Apa yang dimaksud dengan hernia

Biasa dikenal oleh masyarakat awam dengan turun berok, Hernia adalah kondisi ketika organ bagian dalam tubuh menonjol keluar dari lapisan otot di sekitarnya. Secara umum hernia terjadi pada perut dan tonjolan yang biasa muncul di pinggang. Di samping itu, penyakit hernia juga bisa terjadi di bagian paha atas, pusar, dan sekitar selangkangan.

Umumnya penyakit ini tidak mengancam jiwa, akan tetapi dalam kondisi tertentu penyakit ini dapat menyebabkan komplikasi dan membahayakan tubuh. Penyakit ini tidak bisa sembuh dengan sendirinya, sehingga diperlukan upaya pencegahan serta pengobatan.

Deteksi dini Hernia

Menentukan adanya hernia tidaklah sulit. Umumnya pasien menyadari adanya benjolan di area-area yang rentan mengalami hernia. Hal ini akan dikonfirmasi oleh dokter melalui pemeriksaan fisik. Bedanya hernia dengan tumor adalah tonjolan pada hernia bisa hilang dan timbul, sedangkan pada tumor tonjolan tersebut  konsisten keberadaannya.

Bukan hanya orang tua, anak-anak pun bisa terkena hernia, bahkan sejak lahir. Penyebab hernia bervariasi, bisa karena bawaan lahir,  luka bekas operasi yang melibatkan rongga abdomen, kelemahan otot dan adanya tekanan. Tekanan pada organ ini menyebabkan organ terdorong ke bagian otot yang lemah. Karena itu, semua hal yang meningkatkan tekanan di dalam perut dapat menyebabkan hernia, termasuk:

  • Mengangkat benda berat
  • Diare atau konstipasi
  • Batuk yang terus-menerus atau bersin

Banyak orang awam yang menganggap sepele penyakit ini, serta dengan mudahnya melakukan pengobatan dengan cara diurut secara tradisional. Pengobatan hernia yang spesifik adalah operasi. Namun, tidak semua penyakit hernia harus dioperasi. Operasi dianjurkan pada hernia yang menimbulkan gejala dan mengganggu atau semakin membesar.

Cara mencegah Hernia

Hernia memang bukan suatu penyakit yang mematikan, akan tetapi dalam kondisi tertentu penyakit ini dapat menyebabkan komplikasi yang membahayakan tubuh. Sebelum terlambat, alangkah baiknya seseorang melakukan upaya pencegahan.

Berikut ini beberapa cara mencegah hernia yang dapat dilakukan:

  1. Menjaga berat badan agar tetap normal dan memperhatikan pola makan dengan mengonsumsi makanan yang sehat. Walaupun tidak ada pantangan makanan bagi penderita hernia, namun tetap harus dijaga pola makan agar tidak berlebihan, yang akan menyebabkan tekanan dalam perut meningkat.
  2. Menghindari mengangkat benda-benda berat yang dapat menimbulkan tekanan pada otot.
  3. Berhenti atau mengurangi aktivitas merokok karena hal ini dapat menyebabkan seseorang batuk-batuk yang menjadi salah satu penyebab hernia.
  4. Mengonsumsi makanan yang mengandung serat, sehingga hal ini dapat melancarkan pencernaan dan menghindarkan dari sembelit atau diare.

Namun, jika dirasa kondisi hernia yang Anda alami sudah cukup mengganggu aktivitas, sebaiknya segera konsultasikan ke dokter untuk menghindari penyakit yang lebih serius. #LiveExcellently

Artikel ditulis oleh dr. Jefri, Sp.B (Spesialis Bedah Umum Rumah Sakit EMC Tangerang).

Apa yang dimaksud dengan hernia

Apa itu Hernia?

Hernia adalah organ dalam atau internal organ tubuh yang posisinya salah (misplaced) sehingga terlihat menonjol melewati dinding atau rongga dimana seharusnya organ tersebut berada. Kondisi Hernia ini dapat terjadi pada bagian organ mana pun dalam tubuh. Seperti contohnya, Hernia Abdominal merupakan hernia yang terjadi di sekitar perut atau inguinal dan area selangkangan atau yang sering dikenal dengan istilah turun berok.

Terdapat 2 jenis Hernia, yaitu:

  1. Hernia Congenital: Merupakan Hernia bawaan yang sudah ada sejak lahir.
  2. Hernia Acquired: Hernia baru muncul ketika bertumbuh dewasa seiring bertambahnya usia.

Bagaimana Hernia dapat terjadi?

