Jelaskan apa saja yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi di kota surabaya

Rochdianigrum, Widhi Ariestianti and Setyabudi, Teguh Gunawan (2019) FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERTUMBUHAN EKONOMI PROVINSI JAWA TIMUR. Prosiding Seminar Nasional Fakultas Ekonomi Untidar 2019. pp. 206-216. ISSN ISBN: 978-623-91156-1-6

Abstract

Pertumbuhan ekonomi merupakan salah suatu indikator yang penting bagi suatu daerah untuk mengukur keberhasilan pembangunan daerah tersebut. Perekonomian suatu daerah dikatakan tumbuh jika terdapat tambahan out put barang dan jasa yang dihasilkan oleh daerah tersebut. Pertumbuhan ekonomi suatu daerah juga menggambarkan secara umum tingkat kesejahteraan daerah tersebut. Terdapat banyak faktor yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi suatu daerah dinataranya jumlah usaha mikro kecil menengah dan tingkat penggunaan modal per tenaga kerja yang digunakan dalam perekonomian serta infrastruktur yang disediakan oleh pemerintah setempat. Pada penelitian ini akan dilakukan identifikasi hubungan antara jumlah usaha mikro kecil menengah dan tingkat penggunaan modal per tenaga kerja serta infrastruktur terhadap pertumbuhan ekonomi di provinsi Jawa Timur. Pada penelitian ini jumlah usaha mikro kecil menengah dan tingkat penggunaan modal per tenaga kerja dan infrastruktur merupakan variabel independen dan pertumbuhan ekonomi provinsi jawa timur merupakan variabel dependen. Pada penelitian ini untuk mengetahui hubungan antara variabel independen dan variabel dependen digunakan analisis regresi liner berganda. Berdasarkan hasil analisis regresi liner berganda diketahui bahwa terdapat hubungan atau keterkaitan antara jumlah usaha mikro kecil menegah tingkat penggunaan modal per tenaga kerja serta infrastruktur dengan pertumbuhan ekonomi di provinsi Jawa Timur. Kata kunci: : Pertumbuhan ekonomi, jumlah usaha mikro kecil menengah, modal per tenaga kerja

Actions (login required)

Jelaskan apa saja yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi di kota surabaya
View Item

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pengaruh pusat pertumbuhan ekonomi Kota Surabaya terhadap pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Sidoarjo, untuk mengetahui migrasi dan investasi yang terjadi di Kota Surabaya mempengaruhi pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Sidoarjo. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh pertumbuhan ekonomi Kota Surabaya, migrasi, investasi di Kota Surabaya terhadap pertumbuhan ekonomi Kabupaten Sidoarjo menggunakan analisis regresi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat pertumbuhan ekonomi dan investasi yang terjadi di Kota Surabaya signifikan dan berhubungan positif mempengaruhi pertumbuhan ekonomi Kabupaten sidoarjo. Sedangkan migrasi tidak signifikan mempengaruhi pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Sidoarjo dan hubungannya negatif.

Dengan posisi Surabaya sebagai Kota Perdagangan, Pasar Modern adalah pilar utamanya. Tampilan menarik, suasana nyaman, serta harga yang pasti merupakan keunggulan pasar modern yang sesuai dengan sibuknya aktivitas masyarakat kota. Pasar modern tersebar di seluruh penjuru kota Surabaya, baik di pusat maupun di pinggiran kota. Keberadaan pasar modern yang banyak ini memberikan pilihan lebih banyak kepada masyarakat. Jumlahnya akan terus berkembang seiring meningkatnya investasi di Surabaya. Tanjung Perak merupakan pelabuhan penting di Indonesia Timur. Pelabuhan ini diakui sebagai pusat kolektor dan distributor barang ke kawasan Timur Indonesia. Tanjung Perak terhubung dengan beberapa kawasan industri dan pergudangan seperti SIER, Berbek, maupun Margomulyo. Aktivitas bongkar muat yang tak kenal henti menandakan pergerakan barang yang lancar. Untuk mendukung aktivitas perdagangan, di Surabaya juga terdapat pusat-pusat perkantoran. Layaknya pasar modern, perkantoran pun tersebar baik di pusat maupun pinggiran kota Surabaya. Di pusat kota, berdiri wisma Intiland, BRI Tower, Bumi Mandiri, dan lainnya. Selain itu pusat perkantoran berkembang pesat di kawasan Surabaya Barat seiring munculnya pusat bisnis baru di daerah HR Muhammad, kawasan perkantoran dan bisnis di Graha Family dan Pusat perbelanjaan Supermall Pakuwon. Dalam era modern, Bank mengambil peran sentral dalam aktivitas manusia. Di lingkungan masyarakat perkotaan seperti di Surabaya, bank dimanfaatkan oleh masyarakat dalam level kebutuhan pribadi, keluarga, maupun instansi bisnis. Keberadaan layanan perbankan di Surabaya mutlak diperlukan demi keamanan dan kemudahan bertransaksi. Di Surabaya berdiri 61 instansi perbankan yang terdiri atas 6 bank pemerintah, 2 bank pembangunan daerah, 42 Bank Swasta Nasional, serta 11 Bank Internasional. Sebagai kota bisnis, banyak wisatawan berkunjung ke Surabaya baik untuk kepentingan bisnis maupun berwisata. Untuk mendukung aktivitas tersebut, fasilitas hotel berbagai kelas terdapat di Surabaya. Surabaya memiliki berbagai tipe hotel di seluruh sisi kota. Beberapa hotel berbintang yang ada di Surabaya misalnya Shangri La, Sheraton, Majapahit, dan JW Marriot. Selain hotel berbintang, kini mulai muncul banyak pula hotel dengan tarif terjangkau atau ekonomis. Berdirinya banyak pusat perbelanjaan modern tak membuat pasar tradisional ditinggalkan. Di Surabaya, pasar tradisional masih menjadi pilihan sebagian besar masyarakat. Harga murah, keakraban suasana, serta seni tawar-menawar selalu menjadi daya pikat pasar tradisional ketimbang pasar modern. Pembenahan pasar-pasar tradisional terus dilakukan agar menjadi lebih nyaman dan aman.

