatikan dan disesuaikan dalam pelaksanaan kelas musik. Anak kecil dapat menguasai otot besar tetapi tidak untuk otot kecil.

c.Anak memiliki kebutuhan dan emosi yang berbada, mereka masih memiliki egosentris, mungkin belum dapat menikmati kegiatan musik bersama-sama, sedang anak besar lebih suka pengembangan musik ansambel yang dilakukan bersama-sama.

d.Pengajaran musik yang ideal menggunakan unsur-unsur musik yang terdapat dalam lagu model untuk pengalaman musik, irama, melodi, harmoni, bentuk dan struktur lagu serta ekspresi dan selanjutnya dianalisis hingga memperoleh kesimpulan pada tingkat berpikir abstrak, melambangkan dan menuliskan notasinya. Pola yang dapat digunakan adalah pengalaman, pengkategorian, perlambangan, dan penulisan.

G.KESIMPULAN

Dari beberapa uraian yang telah dikemukakan daiatas, kesimpulan yang dapat kita petik adalah, bahwa pembelajaran musik adalah kegiatan aktif dalam pengalaman musik. Pembahasan unsur-unsur musik disampaikan bersamaan dengan kegiatan pengalaman musik dengan cara alamiah bernyanyi, bermain, bergerak, dan analisis lagu model jika kajian teoritis.


Sebutkan proses belajar mengajar musik di sekolah dalam memperoleh pengalaman bermusik

Lihat Pendidikan Selengkapnya