Hernia sebenarnya merupakan penyakit multifaktorial. Terdapat 2 faktor yang dapat menyebabkan terjadinya Hernia, yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor Internal biasanya terjadi karena herediter atau keturunan. Risiko terkena Hernia akan meningkat apabila memiliki garis keturunan dengan kondisi Hernia. Sementara faktor eksternal dapat terjadi karena mengangkat beban yang berat, kehamilan, dan lainnya.

Adapun penyebab utama dari Hernia adalah:

  • Pada anak-anak umumnya Hernia terjadi karena adanya kegagalan menutup pada rongga. Hal tersebut salah satunya bisa disebabkan oleh defisiensi vitamin A pada saat kehamilan.
  • Pada orang dewasa biasanya Hernia terjadi karena faktor dari dalam dan luar, seperti merokok yang dapat menyebabkan deteriorasi kolagen atau jumlah kolagen menurun sehingga menjadi lemah serta aktivitas-aktivitas berat yang meningkatkan tekanan/ beban dalam perut.

Apa gejala dari Hernia?

  • Pada Hernia Congenital, terjadi karena adanya kegagalan menutup pada saluran tempat turunnya buah zakar. Pada beberapa kasus saluran atau trek turunnya buah zakar tidak menutup, sementara normalnya adalah saluran tertutup. Gejala yang terasa biasanya adalah terasa nyeri yang akan terasa ketika ada organ dalam perut yang turun atau menonjol sampai ke selangkangan hingga ke kantong kemaluan. Apabila lubang kecil maka tidak akan bergejala, namun semakin bertumbuhnya anak maka saluran tersebut akan bertambah besar pula.
  • Kasus Hernia yang terjadi pada orang tua biasanya terjadi karena adanya genetik bawaan atau hereditas berupa otot penyangga lemah, sehingga saluran turun karena adanya genetik tekanan dalam perut yang besar. Awal gejalanya akan terasa tidak nyaman, jika sudah ada organ yang turun maka akan muncul benjolan. Semakin besar saluran maka semakin besar pula benjolan yang timbul.

Gejala yang harus diwaspadai yaitu benjolan tersebut tidak dapat naik lagi setelah turun. Organ tubuh yang turun yang tidak dapat naik lagi akan menimbulkan risiko terjepit. Jepitan tersebut dapat menghentikan suplai darah sehingga akan terasa sakit, kembung, dan tidak bisa BAB. Pada fase strangulata, pembuluh darah telah mati karena terjepit, maka nyerinya akan terasa sangat hebat bahkan sampai terjadi gangren/pembusukan organ yang terjepit

Kapan saat yang tepat untuk ke dokter?

Apabila terdapat tanda-tanda Hernia seperti adanya benjolan, sebaiknya langsung dikonsultasikan ke dokter secepatnya. Karena agar bisa mendapatkan penanganan dan edukasi yang tepat sejak dini. Jangan menunggu hingga benjolan terasa sakit karena hal tersebut berarti organ telah terjepit, sehingga membutuhkan terapi yang lebih ekstensif.

Tips mencegah Hernia

Hernia dapat dicegah dengan cara berikut ini:

  • Berhenti merokok
  • Mengurangi intensitas berjalan dari 6 jam menjadi 4 jam. Hal tersebut dapat membantu mengurangi risiko Hernia.
  • Hindari mengangkat beban yang berat.
  • Bila terdapat sulit BAB/BAK dalam jangka waktu lama segera berobat

Jika sudah terdapat tanda-tanda terjadinya Hernia, segeralah ke dokter dan jangan ditunda agar segera mendapatkan penanganan yang tepat. Selain itu, Hernia sebaiknya jangan dipijat, karena dapat memperburuk kondisi Hernia hingga dapat terjadi pendarahan, perlengketan bahkan kebocoran usus/organ. Hernia juga dapat diminimalisir dengan menjaga kesehatan dan berolahrga teratur.

Artikel di review oleh dr. Jacky Junaedi, Sp.B (Dokter Spesialis Bedah Umum RS EMC Sentul).

Apakah penyakit hernia itu berbahaya?

Hernia memang bukan suatu penyakit yang mematikan, akan tetapi dalam kondisi tertentu penyakit ini dapat menyebabkan komplikasi yang membahayakan tubuh. Sebelum terlambat, alangkah baiknya seseorang melakukan upaya pencegahan.

Apa yang dirasakan penderita hernia?

Gejala yang pertama dirasakan ketika mengalami hernia adalah rasa berat di lipat paha atau selangkangan terutama ketika tekanan dalam perut meningkat, seperti saat mengejan, batuk, atau mengangkat barang yang berat.