Lihat Foto Show KOMPAS.com - Musyawarah menjadi bagian dari demokrasi dan sering dilakukan di lingkungan masyarakat. Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia, musyawarah adalah pembahasan bersama untuk mencapai keputusan penyelesaian massalah, perembukan musyawarah. Dalam buku Diskursus Demokrasi Deliberatif di Indonesia (2019) karya Fahrul Muzaqqi, musyawarah merupakan tradisi. Gagasan musyawarah mufakat merupakan gagasan dan tradisi asli masyarakat Indonesia. Di mana tradisi tersebut tidak terlepas dari karakter kolektivitas, gotong royong, dan tolong menolong. Adapun ciri-ciri musyawarah, yaitu:
Baca juga: Musyawarah: Arti, Ciri-cirinya dan Manfaat Contoh kegiatan musyawarahDilansir dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, sesuatu hal untuk kepentingan bersama harus diselesaikan secara musyawarah mufakat. Namun, tidak semua kegiatan harus dilakukan secara musyawarah. Berikut contohnya: Contoh-contoh kegiatan musyawarah, sebagai berikut:
Baca juga: Penerapan Nilai-Nilai Kerakyatan dalam Kehidupan Sehari-Hari
Contoh-contoh kegiatan yang bukan dilakukan dengan musyawarah, yakni:
Baca berikutnya
Suasana Musyawarah Perencanaan Pembangunan [Musrenbang] Kota Tanjungpinang 2020 TRIBUNBATAM.id - Dalam kehidupan seringkali kita menggunakan musyawarah untuk memutuskan persoalan. Musyawarah bisa diterapkan di keluarga, masyarakat, sekolah, maupun bernegara. Dengan musyawarah akan tercipta keputusan sehingga bisa dilaksanakan oleh seluruh peserta musyawarah. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia [KBBI], musyawarah merupakan pembahasan bersama dengan maksud mencapai keputusan atas penyelesaian masalah, perundingan, perembukan musyawarah. Musyawarah merupakan bentuk pengamalan Sila 4 Pancasila yakni "Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan Perwakilan." Dengan musyawarah untuk mencapai mufakat atau persetujuan bersama. Musyawarah merupakan bagian dari demokrasi dan masih sering dipakai di lingkungan masyarakat. Saat ini musyawarah sering dikaitkan dengan dunia politik. Pada demokrasi Pancasila di Indonesia penentuan hasil dilakukan denga cara musyawarah mufakat. • Apakah Idiologi PKI Masih Hidup? Simak ILC TV One Malam Ini, Gatot Nurmantyo Hadir? Apabila belum keputusan, biasanya akan dilaksnakan voting atau pemungutan suara. Dalam buku Demokrasi dan Autokrasi: Gagasan, Model, Rekontruksi [2013] karya Aidul Fitriciada Azhari, konsep pokok yang merupakan dasar dari gagasan demokrasi dalam Islam adalah musyawarah. Dalam bahasa Arab,musyawarah berasal dari akar kata syawara-yasy'uru-musyawarah atau syura yang mengandung arti tanda, petunjuk, nasihat, pertimbangan. Halaman selanjutnya arrow_forward Freepik Contoh Cara Mengambil Keputusan Bersama: Musyawarah dan Pemungutan Suara Bobo.id - Apakah kamu tahu bagaimana cara mengambil keputusan bersama? Keputusan bersama merupakan keputusan yang direncanakan bersama dan juga dijalankan untuk kepentingan bersama. Ada dua cara yang bisa dilakukan untuk mengambil keputusan bersama, yaitu dengan cara musyawarah untuk mencapai mufakat, dan dengan cara pemungutan suara terbanyak. Yuk, simak penjelasan lengkapnya di sini! Baca Juga: Makna Sila Keempat Pancasila dan Penerapannya dalam Kehidupan Sehari-hari 1. Musyawarah Mufakat Tahukah kamu, apa artinya musyawarah? Musyawarah diartikan sebagai pembahasan untuk menyatukan pendapat dalam penyelesaian suatu masalah bersama. Musyawarah dilaksanakan dengan akal sehat dan sesuai dengan hati nurani yang luhur agar diperoleh hasil keputusan bersama yang dapat dipertanggungjawabkan. Sedangkan mufakat adalah sesuatu yang telah disetujui sebagai keputusan berdasarkan kebulatan pendapat sebagai