Beberapa tahapan untuk membuat batik tersebut adalah

Beberapa tahapan untuk membuat batik tersebut adalah
Ilustrasi Batik. ©2013 Merdeka.com/Shutterstock/pzAxe

JATIM | 31 Maret 2021 19:06 Reporter : Edelweis Lararenjana

Merdeka.com - Batik adalah seni pewarnaan kain dengan teknik perintang pewarnaan menggunakan malam. Batik merupakan salah satu bentuk seni kuno yang populer di Indonesia. Kain batik bahkan menjadi kain tradisional asal Indonesia yang telah mendunia dan diakui oleh banyak negara.

Di Indonesia, batik dipercaya sudah ada semenjak zaman Majapahit, dan menjadi sangat populer pada akhir abad XVIII atau awal abad XIX. Batik yang dihasilkan saat itu semuanya adalah batik tulis, yakni sampai awal abad XX. Jenis batik cap menyusul kemudian setelah Perang Dunia I atau sekitar tahun 1920-an.

Sejak industrialisasi dan globalisasi, muncul lagi batik jenis baru yang disebut batik cap dan batik cetak. Untuk batik tradisional yang diproduksi dengan teknik tulisan tangan menggunakan canting dan malam disebut dengan batik tulis. Proses pembuatan batik sendiri tak bisa dikatakan mudah. Terdapat banyak langkah yang harus dilalui.

Dalam artikel ini, akan dibahas secara detail bagaimana proses pembuatan batik secara umum yang pastinya menarik untuk Anda ketahui.

2 dari 5 halaman

Teknik atau proses pembuatan batik adalah proses-proses pekerjaan dari permulaan, yaitu dari bahan mori batik sampai menjadi kain batik, dilansir dari buku Seni Kerajinan Batik Indonesia oleh Susanto & Sewan (1980). Pengerjaan dari mori batik menjadi kain batik dibagi menjadi 2 proses yaitu proses persiapan dan proses pembuatan batik.

Proses persiapan merupakan rangkaian pengerjaan pada mori sehingga menjadi kain yang siap untuk dibuat batik. Pekerjaan persiapan ini meliputi Nggirah (mencuci) atau Ngetel, Nganji (menganji), dan Ngemplong (setrika, kalander).

Proses pembuatan batik merupakan pengerjaan dalam pembuatan batik sebenarnya. Proses pembuatan batik secara umum biasanya melalui tahapan-tahapan berikut, yaitu:

3 dari 5 halaman

Semula batik dibuat di atas bahan dengan warna putih yang terbuat dari kapas yang dinamakan kain mori. Dewasa ini batik juga dibuat di atas bahan lain seperti sutera, poliester, rayon, dan bahan sintetis lainnya.

Proses dan Istilah Pembuatan Batik Tulis:

  1. Pemotongan bahan baku (mori) sesuai dengan kebutuhan.
  2. Mengetel: menghilangkan kanji dari mori dengan cara membasahi mori tersebut dengan larutan : minyak kacang, soda abu, tipol dan air secukupnya. Lalu mori diuleni setelah rata dijemur sampai kering lalu diuleni lagi dan dijemur kembali. Proses ini diulang-ulang sampai tiga minggu lamanya lalu di cuci sampai bersih. Proses ini agar zat warna bisa meresap ke dalam serat kain dengan sempurna.
  3. Nglengreng: Menggambar langsung pada kain.
  4. Isen-isen: memberi variasi pada ornamen (motif) yang telah di lengreng.
  5. Nembok: menutup (ngeblok) bagian dasar kain yang tidak perlu diwarnai.
  6. Ngobat: Mewarnai batik yang sudah ditembok dengan cara dicelupkan pada larutan zat warna.
  7. Nglorod: Menghilangkan lilin dengan cara direbus dalam air mendidih (finishing).
  8. Pencucian: setelah lilin lepas dari kain, lalu dicuci sampai bersih dan kemudian dijemur.

