Manakah diantara metode harga pokok berikut yang memperhitungkan semua unsur biaya produksi ke dalam harga pokok produk?

Manakah diantara metode harga pokok berikut yang memperhitungkan semua unsur biaya produksi ke dalam harga pokok produk?

muhamadnurholis21 muhamadnurholis21

1. Metode Full Costing

Full costing merupakan metode penentuan harga pokok produksi yang memperhitungkan semua unsur biaya produksi ke dalam harga pokok produksi yang terdiri dari biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung dan biaya overhead pabrik baik yang berperilaku variabel maupun tetap.

2. Variabel Costing

Variabel costing merupakkan metode penentuan harga pokok produksi yang hanya memperhitungkan biaya produksi yang berperilaku variabel ke dalam harga pokok produksi yang terdiri dari biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung dan biaya overhead pabrik variabel.

Metode penentuan harga pokok produksi adalah cara untuk memperhitungkan unsur-unsur biaya kedalam harga pokok produksi. Dalam memperhitungkan unsur-unsur biaya ke dalam harga pokok produksi, terdapat dua pendekatan yaitu full costing dan variabel costing.

Full costing merupakan metode penentuan harga pokok produksi yang memperhitungkan semua unsur biaya produksi ke dalam harga pokok produksi yang terdiri dari biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung dan biaya overhead pabrik baik yang berperilaku variabel maupun tetap.

Menurut LM Samryn, full costing adalah :

“Full costing adalah metode penentuan harga pokok yang memperhitungkan semua biaya produksi yang terdiri dari biaya bahan baku, biaya tenaga kerja, dan overhead tanpa memperhatikan perilakunya.”14)

Pendekatan full costing yang biasa dikenal sebagai pendekatan tradisional menghasilkan laporan laba rugi dimana biaya-biaya di organisir dan sajikan berdasarkan fungsi-fungsi produksi, administrasi dan penjualan. Laporan laba rugi yang dihasilkan dari pendekatan ini banyak digunakan untuk memenuhi pihak luar perusahaan, oleh karena itu sistematikanya  harus disesuaikan dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum untuk menjamin informasi yang tersaji dalam laporan tersebut.

Variabel costing merupakkan metode penentuan harga pokok produksi yang hanya memperhitungkan biaya produksi yang berperilaku variabel ke dalam harga pokok produksi yang terdiri dari biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung dan biaya overhead pabrik variabel.

Dalam pendekatan ini biaya-biaya yang diperhitungkan sebagai harga pokok adalah biaya produksi variabel yang terdiri dari biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung dan biaya overhead pabrik variabel. Biaya-biaya produksi tetap dikelompokkan sebagai biaya periodik bersama-sama dengan biaya tetap non produksi.

Menurut Mas’ud Machfoed variabel costing adalah “ Suatu metode penentuan harga pokok dimana biaya produksi variabel saja yang dibebankan sebagai bagian dari harga pokok.”15)

Pendekatan variabel costing di kenal sebagai contribution approach merupakan suatu format laporan laba rugi yang mengelompokkan biaya berdasarkan perilaku biaya dimana biaya-biaya dipisahkan menurut kategori biaya variabel dan biaya tetap dan tidak dipisahkan menurut fungsi-fungsi produksi, administrasi dan penjualan.

Dalam pendekatan ini biaya-biaya berubah sejalan dengan perubahan out put yang diperlakukan sebagai elemen harga pokok produk. Laporan laba rugi yang dihasilkan dari pendekatan ini banyak digunakan untuk memenuhi kebutuhan pihak internal oleh karena itu tidak harus disesuaikan dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum.

Perbedaan Full Costing dan Variabel Costing

Perbedaan pokok antara metode full costing dan variabel costing sebetulnya terletak pada perlakuan biaya tetap produksi tidak langsung. Dalam metode full costing dimasukkan unsur biaya produksi karena masih berhubungan dengan pembuatan produk berdasar tarif (budget), sehingga apabila produksi sesungguhnya berbeda dengan budgetnya maka akan timbul kekurangan atau kelebihan pembebanan. Tetapi pada variabel costing memperlakukan biaya produksi tidak langsung tetap bukan sebagai unsur harga pokok produksi, tetapi lebih tepat dimasukkan sebagai biaya periodik, yaitu dengan membebankan seluruhnya ke periode dimana biaya tersebut dikeluarkan sehingga dalam variabel costing tidak terdapat pembebanan lebih atau kurang.

