Jelaskan 3 cara prinsip tekanan cetak pada cetak tinggi

Jelaskan 3 cara prinsip tekanan cetak pada cetak tinggi
Jelaskan 3 cara prinsip tekanan cetak pada cetak tinggi
(Replika Johannes Guttenberg, pencipta mesin cetak – di Drupa 2012)

Walaupun internet semakin membumi dan menjadi kebutuhan pokok bagi sebagian orang, volume produk cetak diprediksi akan terus meningkat 2,5-3% setiap tahunnya. Sektor kemasan dan cetak label menunjukkan pertumbuhan yang kuat sedangkan segmen produk lainnya seperti majalah, dan buku menunjukkan peningkatan moderat dimana cenderung menurun. Ada variasi yang sangat besar dalam pertumbuhan antara daerah atau negara. Oleh karena itu tingkat pertumbuhan masa depan terbesar ada di Cina dan Indonesia berada di peringkat ke-6.

Jelaskan 3 cara prinsip tekanan cetak pada cetak tinggi

Industri percetakan secara keseluruhan telah mengalami perubahan struktural dan teknologi yang sangat besar selama beberapa tahun. Terlepas dari perubahan yang mempengaruhi sektor pencetakan tradisional, integrasi ke media baru (misalnya multimedia, layanan online) ke dalam penawaran produk yang ada,  merupakan tantangan terbesar bagi industri seni grafis. Tantangan ini dihadapi oleh media-media cetak, yang berintegrasi menjadi cross media. Seperti majalah ini. Selain media cetaknya berupa majalah, penguatan media dilakukan juga melalui online media dan sosmed.

Tetapi kita tidak bisa pungkiri bahwa sampai hari ini setiap orang pasti membutuhkan barang cetakan dan di sekitar kita selalu ada barang cetakan. Buku masih tetap digemari (e-book belum bisa menggantikan), Majalah-majalah fashion, interior dan komunitas masih tetap bertahan, Poster, Bilboard, spanduk, banner makin merajalela, KTP, Credit Card masih tetap digunakan walaupun sudah ada e-money. Jadi kesimpulannya, bisnis printing adalah bisnis yang masih sangat prospek hingga beberapa tahun ke depan.

baca juga: Belajar tentang Dasar-Dasar Pencetakan (Basic Printing – chapter 1)

Jelaskan 3 cara prinsip tekanan cetak pada cetak tinggi

Semua produk cetak tersebut dicetak dengan teknik cetak yang berbeda-beda, bukan hanya teknik cetak offset, kini proses cetak menggunakan digital printer semakin marak. Bahkan banyak pemula memulai berbisnis cetak dengan menggunakan printer desktop (printer rumahan atau office) berbasis laser atau inkjet.

Pada prinsipnya, pekerjaan cetak adalah proses pengalihan tinta dari acuan cetak ke bahan cetak dengan kecepatan dan tekanan tertentu. Ada beberapa tahap dalam proses tersebut.

A. Teknologi cetak dengan acuan cetak permanen

Dikenal juga sebagai Konvensional Printing. Berdasarkan bentuk acuannya cetak konvensional terbagi atas: 1. Cetak Datar Lithography (Sheetfed Offset dan Web Offset). 2. Cetak Tinggi (Relief Printing) contoh : Letter Press (acuan keras) & Flexografi (acuan lunak/ elastis) 3. Cetak Dalam (Gravure Printing) – Rotogravure – Intaglio

4. Cetak Saring (Screen printing) – Cetak sablon

B. Teknologi cetak tanpa acuan cetak permanen (Non Impact Printing)

Teknologi cetak tanpa acuan cetak permanen terdiri dari beberapa sistem yaitu:
– Sistem Fotografi, Electrofotografi, lonografi, Magnetografi, Inkjet dan Thermografi.

