Seni teater adalah seni permainan peran yang ditampilkan dalam suatu pentas atau panggung. Foto: Pexels.com Improvisasi dalam seni teater modern adalah hal penting untuk dilakukan oleh setiap pemerannya. Kemampuan improvisasi dalam seni teater sendiri dapat dilakukan dengan cara berlatih dengan giat. Dengan kemampuan berimprovisasi, setiap pemeran dapat menghindari setiap permasalahan yang muncul saat pementasan nanti. Seni teater adalah seni yang ditampilkan secara langsung. Oleh karena itu, apabila terjadi suatu perubahan dari alur cerita, seseorang bisa menghadapinya dengan improvisasi. Lantas, bagaimana cara melatih kemampuan improvisasi dalam seni teater modern? Berikut jawabannya. Improvisasi dalam Seni Teater ModernDikutip dari buku Teknik Tercepat Belajar Bermain Melodi & Improvisasi Gitar karya Hendro S.D, improvisasi adalah suatu kemampuan kreativitas di dalam diri manusia yang selalu mempunyai keinginan untuk melakukan perubahan-perubahan dan menciptakan hal-hal yang baru. Dalam seni teater modern, improvisasi adalah proses penciptaan atau pertunjukan sesuatu dalam penampilan pentas tanpa persiapan lebih dahulu. Kemampuan improvisasi perlu dilakukan agar setiap pemeran dapat mengatasi berbagai masalah yang terjadi di panggung. Foto: Pexels.comEsensi dari kemampuan improvisasi adalah penggunaan sumber intuitif dalam jiwa dan raga manusia yang dapat mendorong pelakunya melakukan tindakan kreatif. Untuk memiliki kemampuan improvisasi, seseorang perlu melakukan beberapa latihan untuk menghasilkan tindakan kreatif. Dalam seni teater, kemampuan improvisasi dibutuhkan untuk menghindari berbagai macam persoalan di panggung. Latihan improvisasi penting dilakukan bagi setiap pemeran untuk melatih daya inisiatif, daya inovatif, dan daya kreatif untuk menghasilkan tindakan yang kreatif. Latihan improvisasi juga dapat membantu menghilangkan rasa malu dan keraguan terhadap diri pemeran. Untuk itu, setiap pemeran perlu melakukan latihan improvisasi. Kemampuan improvisasi perlu dimiliki setiap pemeran agar dapat mengatasi berbagai macam persoalan yang tidak terencana ketika pentas berlangsung. Contohnya, seperti ketika pemeran atau lawan main lupa dialog, pemeran dapat mengatasinya dengan melakukan improvisasi, sehingga penonton tidak tahu bahwa terjadi kesalahan. Latihan improvisasi dalam seni teater modern dapat dilakukan secara berpasangan. Foto: Pexels.comMengutip dari buku Seni Budaya SMA/MA/SMK/MAK Kelas XI karya Sem Cornelyoes Bangun, DKK, latihan improvisasi ada bermacam-macam. Ada improvisasi perorangan, ada improvisasi dengan pasangan, ada improvisasi dengan rangka cerita, dengan benda-benda atau perabotan, dan lain-lain. Improvisasi solo adalah latihan improvisasi yang dapat dilakukan secara sendiri, tanpa sutradara, tanpa naskah, dan sebagainya. Latihan improvisasi solo memerlukan imajinasi yang kuat yang dapat memprediksi suatu kejadian yang berkaitan dengan pementasan teater yang akan dilakukan. 2. Improvisasi dengan Pasangan Latihan improvisasi dapat dilakukan secara berpasangan dengan lawan main atau orang lain. Caranya dengan mudah, kedua orang tersebut hanya perlu menentukan adegan yang ingin dilakukan dan melakukan improvisasi. 3. Improvisasi dengan Perabotan Improvisasi tidak hanya dapat dilakukan dengan manusia, tetapi juga dengan perabotan atau benda. Improvisasi ini memanfaatkan benda-benda untuk berlatih dalam suatu adegan.
