Jelaskan perbedaan antara asam dan basa serta berikan contoh masing masing

T12/07/2020

Artikel ini akan menjelaskan tentang pengertian dan perbedaan antara senyawa asam dan basa kuat dengan asam dan basa lemah.


Sebagaimana yang kamu ketahui, senyawa asam dan basa dapat dikelompokkan dalam dua jenis yaitu:

  • Asam dan basa kuat  
  • Asam dan basa lemah
Istilah kuat dan lemah dari senyawa asam dan basa berkaitan dengan kemampuan senyawa tersebut dalam menghasilkan ion H+ atau OH- di dalam air.


Semakin banyak ion H+ dan OH- di dalam suatu larutan, maka semakin kuat asam dan basanya.


Dalam teori Arrhenius sudah dipaparkan secara sederhana bahwa senyawa asam adalah senyawa yang terionisasi di dalam air menghasilkan ion H+, sedangkan senyawa basa mengalami ionisasi di dalam air menghasilkan ion OH-.


Kemampuan ionisasi senyawa-senyawa asam dan basa dalam menghasilkan ion H+ dan OH- inilah yang nantinya menjadi alasan mengapa ada senyawa asam dan basa yang tergolong kuat dan ada pula yang lemah.

Jelaskan perbedaan antara asam dan basa serta berikan contoh masing masing

Berdasarkan penjelasan diatas maka berikut adalah pengertian dari asam dan basa kuat serta asam dan basa lemah.


Pengertian Asam Kuat dan Basa Kuat
Asam kuat adalah senyawa-senyawa yang seluruh molekulnya terurai/ terionisasi di dalam air sehingga jumlah ion H+ yang dihasilkan banyak.

Sedangkan, basa kuat adalah senyawa yang seluruh molekulnya terionisasi di dalam air sehingga menghasilkan ion OH- di dalam jumlah yang banyak.


Contoh asam kuat: HCl (asam klorida) 


Berdasarkan teori Bronsted-Lowry, berikut adalah persamaan reaksi ionisasi HCl di dalam air.

HCl(l) + H2O (l)⇆H3O+(aq) + Cl-


Keterangan:
H3O+ adalah bentuk asosiasi dari H+ dan H2O. 


Reaksi di atas berlangsung reversible (ada reaksi ke kiri dan ada pula reaksi ke kanan dengan tanda panah dua arah).


Walaupun berlangsung reversible, tetapi reaksi ke kanan, dimana HCl berubah menjadi ion H+ dan Cl-, berlangsung lebih banyak (ionisasi mendekati 100% atau derajat ionisasi = 1) dibandingkan reaksi ke kiri. Hal ini disebabkan karena HCl merupakan senyawa yang sangat mudah mendonorkan protonnya (H+).


Oleh karena itulah HCl tergolong ke dalam senyawa asam kuat dan reaksi ionisasinya lebih sering ditulis dengan tanda panah satu arah.

HCl(aq) → H+(aq) + Cl-(aq)


Senyawa basa kuat (basa golongan IA dan IIA) umumnya berbentuk kristal ion. Di dalam kristal ini sudah terdapat ion logam yang bermuatan positif dan ion OH-.


Ketika senyawa basa kuat dilarutkan ke dalam air, struktur kristal nya pecah sehingga ion logam dan OH- nya terpisah akibat proses ionisasi yang berlangsung sempurna.

Hal ini membuat jumlah OH- di dalam larutannya banyak.


Contoh basa kuat: NaOH (natrium hidroksida)


Berikut adalah reaksi ionisasi NaOH di dalam air.
NaOH → Na+(aq) + OH-(aq)

Pengertian Asam Lemah dan Basa Lemah
Kamu tentunya sudah bisa menebak apa yang dimaksud dengan asam lemah dan basa lemah. Kedua senyawa ini juga mengalami ionisasi di dalam air, tetapi jumlah ion H+ dan OH- yang dihasilkan sedikit.


Asam lemah adalah senyawa yang hanya sebagian molekulnya saja yang terurai di dalam air sehingga jumlah ion H+ yang dihasilkan tidak terlalu banyak.

Baca Juga: Teori Asam-Basa Lewis


Contoh asam lemah: CH3COOH (asam asetat/asam cuka)


Berdasarkan teori Bronsted-Lowry berikut adalah reaksi antara CH3COOH dengan air (H2O).


CH3COOH(aq) + H2O(l) ⇆ CH3COO-(aq) + H3O+(aq)


Sama seperti asam kuat, reaksi antara basa lemah seperti CH3COOH dengan air juga berlangsung reversible. Hanya saja CH3COOH dan asam lemah lainnya merupakan senyawa yang tidak sebaik asam kuat dalam mendonorkan protonnya.


Faktanya, pada reaksi setimbang di atas, hanya ada sedikit sekali reaksi ke kanan (reaksi ionisasi yang menghasilkan ion H+) yang terjadi dibandingkan dengan reaksi ke kiri.


Di dalam larutan masih terdapat banyak molekul CH3COOH yang tidak mengalami ionisasi.