Cetak Datar/ Offset Lithography adalah suatu teknik mencetak dengan menggunakan pelat yang datar sebagai acuan cetak. Lithography secara definisi berarti ‘menulis di atas batu’ (stone writing). Cetak Offset merupakan teknik cetak yang paling populer di kalangan masyarakat luas dan digunakan untuk mencetak brosur, pamflet, poster, buku, majalah, surat kabar, buklet, annual report, dan beragam cetakan lainnya. Proses cetak offset ditemukan oleh penulis Bavaria Jerman, Alloys Senefelder pada tahun 1798. Batu litho digunakan sebagai acuan cetak (plate) sampai 100-125 tahun kemudian.

Source photo : http://www.mr-d-n-t.co.uk/offset-lith.htm

Berdasarkan cara pemasukan kertasnya, mesin cetak Offset dapat dibagi dua bagian:

  1. Mesin Cetak Lembaran (sheetfed) yaitu mesin cetak yang menggunakan kertas lembaran.
  2. Mesin Cetak Gulungan (web fed) yaitu mesin cetak yang menggunakan kertas rol/gulungan.

– (Bersambung)

Materi 2: Teknologi Cetak Tinggi A. Teknologi Cetak Tinggi   Cetak tinggi atau relief print, merupakan salah satu teknik mencetak yang mempunyai prinsip kerja dengan menggunakan acuan cetak dari plat klise untuk menghasilkan gambar, dimana acuan cetak berbentuk seperti panel ukiran atau panel relief. Ciri-ciri umum pada proses cetak tinggi adalah bagian mencetak lebih tinggi dibanding bagian yang tidak mencetak. Bagian mencetak dikenai dengan lapisan tinta dengan ketebalan yang konstan dengan menggunakan alat penggulung (roller) yang kemudian diikuti dengan transfer tinta ke bahan yang dicetak. Teknik cetak tinggi yang sangat sederhana, misalnya dapat dijumpai pada cetakan stempel.

Jelaskan 3 cara prinsip tekanan cetak pada cetak tinggi

       Mencetak adalah “kemungkinan membuat salinan dalam jumlah banyak atau lebih banyak dari original (bentuk asli) yang sama”. Proses Cetak adalah “usaha untuk memproduksi atau menyalin suatu original dengan meggunakan suatu alat/mesin atau secara umum disebut sebagai kegiatan mencetak” Mencetak dalam arti yang luas berarti suatu metoda memperbanyak desain berdimensi dua dari sebuah contoh. Dalam arti sempit mencetak berarti menstranfer bayangan huruf atau gambar berupa tinta ke atas kertas atau permukaan lainnya dengan bantuan tekanan (Monareh, 1983: 177).   Proses mencetak dilakukan pada sebuah alat cetak atau mesin cetak. Disebut alat cetak jika digerakan dengan tangan dan kaki manusia (tenaga manusia). Alat cetak tersebut misalnya alat cetak coba (proef-press) dan alat cetak tangan/kaki (hand-press dan trappress). Jika sudah digerakkan dengan tenaga mesin (dinamo listrik) kita sebut mesin cetak. Teknologi cetak tinggi dibagi menjadi dua bagian yaitu Letterpress dan Flexography. Metode mencetaknya memiliki kemiripan, tetapi yang membedakan keduanya adalah terletak pada bahan acuan cetaknya. Letterpress menggunakan acuan cetak yang berbahan keras terbuat dari bahan keras atau logam timah, sedangkan Flexography menggunakan acuan cetak dengan bahan yang lunak atau elastis semacam karet/plastik photopolymer (bahan peka cahaya dan lunak). Pada cetak tinggi huruf-huruf teks dan gambar-gambar adalah lebih tinggi daripada unsur-unsur yang tidak mencetak. Rol-rol tinta hanya menyentuh bagianbagian yang tinggi dan menintainya. Tulisan dan atau gambar kemudian dipindahkan langsung ke atas kertas atau ke atas bahan lainnya dengan tekanan yang kuat. Prinsip tekanan cetak pada cetak tinggi secara teknis dikerjakan dengan 3 cara, yaitu 1) Mesin cetak tangan horisontal (handpress) dan mesin cetak tangan vertikal (degel), 2) Mesin cetak cepat (highspeed press), dan 3) Mesin cetak rotasi. 1). Mesin-mesin Cetak Tangan Horisontal dan Vertikal Mesin ini mencetak datar atas datar, berupa kerjasama antara papan besi penekan (back pressure) dan acuan cetak (teks dan gambar-gambar). Pada cetak tangan horisontal (hand-press) penekan dan acuan cetak terletak dalam posisi horisontal, sedang pada cetak tangan vertikal posisi penekan dan acuan cetak vertikal. Karena besi penekan mengepres acuan cetak dengan tekanan paralel, maka perlulah tekanan cetak yang sangat tinggi. Pada cetak tangan vertikal (Degel) papan penekan bergerak kembali setelah setiap pengepresan. Pada saat yang bersamaan “acuan” ditintai dan lembaran yang telah dicetak diganti dengan yang belum dicetak (sistem Boston).

