Perbedaan antara revolusi industri tahap pertama dan revolusi industri tahap kedua adalah

Revolusi industri telah mengubah cara kerja manusia yang kita ketahui hal ini terjadi karena didorong oleh perlunya peningkatan suatu produksi yang menggunakan alat-alat mekanis. 

Semua itu memiliki dampak positif untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi, bahkan sampai mengubah peradaban manusia. 

Berikut ini pembahasan mengenai revolusi industri yang membawa perkembangan secara besar-besaran di berbagai aspek kehidupan. 

Apa yang Dimaksud dengan Revolusi Industri?

Revolusi Industri adalah suatu perubahan besar-besaran yang terjadi dalam dunia industri karena munculnya perkembangan teknologi dalam mengelolah sumber daya, sehingga menjadikan setiap prosesnya jauh lebih efektif dan efisien dari sebelumnya.

Seperti yang kita ketahui, arti dari kata Revolusi adalah suatu perubahan yang terjadi dengan cepat dan mengubah dasar-dasar dari kehidupan.

Sedangkan arti dari kata Industri adalah suatu kegiatan ekonomi yang mengolah bahan dari yang tadinya berbentuk mentah, menjadi barang jadi yang memiliki nilai dan bermutu tinggi.

Gabungan kedua kata tersebut telah menjadi topik yang menarik untuk dibahas sejak kemunculannya mulai dari era 1.0 sampai sekarang yang kita jalani di era 4.0.

Istilah Revolusi Industri 1.0 sampai 4.0 itu sendiri adalah penanda bahwasannya perubahan besar dalam dunia industri tersebut telah terjadi sebanyak 4 kali sehingga melahirkan 4 era yang berbeda.

Revolusi industri pertama kali terjadi di negara Inggris yang mana saat itu kondisi negaranya berada dalam keadaan stabil. Untuk lebih lengkapnya, mari simak sejarah revolusi industri mulai dari 1.0 sampai 4.0 di bawah ini!

Era Revolusi Industri 1.0

Perbedaan antara revolusi industri tahap pertama dan revolusi industri tahap kedua adalah

Perkembangan Revolusi Industri 1.0

Revolusi Industri 1.0 adalah era yang terjadi pada abad ke-18 (1760–1840) dan ditandai dengan adanya penemuan mesin uap pada tahun 1776 oleh James Watt di negara Inggris sehingga membawa perubahan besar di berbagai sektor.

Mesin uap yang berbahan bakar batu bara ini ditenagai oleh mesin dan kebanyakan diperuntukkan untuk produksi tekstil di Inggris.  

Seiring berjalannya waktu, mesin uap berkembang pula di berbagai industri lain. Mulai dari pertanian, pertambangan, transportasi, sampai ke manufaktur pun mulai menggantikan tenaga manual.

Pada era ini jugalah pertama kali kegiatan produksi massal terjadi demi memenuhi kebutuhan yang semakin bertambah jumlahnya.

Apabila dilihat dari latar belakangnya, revolusi industri 1.0 ini terjadi di negara Inggris karena disebabkan oleh beberapa hal:

  1. Situasi politik dan ekonomi yang stabil di negara Inggris
  2. Inggris kaya akan sumber daya alam
  3. Penemuan-penemuan baru di bidang teknologi
  4. Dukungan pemerintah terhadap penemuan di bidang teknologi (Hak Paten)
  5. Arus urbanisasi dan perdagangan yang baik
  6. Munculnya paham ekonomi liberal
  7. Terjadinya revolusi agraria

Dampak Revolusi Industri 1.0

Perubahan besar tersebut ditandai dengan cara manusia dalam mengelola sumber daya serta memproduksi produk khususnya di beberapa bidang seperti, pertanian, manufaktur, transformasi, pertambangan dan teknologi di seluruh dunia. 

Dengan adanya revolusi industri 1.0 tersebut akan menjadikan proses produksi yang ada menjadi lebih cepat, efisien, dan mudah. 

