Gambar tidur miring ke kanan

Jakarta, CNBC Indonesia - Memilih posisi tidur yang tepat bisa meningkatkan kualitas tidur sekaligus mendapatkan manfaat tidur secara maksimal. Sebaliknya, jika Anda salah memilih posisi tidur, risiko mengalami kelelahan, gangguan tidur, sakit kepala, sakit maag, dan nyeri punggung akan meningkat.

Pada dasarnya, tidak ada satu posisi yang baik untuk semua orang. Pasalnya, masing-masing orang memiliki kondisi kesehatan yang berbeda. Ini artinya, posisi tidur yang baik untuk Anda belum tentu baik untuk orang lain.

Lantas, bagaimana cara memilih posisi tidur yang baik?

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Posisi tidur miring kiri

Mengutip IFL Science, mayoritas manusia tidur dalam kondisi tubuh menghadap ke samping. Posisi ini memang terasa nyaman saat tidur.

Ketika Anda tidur miring ke kiri, tubuh lebih cenderung tetap diam dengan bantuan gravitasi. Tidur dengan posisi miring ke kiri juga lebih aman bagi mereka yang memiliki kondisi asam lambung. Sebab, apabila tidur miring ke sisi kanan, posisi perut yang terangkat dapat membuat seseorang mengalami kenaikan refluks asam, meskipun ini tidak selalu terjadi di semua orang.

Tidur dalam kondisi tubuh miring ke kiri dapat melancarkan sirkulasi darah menuju jantung sekaligus mengurangi risiko heartburn.

Baca:
Waspada Mati Muda, 10 Kebiasaan Ini Bisa Bikin Umur Pendek

Tidur miring kanan

Tidur menghadap sisi kanan dikaitkan dengan pernapasan yang lebih baik bagi orang-orang yang mengalami gangguan pernapasan saat tidur yang disebut sleep apnea. Penelitian pada tahun 2011 mengamati sekelompok orang dengan kondisi tersebut dan menilai bagaimana sisi kiri versus sisi kanan dan tidur terlentang serta efeknya terhadap tingkat keparahan kesulitan bernapas.

"Kami menemukan bahwa posisi tidur memiliki pengaruh signifikan terhadap kejadian apnea dan [posisi tidur sisi kanan] menurunkan frekuensi kejadian pernapasan obstruktif pada pasien dengan penyakit sedang dan berat," demikian kata penulis studi menyimpulkan.

Penelitian lain juga menemukan bahwa pasien dengan gagal jantung lebih suka tidur miring ke kanan. Ini kemungkinan sebagai mekanisme perlindungan diri untuk meningkatkan fungsi jantung yang bahkan tidak disadari oleh orang tersebut.

Baca:
Masih Bolehkah Minum Obat Herbal Saset? Ini Kata Kemenkes

Bagaimana tidur posisi telungkup atau telentang?

Tidur telungkup atau tengkurap menyebabkan peningkatan tekanan intraokular (tekanan cairan di mata) yang jauh lebih tinggi dibandingkan dengan tidur menyamping, sesuatu yang dapat menyebabkan glaukoma, neuropati optik, dan masalah penglihatan.

Tidur telungkup juga lebih mungkin berdampak pada kulit, membuat Anda berisiko lebih tinggi untuk mengalami kerutan dibandingkan dengan posisi alternatif yang mengurangi tekanan pada wajah.

Rata-rata, seseorang berganti posisi tidur 20 kali sepanjang malam, dan semakin lama kita menghabiskan waktu di satu tempat, semakin besar kemungkinannya berdampak pada kulit. Kerutan saat tidur cenderung terbentuk di tempat yang sedikit berbeda dibandingkan dengan yang kita dapatkan dari ekspresi wajah.

Tidur telentang adalah cara terbaik untuk menghindari kerutan di wajah. Meski demikian, posisi terlentang dapat menyebabkan kesulitan bernapas, menyebabkan mendengkur dan sleep apnea.

Jakarta, CNBC Indonesia - Tidur merupakan salah satu kebutuhan dasar yang dibutuhkan tubuh. Kekurangan tidur bisa berdampak buruk tidak hanya pada kesehatan fisik, tapi juga psikis. 

Perlu dipahami, berbagai posisi tidur memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Meski demikian, pada dasarnya, tidak ada satu posisi yang baik untuk semua orang. Pasalnya, masing-masing orang memiliki kondisi kesehatan yang berbeda. Ini artinya, posisi tidur yang baik untuk Anda belum tentu baik untuk orang lain.

Lantas, bagaimana cara memilih posisi tidur yang baik?

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Posisi tidur miring kiri

Mengutip IFL Science, mayoritas manusia tidur dalam kondisi tubuh menghadap ke samping. Posisi ini memang terasa nyaman saat tidur.