Jelaskan 3 cara prinsip tekanan cetak pada cetak tinggi

Sistem Boston : System ini mempunyai fundamen cetak (tempat meletakkan acuan tidak bergerak), sedang penekannya (degel) bergerak. Penekannya (degelnya) bergerak membuka untuk mendapat kertas (a) dan setelah itu bergerak menutup (menghimpit) untuk mencetak (b). Mesin degel sistem Boston ini yang biasa dikenal, antara lain : mesin cetak  Heidelberg Degel, Hand Press, Grafo Press dan Thomson British.

Jelaskan 3 cara prinsip tekanan cetak pada cetak tinggi

2). Mesin Cetak Cepat Diketemukan pada tahun 1812. Sistem ini menggunakan sebuah silinder yang membawa kertas, waktu berputar ke atas acuan cetak yang berputar. Karena pengepresan yang menyinggung saja, maka keseuruhan tekanan yang dibutuhkan dpat dikatakan lebih kecil. Acuan cetak bergerak ke depan ketika lembaran dengan silinder itu berputar. Sebelum acuan cetak mengenai lembaran kertas (yang hendak dicetak), rol-rol tinta menintai acuan itu lebih dahulu. Kertas yang sudah tercetak kemudian terlepas dari gripper dan lewat suatu pita pengeluaran (delivery tape) dihantarkan ke meja pengeluaran (delivery table). 3). Mesin Cetak Rotasi Untuk mesin ini acuan cetak haruslah bulat yang dibalutkan sekeliling sebuah silinder. Silinder acuan cetak dan silinder penekan bergulung yang satu pada yang lain., dan di antara ke dua silinder ini dilintaskan kertasnya. Karena tekanan singgungan antara ke dua silinder itu, maka tekanan dapat sekedarnya saja. Sistem cetak rotasi adalah sistem untuk pencetakan jumlah banyak dan kurang ideal untuk pencetakan bermutu. Biasanya harian-harian/majalah-majalah dicetak pada percetakan sistem ini. Sistem cetak ini dimungkinkan setelah penemuan matris kertas. Kepada matris kertas inilah kemudian dilakukan penuangan timah untuk menghasilkan acuan cetak yang melengkung (berbentuk silinder). Mesin cetak rotasi pertama kali dibangun pada tahun 1860 di New York, Amerika Serikat. B. Proses Cetak Produk khas yang sering dicetak dengan mesin cetak tinggi, antara lain : kartu bisnis, kop surat, proof, billheads, format/ blangko, poster, pengumuman, stempel, emboss dan hot-leaf stamp. Mesin cetak tinggi adalah metoda pencetakan yang paling tua dengan bagian mencetak lebih tinggi dari bagian yang tidak mencetak. Penggunaan mesin cetak adalah dalam banyak hal beralih ke mesin cetak offset. Disamping kecepatannya yang lebih cepat biaya produksinya juga lebih murah. Mesin cetak tinggi masih banyak digunakan untuk pekerjaanpekerjaan yang khusus seperti emboss, ril, foil, dst. Secara umum ada 6 proses cetak yang kita ketahui, antara lain : 1. Teknik Cetak Tinggi (Relief) Adalah proses cetak menggunakan permukaan timbul/menonjol. Pada cetak tinggi huruf-huruf teks dan gambar-gambar adalah lebih tinggi daripada unsur-unsur yang tidak mencetak. Rol-rol tinta hanya menyentuh bagian-bagian yang tinggi dan menintainya. Tulisan dan/atau gambar-gambar kemudian dipindahkan langsung ke atas kertas atau ke atas bahan lainnya dengan tekanan yang kuat. Bentuk dasar huruf dibuat dari timah batangan yang di bagian atasnya memuat gambar huruf yang terbalik. Huruf ini akan terbaca pada hasil cetakan, yang mana terlebih dahulu gambar huruf tersebut diberi tinta. Acuan cetak yang digunakan untuk melakukan pencetakan ada  2 bagian. Disebut cetak tinggi karena bagian image dari lebih tinggi dari bagian non image. Acuan yang digunakan dalam cetak tinggi ini diantaranya terbuat dari bahan timah hitam (letter), dari bahan besi (foil), ebonit dll. Mesin cetak tinggi merupakan cikal bakal adanya mesin cetak yang saat ini begitu pesat perkembangannya dengan menggunakan teknologi yang canggih. Bagian-bagian dasar huruf dapat diuraikan sebagai berikut:                

