Bagaimana membuat pembelajaran dapat diakses

Pengalaman sebagai Guru selama 32 tahun, Kepala Sekolah dan sekarang sebagai Pengawas Sekolah serta pernah menjadi Pengajar Kurikulum Nasional 2013 dengan tambahan menjadi Dosen dengan keahlian di bidang Teknologi Pembelajaran, S3 PEP, mendorong menulis berbasis tentang praktik pembinaan bagi sekolah terkait penerapan Kurikulum Merdeka. Kurikulum Merdeka akan mulai diterapkan pada tahun 2022 melalui skema yang dipilih oleh sekolah. Pemerintah menyediakan tiga pilihan kurikulum. (1) Kurikulum 2013, (2) Kurikulum Darurat, dan (3) Kurikulum Mandiri untuk sekolah yang akan diterapkan pada tahun ajaran 2022/2023 sesuai dengan pilihan dan kondisi masing-masing sekolah. Kementerian telah memberikan contoh inspirasi bagi sekolah dalam persiapan penerapan kurikulum pada platform Merdeka Mengajar dan Link Seleksi Kurikulum Merdeka yang dibagikan dan diisi oleh sekolah, kemudian sekolah yang harus melaksanakannya telah ditetapkan melalui SK BSKAP Nomor 034/H/KP/2022. Sekolah dapat mempelajari contoh-contoh untuk menyesuaikan dengan kondisi sekolah atau dapat menerapkannya secara langsung. Meskipun demikian, guru tetap bertanggung jawab secara akademis terhadap perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi pembelajaran yang diterapkan dalam Kurikulum Merdeka. Artikel ini dibuat agar guru yang ingin mengembangkan Alat Ajar secara mandiri dengan menganalisis CP, menentukan Tujuan Pembelajaran (TP), menyusun Alur Tujuan Pembelajaran (ATP) dan Modul Pengajaran mendapatkan cara mudah untuk mengembangkan alat ajar. Untuk memudahkan guru dalam mengikutinya, tulisan ini dibagi menjadi beberapa bagian yaitu

  1. Apa itu Prestasi Belajar?
  2. Bagaimana Menganalisisnya?
  3. Contoh Analisis CP
  4. Kesimpulan

Akses Pembelajaran

Prestasi belajar adalah kemampuan yang diperoleh melalui internalisasi pengetahuan, sikap, keterampilan, kompetensi, dan akumulasi pengalaman kerja. Istilah prestasi belajar sering digunakan secara bergantian dengan kompetensi, meskipun memiliki arti yang berbeda dalam lingkup pendekatannya. Prestasi belajar dirumuskan per tahap karena untuk membedakannya per kelas karena siswa dalam kelas yang sama dapat belajar pada tahap pembelajaran yang berbeda. Perumusan CP disusun dalam 4 unsur yaitu sikap dan nilai, kemampuan kerja, penguasaan ilmu, serta wewenang dan tanggung jawab. Prestasi Belajar (CP) merupakan kompetensi belajar yang harus dicapai siswa pada setiap tahapan, dimulai dari tahapan pondasi di PAUD. Jika dianalogikan sebagai perjalanan mengemudi, CP memberikan tujuan umum dan ketersediaan waktu yang tersedia untuk mencapai tujuan (fase) tersebut. Untuk mencapai garis finis, pemerintah membuatnya menjadi enam tahapan yang disebut fase. Setiap fase berlangsung 1-3 tahun. Selengkapnya dapat diunduh di Learning Access Link (CP)

Bagaimana Menganalisis Prestasi Belajar

Prestasi Belajar perlu dianalisis karena perlu diketahui kompetensi, bahan ajar, dan variasinya yang mencakup strategi dan pendekatan pembelajaran menjadi tujuan pembelajaran yang kemudian disusun secara berurutan dari mudah ke sulit, sederhana ke kompleks, dan dari konkrit ke abstrak. Urutan tujuan pembelajaran ini disebut alur tujuan pembelajaran (ATP). Guru memiliki alternatif untuk merumuskan tujuan pembelajaran dengan beberapa alternatif di bawah ini