Oleh sebab itulah, jumlah ion H+ dalam larutan sedikit sehingga kekuatan asam menjadi lebih lemah.


Sedangkan basa lemah adalah senyawa yang mengalami ionisasi sebagian sehingga jumlah ion OH- dalam larutan tidak terlalu banyak.


Contoh basa lemah: NH3 (amonia).


NH3 adalah senyawa basa lemah. Walaupun tidak mengandung OH- pada senyawanya, NH3 adalah senyawa basa karena dapat bereaksi dengan air menghasilkan ion OH- sesuai dengan persamaan reaksi di bawah ini.


Reaksi antara NH3 dan H2O juga berlangsung reversible. 


Sama halnya dengan asam lemah, reaksi kekanan dari persamaan reaksi diatas juga terjadi dalam jumlah yang jauh lebih sedikit dibandingkan dengan reaksi ke kiri (dari hasil penelitian diketahui bahwa hanya 1% NH3 yang mengion menghasilkan ion OH-, sedangkan 99% lainnya tetap dalam bentuk molekulnya).


Sedikitnya jumlah NH3 yang bereaksi dengan air tentu membuat jumlah OH- yang dihasilkan juga sedikit. Inilah yang membuat senyawa ini digolongkan sebagai basa lemah.

KesimpulanDari penjelasan di atas dapat kita simpulkan bahwa:

  • Asam kuat dan basa kuat mengalami ionisasi sempurna di dalam air, sedangkan asam lemah dan basa lemah hanya mengion dalam jumlah sedikit.
  • Larutan asam kuat mengandung ion H+ yang lebih banyak dibandingkan larutan asam lemah dengan konsentrasi yang setara.
  • Larutan basa kuat mengandung ion OH- lebih banyak dibandingkan larutan basa lemah dengan konsentrasi yang setara.
Selain itu, perbedaan lain antara asam kuat dan basa kuat dengan asam lemah dan basa lemah adalah sebagai berikut.

  • Derajat ionisasi asam kuat dan basa kuat = 1 atau 100%. Derajat ionisasi asam lemah dan basa lemah adalah antara 0 - 1.
  • Asam kuat memiliki pH yang lebih rendah dibandingkan asam lemah. Sedangkan basa kuat memiliki pH yang lebih tinggi dibandingkan basa lemah.
  • Karena mengion sempurna di dalam air, larutan asam kuat dan basa kuat tergolong ke dalam larutan elektrolit kuat dan dapat menghantarkan listrik dengan nyala lampu terang.
  • Asam lemah dan basa lemah yang hanya mengion sebagian tergolong ke dalam larutan elektrolit lemah dan dapat menghantarkan listrik dengan nyala lampu redup atau mati.
Nah dari penjelasan diatas kamu sudah mengetahui perbedaan apa saja yang dimiliki oleh asam dan basa kuat dengan asam dan basa lemah.


Tidak ada cara khusus yang dapat digunakan untuk membedakan apakah suatu senyawa asam dan basa termasuk dalam golongan kuat atau lemah, selain dengan menghafalnya.


Kamu dapat mengecek artikel Daftar Senyawa Yang Tergolong Asam Kuat, Basa Kuat, Asam Lemah, dan Basa Lemah untuk mengetahui golongan dari masing-masing senyawa asam dan basa dan juga tips menghafalnya dengan mudah.

Bantu Orang Untuk Temukan Artikel Ini Lewat Tombol Share Di Bawah Ini

tirto.id - Asam basa adalah dua zat yang keberadaannya dimanfaatkan oleh manusia untuk berbagai hal di kehidupan sehari-hari.

Benda bersifat basa sering digunakan manusia dalam pembuatan berbagai jenis sabun. Sedangkan benda yang bersifat asam, kerap digunakan sebagai bahan pembersih kerak lantai kamar mandi. Asam jenis sitrat juga dapat ditemukan pada beberapa jenis buah, misalnya jeruk.

Asam dan basa bersifat saling menetralkan. Jadi bila kedua zat ini dicampurkan, maka sifat asal dari masing-masing zat dapat hilang.

Nama asam (acid) berasal dari bahasa Latin ‘acetum’ yang artinya adalah ‘cuka’. Sedangkan basa (alkali) berasal dari bahasa Arab yang bermakna ‘abu’.

Mengenal Apa Itu Asam - Basa

Jelaskan perbedaan antara asam dan basa serta berikan contoh masing masing

Pengertian asam

Dikutip dari laman emodul Kemdikbud, pengertian asam menurut Svante August Arrhenius, seorang ahli kimia asal Swedia yang hidup tahun 1859-1927 adalah semua zat yang jika dilarutkan dalam air akan terurai menghasilkan ion H . Misalnya hidrogen klorida (HCL) jika dilarutkan dalam air akan menjadi ion H dan ion Cl-.

Dalam ilmu kimia saat ini, asam diartikan sebagai senyawa yang jika dilarutkan dalam air maka pH nya < 7 atau lebih kecil dari 7. Ada berbagai jenis asam yang bisa dijumpai dan dimanfaatkan setiap hari.

