Masuk angin saat hamil trimester 2

Masuk angin saat hamil trimester 2

Freepik

Cara mengatasi masuk angin saat hamil muda.

GridHEALTH.id -  Hamil muda kerap kali membawa perubahan besar dalam tubuh seorang wanita.

Namun, setiap wanita juga akan merasakan perbedaan perubahan pada saat hamil muda.

Baca Juga: Ungkap Fakta Kerokan yang Dipercaya Ampuh Atasi Masuk Angin, Benarkah?

Misalnya, seorang wanita cenderung sering masuk angin saat hamil muda.

Umumnya, penyebab ibu hamil mudah merasa masuk angin saat hamil karena ada pengaruh hormon.

Baca Juga: Sebentar Lagi Tiba, Kandungan Alumunium pada Vaksin Dinilai Merusak Otak, Benarkah?

Lantas, normalkah masuk angin saat hamil muda atau bisa berakibat fatal?

Pada trimester awal kehamilan, tubuh wanita menghasilkan hormon progesteron dan estrogen yang lebih tinggi dibandingkan kondisi biasa.

Kedua hormon tersebut meningkat secara signifikan untuk menebalkan lapisan rahim, sebagai jalan untuk mempersiapkan pertumbuhan janin.

Saat progesteron meningkat, jaringan otot dalam tubuh, termasuk di usus, menjadi rileks. Akibatnya, sistem pencernaan jadi melambat.

Baca Juga: Akibat Menguap Terlalu Lebar dan Tertawa Ngakak, Seorang Pasien di Makassar Tak Bisa Menutup Kembali Mulutnya

Sedangkan saat estrogen meningkat, tubuh ibu hamil jadi menyimpan air dan gas di perut. 

Dengan begitu, ibu hamil jadi gampang merasa kembung atau mual mirip masuk angin, terutama pada masa awal kehamilan.

Selain dari faktor hormonal dan fisik, ibu hamil juga gampang merasa masuk angin saat mengonsumsi makanan tertentu.

Bagi beberapa orang, mengonsumsi makanan tinggi karbohidrat dan gula dapat menyebabkan kelebihan gas di perut.

Beberapa makanan tersebut antara lain: apel, aprikot, ceri, mangga, buah pir, dan semangka.

Ada juga brokoli, kembang kol, kacang hijau, jamur, bawang, dan produk gandum.

Beberapa makanan tinggi lemak seperti gorengan dan susu tinggi laktosa, juga kerap dikeluhkan sebagai biang kelebihan gas penyebab masuk angin pada ibu hamil muda.

Baca Juga: Tak Pakai Masker saat Temui Tenaga Medis, Anies Baswedan Kena Sindir Warganet: 'Hendaknya Disiplin Prokes, Pak'

Ada beberapa cara mengatasi atau mencegah masuk angin pada ibu hamil muda. 

Antara lain menjaga daya tahan tubuh dengan mengonsumsi makanan bergizi tinggi dan seimbang.

Selain itu, hindari sejumlah makanan pemicu gas di perut di atas.

Agar tidak mudah masuk angin, ibu hamil juga disarankan untuk makan dalam porsi kecil tapi sering untuk meminimalkan gangguan pencernaan.

Hal yang tak kalah penting, usahakan tetap berolahraga ringan sepanjang kehamilan.

Baca Juga: Sah Dijadikan Obat Medis oleh PBB, BNN Masih Sebut Ganja Sebagai Narkoba

Tak hanya menjaga daya tahan tubuh agar tak gampang sakit, olahraga juga bikin pencernaan lebih lancar.

Intinya, normal jika ibu hamil muda sering masuk angin, namun perlu diperhatikan konsumsi makanan dan olahraga. (*)

Baca Juga: Tak Selamanya Rapid Test Dianggap Tidak Akurat, Ini Penjelasan Ahli

#hadapicorona

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Kenapa Ibu Hamil Mudah Masuk Angin?

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Masuk angin saat hamil trimester 2

Artikel ini merupakan bagian dari Parapuan

Parapuan adalah ruang aktualisasi diri perempuan untuk mencapai mimpinya.

Video Pilihan

Kehamilan

dr. Reza Fahlevi, 28 Jun 2022

Ditinjau oleh Tim Medis Klikdokter

Saat badan lelah dan masuk angin, ibu hamil pasti akan merasa tidak nyaman. Tapi, bolehkah kerokan atau pijat saat tengah berbadan dua? Mari simak penjelasannya di sini.

Masuk angin saat hamil trimester 2

Dalam dunia kedokteran, masuk angin lebih dikenal dengan malaise atau flu-like symptoms. Biasanya, masuk angin ditandai dengan gejala demam, tubuh menggigil disertai keringat dingin, badan pegal-pegal, kembung, pilek, mual, muntah, dan diare.

Berbagai pengobatan tradisional sering menjadi pilihan untuk meredakan gejala masuk angin. Salah satu terapi yang dipercaya adalah kerokan. Perlu diketahui bahwa metode kerokan ini berasal dari Tiongkok yang dikenal dengan nama gua sha.

Biasanya kerokan dilakukan dengan menggaruk bagian tubuh seperti punggung atau leher dengan logam, kemudian akan muncul garis warna merah disertai bintik merah yang mengikuti alur kerokan (istilah medisnya ekimosis).

Teknik ini secara tradisional dipercaya dapat melancarkan aliran darah, mengurangi peradangan dan rasa pegal, serta mempercepat proses penyembuhan penyakit. 

Namun, bolehkah melakukan kerokan saat hamil? Apakah tindakan ini dapat membantu mengurangi gejala masuk angin atau justru membuatnya makin parah?