Adapun unsur biaya dalam metode full costing terdiri dari biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung dan biaya overhead pabrik baik yang sifatnya tetap maupun variabel. Sedangkan unsur biaya dalam metode variabel costing terdiri dari biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung dan biaya overhead pabrik yang sifatnya variabel saja dan tidak termasuk biaya overhead pabrik tetap.

Akibat perbedaan tersebut mengakibatkan timbulnya perbedaan lain yaitu :

  1. Dalam metode full costing, perhitungan harga pokok produksi dan penyajian laporan laba rugi didasarkan pendekatan “fungsi”. Sehingga apa yang disebut sebagai biaya produksi  adalah seluruh biaya yang berhubungan dengan fungsi produksi, baik langsung maupun tidak langsung, tetap maupun variabel. Dalam metode variabel costing, menggunakan pendekatan “tingkah laku”, artinya perhitungan harga pokok dan penyajian dalam laba rugi didasarkan atas tingkah laku biaya. Biaya produksi dibebani biaya variabel saja, dan biaya tetap dianggap bukan biaya produksi.
  2. Dalam metode full costing, biaya periode diartikan sebagai biaya yang tidak berhubungan dengan biaya produksi, dan biaya ini dikeluarkan dalam rangka mempertahankan kapasitas yang diharapkan akan dicapai perusahaan, dengan kata lain biaya periode adalah biaya operasi. Dalam metode variabel costing, yang dimaksud dengan biaya periode adalah biaya yang setiap periode harus tetap dikeluarkan atau dibebankan tanpa dipengaruhi perubahan kapasitas kegiatan. Dengan kata lain biaya periode adalah biaya tetap, baik produksi maupun operasi.
  3. Menurut metode full costing, biaya overhead tetap diperhitungkan dalam harga pokok, sedangkan dalam variabel costing biaya tersebut diperlakukan sebagai biaya periodik. Oleh karena itu saat produk atau jasa yang bersangkutan terjual, biaya tersebut masih melekat pada persediaan produk atau jasa. Sedangkan dalam variabel costing, biaya tersebut langsung diakui sebagai biaya pada saat terjadinya.
  4. Jika biaya overhead pabrik dibebankan kepada produk atau jasa berdasarkan tarif yang ditentukan dimuka dan jumlahnya berbeda dengan biaya overhead pabrik yang sesungguhnya maka selisihnya dapat berupa pembebanan overhead pabrik berlebihan (over-applied factory overhead). Menurut metode full costing, selisih tersebut dapat diperlakukan sebagai penambah atau pengurang harga pokok yang belum laku dijual (harga pokok persediaan).
  5. Dalam metode full costing, perhitungan laba rugi menggunakan istilah laba kotor (gross profit), yaitu kelebihan penjualan atas harga pokok penjualan.
  6. Dalam variabel costing, menggunakan istilah marjin kontribusi (contribution margin), yaitu kelebihan penjualan dari biaya-biaya variabel.

Beberapa hal yang perlu diperhatikan dari perbedaan laba rugi dalam metode full costing dengan metode variable costing adalah :

  1. Dalam metode full costing, dapat terjadi penundaan sebagian biaya overhead pabrik tetap pada periode berjalan ke periode berikutnya bila tidak semua produk pada periode yang sama.
  2. Dalam metode variable costing seluruh biaya tetap overhead pabrik  telah diperlakukan sebagai beban pada periode berjalan, sehingga tidak terdapat bagian biaya overhead pada tahun berjalan yang dibebankan kepada tahun berikutnya.
  3. Jumlah persediaan akhir dalam metode variable costing lebih rendah dibanding metode full costing. Alasannya adalah dalam variable costing hanya biaya produksi variabel yang dapat diperhitungkan sebagai biaya produksi.
  4. Laporan laba rugi full costing tidak membedakan antara biaya tetap dan biaya variabel, sehingga tidak cukup memadai untuk analisis hubungan biaya volume dan laba (CVP)  dalam rangka perencanaan dan pengendalian.

Dalam praktiknya, variable costing tidak dapat digunakan secara eksternal untuk kepentingan pelaporan keuangan kepada masyarakat umum atau tujuan perpajakan.

14) LM Samryn, Akuntansi Manajerial Suatu Pengantar, Cetakan Pertama, PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta, 2001, halaman 63.

