Apakah kalian dapat membantu teman kalian yang berbeda agama atau kepercayaan dalam melaksanakan ibadahnya secara nyaman?

Apakah kalian dapat membantu teman kalian yang berbeda agama atau kepercayaan dalam melaksanakan ibadahnya secara nyaman?

Hakan Nural/Unsplash

Sikap yang baik terhadap adanya perbedaan agama.

Bobo.id - Di Indonesia, ada 6 agama yang diakui negara secara resmi, yaitu Islam, Kristen, Katolik, Hindu, Budha, dan Konghucu. 

Keenam agama tersebut hidup saling berdampingan dan saling membantu jika satu sama lain ada yang kesusahan.

Nah, pasti kamu juga punya teman bermain atau teman sekolah yang berbeda agama. 

Perbedaan tersebut bukan menjadi penghalang bagi kita menciptakan kerukunan antar umat beragama. 

Justru, perbedaan dapat membantu kita belajar tentang pentingnya sikap toleransi. 

Sikap toleransi harus dimiliki oleh semua orang supaya terhindar dari adanya perpecahan akibat perbedaan. 

Sikap toleransi membantu masyarakat untuk mewujudkan persatuan dan kesatuan. 

Pada pelajaran tematik kelas 4 SD tema 8, teman-teman akan belajar tentang sikap yang baik terhadap teman berbeda agama. 

Yuk, simak di sini!

Baca Juga: Cari Jawaban Kelas 4 SD Tema 7, Bagaimana Sikap Toleransi terhadap Keberagaman dalam Kehidupan Masyarakat?

Sikap Toleransi terhadap Perbedaan Agama

1. Menghormati cara beribadah masing-masing agama.

2. Menghormati Hari Besar Keagamaan dari masing-masing agama.

3. Saling membantu saat teman sedang kesusahan tanpa membeda-bedakan agama.

4. Melakukan open house atau berkunjung ke tetangga ketika hari raya Idul Fitri, Natal, dan sebagainya.

5. Tidak mengganggu kegiatan beribadah masing-masing agama.

6. Menghormati tetangga, teman, saudara, dan orang lain dari agama berbeda yang sedang menjalankan ibadah. 

7. Menghargai waktu beribadah orang lain, dengan menciptakan suasana yang tenang. 

8. Saling mengingatkan untuk menjalankan ibadah dari masing-masing agama

Baca Juga: Faktor-Faktor Penyebab Adanya Keragaman pada Masyarakat Indonesia

Pentingnya Sikap Toleransi 

Sikap toleransi adalah sikap menghargai pendirian, pendapat, atau kepercayaan yang berbeda dengan diri kita sendiri. 

Atau secara lebih singkat, toleransi adalah sikap menghargai dan menghormati adanya perbedaan. 

Sikap toleransi merupakan bekal dari hidup rukun, karena dengan cara menghargai dan menghormati perbedaan, perselisihan pun dapat dicegah. 

Sikap toleransi membantu masyarakat untuk mewujudkan persatuan dan kesatuan. 

Saat persatuan dan kesatuan tidak terwujud, maka tidak ada rasa kekeluargaan dan kerukunan di masyarakat, sebab semua orang hanya memikirkan kepentingan pribadi. 

Saat kita melakukan sikap toleransi tersebut dengan baik, orang lain juga akan bersikap toleransi terhadap kita. 

Jika semua orang tahu dan menerapkan sikap toleransi, kerukunan dan persatuan di Indonesia bisa terwujud.

Tonton video ini juga, yuk!

----

Ayo, kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Contoh Norma Agama – Grameds pasti sudah tahu dong jika negara Indonesia ini adalah negara yang mengedepankan agama. Apalagi dalam dasar negara kita yaitu Pancasila khususnya pada sila pertama, sangat mengatasnamakan ketuhanan dan agama bagi masing-masing individu. Maka dari itu, wajar saja apabila keberadaan norma agama di negara ini dijadikan sebagai aturan bagi anggota masyarakat, terutama dalam menjalani kehidupan sehari-hari.

