Kenapa mata bayi 3 bulan juling?

Setiap orang tua tentunya menginginkan sang buah hati terlahir dengan sempurna. Namun ada kalanya, Si Kecil lahir ke dunia dengan kondisi tertentu yang membuatnya berbeda dengan kebanyakan anak, seperti memiliki mata juling.

Juling atau strabismus adalah istilah untuk posisi bola mata yang tidak selaras atau tidak lurus, baik mengarah ke dalam atau ke luar. Kondisi ini dapat membuat pandangan tidak fokus. Mata juling bisa berkembang sejak Si Kecil masih bayi.

Mata Juling Palsu

Pada bayi, mata juling yang terjadi bisa saja mata juling palsu. Pada rentang usia 0 hingga 6 bulan, mata Si Kecil sering terlihat seperti mata juling, khususnya ketika ia sangat lelah. Nah, Moms tidak perlu khawatir dengan kondisi ini.

Pasalnya, sebagian bayi terlahir dengan lipatan kulit ekstra pada sudut dalam matanya. Hal ini dapat menyebabkan bayi terlihat juling, padahal sebenarnya tidak. Fenomena semacam ini disebut pseudoesotropia atau juling palsu. Kondisi ini cukup sering terjadi pada bayi.

Pseudoesotropia lebih sering ditemui pada bayi ras Asia yang memiliki tulang hidung kecil dan hampir datar. Selain itu, kondisi ini biasanya akan tampak saat mata bayi fokus pada benda yang sangat dekat. Jarak antara kedua pupil mata yang terlalu dekat akan memberi efek juling palsu semakin jelas.

Seiriang dengan bertambahnya usia, lipatan di sudut mata bayi akan menghilang dan tulang hidungnya pun semakin terbentuk. Menginjak usia 6 bulan, mata Si Kecil seharusnya tidak nampak juling lagi dan mampu fokus pada benda tertentu.

Penyebab Mata Juling pada Bayi

Mata juling pada bayi bisa disebabkan oleh gangguan pada otot mata atau pada saraf yang mengontrol gerakan mata, kelainan genetik (misalnya sindrom Down), serta kondisi medis tertentu (misalnya cerebral palsy). Selain itu, ada beberapa kondisi pada bayi yang meningkatkan risiko mata juling, seperti bayi terlahir prematur dan bayi yang lahir dengan berat badan rendah.

Mengatasi Mata Juling

Apabila bayi Anda sudah menginjak usia 6 bulan tapi matanya masih terlihat juling, Moms bisa membawanya berkonsultasi ke dokter mata untuk diperiksa. Sangat disarankan, Anda memeriksakan mata juling Si Kecil sedini mungkin. Jika dibiarkan, mata juling dapat memicu terjadinya mata malas dan nantinya dapat mengganggu penglihatan Si Kecil.

Sementara itu, mata juling pada bayi bisa ditangani dengan beberapa cara, antara lain:

* Kacamata khusus: Penggunaannya bertujuan untuk memperbaiki posisi bola mata bayi agar kembali lurus.

* Penutup mata (eye patch): Penutup mata digunakan untuk menutup mata yang tidak juling selama beberapa jam per hari. Cara ini dapat melatih otot mata yang juling sehingga kondisi juling dapat berkurang.

* Obat tetes mata: Obat tetes mata yang mengandung atropin diteteskan pada mata yang tidak juling agar pandangannya kabur, sehingga mata yang juling dilatih untuk melihat dengan fokus.

* Terapi penglihatan: Terapi ini dilakukan untuk melatih koordinasi otot-otot mata. Terapi penglihatan dapat dilakukan oleh dokter mata atau terapis.

* Operasi: Operasi dilakukan pada otot mata agar posisi bola mata menjadi lurus dan gerakan kedua bola mata bisa selaras.

Meski mata juling pada bayi bisa disebabkan oleh hal yang normal, tapi Moms tetap harus melakukan pemantauan. Sangat disarankan bagi Moms untuk melakukan pemeriksaan rutin mata bayi sejak usia 3 hari, dan setiap 5-6 bulan hingga ia menginjak umur 1 tahun. (Wieta Rachmatia/SW/Dok. Freepik)

Jakarta - Melihat mata bayi yang juling menjadi hal yang menakutkan bagi para orang tua. Bunda pun menjadi cemas akan masa depannya karena penglihatan yang tidak normal. Tapi sebenarnya mata juling pada anak masih bisa disembuhkan enggak ya, Bunda?

Karen Gill, M.D.,  spesialis pediatri mengatakan bahwa orang tua tidak perlu khawatir.  Ini normal karena otot bayi berkembang dan menguat, serta mereka belajar untuk fokus.  Biasanya berhenti pada saat bayi berusia 4–6 bulan.

Strabismus, atau ketidaksejajaran mata, kata Gill, sering terjadi pada bayi baru lahir, bayi, dan juga dapat terjadi pada anak yang lebih besar.  Sekitar 1 dari 20 anak mengalami strabismus, yang  dikenal sebagai penyakit mata yang mengembara atau juling.