■ Alternatif 1. Merumuskan tujuan pembelajaran langsung berdasarkan CP

■ Alternatif 2. Merumuskan tujuan pembelajaran dengan menganalisis kompetensi' dan 'Cakupan Materi' pada CP

■ Alternatif 3. Merangkum tujuan pembelajaran CP Cross-Element

Untuk menyederhanakan analisis CP, salah satu metode ditawarkan dengan bantuan tabel berikut

Bagaimana membuat pembelajaran dapat diakses

Untuk lebih jelasnya silahkan tonton video ini

Setelah merumuskan tujuan pembelajaran, langkah selanjutnya dalam perencanaan pembelajaran adalah menyusun alur tujuan pembelajaran. Alur tujuan pembelajaran sebenarnya memiliki fungsi yang mirip dengan apa yang selama ini dikenal dengan “silabus”, yaitu untuk perencanaan dan penyusunan pembelajaran dan penilaian secara garis besar untuk jangka waktu satu tahun. Oleh karena itu, guru hanya dapat menggunakan alur tujuan pembelajaran, dan alur tujuan pembelajaran ini dapat diperoleh oleh pendidik dengan. (1) merencanakan sendiri berdasarkan CP, (2) mengembangkan dan memodifikasi contoh yang diberikan, atau (3) menggunakan contoh yang diberikan oleh pemerintah

Guru yang merencanakan sendiri alur tujuan pembelajarannya, maka tujuan pembelajaran yang telah disusun pada tahap sebelumnya akan disusun sebagai alur (urutan) yang berurutan secara sistematis, dan logis dari awal sampai akhir pembelajaran. fase. Alur tujuan pembelajaran juga perlu disusun secara linier, satu arah, dan tidak bercabang, sebagaimana urutan kegiatan pembelajaran yang dilakukan dari hari ke hari.

Dalam menyusun alur tujuan pembelajaran, ada beberapa prinsip dalam Panduan Pembelajaran dan Penilaian (Download Disini) yang perlu diperhatikan

  1. Sasaran belajar adalah sasaran yang lebih umum, bukan sasaran belajar sehari-hari (goal, bukan tujuan);
  1. Alur tujuan pembelajaran harus diselesaikan dalam satu fase, tidak terputus di tengah jalan;
  1. Alur tujuan pembelajaran perlu dikembangkan secara kolaboratif, (ketika guru berkembang, maka diperlukan kerjasama guru lintas kelas/jenjang dalam satu tahap. Contoh. kerjasama antara guru kelas I dan II untuk Fase A;
  1. Alur tujuan pembelajaran dikembangkan sesuai dengan karakteristik dan kompetensi yang dikembangkan pada setiap mata pelajaran. Oleh karena itu perlu dikembangkan oleh ahli mata pelajaran, termasuk guru yang ahli dalam mata pelajaran tersebut;
  1. Penyusunan alur tujuan pembelajaran tidak perlu lintas fase (kecuali untuk pendidikan khusus);
  1. Metode pengorganisasian alur tujuan pembelajaran harus logis, dari kemampuan yang sederhana sampai yang lebih kompleks, dapat dipengaruhi oleh karakteristik mata pelajaran, pendekatan pembelajaran yang digunakan (mis. matematika realistis);
  1. Penyajian tujuan pembelajaran diawali dengan alur tujuan pembelajaran terlebih dahulu, kemudian proses berpikir (misalnya mengurai unsur-unsur menjadi tujuan pembelajaran) sebagai lampiran agar lebih sederhana dan langsung pada intinya bagi guru;
  1. Karena alur tujuan pembelajaran yang diberikan oleh Kemendikbud merupakan contoh, maka alur tujuan pembelajaran dapat diberi nomor/huruf (untuk menunjukkan urutan dan penyelesaian penyelesaian dalam satu tahap);
  1. Alur tujuan pembelajaran menjelaskan SATU alur tujuan pembelajaran, tidak bercabang (tidak meminta guru untuk memilih). Jika ternyata urutannya bisa berbeda, sebaiknya dibuat alur tujuan pembelajaran lain sebagai variasi, urutan/aliran harus jelas sesuai dengan pilihan/keputusan penyusun, dan untuk itu dapat diberi nomor atau kode;
  1. Alur tujuan pembelajaran menitikberatkan pada pencapaian CP, bukan profil siswa Pancasila dan tidak perlu dilengkapi dengan pendekatan/strategi pembelajaran (pedagogi)