Keberadaan norma agama ini akan tetap berkaitan dengan norma hidup lainnya, mulai dari kesusilaan, kesopanan, hingga hukum. Di dalam norma agama, umumnya akan berisikan perintah dan larangan yang berasal dari Tuhan Yang Maha Esa. Lalu, apa saja ya contoh norma agama yang dapat kita terapkan di dalam kehidupan sehari-hari ini? Bagaimana pula norma agama perlu diajarkan kepada anak sejak dini supaya dapat tumbuh menjadi masyarakat beragama?

Apakah kalian dapat membantu teman kalian yang berbeda agama atau kepercayaan dalam melaksanakan ibadahnya secara nyaman?

https://www.pexels.com/

31 Contoh Norma Agama Dalam Kehidupan Sehari-Hari

Perlu diketahui ya Grameds, jika keberadaan norma agama di dalam kehidupan sehari-hari ini sejatinya memang harus diterapkan di lingkungan mana saja. Mulai dari lingkungan sekolah, lingkungan kerja, lingkungan masyarakat, hingga lingkungan keluarga sekalipun. Apalagi tak jarang kita pasti sering menemui adanya sebuah keluarga inti yang masing-masing anggota keluarganya memeluk agama berbeda-beda. Hal itu tentu saja membutuhkan sikap saling menghargai ketika tengah menjalankan norma agama.

Nah, berikut adalah beberapa contoh norma agama yang dapat dilakukan di lingkungan sekitar kita.

Di Lingkungan Keluarga

  1. Tidak melakukan hubungan seksual atau berzina dengan anggota keluarga.
  2. Menghargai proses ibadah yang dilakukan oleh anggota keluarga lain.
  3. Tetap membaca doa pendek setiap hendak menjalankan aktivitas, baik itu tidur, makan, bepergian, masuk ke kamar mandi, dan lain-lain.
  4. Tetap melaksanakan ibadah wajib di sela-sela menjalankan aktivitas sehari-hari.
  5. Bertegur sapa dengan anggota keluarga lain.
  6. Tidak menghina dan mengeluarkan kata-kata kasar kepada anggota keluarga lain.
  7. Tidak memfitnah anggota keluarga lain demi warisan.
  8. Tidak menipu anggota keluarga lain demi harta.

Di Lingkungan Sekolah

  1. Tidak mengejek agama dan kepercayaan yang dianut oleh temannya.
  2. Sebisa mungkin, hindari candaan yang berkaitan dengan perbedaan keyakinan dan agama.
  3. Mempersilakan teman untuk melaksanakan ibadahnya.
  4. Tidak mengambil sesuatu milik teman.
  5. Mencegah teman untuk melakukan perbuatan yang telah dilarang oleh agama.
  6. Tetap menghargai dan menghormati guru meskipun Beliau tidak mengajar di kelas kita.
  7. Tidak mengonsumsi minuman keras atau alkohol.

Di Lingkungan Kerja

  1. Tidak menghina dan mencela atribut agama yang dimiliki oleh rekan kerja.
  2. Bersikap jujur dengan rekan kerja jika ada sesuatu yang perlu dibicarakan.
  3. Tidak melakukan hubungan intim atau berzina dengan rekan kerja, apalagi jika bukan pasangan sahnya.
  4. Tidak melakukan penyelewengan jabatan.
  5. Tetap melaksanakan ibadah wajib di sela-sela aktivitas kantor.
  6. Tidak memfitnah rekan kerja demi kepuasan semata.

Di Lingkungan Sekitar

  1. Tidak berkomentar rasis mengenai agama lain di postingan sosial media.
  2. Tidak mengolok-olok agama lain menggunakan meme.
  3. Tetap menghargai prosesi ibadah umat beragama lain.
  4. Tidak mengajak orang lain untuk mengonsumsi minuman keras atau alkohol.
  5. Tidak melakukan perjudian.
  6. Tetap menghormati orang tua, meskipun bukan orang tua kandung kita.
  7. Tidak memfitnah orang lain.
  8. Tidak membunuh orang lain demi mencari keuntungan semata.
  9. Tidak menipu orang lain demi uang.
  10. Tidak perlu merasa iri dan dengki terhadap keberhasilan orang lain.

Apakah kalian dapat membantu teman kalian yang berbeda agama atau kepercayaan dalam melaksanakan ibadahnya secara nyaman?