"Bayi Anda dapat memiliki dua mata juling atau hanya satu, dan penyilangan dapat terjadi secara konstan atau intermiten.  Sekali lagi, ini sering kali normal karena otak dan otot mata bayi Anda yang belum berkembang sepenuhnya belajar untuk bekerja bersama dan mengoordinasikan gerakannya," kata Gill dikutip dari Health Line.


Meskipun mungkin umum, Gill menjelaskan, strabismus masih harus Bunda perhatikan.  Jika mata bayi masih juling pada usia sekitar 4 bulan, saatnya untuk memeriksakannya.

Apa penyebab mata anak juling? Gill mengatakan strabismus disebabkan otot mata yang tidak bekerja secara serempak, tetapi mengapa otot-otot ini tidak bekerja sama masih menjadi misteri bagi para ahli.

Beberapa anak-anak tertentu memiliki risiko lebih tinggi mengalami juling ketimbang anak yang lain, termasuk:

  1. Anak-anak yang memiliki riwayat keluarga strabismus, terutama memiliki orang tua atau saudara kandung dengan mata juling.
  2. Anak-anak yang rabun jauh.
  3. Anak yang pernah mengalami trauma pada mata, misalnya akibat operasi katarak (ya, bayi bisa lahir dengan katarak).
  4. Anak-anak dengan masalah perkembangan saraf atau otak.  Saraf di mata mengirimkan sinyal ke otak untuk mengkoordinasikan gerakan, sehingga anak yang lahir prematur atau dengan kondisi seperti sindrom Down, cerebral palsy, dan cedera otak memiliki peluang lebih besar untuk mengalami beberapa jenis strabismus.

Menurut American Association for Pediatric Ophthalmology and Strabismus (AAPOS), ada beberapa jenis strabismus meliputi:

1. Esotropia

Ini ditandai dengan salah satu atau kedua mata mengarah ke dalam menuju hidung.  Ini adalah jenis strabismus yang paling umum dan menyerang antara 2 hingga 4 persen anak-anak.

2. Eksotropia

Jenis ini melibatkan satu atau kedua mata mengarah ke luar ke arah telinga.  Ini juga kadang-kadang disebut wall-eye, dan memengaruhi 1 hingga 1,5 persen anak-anak.

3. Hipertropia

Ini adalah saat mata tidak sejajar, dengan mata abnormal duduk lebih tinggi dari mata lainnya.  Ini mempengaruhi sekitar 1 dari 400 anak.

4. Hipotropia

Ini seperti kebalikan dari hipertropia , mata abnormal duduk lebih rendah dari yang lain. "Penting untuk diperhatikan bahwa tidak semua kasus strabismus akan mudah terlihat dengan mata telanjang," kata Gill. 

Bicaralah dengan dokter anak anak apabila Bunda melihat tanda-tanda sebagai berikut:

1. Sering menyipitkan mata atau berkedip, terutama dalam cahaya terang.  Bisa jadi itu adalah sinyal bahwa bayi mengalami penglihatan ganda.
2. Memutar atau memiringkan kepala.  Ini mungkin pertanda bayi sedang mencoba untuk menyejajarkan suatu objek di bidang penglihatannya.

Simak informasi selengkapnya di halaman berikut.

Bunda, simak ya cara merawat kacamata anak dalam video di bawah ini:

[Gambas:Video Haibunda]

Kenapa mata bayi 3 bulan juling?

Kenapa mata bayi 3 bulan kadang juling?

Pada rentang usia 0–6 bulan, bila mata Si Kecil nampak juling, terutama saat ia sangat lelah, Bunda tidak perlu khawatir. Ini karena, beberapa bayi terlahir dengan lipatan kulit ekstra pada sudut dalam matanya, sehingga menyebabkan bayi terlihat juling, padahal sebenarnya tidak.

Mata bayi juling karena apa?

Mata juling disebabkan, karena otot mata yang terhubung ke otak tidak bekerja dengan tepat. Akibatnya, gerakan mata menjadi berbeda, padahal seharusnya kedua bola mata bergerak ke arah yang sama. Mata juling pada anak bisa mengakibatkan kedua bola mata mengarah ke luar (divergen) atau mengarah ke dalam (konvergen).

Apakah mata juling pada bayi bisa sembuh?

Tidak perlu khawatir, kelainan mata juling nyatanya dapat disembuhkan dengan beberapa cara. Bisa dengan penggunaan kacamata hingga terapi mata. Dengan rutin melakukan hal-hal tersebut, mata juling bisa berkurang atau bahkan sembuh.

Bagaimana cara mendeteksi awal anak yang terkena mata juling?

Gejala Mata Juling.
Menutup salah satu mata atau memiringkan kepala saat berusaha melihat suatu benda agar lebih jelas..
Menyipitkan mata saat terpapar sinar matahari yang cerah..
Melihat dua objek yang sebenarnya hanya ada satu objek atau penglihatan ganda..
Mengalami kesulitan saat melihat sesuatu..