hasil musyawarah. Musyawarah untuk mencapai mufakat adalah bentuk pengambilan keputusan bersama yang paling baik. Sebab dengan musyawarah mufakat berarti semua orang yang terlibat dalam musyawarah menyatakan setuju terhadap keputusan yang diambil bersama. Agar dalam bermusyawarah bisa mencapai mufakat dengan baik, ada beberapa prinsip yang harus diperhatikan oleh peserta musyawarah. Pertama, setiap orang diberi hak dan kebebasan yang sama untuk menyampaikan pendapat dalam musyawarah. Baca Juga: Apa Itu Hak, Kewajiban, dan Tanggung Jawab? Lengkap dengan Contohnya Kedua, pendapat yang disampaikan oleh setiap peserta dalam musyawarah harus disertai dengan alasan yang masuk akal. Ketiga, pendapat harus disampaikan dengan niat yang baik untuk memenuhi kepentingan bersama. Keempat, penyampaian pendapat juga harus dilakukan dengan sopan dan penuh kerendahan hati. Kelima, dalam musyawarah lebih menonjolkan persamaan daripada perbedaan dari pendapat yang ada, sehingga akan mudah mencapai kesepakatan bersama. 2. Pemungutan Suara Terbanyak Bentuk keputusan bersama yang kedua adalah keputusan bersama berdasarkan suara terbanyak. Cara pengambilan keputusan berdasarkan suara terbanyak akan dilakukan, apabila cara pengambilan keputusan dengan cara musyawarah tidak mencapai mufakat. Karena itu para peserta musyawarah harus mengambil keputusan bersama dengan cara pengambilan suara terbanyak. Baca Juga: Materi Kelas 3 Tema 8: Contoh Pengamalan Pancasila Sila ke-1 sampai Sila ke-5 Dalam proses pemungutan suara, bisa dilakukan dengan beberapa cara, yaitu: 1. Mengacungkan tangan. 2. Berdiri dari tempat duduk. 3. Berpindah tempat sesuai dengan pilihan. 4. Menuliskan pilihan di atas kertas kemudian dikumpulkan. Pengambilan keputusan bersama berdasarkan suara terbanyak ini pada umumnya dilakukan oleh berbagai organisasi, baik yang ada di lingkungan sekolah maupun masyarakat. Bentuk-Bentuk Keputusan Bersama Berikut ini adalah bentuk-bentuk keputusan bersama di lingkungan keluarga, sekolah, dan masyarakat: 1. Lingkungan Keluarga Keluarga merupakan lingkungan masyarakat yang paling kecil. Keluarga adalah tempat utama membentuk kepribadian masin-masing individu. Kepribadian seseorang yang terlihat di luar keluarga merupakan cerminan dari sikap dan perilakunya yang diajarkan dalam lingkungan keluarga. Meski begitu sering terjadi perbedaan pendapat antar anggota keluarga yang mengarah pada pertengkaran. Baca Juga: Materi Kelas 3 Tema 8: Bagian-Bagian Lambang Burung Garuda Pancasila dan Arti Warna pada Burung Garuda Agar perbedaan pendapat atau pertengkaran tidak menimbulkan akibat yang kurang baik, perlu diadakan musyawarah keluarga. Dalam musyawarah keluarga, pihak-pihak yang berselisih diberi kesempatan mengemukakan pendapatnya. Pendapat bisa disampaikan secara bebas, dilandasi niat baik, sikap terbuka, dan jujur. Musyawarah tidak hanya dilaksanakan karena ada perselisihan di antara anggota keluarga. Musyawarah juga perlu dilakukan apabila ingin melaksanakan kepentingan bersama dalam keluarga. Misalnya menentukan peraturan di rumah, menentukan tugas masing-masing individu, dan lain-lain. 2. Lingkungan Sekolah Di lingkungan sekolah, kita akan menghadapi keadaan dan masalah yang berbeda dengan di lingkungan keluarga. Di sekolah kamu akan bertemu dan bergaul dengan siswa lainnya yang mempunyai kepribadian berbeda-beda. Karena itu di sekolah akan menghadapi masalah yang berbeda dengan masalah dalam keluarga. Masalah-masalah yang kita hadapi di sekolah pada umumnya terkait dengan kegiatan organisasi kelas. Misalnya pemilihan ketua kelas, pemilihan ketua OSIS, merencanakan kerja bakti, merencanakan karya wisata dan sebagainya. Di waktu-waktu inilah