4 dari 5 halaman

Tidak seperti batik tulis yang proses pembuatannya menggunakan canting, pada proses pembuatan batik cap alat yang digunakan yaitu cap (semacam stempel besar yang terbuat dari tembaga) yang sudah didesain dengan motif tertentu dengan dimensi 20cm X 20cm. Berikut adalah proses pembuatan batik cap:

  1. Kain mori diletakkan di atas meja dengan alas di bawahnya menggunakan bahan yang empuk.
  2. Malam direbus hingga suhu 60 – 70 derajat Celsius.
  3. Cap dicelupkan ke malam yang telah mencair tadi tetapi hanya 2 cm saja dari bagian bawah cap.
  4. Kemudian kain mori dicap dengan tekanan yang cukup supaya rapi. Pada proses ini, cairan malam akan meresap ke dalam pori-pori kain mori.
  5. Selanjutnya adalah proses pewarnaan dengan cara mencelupkan kain mori yang sudah dicap tadi ke dalam tangki yang berisi cairan pewarna.
  6. Kain mori direbus supaya cairan malam yang menempel hilang dari kain.
  7. Proses pengecapan => pewarnaan => penggodogan diulangi kembali jika ingin diberikan kombinasi beberapa warna.
  8. Setelah itu, proses pembersihan dan pencerahan warna dengan menggunakan soda.
  9. Penjemuran kemudian disetrika supaya rapih. 

Proses pembuatan batik cap ini lebih cepat dibandingkan dengan proses pembuatan batik tulis karena pembuatan motifnya dengan menggunakan cap (stempel) yang lebar. Bandingkan dengan batik tulis yang menggunakan guratan-guratan canting.

5 dari 5 halaman

Untuk membuat batik, bahan dan peralatan yang diperlukan adalah kain (material) yang diperbuat daripada sutera, kapas dan rayon/fuji (campuran kain polyester), lilin dan rozin, canting, warna (dyestuff), pemati warna dan serbuk soda. Proses membuat batik Lukis adalah:

  1. Membuat rekacorak kain batik di atas kain putih dengan pensil. Motif boleh dipilih berasaskan tradisional/ethnik, flora fauna, geometrikal, organic, garisan dan ruang, semi abstrak dan lain-lain. Dalam penentuan motif, biasanya tiap orang memiliki selera berbeda-beda. Ada yang lebih suka untuk membuat motif sendiri, namun yang lain lebih memilih untuk mengikuti motif-motif umum yang telah ada. Lebih menyenangkan morif boleh dipilih daripada koleksi MasterWan Batik.
  2. Menggunakan canting yang telah diisi lilin cair untuk mencorakkan kain. Kepanasan lilin perlu dikawal agar tidak terlalu panas untuk mengelakkan garisan lilin kembang dan sekaligus menghasilkan garisan yang tidak konsisten. Pelukis terpaksa menuangkan semula lilin cair ke dalam bekas lilin sebelum lilin cair itu sejuk. Seterusnya menceduk lilin lain bagi menjamin aliran lilin cair tersebut dapat digunakan dengan lancar.
  3. Mematikan warna. Sodium silicate digunakan sebagai bahannya. Proses ini dilakukan untuk memastikan warna tidak akan luntur apabila dibasuh seterusnya. 
  4. Setelah empat jam merendam kain dalam bahan tersebut, kain tersebut dibasuh dan direbus. Tujuannya adalah untuk menghilangkan lapisan lilin, sehingga motif yang telah digambar sebelumnya terlihat jelas. Air panas dimasukkan serbuk soda bagi memudahkan lilin ditanggalkan daripada kain. Seterusnya kain tersebut dibasuh sekali lagi dan dibilas. Paling bagus, kain batik ini dijemur di tempat teduh agar warnanya dapat dijamin ketahanan dan kualitasnya.
(mdk/edl)

Beberapa tahapan untuk membuat batik tersebut adalah
5 Tahap Dan Cara Membuat Batik Tulis Dengan Mudah

Teknik membuat batik dengan cara tulis saat ini sudah diajarkan di pendidikan dasar. Walaupun masih kecil, anak-anak yang mengikuti kelas membatik tampaknya sudah mampu mengikuti aturan pembuatannya. Salah satu sekolah tersebut adalah SMP Negeri 1 Mojowarno. Dari berbagai pengalaman praktek langsung membatik dan referensi beberapa buku, kali ini saya membagikan gambaran umum 5 tahap membatik tulis.