Era Revolusi Industri 2.0

Perbedaan antara revolusi industri tahap pertama dan revolusi industri tahap kedua adalah

Perkembangan Revolusi Industri 2.0

Setelah era 1.0 berakhir, revolusi industri pun masuk ke tahap selanjutnya yaitu Revolusi Industri 2.0.

Revolusi Industri 2.0 adalah era revolusi yang terjadi sekitar awal abad ke-19 (1870-an) dan berfokus kepada efisiensi mesin di setiap lini (Assembly Line) dalam proses produksi karena ditemukannya tenaga listrik.

Pada saat itu adanya produksi mobil secara massal mengharuskan kendaraan tersebut dirakit dari awal hingga akhir yang menyebabkan proses tersebut tentu tidak cepat dan tidak mudah.

Dengan adanya lini produksi pada tahun 1913, menyebabkan proses produksi yang ada berubah total secara keseluruhan. 

Proses produksi mobil tidak lagi memerlukan banyak tenaga untuk merakit dari awal hingga akhir. Diselesaikan dengan konsep Lini Produksi (Assembly Line) dengan memanfaatkan Conveyor Belt.

Akibatnya, proses perakitan mobil bisa dilakukan lebih efisien oleh orang lain di tempat yang berbeda. Prinsip ini lalu berkembang menjadi spesialisasi, dimana 1 orang hanya menangani 1 proses perakitan.

Dampak Revolusi Industri 2.0

Dampak Revolusi Industri 2.0 lain yang paling terlihat adalah di saat Perang Dunia II, dimana kala itu produksi kendaraan perang seperti tank, pesawat, dan senjata tempur lainnya diproduksi secara besar-besaran.

Baca juga: Sukses Menghadapi Era Transformasi Digital Dengan Konsep 5C

Era Revolusi Industri 3.0

Perbedaan antara revolusi industri tahap pertama dan revolusi industri tahap kedua adalah

Perkembangan Revolusi Industri 3.0

Revolusi Industri 3.0 adalah era yang terjadi sekitar awal abad ke-20 (1970-an) dan dipicu oleh perkembangan mesin-mesin pintar (Komputer & Software) berbasis teknologi otomasi yang perlahan menggantikan peran-peran manusia di lapangan. Pada era inilah dimulainya digitalisasi khususnya di dunia industri.

Penggunaan komputer mulai menggantikan hal-hal yang dulunya dilakukan oleh manusia. Seperti mengirim dokumen, menghitung formula yang rumit, sampai membuat pencatatan keuangan. 

Dalam dunia manufaktur, Revolusi Industri 3.0 bisa dibilang merupakan revolusi yang sangat penting. Mengingat manufaktur menuntut ketepatan dan ketelitian yang sangat tinggi, dimana dua hal tersebut sangatlah sulit dilakukan oleh manusia. 

Penggunaan teknologi pun menjadi sebuah solusi yang tepat, sehingga produksi dalam jumlah yang besar dapat dilakukan secara otomatis, cepat, dan juga berkualitas.

Dampak Revolusi Industri 3.0

Dengan adanya revolusi industri 3.0, terjadinya perubahan pada pola relasi serta komunikasi yang terjadi pada masyarakat kontemporer. 

Berbagai bisnis yang ada pun harus beradaptasi dan merubah cara kerjanya agar dapat menyesuaikan dengan keadaan yang ada dan tidak hilang tertelan karena adanya kemajuan pada zaman ini.

Selain itu, kemajuan teknologi komputer yang terjadi saat itu yang berkembang dengan sangat pesat setelah Perang Dunia II selesai. 

Berbagai penemuan seperti semi konduktor, transistor, hingga kemunculan IC (Integrated Chip) yang membuat sebuah komputer dapat berukuran lebih kecil, menggunakan daya listrik yang sedikit pula, dan kemampuan menghitung dan menerima perintah yang semakin canggih.