15) Mas’ud Mahfoedz, Akuntansi Manajemen, Buku Satu, Edisi IV, Cetakan Ketiga, BPFE -Universitas Gajah Mada, Yogyakarta, 1993, halaman 230.

Biaya atau costing adalah sebuah objek yang dicatat, digolongkan, diringkas, dan disajikan oleh akuntansi biaya. Apa itu costing? Cara menghitung cost produksi dengan menggunakan metode full costing maupun variable costing adalah? Simak artikel di blog Mekari Jurnal ini.

Dalam arus kas, biaya dapat diartikan sebagai pengorbanan sumber ekonomi yang diukur dalam satuan uang, yang telah terjadi atau yang kemungkinan akan terjadi untuk tujuan tertentu.

Jika pengorbanan sumber ekonomi tersebut tidak menghasilkan manfaat, maka pengorbanan tersebut merupakan rugi dan sebaliknya jika pengorbanan tersebut menghasilkan manfaat maka disebut laba.

Apa Itu Pengertian Costing dalam Akuntansi?

Tahukah Anda kalau aplikasi akuntansi online Mekari Jurnal bisa memudahkan Anda mengelola keuangan perusahaan secara lebih praktis dan akurat. Termasuk pula mengelola overhead perusahaan. Buktikan dengan coba gratis aplikasi Jurnal dengan klik tombol atau pada banner di bawah ini.

Saya Mau Coba Gratis Jurnal Sekarang!

atau

Saya Mau Bertanya Ke Sales Jurnal Sekarang!

Manakah diantara metode harga pokok berikut yang memperhitungkan semua unsur biaya produksi ke dalam harga pokok produk?

Apa itu costing? Variable costing adalah? Pengertian costing dalam akuntansi adalah total biaya produksi perusahaan dengan menilai biaya variabel serta biaya tetap dari setiap langkah produksi.

Dalam akuntansi, biaya digolongkan dengan berbagai macam cara. Lalu untuk tujuan penggunaan dari variablecosting dalam bisnis bisa Anda baca di sini.

Umumnya penggolongan biaya ini ditentukan atas dasar tujuan yang hendak dicapai dengan penggolongan tersebut.

Biaya dapat digolongkan menurut:

  • Obyek pengeluaran
  • Fungsi pokok dalam perusahaan
  • Hubungan biaya dengan sesuatu yang dibiayai
  • Perilaku biaya dalam hubungannya dengan perubahan volume kegiatan
  • Jangka waktu manfaatnya

Jenis-jenis CostingAdalah Sebagai Berikut

Ada banyak jenis-jenis biaya atau costing dalam sebuah perusahaan ketika melakukan kegiatan bisnis:

  1. Biaya tetap (Fixed Cost) adalah biaya yang tidak terpengaruh dari tingkat produksinya. Contohnya seperti pembayaran hipotek atau sewa atas gedung atau peralatan yang disusutkan dengan tarif bulanan tetap. Kenaikan atau penurunan tingkat produksi tidak akan menyebabkan perubahan pada biaya tersebut.
  2. Biaya variabel (Variable Costs) adalah biaya yang terkait dengan tingkat produksi perusahaan. Misalnya, toko bunga yang perlu meningkatkan stok karangan bunga untuk Hari Valentine akan dikenakan biaya yang lebih tinggi jika membeli lebih banyak bunga dari pembibitan atau pusat taman setempat.
  3. Biaya operasi (Operational Costs) adalah biaya yang terkait dengan operasi bisnis sehari-hari. Biaya ini bisa tetap atau berbeda tergantung dengan situasi.
  4. Biaya langsung (Direct Costs) adalah biaya yang secara khusus berkaitan dengan produksi suatu produk. Jika pemanggang kopi menghabiskan waktu lima jam untuk memanggang kopi, biaya langsung dari produk jadi termasuk jam kerja pemanggang dan biaya biji kopi.
  5. Biaya tidak langsung (Indirect Costs) adalah biaya yang tidak dapat dikaitkan langsung dengan suatu produk. Dalam contoh alat pemanggan kopi, biaya energi untuk memanaskan alat ini tidak langsung karena tidak tepat dan sulit dilacak ke produk individual.

Baca juga: Memahami Pentingnya Food Cost dalam Bisnis Restoran

Metode Perhitungan Costing dalam Akuntansi Adalah

Manakah diantara metode harga pokok berikut yang memperhitungkan semua unsur biaya produksi ke dalam harga pokok produk?

