Bayi harus dijemur sampai umur berapa bulan

- Berjemur matahari pagi memberikan banyak manfaat bagi si kecil, Bunda. Terutama, bagi bayi baru lahir yang mempunyai kecenderungan menjadi kuning.

Menurut dr. Boy Abidin, Sp.OG (K), berjemur baik untuk kesehatan tulang bayi. Provitamin D yang ada di kulit manusia akan berubah menjadi vitamin D dengan berjemur matahari.

"Nah, vitamin D baik untuk penyerapan kalsium, jadi tulang bayi kuat," kata Boy, dalam tayangan dr Oz Indonesia Trans TV, beberapa waktu lalu.

Bayi lahir umumnya sering mengalami batuk karena lendir di tenggorokan. Boy mengatakan, menjemur bayi juga dapat mengurangi lendir tersebut.

Bunda bisa mulai menjemur bayi yang baru lahir ya. Sebab, tidak ada batasan usia dalam menjemur bayi.

Beberapa bayi umumnya punya kecenderungan menjadi kuning setelah dilahirkan. Nah, berjemur dapat mengatasi kondisi ini dengan mengurangi kadar bilirubin darah.

Namun, harus diingat bahwa bayi berusia 0-6 bulan tidak boleh langsung terpapar sinar matahari. Hal ini sesuai dengan rekomendasi dari Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) dan American Academy of Pediatrics (AAP).

"Paparan sinar matahari harus dihindari bagi bayi berusia kurang dari 6 bulan dan bayi harus selalu menggunakan pakaian dan topi untuk melindungi kulit. Orang tua boleh memberikan tabir surya saat sinar matahari tidak bisa dihindari dan hanya diberikan pada kulit yang terpapar saja. Pemakaian tabir surya pada bayi prematur dibatasi karena stratum korneumnya yang lebih tipis dapat mengabsorbsi bahan tabir surya lebih banyak," demikian pernyataan IDAI dalam laman resminya.

Tabir surya dapat diberikan 15-20 menit sebelum paparan sinar matahari dan bisa diulangi setiap 2 jam. Hindari sinar matahari pukul 10.00 sampai 16.00 karena jumlah radiasi sinar UVB paling tinggi di periode waktu tersebut.

Bayi harus dijemur sampai umur berapa bulan
Ilustrasi menjemur bayi/ Foto: iStock

Lama waktu menjemur bayi

Sebuah penelitian di New Delhi menunjukkan tentang perkiraan waktu minimum bayi perlu terpapar sinar matahari setiap hari. Terutama untuk mendapatkan vitamin D yang cukup dalam tubuh mereka.

Dokter di University College of Medical Sciences, New Delhi menguji 100 bayi dalam penelitian. Mereka meminta ibu bayi untuk mencatat waktu, durasi, dan area tubuh yang terpapar saat menjemur bayi setiap hari, mulai dari usia enam minggu.

Studi menemukan, sekitar 40 persen bayi yang terpapar selama 30 menit per minggu mendapatkan vitamin D yang cukup pada usia enam bulan.

"Intervensi kecil ini dapat membantu meningkatkan kadar vitamin D pada bayi tanpa perlu suplemen atau susu formula," kata Dheeraj Shah, profesor pediatri di University College of Medicine Sciences dan penulis penelitian, dilansir The Hindu.

Ketentuan menjemur anak usia 0-6 bulan

- Bayi di bawah usia 6 bulan harus dijauhkan dari sinar matahari langsung. Pindahkan bayi ke tempat teduh di bawah pohon atau gunakan payung dan kereta dorong tertutup saat berjemur. Gunakan pakaian ringan yang menutupi lengan dan kaki atau menggunakan topi yang menutupi leher untuk mencegah kulit terbakar.

- Ketika bayi tidak tertutup sempurna oleh pakaian, Bunda dapat menggunakan tabir surya dalam jumlah minimal, setidaknya SPF 15 pada bayi di bawah 6 bulan. Aplikasikan tabir surya di wajah, punggung, dan tangan. Butuh waktu 30 menit agar tabir surya efektif digunakan.

- Jika bayi terbakar sinar matahari, kompres dingin ke area yang sakit.

- Batasi paparan sinar matahari antara pukul 10.00 dan 16.00.

- Pilih pakaian yang terbuat dari kain tenun yang rapat atau berbahan katun karena lebih melindungi.