(a) Gambar huruf (type face) adalah bentuk yang agak menonjol pada bidang permukaan batang huruf. Sedangkan yang dimaksud dengan batang huruf ialah sebatang logam dengan ketinggian tertentu yang berdiri pada dua kaki huruf. Diantara kedua kaki tersebut terdapat alur kaki.


(b) Korp huruf (type size) secara harfiah dapat dinyatakan bahwa : "(Korp: dari "corpus" berarti: badan 1) ". Istilah yang tertulis di atas kemudian dipakai dalam pengertian korp huruf, yang akhirnya mempunyai arti: jarak antara sisi yang ada kakinya sampai sisi seberangnya. Peranan korp huruf sewaktu dipergunakan untuk mencetak yaitu: merupakan dasar dalam pembentukan muka huruf (bayangan huruf). Dengan kata lain dapat dijelaskan bahwa korp huruf merupakan bagian yang akan mencetak.
(c) Takik huruf (Nick/kerf) merupakan tanda sisi bawah huruf yang mempunyai fungsi untuk: memudahkan penyusun agar letak huruf-huruf dalam susunan menjadi teratur, mencegah terbaliknya huruf sewaktu disusun. Selain itu  bisa digunakan sebagai tanda pengenal berbagai ukuran dan jenis huruf sehingga dapat membantu penyusun sewaktu melaksanakan pendistribusian huruf.
(d) Tinggi huruf (type height) maksudnya adalah tinggi batang timah (timbal), diatur dari sisi bawah/dasar kaki batang huruf sampai sisi atas atau permukaan gambar huruf. Ada 3 macam ukuran tinggi huruf yang mudah menjadi standar, yaitu ukuran tinggi : (1) Inggris dan Amerika = 23,32 mm) = 62,027 punt (pt) = 0,918 inci, (2) Perancis = 23,56 mm = 62,666 pt = 0,928 inci. (ukuran ini disebut tinggi normal), (3) Belanda dan Berlin = 24,85 mm = 66,047 pt = 0,977 inci Di luar standarisasi ini ada satu lagi ukuran tinggi huruf yaitu tinggi huruf Rusia = 25,10 mm = 66,8 pt = 0,989 inci. Ditinjau dari jenis penekan dan fundamen cetak, mesin cetak dapat dibagi atas tiga jenis yaitu:

1. Mesin cetak Degel (Platen Press)


2. Mesin cetak Silinder (Cylinder Press)
3. Mesin cetak Rotasi (Rotation Press) 1. Mesin Cetak Degel (Platen Press) Mesin cetak Degel ini mempunyai fundamen cetak yang datar dan penekan (impression) yang datar. Mesin ini mencetak datar atas datar, berupa kerja sama antara papan besi penekan (back pressure) dan acuan cetak (teks dan gambar-gambar). Pada cetak tangan horizontal penekan dan acuan cetak terletak dalam posisi horisontal, sedang pada cetak tangan vertikal posisi penekan dan acuan cetak vertical, karena besi penekan mengepres acuan cetak dengan tekanan paralel, maka perlulah tekanan cetak yang sangat tinggi. Pada cetak tangan vertikal papan penekan bergerak kembali setelah setiap pengepresan. Pada saat yang bersamaan "acuan" ditintai dan lembaran yang telah dicetak diganti dengan yang belum dicetak (sistem Boston). Ada juga mesinmesin yang bekerja sepenuhnya otomatis seperti platenpress Heidelberg. Sistem ini dipakai untuk pekerjaan-pekerjaan kecil (jobbing work) dan dimaksudkan untuk pencetakan yang mengutamakan mutu. Proses cetak mesin Heidelberg platenpress dan letterpress dapat dilihat  Produk khas mesin cetak tinggi antara lain : stempel, embos (tulisan timbul), hot leafsteam. Jadi bisa dikatakan teknik cetak tinggi paling tua. Cetak tinggi (relief) adalah proses cetak timbul atau menonjol artinya dimana bagian mencetak dan bagian tidak mencetak dalam acuan cetaknya adalah tidak sama datar atau tinggi di acuan cetak dan bersentuhan langsung pada bahan cetak. Sistem kerja teknik cetak tinggi seperti mesin degel yang terdiri dari 2 komponen yaitu fundamen cetak dan penekan. 2. Mesin Cetak Silinder (Cylinder Press) Mesin cetak silinder ini mempunyai fundamen cetak yang datar dan penekan berbentuk silinder. Ada beberapa bentuk dan jenis pada mesin cetak silinder ini, yaitu: 2.1. Mesin Cetak Cepat (highspeed press) Diketemukan tahun 1812. Sistem ini menggunakan sebuah silinder yang membawa kertas, waktu berputar ke atas acuan cetak yang datar. Karena pengepresan yang menyinggung saja, maka keseluruhan tekanan yang dibutuhkan dapat dikatakan lebih kecil. Acuan cetak bergerak ke depan ketika lembaran dengan silinder itu berputar. Sebelum acuan cetak mengenai lembaran kertas (yang hendak dicetak), rol-rol tinta menintai acuan itu lebih dahulu. Kertas yang sudah tercetak kemudian terlepas dari gripper dan lewat suatu pita pengeluaran dihantarkan ke meja pengeluaran. Proses cetak cepat dapat Mesin cetak putaran-ganda (two-revolutionmachine) termasuk juga dalam kelompok mesin cetak cepat. Silinder pada mesin ini berputar selalu namun hanya pada putaran kedua selembar kertas disalurkan. Pada putaran kedua silinder terangkat ke atas sedikit agar acuan cetak dapat kembali. Mesin cetak cepat adalah mesin cetak tinggi yang paling penting. Pencetakan buku yang biasa, pekerjaanpekerjaan yang perlu mutu yang tinggi dan malahan perforasi dan pelubangan dapat dikerjakan oleh mesin ini. Gambar 16. Sistem Pencetakan Langsung Sumber: Teknik Grafika dan Industri Grafika Jilid 2. Antonius Bowo Laksono. 2008. 3. Mesin Cetak Rotasi (Rotation Press) Mesin cetak ini mempunyai fundamen cetak bebenbentuk silinder dan penekan yang berbentuk silinder. Untuk mesin ini acuan cetak haruslah bulat yang dibalutkan sekeliling sebuah Hinder. Silinder acuan cetak dan silinder penekan bergulung yang satu pada yang lain, kemudian di antara kedua silinder ini dilintaskan kertasnya. Untuk mesin ini dibutuhkan rol-rol kertas. Sistem cetak rotasi adalah sistem untuk pencetakan jumlah banyak dan kurang ideal untuk pencetakan bermutu. Sistem cetak ini dimungkinkan setelah penemuan matris kertas. Kepada matris kertas inilah kemudian dilakukan penuangan timah untuk menghasilkan acuan cetak yang melengkung (berbentuk silinder). Mesin cetak rotasi pertama kali dibangun pada tahun 1860 di New York, Amerika Serikat. Mesin cetak rotasi inibiasanya untuk mencetak surat kabar, bertingkat dua kecepatan 30.000/jam.