Apa yang ada di bayangan Bunda ketika membawa si kecil yang baru berusia 3 tahun ke taman bermain? Pastinya Anda berharap ia akan bermain sepuasnya hingga ketika sampai di rumah ia sudah kelelahan, lalu tidur lebih awal. Bunda sudah terlanjur merencanakan hal-hal apa saja yang akan dilakukan setelah si kecil tertidur lebih cepat. Show Mulai dari acara membereskan rumah, bersantai bersama suami, atau berendam dalam air hangat. Namun rencana itu seketika buyar saat anak masih aktif bermain hingga hampir tengah malam. Lalu, tanpa Bunda sadari, fajar telah menyingsing dan si kecil sudah kembali aktif pada jam 5 pagi. Hmm, terdengar familiar, bukan? Kalau selama ini Bunda berpikir mengurus bayi adalah hal paling merepotkan, maka tunggu saja sampai Anda harus merawat sang balita. Bahkan Ibu paling sabar pun terkadang kewalahan menghadapi balita yang bandel jika disuruh tidur. Padahal, saat kebutuhan tidurnya tidak terpenuhi, seketika temper tantrum, perilaku, nafsu makan, serta kemampuan anak untuk fokus akan berantakan. Sebagaimana orang tua, balita Anda juga sering kekurangan waktu tidur, lho. Padahal, mereka membutuhkan waktu istirahat yang cukup banyak, yakni antara 10 hingga 12 jam setiap harinya. Menurut Richard Kravitz, dokter anak sekaligus direktur Pediatric Sleep Medicine Program dari Universitas Duke Durham menyatakan, "Cara mengetahui apakah anak Anda memiliki cukup waktu tidur adalah apabila ia bangun pagi dalam kondisi segar, bersemangat, dan siap melakukan aktivitas baru." Nah, jika anak Anda bangun pagi namun raut mukanya kesal dan ia jadi mudah sekali marah, maka kemungkinan besar ia kurang beristirahat di malam hari. Yuk Bunda, bantu si kecil agar memiliki kebiasaan tidur yang baik! Tidur siang atau tidak, ya?Menurut National Sleep Foundation, anak yang berada pada usia kisaran 3 hingga 5 tahun membutuhkan tidur antara 11 hingga 13 jam setiap malam. Selain itu, bagi anak yang belum bersekolah, kebanyakan memilih meluangkan waktu tidur siang selama satu hingga dua jam setiap harinya. Apabila sang buah hati sudah menginjak usia di atas 5 tahun, biasanya mereka akan menolak keras bila disuruh tidur siang. Para ahli berpendapat bahwa preeschooler memang berbeda-beda cara tidurnya. Ada yang memilih untuk tidur siang seperti kebiasaannya ketika bayi, namun ada juga yang menolak untuk beristirahat di siang hari. Bunda harus jeli melihat pilihan si kecil dan membiarkannya mengatur jadwal tidurnya sendiri. Jika ia memilih untuk tidak tidur siang, maka usahakan agar ia mendapatkan paling tidak 11 jam tidur di malam hari. Anak Anda rewel saat disuruh tidur di malam hari?Banyak anak-anak yang menolak saat disuruh tidur karena mereka khawatir akan kehilangan kesenangan di malam hari. Mereka takut melewatkan acara seru di televisi atau masih ingin terus mengobrol dengan sang ayah yang ia jarang temui pada siang hari. Berikut adalah cara-cara yang dapat Bunda terapkan jika ingin si kecil lekas tidur:
Lalu, bagaimana jika anak sering terbangun di tengah malam dan mengganggu jam tidur Bunda? Well, karena anak usia preschooler membutuhkan minimal 10 jam untuk tidur, maka Bunda harus pintar menyiasati agar ia memiliki kualitas tidur yang baik di malam hari. Banyak alasan mengapa anak susah sekali saat disuruh tidur, misalnya:
Memang sih masih saja ada preschooler yang tidur bersama orang tua mereka. Padahal, jika terus dibiarkan maka akan menjadi suatu kebiasaan yang menyulitkan sang buah hati untuk belajar mandiri. Para ahli telah mengatakan bahwa jika anak Anda sudah cukup besar untuk memanjat tempat tidur atau toilet duduk, maka ia sudah cukup umur untuk mendapatkan tempat tidurnya sendiri. Maka dari itu, salah satu cara agar balita Anda mendapatkan waktu tidur yang cukup yakni minimal 10 jam sehari adalah dengan cara membuatnya nyaman dengan kondisi kamarnya sendiri. Bunda dapat mengajak si kecil berkreasi dengan cat dinding, motif sprei, atau hiasan di dinding yang dapat membantunya beristirahat lebih baik. Anak usia 3 hingga 5 tahun memang memiliki imajinasi yang melimpah, tak heran jika mereka mudah sekali terbangun di tengah malam karena mimpi buruk yang mereka ciptakan sendiri. Salah satu cara untuk menyiasati ketakutannya adalah dengan cara menjauhkan sang buah hati dari televisi atau internet yang menampilkan gambar dan kisah-kisah seram. Sebelum anak Anda memasuki usia sekolah, maka ia harus terlebih dahulu bebas dari kebiasaan bangun di tengah malam. Tak hanya merepotkan, kebiasaan terbangun di malam hari yang biasanya dibarengi dengan perilaku rewel akan membuat anak Anda susah belajar mandiri. Disiplin soal tidur memang bukan perkara mudah ya, Bun. Namun dengan kesabaran dan ketelatenan Bunda, pasti si kecil dapat melalui fase tersebut dengan baik. Jika anak Anda memiliki waktu istirahat yang cukup, maka ia akan bangun keesokan harinya dengan suasana hati yang baik, ceria, dan tentunya tidak mudah rewel. Yuk, biasakan anak pra-sekolah Anda tidur minimal 10 jam sehari! (Yusrina) Berapa lama idealnya anak tidur siang?Anak bisa menghabiskan waktu tidur siang 1 hingga 3 jam dan disesuaikan dengan tidur malamnya agar total waktu tidur anak tidak kurang atau bahkan kelebihan. Namun, waktu ideal yang disarankan hanyalah 1 hingga 1,5 jam saja.
Apakah tidur siang mempengaruhi pertumbuhan anak?Baik tidur siang maupun tidur malam, ternyata keduanya sama-sama berpengaruh pada pertumbuhan anak. Asalkan, kualitas tidurnya baik. Jadi bila anak tidur siang namun tidak berkualitas (misal bolak balik terbangun, hanya ketiduran 20 menit), produksi hormon pertumbuhan tidak akan maksimal.
Apa akibat jika anak tidak tidur siang?Apabila anak kurang tidur atau kurang istirahat, maka kekebalan tubuhnya juga akan turun. "Hormon-hormon akan terganggu, seperti hormon pertumbuhan, sehingga mengganggu tumbuh kembang anak tersebut," lanjutnya.
|