Suara.com - Anak-anak kerap diminta untuk tidur siang oleh orangtua. Padahal tidak semua anak butuh tidur siang. Show Dokter spesialis anak prof. Dr. dr. Rini Sekartini, Sp.A(K)., mengatakan bahwa tidur siang hanya direkomendasikan untuk anak usia di bawah 4 tahun. Sebab waktu tidur terpenting bagi anak sebenarnya saat malam hari. "Anak di atas usia 4 tahun tidak diwajibkan tidur siang asalkan tidur malamnya berkualitas kira-kira 11 jam. Jadi para orang tua jangan mewajibkan anak tidur siang setelah anak berusia 4 tahun," kata dokter Rini dalam webinar Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Jumat (19/3/2021). Anak usia prasekolah, 3-5 tahun disarankan untuk memiliki waktu tidur selama 10-13 jam. Jumlah waktu tidur itu sebaiknya didapat sepenuhnya dari tidur malam. Karenanya, anak disarankan untuk tidur sejak pukul 8 malam. Baca Juga: Kerap Dianjurkan, Mengapa Tidur Siang Bagus untuk Otak? Dokter Rini menyampaikan bahwa kebiasaan tidur malam pada waktu yang tepat akan menimbulkan gold hormon yang mengoptimalkan pertumbuhan dan perkembangan anak. "Gold hormon ini penting untuk mencapai potensi tinggi badan anak. Jadi kalau anak yang mau tinggi tidur malam harus berkualitas," ucapnya. Pertumbuhan dan perkembangan tubuh anak lebih banyak terjadi ketika tidur malam. Hal itu karena waktu anak tertidur lelap terjadi banyak pelepasan hormon jelas dokter Rini. Ketua Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Jaya itu mengatakan bahwa anak usia di atas 3 tahun akan lebuh banyak mengalami siklus tidur non REM atau tidur tenang. Siklus non REM mempengaruhi proses pemulihan tubuh secara fisik. Pemulihan fisik pada saat tidur tenang tersebut terjadi perubahan energi metabolik yang memperbaiki sel-sel tubuh. Sehingga meningkatkan pertumbuhan terutama tinggi badan dan adrenalin atau kortisol yang menurun. Baca Juga: Manfaat Tidur Siang, dari Bikin Waspada hingga Meningkatkan Fungsi Kognitif "Sehingga pada saat anak tidur di fase non-rem, anak akan jadi lebih tenang tidak banyak mengalami terjadi gerakan," ucapnya. Kamis, 22 Oktober 2020 | 10:48 WIB Penulis: Virdita Ratriani ILUSTRASI. Ilustrasi anak tidur sendiri KONTAN.CO.ID - Selama ini, ukuran tidur yang cukup berdasarkan jumlah jam tidur dalam sehari. Namun, selain itu ada beberapa tanda yang menunjukkan anak cukup tidur. Di antaranya adalah jika anak dapat tertidur dengan mudah di malam hari, dapat terbangun dengan mudah pada waktu bangun pagi yang normal, dan tidak memerlukan tidur siang yang melebihi kebutuhan sesuai perkembangannya. Anak mendapatkan istirahat yang dibutuhkan apabila keempat hal berikut ini dipenuhi secara seimbang, yaitu jadwal tidur dalam sehari yang teratur, total waktu tidur, tidur siang, dan konsolidasi tidur yang baik. Dalam tiga tahun pertama kehidupan, keempat hal ini berubah seiring dengan perkembangan kematangan otak. Lantas, berapa lama durasi tidur anak yang ideal? Baca Juga: 10 Manfaat buah pisang untuk tubuh, baik untuk diet dan ibu hamil Durasi tidur anak idealMengutip dari Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), berikut pola tidur anak-anak yang dianjurkan:
Selanjutnya: 6 Manfaat olahraga bagi tubuh, termasuk untuk jaga berat badanCek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Tag
Terbaru Terpopuler
Jangan Lewatkan
Berapa jam waktu tidur anak 4 tahun?Anak usia prasekolah, 3-5 tahun disarankan untuk memiliki waktu tidur selama 10-13 jam.
Apakah anak 4 tahun harus tidur siang?Durasi Anak Tidur Siang
Kebutuhan anak akan tidur siang sebetulnya tergantung pada usia anak. Apabila anak menginjak usia 1 hingga 3 tahun, ia membutuhkan 12 hingga 14 jam per hari. Kemudian untuk anak usia 3 hingga 5 tahun, waktu yang dibutuhkan adalah 11 hingga 12 jam per hari.
Sebaiknya anak tidur jam berapa?Anak usia 1 - 2 tahun harus mendapatkan 11 sampai 14 jam tidur setiap hari. Anak usia 3 - 5 tahun harus mendapatkan 10 sampai 13 jam tidur setiap hari. Anak usia 6 - 12 tahun harus mendapatkan 9 sampai 12 jam tidur setiap hari. Remaja usia 13 - 18 tahun harus mendapatkan 8 sampai 10 jam tidur setiap hari.
Kenapa anak usia 4 tahun susah tidur?Beragam Penyebab Insomnia pada Anak
Pola tidur yang tidak tepat. Stres akibat masalah sekolah, pertemanan, dan keluarga. Gangguan kecemasan atau depresi. Rasa takut terhadap sesuatu, misalnya ruangan gelap.
|