Metode penentuan biaya produksi adalah cara memperhitungkan unsur-unsur biaya ke dalam cost produksi.

Dalam memperhitungkan unsur-unsur biaya ke dalam kos produksi terdapat dua pendekatan full costing dan variable costing.

Pengertian Full CostingAdalah Sebagai Berikut

Full costing adalahmetode penentuan biaya produksi (cost of production) yang memperhitungkan semua unsur biaya produksi ke dalam cost produksi, yang terdiri dari biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, dan biaya overhead pabrik, baik yang berperilaku variabel maupun tetap.

Dengan demikian penentuan biaya produksi menurut metode full costing terdiri dari unsur biaya berikut ini:

  • Biaya bahan baku xxx
  • Biaya tenaga kerja langsung xxx
  • Biaya overhead pabrik variabel xxx
  • Biaya overhead pabrik tetap xxx +
  • Biaya produksi xxx

Baca Juga : Tips Mengelola Keuangan Bagi Usaha Toko Online

Pengertian Variable Costing Adalah Sebagai Berikut

Variable costing adalah penentuan harga pokok produksi yang hanya membebankan biaya-biaya produksi variabel saja kedalam harga pokok produk.

Harga pokok produk menurut metode variable costing terdiri dari:

  • Biaya bahan baku xxx.
  • Biaya tenaga kerja variabel xxx.
  • Biaya overhead pabrik variabel xxx +
  • Harga pokok produk xxx.

Penentuan harga pokok variabel atau variable costingadalah suatu konsep penentuan harga pokok yang hanya memasukkan biaya produksi variabel sebagai elemen harga pokok produk.

Biaya produksi tetap dianggap sebagai biaya periode atau atau biaya waktu (period cost) yang langsung dibebankan kepada laba-rugiperiode terjadinya dan tidak diperlakukan sebagai biaya produksi.

Kelola usaha mikro kecil secara efektif. Pelajari Fitur Jurnal Selengkapnya di sini!

Saya Mau Coba Gratis Jurnal Sekarang!

atau

Saya Mau Bertanya Ke Sales Jurnal Sekarang!

Manakah diantara metode harga pokok berikut yang memperhitungkan semua unsur biaya produksi ke dalam harga pokok produk?

Baca juga: Cara Menghitung Biaya Tetap dan Biaya Variabel

Apa Itu Keunggulan dan Kelemahan Metode Variable Costing

Berikut adalah keunggulan dan kelemahan dalam menghitung biaya produksi menggunakan metode variable costing:

Keunggulan

  • Dapat digunakan untuk pengendalian biaya karena dengan menyajikan semua biaya tetap dalam satu kelompok tersendiri, manajemen dapat memusatkan perhatian pada perilaku biaya tetap ini
  • Variable costing bermanfaat untuk penentuan harga jual jangka pendek

Kelemahan

  • Pemisahan biaya-biaya ke dalam biaya variabel dan tetap sebenarnya sulit dilaksanakan karena jarang sekali suatu biaya benar-benar variabel atau benar-benar tetap
  • Metode variable costing adalah dianggap tidak sesuai dengan prinsip akuntansi yang lazim, sehingga dalam menyusun laporan keuangan untuk kepentingan pajak dan masyarakat umum harus dibuat atas dasar metode full costing adalah lebih baik
  • Naik turunnya laba dihubungkan dengan perubahan-perubahan dalam penjualannya. Untuk perusahaan yang kegiatan usahanya bersifat musiman, variable costing akan menyajikan kerugian yang berlebih-lebihan dalam periode-periode tertentu, sedangkan dalam periode lainnya akan menyajikan laba yang tidak normal
  • Tidak diperhitungkannya BOP tetap dalam persediaan dan harga pokok persediaan akan mengakibatkan nilai persediaan lebih rendah, sehingga akan mengurangi modal kerja yang dilaporkan untuk tujuan-tujuan analisis keuangan

Baca Juga : 2 Metode Akuntansi Pengukuran Biaya Bagi Perusahaan Manufaktur

Contoh Perhitungan Metode Variable Costing

Diketahui pada tahun 200A, PT Sejahtera Bersama memproduksi sebanyak 1.000 unit produk A. Berikut data biaya produksi untuk memproduksi produk A pada PT Sejahtera Bersama:

  • Biaya Bahan Baku Rp200/unit
  • Biaya Tenaga Kerja Langsung Rp150/unit
  • Biaya Overhead Variabel Rp400/unit
  • Biaya Overhead Tetap Rp100.000
  • Biaya Pemasaran Variabel Rp300/unit
  • Biaya Pemasaran Tetap Rp150.000
  • Biaya adm. & umum Tetap Rp200.000

Produk A dijual dengan harga Rp2.000/unit. Dan produk A terjual 1.000 unit.