Kampung Surabaya menjadi ruang kehidupan bagi masyarakat Surabaya. Selain untuk tinggal, kampung-kampung di Surabaya pun adalah lokasi beraktivitas produksi. Kini muncul kampung-kampung yang menjadi pusat aktivitas industri kecil rumahan. Setiap kampung hadir dengan produk khasnya baik penganan, pernak-pernik, pakaian, dan lain-lain. Dengan sentuhan pemerintahan kota, kini kampung-kampung tersebut dilabeli kampung unggulan dan menjadi potensi pemberdayaan ekonomi kerakyatan.

Jelaskan apa saja yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi di kota surabaya

Jawaban:

1. di rungkut surabaya

2. a.)sumber daya alam ( SDA )

b.)sumber daya manusia ( SDM )

c.)akumulasi modal

d.) tenaga manajerial dan organisasi

e.) teknologi

3. tidak tahu

Pertumbuhan Ekonomi atau Suistainable Development merupakan satu isu penting yang mewarnai perjalanan pembangunan di Indonesia. Hingga parameter ini dimasukkan dalam salah satu sasaran pembangunan nasional yang dirumuskan dalam trilogi pembangunan. Dewasa ini peranan sektor – sektor dalam pertumbuhan ekonomi di Indonesia khususnya di kota Surabaya menunjukkan perkembangan yang cukup menggembirakan, karena pada sektor – sektor inilah yang dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi, penelitian ini bertujuan untuk memperoleh informasi tentang beberapa faktor yang mempengaruhi terhadap pertumbuhan ekonomi di kota Surabaya. Penelitian ini menggunakan data sekunder yang bersumber dari Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Timur selama 15 tahun mulai dari tahun 1994 – 2008, dengan variabel bebas( X1 ) yaitu Inflasi, variabel ( X2 ) Pengeluaran Pemerintah, variabel ( X3 ) PMDN, variabel ( X4 ) Jumlah Tenaga Kerja dan variabel terikat ( Y ) Pertumbuhan Ekonomi kota Surabaya. Data yang dianalisis menggunakan model regresi linear berganda yaitu suatu analisis untuk mengetahui masing – masing dari variabel bebas ( X ) terhadap variabel terikat ( Y ) baik secara simultan maupun secara parsial. Dari hasil pengujian hipotesis dengan uji F diperoleh Fhitung sebesar 15,402 dan Ftabel sebesar 3,587 ini berarti secara simultan variabel Inflasi, Pengeluaran pemerintah, dan Penanaman Modal Dalam Negeri berpengaruh terhadap Pertumbuhan ekonomi sebagai variabel terikat. Pengunjian secara parsial diperoleh thitug untuk variabel X1 sebesar -6,685 > ttabel sebesar 2,201. Berarti variabel X1 dapat memberikan pengaruh yang nyata terhadap variabel terikat ( Y ), disebabkan karena Inflasi menimbulkan kenaikan harga karena adanya kenaikan permintaan akan barang dan jasa dipasaran sedangkan barang dan jasa yang diproduksi terbatas Untuk X2 thitung sebesar -0,527 < ttabel sebesar 2,201, berarti tidak dapat memberikan pengaruh nyata terhadap pertumbuhan ekonomi di Kota surabaya ( Y ), disebabkan Pengeluaran Pemerintah dari tahun ke tahunnya telah direncanakan terlebih dahulu melalui APBD, dimana penyusunan APBD ini dihitung berdasarkan pada inflasi, sehinnga tidak mempengaruhi laju Pertumbuhan Ekonomi di Kota Surabaya. Untuk X3 thitung sebesar -0,169 < ttabel sebesar 2,201 berarti variabel X3 tidak dapat memberikan pengaruh yang nyata terhadap pertumbuhan ekonomi di Kota surabaya ( Y ), disebabkan karena investor menarik kembali modalnya dari Kota Surabaya, karena tingkat upah minimum regional Kota Surabaya yang tinggi

  • Thesis
  • NonPeerReviewed
  • HD72 Economic growth, development, planning