b.) Wilayah Nada Kemampuan seseorang dalam mencapai tinggi rendahnya nada menyebabkan seseorang memiliki wilayah ketinggian nada tertentu. Oleh karena itu, setiap orang memiliki wilayah nada yang berbeda-beda sesuai dengan ketebalan pita suara yang dimiliki juga upaya seseorang itu dalam mengolah teknik vokalnya. Dengan kata lain, wilayah nada seseorang bisa bertambah dan berkurang sesuai dengan intensitasnya dalam berlatih olah vokal. Melatih Teknik Vokal Warna suara dan wilayah nada, mungkin jadi salah satu bekal awal yang kuat bagi seorang penyanyi. Namun, sejatinya menyanyi solo juga merupakan suatu keterampilan dan membutuhkan teknik yang baik. Maka dari itu, setelah mengetahui tentang materi vokal, langkah selanjutnya adalah mempelajari teknik vokal. Dalam teknik vokal, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, antara lain: - Artikulasi, atau merupakan cara pengucapan kata demi kata yang baik dan jelas; - Frasering, yakni aturan pemenggalan kalimat yang baik dan benar sehingga mudah dimengerti dan sesuai dengan kaidahkaidah yang berlaku; dan - Intonasi, yaitu tinggi rendahnya suatu nada yang harus dijangkau dengan tepat. Selain artikulasi, fraseringm dan intonasi, dalam teknik vokal juga perlu melatih pernapasan. Pernapasan merupakan satu bagian dari teknik vokal, yang digunakan untuk mengatur seberapa banyak udara yang masuk dan keluar dalam mengucapkan kata atau kalimat. Pernapasan sangat penting dalam bernyanyi, karena ketika bernyanyi udara yang dibutuhkan cenderung lebih banyak digunakan untuk mengatur kestabilan suara. Dalam diktat berjudul Vokal (2013), Fransilia Sihombing mengelompokkan pernapasan dalam teknik vokal menjadi tiga. Berikut penjelasannya. a.) Pernapasan Dada Dilakukan dengan cara mengisi udara dalam paru-paru bagian atas. Pernapasan ini sangat pendek dan tidak cocok digunakan dalam vokal. Dalam pernapasan dada, bagian tubuh yang mengembang adalah dada. Jenis pernapasan ini biasa dipakai untuk menghasilkan nada-nada rendah. Namun, kelemahannya sang penyanyi akan mudah kehabisan napas sehingga kurang baik dipakai ketika bernyanyi. b.) Pernapasan Perut Dilakukan dengan cara membuat perut berongga besar sehingga udara luar dapat masuk. Pernapasan ini kurang efektif untuk vokal karena udara dengan cepat dapat keluar sehingga paru-paru menjadi lemah dan cepat letih. Dalam pernapasan perut, bagian tubuh yang mengembang adalah perut. Jenis pernapasan ini dapat menghasilkan suara sangat keras. Namun, pernafasan perut tidak begitu baik digunakan dalam bernyanyi. c.) Pernapasan Diafragma Saat diafragma menegang atau lurus rongga dada dan rongga perut menjadi longgar dan volume menjadi bertambah. Volume yang bertambah ini mengakibatkan tekanan berkurang sehingga udara dari luar dapat masuk ke paru-paru dan napas yang dikeluarkan dapat diatur secara sadar oleh diafragma dan otot-otot bagian samping kiri. Pernapasan ini paling cocok untuk bernyanyi karena dapat mengambil napas sebanyak-banyaknya dan mengeluarkan secara perlahan-lahan dan teratur. Dalam pernapasan diafragma udara ditarik sedalam mungkin dan disimpan dalam diafragma. Kemudian, udara dikeluarkan secara perlahan sewaktu bernyanyi. Pernapasan ini memungkinkan kita menghasilkan suara murni dengan napas yang panjang Improvisasi Penampilan Secara umum dapat dikatakan bahwa Improvisasi adalah melakukan sesuatu tanpa persiapan. Dengan kata lain, seorang penyanyi melakukan sesuatu secara spontan menurut insting dan pengalaman yang telah ia miliki. Dalam bernyanyi, improvisasi merupakan pengembangan ornamentasi pada sebuah lagu dengan tujuan agar lagu terdengar tidak membosankan dan lebih menarik. Improvisasi atau membuat variasi lagu dapat dilakukan dengan mengubah tiga unsur lagu sebagai berikut: - Ritmis, yakni dengan cara melakukan perubahan dalam irama lagu, misalnya lagu yang diciptakan dalam irama pop divariasikan dengan cara dibawakan dengan iringan irama jazz atau dangdut. - Melodis, biasanya pengubahan melodis berupa penambahan nada dengan jarak nada yang berdekatan. - Dinamika, dengan cara merubah bunyi keras dan lembut pada bagian lagu sesuai dengan kesan yang akan disampaikan. Baca juga: Baca juga artikel terkait PELAJARAN SENI BUDAYA atau tulisan menarik lainnya Ahmad Efendi Penulis: Ahmad Efendi Editor: Yandri Daniel Damaledo Kontributor: Ahmad Efendi Improvisasi adalah proses penggubahan lagu, sajak atau nyanyian, seni peran dan sebagainya tanpa persiapan atau dengan serta-merta.[1] Orang yang melakukan improvisasi dapat disebut sebagai improvisator.[1]
This preview shows page 6 - 9 out of 13 pages.
|