Apakah kalian dapat membantu teman kalian yang berbeda agama atau kepercayaan dalam melaksanakan ibadahnya secara nyaman?

Mengenal Apa Itu Norma Agama

Jika melihat pada KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia), istilah “norma” ini akan memiliki makna berupa ‘peraturan maupun ketentuan yang mengikat warga sebagai kelompok dalam masyarakat’. Maksudnya, keberadaan norma baik itu norma agama, norma kesusilaan, norma kesopanan, hingga norma hukum itu bentuknya tidak tertulis tetapi telah mengakar dalam kehidupan masyarakat Indonesia supaya dapat mengendalikan tingkah laku anggota masyarakatnya. Berhubung bangsa Indonesia ini adalah bangsa yang selalu mengedepankan kesopanan dan nilai agama, maka keberadaan norma ini telah ada sejak zaman nenek moyang dan akan terus diajarkan kepada anak cucunya di masa depan kelak.

Lalu, apabila terdapat pertanyaan mengenai “Apa itu norma agama?”, bagaimana ya cara menjawabnya? Pada dasarnya, norma agama adalah peraturan hidup yang berasal dari Tuhan Yang Maha Esa, sehingga biasanya akan tertulis di dalam kitab suci dari masing-masing agama. Berhubung di negara Indonesia ini, telah mengakui adanya enam agama bagi masyarakatnya, maka norma agama akan tetap bergantung pada agama yang dianutnya. Nah, berikut adalah uraiannya:

  • Bagi umat beragama Islam, norma agama bersumber dari Al-Quran dan hadits Nabi Muhammad SAW.
  • Bagi umat beragama Kristen Katolik dan Kristen Protestan, norma agama bersumber dari Alkitab.
  • Bagi umat beragama Hindu, norma agama bersumber dari kitab suci Weda.
  • Bagi umat beragama Budha, norma agama bersumber dari kitab suci Tripitaka.
  • Bagi umat beragama Konghucu, norma agama bersumber dari kitab suci Si Shu dan Wu Jing.

Hampir sama dengan norma kesopanan atau norma kesusilaan yang ada di masyarakat, apabila norma agama ini dilanggar oleh anggota masyarakat maka tetap mendapatkan sanksi. Sanksi yang didapatkan oleh pelaku pelanggar norma agama ini dapat juga berupa sanksi sosial, yakni dengan dikucilkan oleh masyarakat. Di dalam penerapan norma agama, otoritas tertinggi untuk pemberi sanksi berada di tangan Tuhan Yang Maha Esa. Maka dari itu, sanksi atas pelanggaran norma agama ini akan berkaitan dengan amal ibadah kepada Tuhan, bukan kepada masyarakat.

Namun meskipun sanksi atas pelanggaran tersebut berada di tangan Tuhan, maka bukan berarti masyarakat akan tinggal diam. Seperti yang telah disebutkan sebelumnya bahwa orang yang terbukti melanggar norma agama akan mendapatkan sanksi sosial dari masyarakat, yakni dengan dikucilkan oleh lingkungan sekitar. Bahkan tidak hanya dirinya saja yang dikucilkan, tetapi juga anggota keluarga lainnya. Orang-orang cenderung akan memberikan persepsi bahwa pelanggar norma tersebut memiliki iman yang lemah, apalagi jika pelanggarannya terjadi di lingkungan yang taat agama.

Memang benar jika sanksi “sebenarnya” dari pelanggaran norma agama itu hanya dapat didapatkan ketika di Hari Akhir atau Kiamat kelak. Namun tetap saja, di dunia ini para pelanggar norma agama tersebut tetap mendapatkan sanksi yang mana dirasakan oleh dirinya sendiri. Sanksi tersebut misalnya:

  • Adanya perasaan was-was.
  • Hidup menjadi tidak tenang dan akan terus-menerus dihantui perasaan tidak bersalah.
  • Tidak dipercaya lagi oleh orang lain.
  • Dikucilkan oleh masyarakat, bahkan hingga sanak keluarga yang lain.

