Apa kata putin tentang teroris

SAAT masih duduk di bangku sekolah dasar tentu mengarang menjadi salah satu materi dalam pelajaran b..

PIKIRAN RAKYAT – Antara 2015-1017, sutradara besar Oliver Stone melakukan beberapa kali wawancara dengan Presiden Rusia Vladimir Putin. Serangkaian wawancara itu lantas ditayangkan dalam seri dokumenter TV tahun 2017 berjudul The Putin Interviews.

Dokumenter itu menjadi monumental karena digarap dengan sudut pandang sinematik khas Oliver Stone terhadap salah satu pemimpin besar dunia yang disegani.

Dalam suatu perbincangan, Oliver Stone bertanya, “Di Rusia banyak kaum muslim, bagaimana pemerintah mengawasi orang muslim di Rusia?”

Menanggapi pertanyaan itu, Vladimir Putin menjawab, "Mengapa orang muslim harus diawasi? Rakyat Rusia banyak yang muslim. Di Moskow saja ada 15 persen orang muslim. Tidak pernah ada masalah."

Baca Juga: Vladimir Putin Menolak Peran Tentara AS di Afghanistan, Tidak Ingin Amerika di Asia Tengah

"Kami tidak pernah menganggap orang muslim masalah. Anggapan itu hanya politik Amerika Serikat dan sekutunya. Terorisme misalnya, kapan Islam mulai diidentikkan dengan terorisme? Setelah perang dingin berakhir,” katanya retoris saat Oliver Stone terus memperhatikan.

Dengan gaya bicaranya yang tenang dan mendalam, Vladimir Putin menyebut bahwa Amerika Serikat butuh musuh baru agar industrinya berputar.

Menurut dia, usai Perang Dingin dan bubarnya Uni Soviet, tak ada lagi musuh dunia barat yang disebut Blok Timur.

Saat “elang” dan “beruang” berdamai, Vladimir Putin heran NATO masih ada dan bahkan terus memperkuat diri sampai hari ini.

“Untuk apa NATO dipertahankan bahkan diperluas? Bukankah Rusia tidak lagi menjadi musuh Amerika Serikat? Lalu siapa musuh NATO? Amerika Serikat selalu tidak konsisten dengan ucapannya. Berbuat sesuka hati. Itulah bahayanya adikuasa tunggal di dunia,” katanya.

Baca Juga: Vladimir Putin: AS Paham Dunia Berubah tapi Masih Ingin Pertahankan Posisi Dominan

Vladimir Putin menjelaskan, dia tidak terkejut saat Barrack Obama memimpin Amerika Serikat dan mengingkari janji.


Page 2

Barrack Obama pernah menyebut akan akan menutup penjara Guantanamo yang kontroversial. Namun, Sampai masa kepemimpinannya digantikan Donald Trump, penjara Guantanamo aktif beroperasi.

“Rusia dan dunia sudah biasa menyaksikan inkonsistensi Amerika Serikat," kata Vladimir Putin.

Hal lain yang menurut dia menjadi ironi adalah nasib Islam dunia hari ini. Dia menggambarkan Islam saat ini sama seperti Uni Soviet pada masa Perang Dingin. Kala itu, Uni Soviet jadi korban propaganda dunia barat hampir di segala aspek kehidupan.

Baca Juga: 5 Fakta Film The East atau De Oost, Babak Sejarah Bangsa Soal Aksi Westerling yang Dinilai Lebih Jujur

Vladimir Putin lantas menyinggung serbuan Amerika Serikat ke Irak dengan dalih adanya senjata pmusnah massal. Setelah Irak koyak, Amerika Serikat menciptakan ISIS guna memastikan konflik di Timur Tengah terjaga.

Ketika masyarakat dunia jenuh dengan isu terorisme Islam yang digaungkan Amerika Serikat, dia sudah menerka pihak mana lagi yang akan “diciptakan” sebagai musuh Amerika Serikat.

Dalam perkembangan terbaru, dunia menyaksikan kebangkitan China sebagai ancaman perekonomian Amerika Serikat.

Banak pakar hubungan internasional sudah menyimpulkan bahwa perseteruan Washington dan Beijing akan semakin meruncing ditambah lagi dengan ketegangan di Laut Natuna Utara. Penarikan pasukan Amerika Serikat dari Afghanistan juga diduga kuat sebagai bentuk pengalihan fokus pendanaan militer untuk sesuatu yang lain pada masa mendatang.***

SuaraSumsel.id - Presiden Rusia, Vladimir Putin diwawancarai sutradara kenamaan dunia, Oliver Stone. Dalam sesi wawancara tersebut, Vladimir ditanya mengenai negara dan agama islam

Stone bertanya kepada Putin, bagaimana mengatur kaum muslim di Rusia saat islam dikaitkan atau malah dicap dengan terorisme.

“Di Rusia ada banyak kaum muslim, bagaimana pemerintah mengawasi orang muslim di Rusia?” tanya Stone, dikutip  dari hop.id- jaringan Suara.com, Sabtu (21/8/2021).

Mendengar pertanyaan tersebut, Putin malah heran. Menurut dia, kaum muslim di Rusia tersebar di sejumlah wilayah di negaranya, dan dalam kondisi yang baik-baik saja.