BKS MGMP Seni Budaya Kabupaten Jombang sudah membuat petunjuk cara membuat batik tulis. Pada dasarnya tidak rumit. Hanya saja membutuhkan ketelatenan dan kesabaran dalam mempraktekkannya. Berikut ini 5 tahap pembuatan batik tulis:

1. Pembuatan Gambar Motif

Bahan dan peralatan yang digunakan pada tahap pembuatan gambar motif adalah kain katun, pola gambar atau mall, pensil 4B, dan meja kaca. Pembuatan gambar motif pada kain, dapat dicapai dengan menjiplak pola atau mall yang telah disiapkan atau bisa juga dengan cara menuliskan langsung di atas kain. Akan lebih mudah jika dilakukan dengan menjiplak pola karena waktu Anda akan lebih hemat.

Untuk menghasilkan gambar motif yang baik penulisannya dilakukan di atas meja kaca. Bila kain yang hendak digambari banyak mengandung lilin ataupun banyak kotoran maka kain tersebut harus dicuci terlebih dahulu dengan sabun sampai bersih. Hal ini dimaksud agar dalam proses pencelupan nanti warna mudah menyerap.

2. Pemberian Malam

Dalam pemberian malam, bahan dan peralatan yang digunakan membatik yaitu kain, malam, dan canting. Jenis kain yang digunakan untuk membatik adalah jenis kain yang bahan bakunya terbuat dari kapas (katun) atau sutera, misalnya kain blacu, poplin, birkolin, santung, prima, premisima. vealisima, linen, dan sutera.

Sedangkan bahan malam yang dipakai untuk membatik tulis terdiri dari malam lowong (warnanya kuning dan lebih liat), malam cetak (warnanya coklat, sifatnya kurang kuning dan lebih liat), malam cetak (warnanya coklat, sifatnya kurang liat), dan malam putih atau paraffin (sifatnya rapuh dan mudah retak).

Kemudian kita membutuhkan alat canting untuk membatik tulis. Canting yang digunakan untuk membatik terdiri dari canting cecek (lubangnya kecil), canting klowong (lubangnya sedang) dan canting nembok (lubangnya besar). Beberapa peralatan penunjan yang digunakan dalam tahap batik tulis ini adalah kompor kecil, kenceng, panci, dan lainnya.

3. Pemberian Warna Batik Tulis

Pemberian warna batik tulis dilakukan dengan warna rapid. Pemberian warna rapid dilakukan dengan cara menyapukan warna rapid ke bagian gambar yang diinginkan. Fungsi warna ini hanya sebagai variasi agar lebih menarik. Larutan rapid dibuat dengan cara mengaduk rapid dengan minyak TRO hingga kental, kemudian diberi air dingin dan diaduk kembali hingga merata. Perbandingannya adalah 1 sendok makan rapid : 2 sendok minyak TRO : 1 gelas air dingin.

4. Proses Pencelupan

Proses pencelupan dalam membuat batik dilakukan dalam tiga langkah. Pertama, pencelupan pada larutan naptol, kedua pencelupan pada larutan garam warna, dan ketiga pencelupan pada air pembilas. Untuk menghasilkan warna kain batik yang memuaskan, proses pencelupan dilakukan berulang-ulang.

5. Pelunturan Malam

Untuk melunturkan atau melorotkan malam pada kain batik yang telah selesai pada proses pencelupan, dapat dilakukan dengan cara memasukkan kain ke dalam bak yang berisi air panas yang telah dicampur soda abu (Soda ASH) dan soda api. Proses melunturkannya kain dimasukkan ke dalam bak, diangkat-angkat menggunakan jepitan hingga malamnya lepas dan selanjutnya dibilas dengan air bersih, diperas, dan diangin-anginkan.