Hitunglah Harga Pokok Produksi menggunakan metode variable costing dan buat laporan laba/rugi.

Penyelesaian perhitungan variable costing adalah sebagai berikut :

Biaya Bahan Baku (Rp200 x 1.000) = Rp200.000

Biaya Tenaga Kerja Langsung (Rp150 x 1.000) = Rp150.000

Biaya Overhead Variabel (Rp400 x 1.000) = Rp400.000

Harga Pokok Produksi Rp750.000

PT. Sejahtera Bersama

Laporan Laba/Rugi

Untuk periode yang berakhir 200A

Penjualan (Rp2.000 x 1.000) Rp2.000.000

Dikurangi biaya-biaya variabel costing hasilnya adalah :

Harga Pokok Produksi Rp750.000

Biaya pemasaran variabel (Rp300 x 1.000) Rp300.000

Rp1.050.000

Kontribusi Marjin Rp950.000

Dikurangi Biaya-biaya tetap :

Biaya overhead tetap Rp150.000

Biaya pemasaran tetap Rp100.000

Biaya adm. & umum tetap Rp200.000

Rp450.000

Laba/Rugi Bersih Rp500.000

Kelola Biaya dan Anggaran Lebih Mudah dengan Aplikasi Akuntansi Mekari Jurnal

Dengan menggunakan software akuntansi online Jurnal, Anda tidak perlu lagi repot untuk menghitung harga pokok produksi dan biaya-biaya lainnya.

Dibawah adalah contoh laporan laba rugi yang diterbitkan menggunakan Jurnal.

Manakah diantara metode harga pokok berikut yang memperhitungkan semua unsur biaya produksi ke dalam harga pokok produk?

Untuk memudahkan sebuah perusahaan memperoleh perhitungan terperinci tentang variable costing, maka dibutuhkan software accounting atau software akuntansi online seperti aplikasi inventaris barang Jurnal yang secara cepat, tepat dan akurat menyediakan perhitungan biaya untuk keperluan pihak eksternal maupun internal perusahaan.

Dapatkan jugafree trial Aplikasi Jurnal By Mekari selama 14 hari untuk mendapatkan pengalaman mudahnya kelola laporan keuangan.

Saya Mau Coba Gratis Jurnal Sekarang!

atau

Saya Mau Bertanya Ke Sales Jurnal Sekarang!

Manakah diantara metode harga pokok berikut yang memperhitungkan semua unsur biaya produksi ke dalam harga pokok produk?

Setelah membaca ini Anda pun bisa menjawab beberapa pertanyaan seperti:

  • Apa itu costing?
  • Jenis-jenis biaya atau cost terdiri dari variabel apa saja?
  • Bagaimana cara menghitung biaya produksi menggunakan metode cost yang ada?
  • Pengertian dan perbedaan full costing dan variable costing adalah?

Semoga informasi ini berguna untuk Anda, dan jangan lupa untuk dibagikan di sosial media.

Kategori : Bisnis

Artikel Sebelumnya

Artikel Selanjutnya

Manakah diantara metode harga pokok berikut yang memperhitungkan semua unsur biaya produksi ke dalam harga pokok produk?

Bisnis

Download Contoh Surat Purchase Order dalam Bahasa Indonesia

Manakah diantara metode harga pokok berikut yang memperhitungkan semua unsur biaya produksi ke dalam harga pokok produk?

Bisnis

Download Template Kwitansi Kosong, Format Excel dan Word

Manakah diantara metode harga pokok berikut yang memperhitungkan semua unsur biaya produksi ke dalam harga pokok produk?

Bisnis

8 Aplikasi Kwitansi Gratis Terbaik Android dan iOS (2022)

Manakah diantara metode harga pokok berikut yang memperhitungkan semua unsur biaya produksi ke dalam harga pokok produk?

Bisnis,Marketing

7 Tips Promosi Bisnis Lewat Instagram Biar Makin Untung!

Nama Lengkap

Email

Invalid captcha!

Subscribe

Share :

WhatsappFacebookTwitterLinkedinEmail