Permendikbud nomor dan tahun berapa yang mengatur tentang ekstrakulikuler wajib pramuka dalam kurikulum 2013

Permen Nomor 63 Tahun 2014 tentang Kepramukaan from Gilang Asri Devianty

  Penegak Baru Selamat datang Penegak baru Selamat datang di Ambalanku Terimalah kedatangannya Selamat datang Penegak Baru Selamat datang Penegak baru Selamat datang di Ambalanku Gembira dengan kedatanganmu Selamat datang Penegak Baru Selamat Datang Kakak Slamat datang kakak, slamat datang kakak Slamat datang kami ucapkan Slamat datang kakak, slamat datang kakak Slamat datang kami ucapkan Ya yaaaaaaaaa ya yaaaaaaaaa Terimalah salam dari kami yang ingin maju bersama-sama Terimalah salam dari kami yang ingin maju bersama-sama Keluh Kesah Apa guna keluh kesah Apa guna keluh kesah Pramuka tak kenal bersusah Apa guna keluh kesah Api Unggun Api kita sudah menyala Api kita sudah menyala Api..api..api..api..api Api unggun sudah menyala Ke Latihan Pramuka Ayo, kawan bersua berpitar semua ke jurusan tujuan kita Indonesia Jaya bahagia pitar memitar semua berganda daya kita ke latihan, ke latihan ke latihan Pramuka ke latihan

Pendidikan Kepramukaan sebagai Kegiatan Ekstrakurikuler Wajib pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah

Detail Peraturan Menteri (Permen)

NamaKeteranganJenisPeraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, (Permendibud)
EntitasKementerian Pendidikan dan KebudayaanNomor63
Tahun2014
JudulPendidikan Kepramukaan sebagai Kegiatan Ekstrakurikuler Wajib pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan MenengahDitetapkan Tanggal2 Juli 2014
Diundangkan Tanggal11 Juli 2014
Berlaku Tanggal11 Juli 2014
TemaPramuka - Ekstrakurikuler - Dikdasmen
Sumberjdih.kemdikbud.go.id : 81 Halaman.

 

Permendikbud No. 63 Tahun 2014

 

Status

  • Berlaku

Penjelasan

Kegiatan ekstrakurikuler adalah program pendidikan yang alokasi waktunya tidak ditetapkan dalam kurikulum. 

Kegiatan ekstra-kurikuler merupakan perangkat operasional (supplement dan complements) kurikulum, yang perlu disusun dan dituangkan dalam rencana kerja
tahunan/ kalender pendidikan satuan pendidikan. 

Kegiatan ekstrakurikuler menjembatani kebutuhan perkembangan peserta didik yang berbeda; seperti perbedaan rasa akan nilai moral dan sikap, kemampuan, dan kreativitas. 

Melalui partisipasinya dalam kegiatan ekstrakurikuler peserta didik dapat belajar dan mengembangkan kemampuan berkomunikasi, bekerja sama dengan orang lain, serta menemukan dan mengembangkan potensinya. 

Kegiatan ekstrakurikuler juga memberikan manfaat sosial yang besar. 

Dalam Kurikulum 2013, pendidikan kepramukaan ditetapkan sebagai kegiatan ekstrakurikuler wajib. 

Hal ini mengandung makna bahwa pendidikan kepramukaan merupakan kegiatan ekstrakurikuler yang secara sistemik diperankan sebagai wahana penguatan psikologis-sosial-kultural (reinfocement) perwujudan sikap dan keterampilan kurikulum 2013 yang secara psikopedagogis koheren dengan pengembangan sikap dan kecakapan dalam pendidikan kepramukaan. 

Dengan demikian pencapaian Kompetensi Inti Sikap Spiritual (KI-1), Sikap Sosial (KI-2), dan Keterampilan (KI-3) memperoleh penguatan bermakna (meaningfull learning) melalui fasilitasi sistemik-adaptif pendidikan kepramukaan di lingkungan satuan pendidikan.

Untuk mencapai tujuan tersebut, dilakukan kegiatan–kegiatan melalui di lingkungan sekolah (intramural) dan di luar sekolah (ekstramural) sebagai upaya memperkuat proses pembentukan karakter bangsa yang berbudi pekerti luhur sesuai dengan nilai dan moral Pancasila. 

Pendidikan Kepramukaan dinilai sangat penting. Melalui pendidikan kepramukaan akan timbul rasa memiliki, saling tolong menolong, mencintai tanah air dan mencintai alam. 

Karenanya Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan mewajibkan setiap sekolah melaksanakan ekstrakurikuler pendidikan kepramukaan.

Koherensi proses pembelajaran yang memadukan kegiatan intrakurikuler dan ekstrakurikuler, didasarkan pada dua alasan dalam menjadikan Pendidikan Kepramukaan sebagai Ekstrakurikuler Wajib. 

Pertama, dasar legalitasnya jelas yaitu Undang-Undang (UU) Nomor 12 Tahun 2010 tentang Gerakan Pramuka. 

Kedua, pendidikan kepramukaan mengajarkan banyak nilai-nilai, mulai dari nilai-nilai Ketuhanan, kebudayaan, kepemimpinan, kebersamaan, sosial, kecintaan alam, hingga kemandirian. 

Dari sisi legalitas pendidikan kepramukaan merupakan imperatif yang bersifat nasional, hal itu tertuang dalam Undang–Undang Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2010 tentang Gerakan Pramuka.

Dalam Kurikulum 2013, kepramukaan ditetapkan sebagai kegiatan ekstrakurikuler wajib pada pendidikan dasar (SD/ MI dan SMP/ MTs) dan pendidikan menengah (SMA/ MA dan SMK/ MAK). 

Pelaksanaannya dapat bekerja sama dengan Kwartir Ranting atau Kwartir Cabang. 

Oleh karena itu Pendidikan Kepramukaan sebagai Ekstrakurikuler Wajib merupakan program kegiatan yang harus diikuti oleh seluruh peserta didik, terkecuali peserta didik dengan kondisi tertentu yang tidak memungkinkan untuk mengikutinya.

Permendikbud Nomor 62 Tahun 2014 Tentang apa?

Kegiatan Ekstrakurikuler diselenggarakan dengan tujuan untuk mengembangkan potensi, bakat, minat, kemampuan, kepribadian, kerjasama, dan kemandirian peserta didik secara optimal dalam rangka mendukung pencapaian tujuan pendidikan nasional.

Apa bunyi Undang Undang Nomor 63 Tahun 2014?

(1) Penilaian dalam Pendidikan Kepramukaan dilaksanakan dengan menggunakan penilaian yang bersifat otentik mencakup penilaian sikap dan keterampilan. (2) Penilaian sikap sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan dengan menggunakan penilaian berdasarkan pengamatan, penilaian diri, dan penilaian teman sebaya.

Apakah Pramuka Wajib di Kurikulum 2013?

Dalam Kurikulum 2013, kepramukaan ditetapkan sebagai kegiatan ekstrakurikuler wajib pada pendidikan dasar (SD/MI dan SMP/MTs) dan pendidikan menengah (SMA/MA dan SMK/MAK). Pelaksanaannya dapat bekerja sama dengan Kwartir Ranting atau Kwartir Cabang.

Peraturan Menteri Nomor berapakah ekstrakurikuler Pramuka menjadi ekstra wajib?

Berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan (Permendikbud) nomor 63 tahun 2014 menetapkan bahwa kegiatan kepramukaan merupakan ektrakulikuler wajib. Gerakan Pramuka merupakan suatu organisasi yang dibentuk oleh pramuka untuk menyelenggarakan pendidikan kepramukaan.