Energi cahaya yang dihasilkan matahari dapat dimanfaatkan untuk

Oleh Husnul Abdi pada 29 Mei 2021, 12:30 WIB

Diperbarui 29 Mei 2021, 12:30 WIB

Energi cahaya yang dihasilkan matahari dapat dimanfaatkan untuk

Perbesar

Manfaat Energi Matahari (Photo by Federico Respini on Unsplash)

Liputan6.com, Jakarta Manfaat energi matahari sangat penting untuk kehidupan manusia. Energi matahari berguna untuk membantu aktivitas sehari-hari, hingga berperan dalam menjaga kesehatan secara menyeluruh. Jika didapatkan dengan benar, sinar matahari sangat bermanfaat bagi tubuh. 

Sinar matahari membantu produksi vitamin D yang baik untuk tubuh. Produksi vitamin D terkait sinar matahari dipicu oleh komponen sinar matahari yang disebut ultraviolet B, atau UVB. Jenis sinar ultraviolet B inilah yang memainkan peran pada manfaat sinar matahari. Bahkan sinar matahari merupakan sumber terbaik dari vitamin D, lebih besar dari makanan atau suplemen.

Menurut WHO, mendapatkan 5 hingga 15 menit sinar matahari di lengan, tangan, dan wajah 2-3 kali seminggu sudah cukup untuk menikmati manfaat penambah vitamin D matahari. Perhatikan bahwa matahari harus menembus kulit. Mengenakan tabir surya atau pakaian yang menutup kulit tidak akan menghasilkan produksi vitamin D.

Berikut Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Sabtu (29/5/2021) tentang manfaat energi matahari.

Energi cahaya yang dihasilkan matahari dapat dimanfaatkan untuk

Perbesar

Ilustrasi (Foto: pxhere.com)

Listrik Tenaga Surya

Manfaat energi matahari yang pertama adalah dapat menghasilkan listrik tenaga surya. Hal ini bisa digunakan sebagai sumber cahaya di malam hari dan menyalakan perangkat elektronik lainnya.

Penggunaan listrik tenaga surya sangat baik untuk lingkungan. Terbukti dengan energi matahari tidak menghasilkan gas rumah kaca dan tidak pula mencemari air. Bahkan, energi matahari adalah jenis energi terbarukan yang ketersediaannya sangat tidak terbatas.

Memberi Penerangan

Manfaat energi matahari selanjutnya adalah memberi penerangan bagi manusia. Bayangkan saja, jika tidak ada energi matahari yang berupa cahaya, maka dunia akan gelap gulita. Kemudian, seluruh umat manusia tidak akan mampu melihat apapun yang ada di lingkungan sekitarnya. Hal ini tentunya berbeda dengan sumber cahaya dari lampu yang memerlukan energi listrik terlebih dahulu.

Energi cahaya yang dihasilkan matahari dapat dimanfaatkan untuk

Perbesar

Ilustrasi Manfaat Energi Matahari Credit: pexels.com/Maggie

Sumber Vitamin D

Vitamin D sering disebut sebagai "vitamin sinar matahari" karena matahari adalah salah satu sumber nutrisi terbaik. Kulit memiliki sejenis kolesterol yang berfungsi sebagai pembangun vitamin D. Ketika senyawa ini terpapar radiasi UV-B dari matahari, ia menjadi vitamin D.

Vitamin D yang diturunkan dari sinar matahari dapat bersirkulasi dua kali lebih lama dari vitamin D dari makanan atau suplemen. Namun, jumlah vitamin D yang dapat dibuat tubuh tergantung pada beberapa faktor seperti usia, musim, tabir surya, dan pakaian.

Kuatkan Tulang

Kadar vitamin D yang cukup akan menjaga tulang tetap sehat. Vitamin D berperan penting dalam pengaturan kalsium dan menjaga kadar fosfor dalam darah. Tubuh membutuhkan vitamin D untuk menyerap kalsium. Jadi, manfaat energi matahari berikutnya adalah dapat menguatkan tulang.