- Sebelum menggunakan tabir surya, sebaiknya diuji dulu ke punggung bayi untuk melihat reaksi alergi. Oleskan dengan hati-hati di sekitar mata dan hindari kelopak mata. Jika terjadi masalah kulit, segera konsultasikan ke dokter anak.

- Oleskan kembali tabir surya setiap dua jam, atau setelah berenang dan bayi berkeringat.

Simak juga teknik menjemur bayi yang benar, di video berikut:

[Gambas:Video Haibunda]

(ank/jue)

Banyak orang percaya bahwa ritual mengajak Si Kecil berjemur di pagi hari bisa membuatnya jadi lebih sehat. Tidak ada yang salah dengan hal tersebut. Pakar kesehatan mengatakan bahwa mandi sinar matahari tidak hanya memberikan rasa hangat untuk Si Kecil tetapi berguna juga untuk mengencerkan dahak, mengurangi kuning pada bayi baru lahir, serta mengaktifkan pembentukan vitamin D dalam tubuh. Vitamin D sangat penting dalam membantu penyerapan kalsium dan memperkecil risiko kelainan tulang.

Meski memiliki banyak manfaat, para ahli menyebutkan beberapa hal yang harus diperhatikan sebelum menjemur Si Kecil karena paparan sinar matahari yang berlebihan bisa meningkatkan risiko terjadinya kanker kulit pada usia lanjut. American Association of Pediatric mengeluarkan panduan bahwa bayi usia 0-6 bulan tidak boleh terkena paparan sinar matahari secara langsung.

Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) merekomendasikan agar bayi dijemur dengan menggunakan pakaian. Tiga puluh menit sebelum paparan sinar matahari, kulit bayi diolesi terlebih dulu dengan tabir surya (minimal SPF 15).

Menurut pakar kesehatan anak, sebaiknya Si Kecil dijemur antara pukul 06.00-07.30, di mana sinar matahari belum terlalu menyengat. Usahakan agar tidak menjemur bayi terlalu lama, yaitu antara 10 hingga maksimal 30 menit. Hindari paparan sinar matahari antara pukul 10.00-16.00, karena pada saat itulah jumlah radiasi sinar UVB paling tinggi.

Jika keluarga memiliki riwayat kanker kulit, berkulit putih, dan memiliki bintik coklat pada wajah disarankan agar lebih berhati-hati. Pastikan juga Bunda menghindari paparan debu dan angin ketika menjemur Si Kecil. Jika kondisi tidak memungkinkan, jangan memaksakan diri untuk tetap menjemur Si Kecil.

Selama dijemur, pastikan agar mata bayi tidak langsung terkena sinar matahari. Tutup mata bayi dengan kain, atau hadapkan kepalanya ke arah yang berlawanan dari matahari. Setelah dijemur, segera berikan ASI kepada bayi agar ia tidak dehidrasi. Tunggu beberapa saat, baru Bunda dapat memandikan Si Kecil dengan menggunakan air hangat.

Bayi 2 Bulan apa masih harus dijemur?

American Association of Pediatric mengeluarkan panduan bahwa bayi usia 0-6 bulan tidak boleh terkena paparan sinar matahari secara langsung. Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) merekomendasikan agar bayi dijemur dengan menggunakan pakaian.

Apakah bayi wajib dijemur setiap hari?

Bayi Baru Lahir Tidak Harus Dijemur Setiap Hari Namun, anjuran menjemur bayi di pagi hari tetap ada, karena sinar matahari sebelum pukul 10.00 mengandung sinar ultraviolet atau UV, yang bila diserap oleh kulit akan menghasilkan vitamin D.

Apa efek bayi jarang dijemur?

Alasan dilarangnya bayi dijemur adalah karena radiasi sinar matahari yang dapat merusak kulit bayi (dapat menyebabkan luka bakar ringan pada kulit bayi) dan meningkatkan risiko terjadinya kanker kulit, apalagi kulit bayi masih sangat tipis dan sensitif.

Berapa lama bayi dijemur agar tidak kuning?

Pertumbuhan bilirubin yang tidak terkendali dapat menyebabkan kulit bayi yang baru lahir menguning. Memaparkan bayi pada sinar matahari pagi selama 15 sampai 20 menit, tanpa pakaian, setiap harinya, dapat membantu mengatasi penyakit kuning ringan.