Artikel Lainnya: Deretan Penyakit Berbahaya yang Sering Dikira Masuk Angin

Kerokan di Masa Kehamilan

Masuk angin saat hamil trimester 2

Merawat ibu hamil yang sakit harus lebih hati-hati karena berurusan dengan janin yang dikandungnya. Oleh karena itu, pemilihan teknik pengobatan tidak boleh asal. 

Lalu, bolehkah ibu hamil kerokan? Sebenarnya kerokan saat hamil tergolong aman. Hanya saja, lebih baik tidak dilakukan saat memasuki trimester ketiga, atau dilakukan sebelum usia kehamilan 37 minggu.  

Ada beberapa efek samping kerokan saat hamil, di antaranya: 

Iritasi Kulit

Tekanan kerokan menyebabkan gesekan yang kuat pada kulit. Hal ini akan membuat lapisan kulit paling luar terlepas, disertai dengan pecahnya pembuluh darah yang paling dekat dengan permukaan. 

Akibatnya, kulit akan tampak berwarna merah disertai bintik-bintik merah. 

Kulit yang luka ini akan sembuh dengan sendirinya dalam hitungan hari. Namun, bagi orang yang kulitnya sensitif, hal ini dapat memicu iritasi atau peradangan kulit. Apalagi kulit ibu hamil mudah iritasi karena pengaruh hormon kehamilan. 

Artikel Lainnya: Cara Mengatasi Perut Kembung pada Ibu Hamil, Apa Saja?

Nyeri

Nyeri dapat timbul pada kulit yang dikerok, terutama bila dikerok dengan sangat kuat. Nyeri juga bisa terjadi pada kulit yang iritasi. 

Tentu rasa nyeri menjadi hal yang tidak nyaman untuk ibu hamil. Lebih baik dihindari bila ibu hamil tidak kuat terhadap nyeri akibat kerokan.

Kulit Berdarah

Kerokan pada kulit, seperti yang dikatakan sebelumnya, dapat menyebabkan pecahnya pembuluh darah di bawah kulit yang paling superfisial. Tandanya berupa bintik merah pada kulit. 

Tidak jarang, lapisan kulit yang dikerok terlalu kuat akan terkelupas dan mengakibatkan berdarah. Oleh karena itu, wanita perlu mempertimbangkan jika ingin kerokan saat hamil.  

Kontraksi Dini 

Lokasi tubuh yang dikerok dapat beragam sesuai dengan keluhan yang dirasakan. Namun, hati-hati bila melakukan kerokan pada daerah perut dan pinggang ibu hamil. 

Tekanan-tekanan pada daerah tersebut dapat mencetuskan terjadinya kontraksi dini. Hal tersebut karena terpicunya hormon oksitosin yang berfungsi untuk kontraksi saat persalinan. 

Artikel Lainnya: Pilihan Obat Masuk Angin untuk Ibu Hamil

Ibu Hamil Lebih Baik Dipijat

Masuk angin saat hamil trimester 2

Daripada dikerok, ibu hamil lebih baik dipijat. Pijat dapat melancarkan peredaran darah, mengurangi nyeri (baik pegal-pegal otot dan nyeri kepala), serta membuat tubuh menjadi relaks. 

Pada ibu hamil khususnya, pijat dapat mengurangi pembengkakan pada kaki dan tangan yang terjadi saat kehamilan dan nyeri pada pinggul akibat beban kehamilan. 

Selain itu, pijat dapat meningkatkan pengeluaran hormon serotonin dan dopamin sehingga memperbaiki suasana hati dan membuat ibu hamil merasa bahagia.

Namun, sebaiknya pijat dilakukan setelah usia kehamilan 12 minggu. Dan hindari melakukan pijat setelah usia kehamilan 32 minggu. 

Dalam melakukan pijat, perhatikan juga posisinya agar tidak berbahaya. Untuk ibu hamil, tidak boleh tengkurap saat dipijat. 

Masa kehamilan tentunya menjadi momen yang amat ditunggu bagi pasangan yang merencanakannya. Menjaga kesehatan dan kondisi kehamilan sangatlah penting agar ibu dan bayi sehat serta selamat hingga melahirkan. 

Oleh karena itu, pemilihan pengobatan saat kondisi ibu sedang tidak prima harus hati-hati. Termasuk melakukan kerokan.

Jika ada keluhan kesehatan, konsultasikan ke dokter kandungan untuk rekomendasi pengobatan. Terutama bila masuk angin tidak kunjung sembuh dan mengganggu aktivitas. 

Yuk, #JagaSehatmu dengan memperhatikan pantangan-pantangan selama kehamilan. Apabila membutuhkan saran dari dokter, ibu hamil dapat berkonsultasi online melalui tanya dokter Live Chat atau aplikasi KlikDokter.

[RS]

KerokanPijatKehamilan

Konsultasi Dokter Terkait

Apakah masuk angin mempengaruhi janin?

Tenang Bunda, masuk angin pada masa kehamilan tidak lantas mengganggu keberadaan dan kesehatan Janin di rahim Bunda.

Apa yang harus dilakukan jika ibu hamil masuk angin?

Bagaimana cara mengatasi masuk angin pada ibu hamil?.
Beristirahat lebih banyak dan teratur..
Tidak langsung tidur sehabis makan..
Makanlah dengan porsi sedikit namun sering..
Tidak dulu berlebihan makan makanan yang masam, bersantan, berminyak, pedas, minuman berkafein, bersoda, susu dan produk olahannya..

Apa penyebab ibu hamil gampang masuk angin?

Masuk angin pada ibu hamil bisa disebabkan oleh banyak faktor, antara lain perubahan hormon, daya tubuh yang lemah, serta mengonsumsi makanan yang mengandung gas, seperti mangga, apel, semangka, kol, kacang hijau, jamur, bawang, dan brokoli.