Keberadaan norma agama ini sebenarnya sama kok fungsi dengan norma lainnya yang ada di kehidupan, yakni berupa:

  • Sebagai pengatur dari tingkah laku, sikap masyarakat sesuai dengan nilai-nilai yang berlaku dan disepakati bersama terutama dalam perintah dan larangan Tuhan.
  • Menciptakan ketertiban serta keadilan dalam lingkungan masyarakat, sehingga setiap anggota masyarakat yang tinggal dalam lingkungan tersebut akan merasa nyaman dan aman.
  • Sebagai suatu dasar untuk memberikan sanksi, konsekuensi kepada anggota masyarakat yang melanggar aturan-aturan yang ada dalam norma.
  • Sebagai pencegah, agar tidak terjadi benturan kepentingan antara anggota masyarakat satu dengan lainnya.
  • Sebagai petunjuk, pedoman maupun pegangan yang dapat digunakan oleh masyarakat untuk menjalani hidup dengan nyaman dan aman di lingkungan tempat tinggalnya.

Apakah kalian dapat membantu teman kalian yang berbeda agama atau kepercayaan dalam melaksanakan ibadahnya secara nyaman?

Apakah kalian dapat membantu teman kalian yang berbeda agama atau kepercayaan dalam melaksanakan ibadahnya secara nyaman?

Bagaimana Implementasi Nilai-Nilai Norma Agama Pada Anak Usia Dini?

Sama halnya dengan pembelajaran formal di sekolah yang harus diajarkan secara sebaik-baiknya kepada anak supaya ketika dewasa mereka dapat menerapkannya, begitu pun dengan nilai-nilai yang ada pada norma agama. Yap, nilai-nilai norma agama ini sejatinya harus diajarkan kepada anak sejak usia dini supaya kelak dewasa, mereka dapat terbiasa untuk mengimplementasikannya dalam kehidupan sehari-hari. Proses pembelajaran mengenai nilai-nilai norma agama ini tidak hanya dilakukan di tempat peribadahan saja kok, bahkan di lingkungan keluarga juga bisa!

Apakah kalian dapat membantu teman kalian yang berbeda agama atau kepercayaan dalam melaksanakan ibadahnya secara nyaman?

Umumnya, setiap orang ingin anak-anaknya tumbuh secara sebaik-baiknya dan memahami dasar agama, nilai kesopanan, dan pendidikan karakter lainnya. Nah, tujuan dari pengembangan norma-norma agama pada diri anak adalah supaya mereka mampu meletakkan dasar-dasar keimanan dengan pola takwa kepada-Nya dan keindahan akhlak. Sementara itu, ada tujuan lain mengenai pengembangan nilai agama dan norma agama kepada anak-anak usia dini, yakni berupa:

  • Untuk mengembangkan rasa iman dan cinta kepada Tuhan Yang Maha Esa.
  • Membiasakan anak-anak supaya melakukan ibadah kepada Tuhan.
  • Membiasakan supaya perilaku dan sikapnya memang didasarkan pada nilai-nilai agama yang dianutnya.
  • Membantu anak tumbuh menjadi pribadi yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan.

Bentuk pengajaran mengenai norma agama ini dapat dikembangkan menggunakan strategi pembelajaran, yang mana biasanya dilakukan oleh guru di sekolah. Namun, bukan berarti lingkungan keluarga lepas tangan begitu saja, sebab jika kebiasaan beribadah di sekolah tersebut tidak dilaksanakan di lingkungan rumah, maka nantinya akan sia-sia. Nah, jika mengikuti pada strategi pembelajaran untuk mengimplementasikan nilai-nilai norma agama pada anak usia dini, adalah sebagai berikut:

Yakni berupa kegiatan yang memang dilaksanakan secara terjadwal dan rutin dilakukan. Misalnya: berdoa sebelum melakukan aktivitas apapun, melaksanakan ibadah keagamaan secara bersama-sama, hingga menjaga kebersihan dan kesehatan diri.

Yakni berupa kegiatan yang dilaksanakan secara tidak terjadwal dan dalam kejadian khusus. Misalnya: memberi salam kepada kepada orang yang lebih tua, membuang sampah di tempatnya, antri ketika hendak membeli sesuatu, mengatasi pertengkaran yang terjadi antar teman, dan lain-lain.

Apakah kalian dapat membantu teman kalian yang berbeda agama atau kepercayaan dalam melaksanakan ibadahnya secara nyaman?