Contoh benda bersifat asam yang kerap dimanfaatkan oleh manusia:

  • Asam askorbat (vitamin C) yang ada pada buah-buahan.
  • Asam sitrat ada pada buah lemon dan jeruk nipis
  • Asam malat ada pada buah apel dan buah pir
  • Asam asetat atau cuka, digunakan untuk bahan memasak
  • Asam folat ada pada pisang, alpukat, bayam, dan lainnya.
  • Asam karbonat untuk bahan minuman bersoda
  • Asam sulfat untuk bahan aki mobil, dan lainnya.

Ciri-ciri asam

Ada beberapa ciri dari zat asam, antara lain seperti di bawah ini:

  • Beberapa jenis asam yang aman dikonsumsi, jika dirasakan oleh lidah akan terasa masam. Asam jenis kuat juga terasa masam namun tidak dianjurkan untuk dicicipi karena bersifat merusak jaringan kulit.
  • Jika diukur dengan alat khusus, maka pH nya akan lebih kecil dari 7 atau ditulis pH < 7.
  • Jika terkena kulit akan terasa perih, untuk asam yang bersifat kuat. Juga bisa merusak kayu.
  • Bersifat korosif (memicu karat) jika terkena besi atau logam.
  • Bersifat dapat menghantar listrik karena mengandung elektrolit
- Valensi asam adalah: jumlah ion H yang dapat dihasilkan oleh satu molekul asam

- Ion sisa asam adalah: ion negatif yang terbentuk dari asam setelah melepas ion H

Pengertian basa

Menurut Arrhenius, basa adalah semua zat yang jika dilarutkan dalam air akan menghasilkan ion OH- misalnya pada senyawa natrium hidroksida NaOH akan terurai menjadi Na dan OH-.

Jika basa bereaksi dengan asam, maka dihasilkan senyawa ‘garam’. Sifat yang umum pada senyawa basa dapat dilihat pada rasanya yaitu pahit serta jika diraba dengan jari akan terasa licin.

Valensi basa adalah: jumlah ion OH- yang dilepaskan oleh 1 molekul basa.

Ciri-ciri zat yang bersifat basa

Basa memiliki ciri yang dapat diketahui melalui indera manusia seperti berikut:

  • Rasanya pahit
  • Basa murni berbentuk kristal padat
  • Basa memiliki pH yang lebih besar dari pada 7 atau ditulis >7
  • Licin jika dipegang dengan jari
  • Sifatnya kaustik (merusak jaringan kulit) jika kadarnya tinggi
  • Dapat digunakan untuk mengemulsi minyak
  • Dapat menghantarkan listrik sebab mengandung elektrolit.

Kadar asam atau basa suatu zat dapat diuji dengan kertas lakmus. Rumusnya seperti ini:

- Asam: lakmus merah tetap merah, lakmus biru menjadi merah

- Basa: lakmus biru menjadi biru, lakmus merah jadi biru

Contoh benda yang bersifat basa: soda kue, deterjen bubuk, pasta gigi, tablet obat magh, sabun mandi, dan lainnya.

Baca juga: Rangkuman Materi Asam & Basa: Pengertian, Ciri-Ciri & Contohnya

Mengenal Apa Itu Kertas Lakmus untuk Uji Asam-Basa

Kertas lakmus adalah kertas yang digunakan untuk menguji kadar keasaman bahan. Kertas lakmus terbuat dari bahan kimia yang akan berubah warna jika dicelupkan kedalam larutan asam atau basa. Warna yang dihasilkan sangat dipengaruhi oleh kadar pH dalam larutan yang ada.

Lakmus sendiri adalah campuran zat pewarna berbeda yang larut dalam air yang diekstrak dari lumut. Campuran ini sering diserap ke dalam kertas saring untuk menghasilkan salah satu bentuk tertua dari indikator pH.

Terdapat dua macam kertas lakmus, yaitu lakmus merah dan lakmus biru. Sifat dari masing-masing kertas lakmus tersebut sebagai berikut.

1. Kertas lakmus merah akan tetap berwarna merah dalam larutan asam.

2. Kertas lakmus merah akan berubah berwarna biru dalam larutan basa.

3. Kertas lakmus merah dalam larutan netral berwarna merah.

4. Kertas lakmus biru akan berubah menjadi berwarna merah dalam larutan asam.

5. Kertas lakmus biru akan tetap berwarna biru dalam larutan basa

6. Kertas lakmus biru dalam larutan netral berwarna biru.

Asam dan basa adalah dua zat yang keberadaannya dimanfaatkan oleh manusia untuk berbagai hal di kehidupan sehari-hari.

Baca juga:

  • Link Download Tabel Periodik Unsur Kimia: Penjelasan & Cara Baca
  • Cabang Ilmu Biologi dari A-Z: Agronomi, Biokimia, sampai Zoologi

Baca juga artikel terkait ASAM BASA atau tulisan menarik lainnya Cicik Novita
(tirto.id - cck/ylk)


Penulis: Cicik Novita
Editor: Yulaika Ramadhani
Kontributor: Cicik Novita

Subscribe for updates Unsubscribe from updates