Era Revolusi Industri 4.0

Perbedaan antara revolusi industri tahap pertama dan revolusi industri tahap kedua adalah

Perkembangan Revolusi Industri 4.0

Era Revolusi Industri 4.0 telah menjadi perbincangan banyak pihak. Pemerintah, Industri, dan Perusahaan mengerahkan segala strategi untuk menghadapinya. Tapi sebelumnya, apa itu Revolusi Industri 4.0?

Revolusi Industri 4.0 adalah era yang saat ini kita jalani di mana pengembangan teknologi lebih lanjut seperti internet, komputerisasi, microchip, IoT, kecerdasan buatan (AI), machine learning, deep learning, cloud analytics, bahkan kendaraan otonom merevolusi setiap proses mulai dari produksi hingga distribusi dan berfokus kepada keberlanjutan (Sustainability).

Teknologi baru yang belum pernah ada sebelumnya seperti ojek online, tarik tunai lewat ponsel, sampai warung digital pun bermunculan di era revolusi industri terbaru ini.

Dalam skala industri, Revolusi Industri 4.0 meningkatkan kemampuan software dan internet untuk meningkatkan efisiensi perusahaan. 

Salah satu contohnya adalah pengumpulan data historis mesin oleh software yang digunakan untuk menjadwalkan maintenance bulanan secara otomatis. 

Data-data tersebut nantinya akan diproses oleh algoritma, sehingga menghasilkan keputusan logis layaknya manusia.

Baca juga: 5 Faktor Utama Meningkatkan Daya Saing di Era Industri 4.0

Dampak Revolusi Industri 4.0

Sejak diperkenalkannya teknologi ini, perusahaan dapat mengotomatiskan seluruh proses produksi tanpa bantuan manusia. Contoh yang diketahui dari hal ini adalah robot, yang melakukan urutan terprogram tanpa campur tangan manusia.

Simak video mengenai Industry4.0 berikut!

3 Faktor Utama Penyebab Revolusi Industri

1. Faktor Teknologi

Di bidang teknologi, penggunaan sumber energi baru termasuk bahan bakar dan tenaga penggerak, seperti mesin uap dan listrik, ataupun dalam tranportasi dan komunikasi seperti penemuan lokomotif uap, kapal uap, pesawat, telegram dan radio. 

Adanya perubahan teknologi tersebut memungkinkan penggunaan sumber daya alam yang meningkat, diiringi produksi massal barang-barang manufaktur.

2. Faktor Ekonomi

Pada bidang ekonomi, terjadi peralihan dari perekonomian yang berbasis pertanian ke perekonomian yang berbasis manufaktur. Sehingga revolusi industri menghasilkan distribusi kekayaan yang lebih luas. 

Revolusi industri menumbuhkan peningkatan usaha industri dan pabrik secara besar-besaran yang menyebabkan terjadinya perpindahan penduduk secara besar besaran dari desa ke kota yang menyebabkan membengkaknya populasi di kota-kota besar di Inggris.

3. Faktor Sosial Budaya

Revolusi industri juga berdampak pada kegiatan sosial budaya yang diterapkan disuatu daerah dan digunakan oleh masyarakat setempat.

Dengan berkembangnya teknologi dan ilmu pengetahuan, revolusi industri membawa transformasi budaya khususnya budaya di negara Inggris.

Dampak Adanya Revolusi Industri 1.0 sampai 4.0

Ada berbagai dampak yang timbul dari revolusi industri yang terjadi khususnya di bidang ekonomi, lingkungan, politik, dan sosial. Berikut penjelasannya:

a. Dampak di Bidang Ekonomi

Dampak positif dari adanya revolusi industri secara global khususnya bagi negara-negara yang telah siap menerimanya adalah meningkatkan pertumbuhan ekonomi lebih dari sebelumnya.

Hal ini dikarenakan meningkatnya produktivitas mulai dari tahap produksi hingga distribusi yang jauh lebih efektif dan efisien.

Akan tetapi, tentu hal ini juga akan berpengaruh kepada perekonomian negara lain, yang mana bisa saja belum siap menerima perubahan besar tersebut sehingga mengalami ketertinggalan,

b. Dampak di Bidang Lingkungan

Hal nyata yang timbul karena adanya revolusi industri juga berkaitan dengan lingkungan. Semakin berkembangnya teknologi, maka akan semakin banyak sumber daya yang tereksploitasi.