Apakah kalian dapat membantu teman kalian yang berbeda agama atau kepercayaan dalam melaksanakan ibadahnya secara nyaman?

Apakah kalian dapat membantu teman kalian yang berbeda agama atau kepercayaan dalam melaksanakan ibadahnya secara nyaman?

Apakah kalian dapat membantu teman kalian yang berbeda agama atau kepercayaan dalam melaksanakan ibadahnya secara nyaman?

Apakah kalian dapat membantu teman kalian yang berbeda agama atau kepercayaan dalam melaksanakan ibadahnya secara nyaman?

Apakah kalian dapat membantu teman kalian yang berbeda agama atau kepercayaan dalam melaksanakan ibadahnya secara nyaman?

Yakni berupa kegiatan yang dilakukan dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya: berdoa sebelum melakukan aktivitas apapun, berpakaian rapi, berbicara menggunakan bahasa yang baik, menolong teman, memuji kebaikan atau keberhasilan orang lain, sabar, dan masih banyak lagi.

Implementasi nilai-nilai norma agama tersebut memang dapat diajarkan di lingkungan sekolah maupun keluarga menggunakan metode yang menarik perhatian anak-anak. Mengapa pengajaran norma agama membutuhkan beragam metode? Supaya anak-anak tertarik untuk mempelajari norma agama dan nilai-nilai akan membekas di dalam benak mereka hingga dewasa kelak. Beberapa metode yang dapat digunakan untuk pembelajaran nilai-nilai norma adalah sebagai berikut:

a) Metode Bermain

Kita pasti sudah tahu dong jika anak-anak itu sangat menyukai kegiatan bermain. Nah, maka dari itu, metode bermain ini dapat digunakan sebagai alat untuk mengembangkan dan mengajarkan nilai-nilai norma agama kepada anak-anak.

b) Metode Demonstrasi

Metode ini dapat dilakukan dengan menerangkan dan mempraktikannya secara langsung tentang kegiatan apa saja yang termasuk dalam norma agama. Misalnya: mengajarkan beribadah tepat waktu, berdoa sebelum makan, bersikap jujur, dan lain-lain.

c) Metode Bercerita

Apakah kalian dapat membantu teman kalian yang berbeda agama atau kepercayaan dalam melaksanakan ibadahnya secara nyaman?

Apakah kalian dapat membantu teman kalian yang berbeda agama atau kepercayaan dalam melaksanakan ibadahnya secara nyaman?

Apakah kalian dapat membantu teman kalian yang berbeda agama atau kepercayaan dalam melaksanakan ibadahnya secara nyaman?

Apakah kalian dapat membantu teman kalian yang berbeda agama atau kepercayaan dalam melaksanakan ibadahnya secara nyaman?

Apakah kalian dapat membantu teman kalian yang berbeda agama atau kepercayaan dalam melaksanakan ibadahnya secara nyaman?

Metode ini dapat dilakukan dengan menceritakan kisah-kisah yang menarik dan layak diteladani oleh anak. Cerita yang disampaikan tentu saja boleh berupa fabel secara umum. Kemudian diceritakan pula tentang mengapa kita harus berbuat teladan sesuai dengan perintah Tuhan.

Apakah kalian dapat membantu teman kalian yang berbeda agama atau kepercayaan dalam melaksanakan ibadahnya secara nyaman?

Apakah kalian dapat membantu teman kalian yang berbeda agama atau kepercayaan dalam melaksanakan ibadahnya secara nyaman?

Eksistensi Norma Agama Dalam Peraturan Perundang-Undangan di Indonesia

Apakah Grameds menyadari bahwa dalam kehidupan bernegara di Indonesia ini, keberadaan norma agama selalu dikaitkan dengan proses pembentukan peraturan perundang-undangan? Tidak hanya norma agama saja, tetapi juga norma kesusilaan, norma kesopanan, dan norma hukum. Namun dalam uraian ini akan membahas norma agama tersebut.