Kadar vitamin D yang rendah telah dikaitkan dengan rakhitis pada anak-anak. Demikian pula, pada orang dewasa, kekurangan vitamin D bermanifestasi sebagai osteomalacia atau pelunakan tulang. Kekurangan vitamin D juga dapat menyebabkan osteoporosis.

Bantu Atasi Penyakit Kulit Tertentu

Manfaat energi matahari juga bisa membantu mengobati beberapa kondisi kulit. Dokter merekomendasikan paparan radiasi UV untuk mengobati psorias, eksim, penyakit kuning, dan jerawat. Sinar matahari dapat melawan penyakit kulit dengan menarik sel-sel kekebalan ke permukaan kulit.

Vitamin D sangat penting untuk perlindungan kulit. Kalsitriol (bentuk aktif vitamin D) membantu dalam pertumbuhan, perbaikan, dan metabolisme sel kulit serta mencegah penuaan kulit.

Namun, terlalu banyak sinar matahari menyebabkan percepatan penuaan kulit. Jadi pastikan untuk tidak berlebihan memperoleh asupan sinar matahari. Secara umum, targetkan paparan sekitar 10 hingga 20 menit pada kulit yang tidak terkena tabir surya setiap hari.

Energi cahaya yang dihasilkan matahari dapat dimanfaatkan untuk

Perbesar

Ilustrasi Matahari di Pagi Hari (freepik)

Turunkan Tekanan Darah

Ketika sinar matahari menyentuh kulit, senyawa yang disebut nitric oxide dilepaskan ke dalam pembuluh darah. Proses ini menurunkan tingkat tekanan darah yang dapat menurunkan risiko serangan jantung dan stroke.

Menurut studi yang dilakukan oleh Journal of Investigative Dermatology suggests, paparan UVA melebarkan pembuluh darah yang secara signifikan menurunkan tekanan darah.

Cegah Kanker Tertentu

Sementara sinar matahari membawa peningkatan peluang kanker kulit, sejumlah penelitian telah menunjukkan hubungan antara paparan sinar matahari dan risiko kanker kolorektal, prostat, kanker payudara serta limfoma non-Hodgkin a yang lebih rendah.

Efek ini didapat berkat vitamin D. Vitamin D mengurangi risiko berbagai bentuk kanker dan meningkatkan tingkat kelangsungan hidup setelah kanker mencapai tahap yang dapat dideteksi.

Energi cahaya yang dihasilkan matahari dapat dimanfaatkan untuk

Perbesar

Manfaat Energi Matahari bagi Manusia. (via: baliberkarya.com)

Perbaiki Mood

Manfaat energi matahari juga mendukung pelepasan serotonin dan endorfin, hormon yang berhubungan dengan suasana hati lebih bahagia. Hormon ini dapat mengurangi Depresi dan memberikan ketenangan secara keseluruhan. Efek ini didapat dari sinar matahari yang masuk melalui mata. Sinar matahari menunjukkan area khusus di retina, yang memicu pelepasan serotonin.

Penurunan paparan sinar matahari telah dikaitkan dengan penurunan kadar serotonin yang dapat menyebabkan stres dan depresi berat. Disarankan untuk mendapatkan sinar matahari selama 10-15 menit sehari.

Tingkatkan Kualitas Tidur

Sementara paparan cahaya di malam hari bisa mengganggu produksi hormon tidur melatonin, paparan sinar matahari di siang hari membantu mengatur jam internal yang memastikan tubuh memproduksi melatonin yang cukup di malam hari.

Ketika sinar matahari mengenai retina, produksi serotonin dimulai. Dilansir dari Healthline, sebuah penelitian kecil pada pekerja kantor tahun 2014 mengungkapkan bahwa semakin banyak pencahayaan alami yang mereka terima, semakin baik tidur yang mereka alami.

Lanjutkan Membaca ↓

Energi cahaya yang dihasilkan matahari dapat dimanfaatkan untuk