Akibatnya akan berdampak kepada kondisi lingkungan yang bisa tercemar, terkontaminasi, dan rusak misalnya sampah-sampah yang sulit sekali didaur ulang.

c. Dampak di Bidang Politik

Dampak terhadap politik juga ikut terpengaruh karena adanya revolusi industri.

Mau tidak mau, suatu negara harus beradaptasi dan merespon revolusi industri tersebut dengan penuh perhitungan melalui kebijakan-kebijakan yang ditetapkan dalam jangka waktu tertentu.

d. Dampak di Bidang Sosial

Yang terakhir, dampak dari adanya revolusi industri ini juga berpengaruh pada perubahan kehidupan sosial dalam masyarakat. Perubahan tersebut misalnya seperti gaya hidup (Lifestyle) yang semakin maju dan juga cara berinteraksi satu sama lain.

Baca Juga: 5 Contoh Disrupsi Industri Akibat dari Revolusi Digital 4.0

Bagaimana dengan Revolusi Industri 5.0?

Teknologi manusia semakin berkembang sehingga negara-negara maju mulai melakukan perubahan salah satunya melalui Society 5.0 yang digagas oleh negara Jepang. 

Ini merupakan penyempurnaan dari konsep konsep 4.0. Konsep ini memungkinkan kita menggunakan konsep ilmu pengetahuan yang berbasis modern untuk melayani kebutuhan manusia. 

Mampu mengintegrasikan ruang maya dan fisik menjadi satu. Misalnya, Speaker Cerdas yang bisa berbicara seperti layaknya berbicara dengan manusia.

Terutama, yang sedang di perbincangkan oleh banyak orang mengenai metaverse, metaverse itu sendiri yaitu penggabungan dunia virtual dengan dunia nyata di mana kita bisa hidup di dalamnya dan bisa melakukan berbagai hal seperti bekerja, bermain, sosialisasi dan lain sebagainya.

Jika ini terwujud, maka dunia akan terlihat sangat berbeda dengan yang kita lihat sekarang. Sinergi manusia dan teknologi bisa terwujud agar masyarakat semakin sejahtera.

Apakah ini akan menjadi Revolusi Industri 5.0? Tentu kita belum dapat menjawabnya. Akan tetapi, kita dapat melihat tanda-tandanya dari apa yang sudah dijelaskan di atas.

Baca juga: Apa Itu Digitalisasi Serta Perannya di Dunia Bisnis dan Industri

Penutup

Revolusi Industri pertama kali didorong oleh perlunya peningkatan suatu reproduksi yang hanya dijalankan dengan penggunaan alat–alat mekanisme.

Mulai dari penemuan mesin uap hingga teknologi yang semakin canggih yang mampu mengintegrasikan ruang maya dan fisik menjadi satu. 

Era revolusi industri sudah terbukti memberikan peluang baru di setiap tahapnya, mulai dari 1.0 sampai dengan 4.0. Tergantung kepada kita melihat hal ini dari berbagai sudut pandang, bisa jadi adalah sebuah peluang baru atau bahkan sebuah ancaman.

Dan jika terwujudnya Society 5.0 sebagai gabungan ruang maya dan ruang fisik akan menghasilkan teknologi yang semakin canggih. Memungkinkan kita menggunakan konsep ilmu pengetahuan yang berbasis modern untuk melayani kebutuhan manusia. 

Berkeinginan menerapkan konsep automasi yang modern di bisnis, perusahaan, atau pabrik Anda? Sasana Digital punya solusinya!

Melalui layanan Digital Operations, kami dapat membantu Anda untuk lebih dekat dengan pelanggan (CRM), ataupun memaksimalkan performa lini produksi Anda dengan lebih efisien (Machine Monitoring & Analytics). Yuk, simak detailnya lebih lengkap!