Bukti nyata akan eksistensi norma agama dalam peraturan perundang-undangan di Indonesia dapat dilihat dalam dasar negara yakni Pancasila, terutama pada sila pertama. Pada sila pertama ini menerangkan bahwa setiap warga negara berkewajiban mengakui adanya Tuhan. Bahkan prinsip tersebut juga telah ditegaskan dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 yang berbunyi “Atas berkat rahmat Allah Yang Maha Kuasa”. Maka dari itu, negara Indonesia juga memberikan kebebasan untuk tiap-tiap warga negaranya untuk menjalankan dan mengamalkan norma-norma agama sesuai yang telah dipeluknya. Itu juga berarti bahwa segenap warga negara berhak menjalankan dan mengamalkan norma agama dengan prinsip saling menghormati dan menghargai di antara sesama warga dan pemeluk agama.

Keberadaan sila pertama Pancasila tersebut juga menegaskan hal lain, yakni bahwa Indonesia sebagai negara Pancasila adalah sebuah negara religius yang tidak memperbolehkan sikap menolak adanya Tuhan atau anti-agama. Prinsip kebebasan beragama juga tertuang dalam Undang-Undang Dasar 1945 Pasal 29 ayat 1 dan 2 yang berbunyi:

(1) Setiap orang bebas memeluk agamanya masing-masing dan untuk beribadat menurut agamanya dan kepercayaannya. (2) Negara menjamin kemerdekaan setiap orang memeluk agamanya masing-masing dan untuk beribadat menurut agamanya dan kepercayaannya itu.

Tidak hanya itu saja, pada pasal 28E juga memberikan kepada setiap warga negara untuk bebas dan menjalankan agama, serta kebebasan untuk menyatakan atau mengeluarkan pikiran, pendapat, atau sikap.

Dari hal-hal tersebut dapat disimpulkan bahwa pembentukan peraturan perundang-undangan di Indonesia ini sejatinya memang akan melihat pada norma agama yang berlaku. Norma agama tersebut tidak hanya sebatas pada agama Islam saja, tetapi juga lima agama lainnya. Selain itu, Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 sejatinya adalah landasan dalam membangun dan mengakomodir nilai-nilai keberagaman agama, budaya, politik, dan ekonomi. Meskipun negara Indonesia ini bukanlah negara agama, tetapi Pancasila yang telah dijadikan sebagai ideologi negara ini telah mengakui eksistensi dari norma agama. Apalagi jika melihat pada sila pertama dalam Pancasila yang jelas-jelas berkaitan dengan norma agama.

Apakah kalian dapat membantu teman kalian yang berbeda agama atau kepercayaan dalam melaksanakan ibadahnya secara nyaman?

Apakah kalian dapat membantu teman kalian yang berbeda agama atau kepercayaan dalam melaksanakan ibadahnya secara nyaman?

Nah, itulah ulasan mengenai apa saja contoh dari norma agama dan bagaimana keberadaan norma agama dalam proses pembentukan perundang-undangan di Indonesia. Apakah Grameds sudah melaksanakan norma agama di lingkungan sekitar secara baik?

Sumber:

Sirajuddin, M. (2015). Eksistensi Norma Agama dan Pancasila Dalam Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan. Nuansa: Jurnal Studi Islam dan Kemasyarakatan, 8(1).

Ananda, R. (2017). Implementasi nilai-nilai moral dan agama pada anak usia dini. Jurnal Obsesi: Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, 1(1), 19-31.

Drastawan, I. N. A. (2022). KEDUDUKAN NORMA AGAMA, KESUSILAAN, DAN KESOPANAN DENGAN NORMA HUKUM PADA TATA MASYARAKAT PANCASILA. Jurnal Komunitas Yustisia, 4(3), 928-939.

Baca Juga!

Apakah kalian dapat membantu teman kalian yang berbeda agama atau kepercayaan dalam melaksanakan ibadahnya secara nyaman?

Apakah kalian dapat membantu teman kalian yang berbeda agama atau kepercayaan dalam melaksanakan ibadahnya secara nyaman?

  • Custom log
  • Akses ke ribuan buku dari penerbit berkualitas
  • Kemudahan dalam mengakses dan mengontrol perpustakaan Anda
  • Tersedia dalam platform Android dan IOS
  • Tersedia fitur admin dashboard untuk melihat laporan analisis
  • Laporan statistik lengkap
  • Aplikasi aman, praktis, dan efisien

Apakah kalian dapat membantu teman kalian yang berbeda agama atau kepercayaan dalam melaksanakan ibadahnya secara nyaman?