kita akan melakukan musyarah untuk mengambil keputusan dan kesepakatan bersama. Baca Juga: Cari Jawaban Soal Kelas 6 Tema 7 Subtema 1: Apa Saja Nilai-Nilai Ketuhanan pada Sila Pertama dan Penerapannya dalam Kehidupan Sehari-hari 3. Lingkungan Masyarakat Masyarakat merupakan lingkungan pergaulan antarsesama manusia yang memiliki berbagai perbedaan, seperti agama, suku, etnis, bahasa, dan adat istiadat. Pada setiap masyarakat, untuk menyelesaikan masalah yang menyangkut kepentingan bersama, biasanya ditempuh dengan musyawarah. Karena setiap anggota masyarakat bisa berberbeda pandangan, usul, saran, dan pendapat berbeda dalam menyelesaikan suatu masalah bersama. Kepentingan bersama dalam masyarakat yang dimusyawarahkan, misalnya masalah kerja bakti, sistem keamanan lingkungan, pemilihan ketua RT, dan perayaan hari Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia, dan masih banyak lagi. Sumber: Buku Pendidikan Kewarganegaran 5: Untuk Sekolah Dasar kelas 5, Suparlan Al Hakim, tahun 2009. ----- Teman-teman, kalau ingin tahu lebih banyak tentang sains, dongeng fantasi, cerita misteri, dan pengetahuan seru, langsung saja berlangganan majalah Bobo dan Mombi SD. Tinggal klik di //www.gridstore.id Atau teman-teman bisa baca versi elektronik [e-Magz] yang dapat diakses secara online di ebooks.gramedia.com Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News Jakarta - Musyawarah mufakat dapat dilakukan di kehidupan sehari-hari, baik dengan keluarga di rumah, di sekolah, dan di lingkungan masyarakat. Tahukah detikers, apa tujuan dilaksanakan suatu musyawarah serta manfaatnya? Musyawarah adalah kegiatan membicarakan suatu masalah bersama-sama, seperti dikutip dari buku PKn Pendidikan Kewarganegaraan untuk SD/MI Kelas 2 oleh M. Masan dan Rachmat. Musyawarah mufakat menjadi ciri khas bangsa Indonesia. Kandungan mengenai musyawarah mufakat di Indonesia terdapat dalam sila keempat Pancasila yang berbunyi 'Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan.' Tujuan dilaksanakan musyawarah dan ciri-ciriTujuan dilaksanakan musyawarah adalah untuk mencapai kesepakatan. Untuk itu, ada sejumlah ciri-ciri musyawarah yang umum, di antaranya yaitu:
Contoh musyawarah1. Contoh musyawarah di rumahContoh musyawarah di rumah yaitu:
2. Contoh musyawarah di sekolahContoh musyawarah yang dilakukan di sekolah yaitu:
3. Contoh musyawarah di lingkungan masyarakatContoh musyawarah yang dilakukan di lingkungan masyarakat yaitu:
Apa manfaat musyawarah? Cari soal sekolah lainnya KOMPAS.com - Musyawarah menjadi bagian dari demokrasi dan sering dilakukan di lingkungan masyarakat. Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia, musyawarah adalah pembahasan bersama untuk mencapai keputusan penyelesaian massalah, perembukan musyawarah. Dalam buku Diskursus Demokrasi Deliberatif di Indonesia [2019] karya Fahrul Muzaqqi, musyawarah merupakan tradisi. Gagasan musyawarah mufakat merupakan gagasan dan tradisi asli masyarakat Indonesia. Di mana tradisi tersebut tidak terlepas dari karakter kolektivitas, gotong royong, dan tolong menolong. Adapun ciri-ciri musyawarah, yaitu:
Baca juga: Musyawarah: Arti, Ciri-cirinya dan Manfaat Contoh kegiatan musyawarahDilansir dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, sesuatu hal untuk kepentingan bersama harus diselesaikan secara musyawarah mufakat. Namun, tidak semua kegiatan harus dilakukan secara musyawarah. Berikut contohnya: Contoh-contoh kegiatan musyawarah, sebagai berikut:
Baca juga: Penerapan Nilai-Nilai Kerakyatan dalam Kehidupan Sehari-Hari
Contoh-contoh kegiatan yang bukan dilakukan dengan musyawarah, yakni:
Cari soal sekolah lainnya Video yang berhubunganVideo yang berhubungan |