Baca Juga: Soal Donasi Akidi Tio Rp 2 T, Nasib Kapolda Sumsel Ditentukan atas Hal Ini

“Mengapa orang muslim harus diawasi? Rakyat Rusia banyak yang muslim, di Moskow saja ada 15 persen orang muslim. Tidak pernah ada masalah,” jawabnya tegas.

Putin beranggapan, citra Islam sebagai agama teroris ialah propaganda buruk. Propaganda itu sengaja diciptakan Amerika Serikat guna memecah belah dunia.

“Kami tidak pernah menganggap orang muslim itu masalah. Anggapan itu hanya politik Amerika Serikat dan sekutunya. Terorisme misalnya, kapan Islam mulai diidentikkan dengan terorisme? Setelah perang dingin berakhir,” ujar ia.

Usai Perang Dingin berakhir dan Uni Soviet dinyatakan dibubarkan, tak ada lagi musuh dunia barat yang disebut blok timur.

Dia  bertanya-tanya, mengapa NATO masih dilanggengkan.

Baca Juga: Nasib Kapolda Sumsel akan Diputuskan Kapolri Usai Terima Laporan Pemeriksaan Tim Internal

“Untuk apa NATO dipertahankan bahkan diperluas? Bukankah Rusia tidak lagi menjadi musuh Amerika Serikat? Lalu siapa musuh NATO? Amerika Serikat selalu tidak konsisten dengan ucapannya sendiri. Berbuat sesuka hati, itulah bahayanya adikuasa tunggal di dunia,” tegas ia.

“Rusia dan dunia sudah biasa menyaksikan inkonsistensi Amerika Serikat,” kata dia.

Hal lain yang menurut dia menjadi ironi nasib Islam dunia hari ini. Ia menggambarkan Islam saat ini sama seperti Uni Soviet pada masa Perang Dingin, sering dipropaganda dalam berbagai aspek kehidupan.

Ketika masyarakat dunia jenuh dengan isu terorisme Islam yang digaungkan Amerika Serikat, dia sudah menerka pihak mana lagi yang akan “diciptakan” sebagai musuh Amerika Serikat.

Apa kata putin tentang teroris

Hasil Periksa Fakta Natalia Kristian (Anggota Komisariat MAFINDO Universitas Indonesia).

Informasi yang salah. Faktanya, Putin tidak pernah menyatakan pernyataan tersebut dan merupakan pernyataan palsu, foto tersebut diambil dari kompas.com tetapi sudah diklarifikasi dengan artikel lainnya.

= = = = =

KATEGORI: Konten yang Menyesatkan/Misleading Content

= = = = =

SUMBER: Facebook

Apa kata putin tentang teroris

https://s.id/HP1zY

= = = = =

NARASI:

“Putin: Memaafkan Teroris itu Urusan Tuhan, tetapi Mengirim Mereka ke Tuhan Terserah Saya”

= = = = =

PENJELASAN:

Beredar postingan dari akun Facebook Eddisantoso berupa sebuah tangkapan layar sebuah artikel dengan judul “Putin: Memaafkan Teroris Itu Urusan Tuhan, tetapi Mengirim Mereka ke Tuhan Terserah Saya”. Postingan tersebut disukai 150 kali dan dikomentari 16 kali.

Berdasarkan penelurusan, terdapat artikel dari kompas.com dengan judul headline yang sama dan dipublikasikan pada 18 November 2015 yang menjelaskan bahwa pernyataan tersebut berawal dari pembawa acara Russia Today, Remi Maalouf memposting di Twitter mengenai Putin pada 13 November 2015 lalu namun pada akhir artikel tersebut memberikan sebuah update bahwa pernyataan Putin tersebut adalah palsu dan mengarahkan ke artikel Kompas.com lainnya yang berjudul “Pernyataan Putin soal Mengirimkan Teroris ke Tuhan Ternyata Palsu” yang dipublikasikan pada 19 November 2015. Artikel tersebut menjelaskan bahwa Remi Maalouf meminta maaf melalui akun Twitter pribadinya atas pencatutan nama Putin dalam pernyataan tersebut yang ia kutip dari sebuah postingan di Facebook yang ternyata pernyataan palsu dan ia tidak mengonfirmasikan pernyataan tersebut sebelumnya.

Melihat dari penjelasan tersebut, kutipan tentang terorisme dari Putin adalah tidak benar sehingga termasuk dalam kategori Konten yang Menyesatkan/Misleading Content.

= = = = =

REFERENSI:

https://internasional.kompas.com/read/2015/11/18/18472391/Putin.Memaafkan.Teroris.Itu.Urusan.Tuhan.tetapi.Mengirim.Mereka.ke.Tuhan.Terserah.Saya

https://internasional.kompas.com/read/2015/11/19/16480061/Pernyataan.Putin.soal.Mengirimkan.Teroris.ke.Tuhan.Ternyata.Palsu

https://www.snopes.com/fact-check/putin-forgive-terrorists-quote/

Apa kata putin tentang teroris
Apa kata putin tentang teroris
Apa kata putin tentang teroris