Contoh Analisis Tujuan Pembelajaran

Tujuan yang dibuat berdasarkan analisis hasil belajar, masih bersifat umum dan “luas”, untuk memudahkan dalam merencanakan pembelajaran setiap pertemuan (tujuan) tatap muka perlu dilakukan analisis tujuan pembelajaran. Hasil analisis ini membantu guru untuk mempertimbangkan waktu, penilaian, dan pendekatan pembelajaran. Berikut ini adalah salah satu praktik menganalisis tujuan pembelajaran Matematika Tahap D (SMP) unsur Bilangan

Contoh analisis tujuan pembelajaran dapat dibaca pada gambar.

Bagaimana membuat pembelajaran dapat diakses
Tujuan. Baca, tulis, dan bandingkan bilangan bulat positif dan negatif dan gunakanlah< /a> untuk memecahkan masalah dalam konteks sehari-hari menggunakan operasi perhitungan (penjumlahan, pengurangan, perkalian dan pembagian)

Kata yang berwarna merah merupakan kompetensi yang harus dicapai untuk tujuan pembelajaran tersebut. Kata-kata yang berwarna biru adalah isi pelajaran, dan yang berwarna hijau adalah variasinya. Untuk lebih jelasnya bisa dilihat di video ini

Kesimpulan


Dalam Implementasi Kurikulum Mandiri, guru menganalisis CP untuk membuat Tujuan Pembelajaran, kemudian menyusun ATP secara mandiri atau memodifikasi contoh yang disesuaikan dengan konteks masing-masing atau langsung menggunakan ATP yang telah disusun oleh Kementerian. Semoga dengan cara ini para guru lebih mudah memahami Kurikulum Merdeka. Selamat Belajar

Langkah demi langkah untuk mencapai pembelajaran kurikulum mandiri?

Tujuh Level Perencanaan Pembelajaran dalam Kurikulum Merdeka .
Menganalisis Hasil Belajar (CP) untuk menyusun tujuan pembelajaran dan alur tujuan pembelajaran. .
Perencanaan dan implementasi penilaian diagnostik. .
Mengembangkan modul pengajaran. .
Penyesuaian pembelajaran dengan tingkat pencapaian dan karakteristik siswa

Apa yang dimaksud dengan prestasi belajar?

Prestasi Pembelajaran meliputi seperangkat kompetensi dan cakupan materi, yang disusun secara komprehensif dalam bentuk narasi. Prestasi belajar memuat seperangkat kompetensi dan cakupan materi yang disusun secara komprehensif dalam bentuk narasi.

Elemen apa yang membentuk CP?

Ringkasan CP disusun dalam 4 elemen yaitu sikap dan nilai-nilai, kemampuan kerja, penguasaan ilmu pengetahuan, serta wewenang dan tanggung jawab.

Bagaimana cara mengurangi akses pembelajaran ke tujuan pembelajaran?

Cara Mengurangi Akses Pembelajaran ke Tujuan Pembelajaran. Alat ajar pembuatan kurikulum mandiri seri 4. .
Analisis elemen ada di dokumen CP
Membuat kalimat kompetensi yang sesuai
Tuliskan konten inti/pengetahuan yang harus dikuasai siswa
Tuliskan keterampilan berpikir yang harus dikuasai siswa