Ketika Anda tidur miring ke kiri, tubuh lebih cenderung tetap diam dengan bantuan gravitasi. Tidur dengan posisi miring ke kiri juga lebih aman bagi mereka yang memiliki kondisi asam lambung, menurut studi yang dilakukan peneliti dari Jefferson Medical College, Philadelphia, Pennsylvania.. Sebab, apabila tidur miring ke sisi kanan, posisi perut yang terangkat dapat membuat seseorang mengalami kenaikan refluks asam, meskipun ini tidak selalu terjadi di semua orang.

Tidur dalam kondisi tubuh miring ke kiri dapat melancarkan sirkulasi darah menuju jantung sekaligus mengurangi risiko heartburn.

Baca:
Sepenggal Cerita 'Sleeping Prince' Arab yang Koma 17 Tahun

Tidur miring kanan

Tidur menghadap sisi kanan dikaitkan dengan pernapasan yang lebih baik bagi orang-orang yang mengalami gangguan pernapasan saat tidur yang disebut sleep apnea. Penelitian pada tahun 2011 yang dipublikasikan di Jurnal Springer mengamati sekelompok orang dengan kondisi tersebut dan menilai bagaimana tidur di sisi kiri versus sisi kanan dan tidur terlentang serta efeknya terhadap tingkat keparahan kesulitan bernapas.

"Kami menemukan bahwa posisi tidur memiliki pengaruh signifikan terhadap kejadian apnea dan [posisi tidur sisi kanan] menurunkan frekuensi kejadian pernapasan obstruktif pada pasien dengan penyakit sedang dan berat," demikian kata penulis studi menyimpulkan.

Penelitian lain yang dipublikasikan di Journal of the American College of Cardiology juga menemukan bahwa pasien dengan gagal jantung lebih suka tidur miring ke kanan. Ini kemungkinan sebagai mekanisme perlindungan diri untuk meningkatkan fungsi jantung yang bahkan tidak disadari oleh orang tersebut.

Baca:
7 Makanan yang Mengandung Kolagen, Bisa Cegah Keriput!

Tidur posisi telungkup atau telentang

Tidur telungkup atau tengkurap menyebabkan peningkatan tekanan intraokular (tekanan cairan di mata) yang jauh lebih tinggi dibandingkan dengan tidur menyamping, sesuatu yang dapat menyebabkan glaukoma, neuropati optik, dan masalah penglihatan.

Tidur telungkup juga lebih mungkin berdampak pada kulit, membuat Anda berisiko lebih tinggi untuk mengalami kerutan dibandingkan dengan posisi alternatif yang mengurangi tekanan pada wajah.

Baca:
Ayah-Bunda Wajib Tahu! Ini Panduan WHO untuk Screen Time Anak

Rata-rata, seseorang berganti posisi tidur 20 kali sepanjang malam, dan semakin lama kita menghabiskan waktu di satu tempat, semakin besar kemungkinannya berdampak pada kulit.

Kerutan saat tidur cenderung terbentuk di tempat yang sedikit berbeda dibandingkan dengan yang kita dapatkan dari ekspresi wajah.

Tidur telentang adalah cara terbaik untuk menghindari kerutan di wajah. Meski demikian, posisi terlentang dapat menyebabkan kesulitan bernapas, menyebabkan mendengkur dan sleep apnea.

Tidur miring kanan itu gimana?

Posisi tidur miring ke kanan bisa memberikan dampak pada kinerja sistem saraf yang berpengaruh pada detak jantung dan tekanan darah. Saat tidur posisi miring ke kanan, kinerja jantung dan tekanan darah akan lebih baik sehingga posisi ini disarankan untuk orang dengan masalah gagal jantung.

Posisi tidur yang benar menghadap kemana?

Mengajarkan kita untuk tidur dalam posisi menghadap ke kanan, seperti dalam hadist yang diriwayatkan oleh bukhari dan muslim “Nabi Muhammad SAW bersabda: Berbaringlah di atas rusuk sebelah kananmu.” (HR Bukhari & Muslim).

Apa manfaat tidur ke arah kanan?

Tidur menyamping dinilai memberikan banyak manfaat. Contohnya seperti menjaga kesejajaran tulang belakang, menurunkan risiko mendengkur, refluks asam dan sakit punggung.

Kenapa Nabi Muhammad tidur miring ke kanan?

Mengurangi beban jantung Ketika tubuh tidur dengan posiis miring ke kanan, maka darah akan mengalir lebih merata dan terkonsentrasi pada tubuh bagian kanan. Kemudian, denyut jantung pun akan lebih lambat dan tekanan darah akan menurun karena aliran darah yang masuk dan keluar dari jantung juga lebih melambat.