Apakah tujuan teknik tanam secara vertikultur

KOTA SEMARANG – Program pemberdayaan masyarakat adalah salah satu program yang dapat bermanfaat bagi masyarakat dan berdampak besar bagi masyarakat. Program tersebut dapat dijalankan melalui bentuk Kuliah Kerja Nyata (KKN) yang dilaksanakan secara kolaborasi antara mahasiswa dan dosen yang saling berinteraksi dengan masyarakat dan lingkungan sekitarnya, salah satunya dengan adanya kegiatan pengabdian KKN tim II UNDIP di Kelurahan Muktiharjo Lor. Kelurahan Muktharjo Lor terletak di daerah Kecamatan Genuk, Kota Semarang ini terkenal karena daerah perlewatan rel kereta api dan episode banjir yang muncul pada setiap musim hujan tiba.
Seperti khasnya daerah di perkotaan lainnya, Kelurahan Muktiharjo Lor sangat minim lahan yang bisa ditanami bahkan hanya beberapa warga saja yang memiliki pekarangan pribadi dikarenakan tidak adanya lahan yang tersisa. Pada masa sekarang ini, apalagi semenjak pandemi Covid-19 merebak dan masyarakat dianjurkan untuk tetap berada dirumah, masyarakat akhirnya mencari kesibukan lain atau hobi baru salah satunya adalah berkebun. Namun banyak warga yang merasa malas untuk berkebun dikarenakan mereka tidak memiliki lahan atau pekarangan yang bisa mereka tanami. Karena alasan tersebut, mahasiswa KKN UNDIP di Kelurahan Muktiharjo Lor mengajak ibu-ibu warga RW 5 di Kelurahan Muktiharjo Lor praktek cara menanam tanaman hias secara vertitikultur dengan memanfaatkan botol plastik bekas. Program ini dilaksanakan oleh mahasiswa KKN UNDIP dari jurusan Agroekoteknologi Fakultas Peternakan Dan Pertanian, berkolaborasi dengan mahasiswa KKN UNDIP dari jurusan Biologi dan Bioteknologi dari Fakultas Sains dan Matematika.
Sistem budidaya tanaman secara vertikultur merupakan salah satu cara dalam menanam tanaman dengan cara menempatkan media tanam ada wadah-wadah yang telah disusun secara vertikal atau bertingkat berurutan. Pada cara budidaya ini biasanya dilakukan dengan cara menggantung wadah-wadah tersebut menggunakan tali dan diletakkan pada dinding. Tujuan budidaya vertikultur adalah untuk memanfaatkan lahan yang sempit secara optimal, serta memiliki kelebihan yaitu: (1). Efisiensi dalam penggunaan lahan. (2) Penghematan pemakaian pupuk dan pestisida. (3) Dapat dipindahkan dengan mudah karena tanaman diletakkan dalam wadah tertentu. (4) Mudah dalam hal monitoring/pemeliharaan tanaman. Dalam kegiatan ini dikenalkan cara budidaya vertikultur menggunakan wadah botol plastik bekas karena mudah untuk didapatkan dan dalam rangka mengurangi sampah botol plastik pada lingkungan sekitar khususnya di RW 5 Kelurahan Muktiharjo Lor.

Apakah tujuan teknik tanam secara vertikultur

Kegiatan ini dilaksanakan pada hari kamis, tanggal 28 Juli 2022 pukul 15.30 – selesai dan bertempat di balai RW 5 Kelurahan Muktiharjo Lor ini dihadiri oleh ibu-ibu PKK dari RW 5. acara dimulai dengan pembukaan oleh MC, sosialisasi food waste dan praktek pembuatan pupuk kompos serta pengenalan alat pencacah sampah oleh kelompok 1 multidisiplin, setelahnya dilanjutkan dengan kegiatan pengenalan dan praktek pembuatan vertikultur. Pada kegiatan pengenalan dan praktek pembuatan vertikultur ini, diberikan penjelasan singkat tentang apa itu vertikultur dan pembagian leaflet, dan dilanjut dengan praktek bersama. Ibu-ibu PKK mampu memahami penjelasan dari mahasiswa dan mau ikut praktek untuk membuat vertikultur, mulai dari pemasangan tali pada botol, menanam tanaman hias, menghias tanaman, pemasangan stiker nama tanaman, dan lain sebagainya. Selain praktek tentang vertikultur, ibu-ibu juga aktif bertanya banyak hal kepada mahasiswa terkait vertkultut tersebut atau hal lainnya contohnya hama yang menyerang tanaman, media tanam yang baik untuk tanaman, cara menghalau hama dan serangga pada tanaman, cara memberikan pupuk dan menyiram tanaman, dan lain sebagainya.

Apakah tujuan teknik tanam secara vertikultur

Acara ditutup dengan doa bersama dan berfoto bersama mahasiswa KKN UNDIP dan hasil vertikultur karya ibu-ibu PKK RW 5 Kelurahan Muktiharjo Lor. Dengan adanya program kegiatan pengenalan dan praktek vertikultur bersama mahasiswa KKN UNDIP ini, diharapkan ibu-ibu PKK bisa lebih tahu lebih banyak tentang ilmu-ilmu dalam menanam atau memelihara tanaman, serta semakin meningkatkan kreativitas dan kegemaran dalam berkebun.
Penulis : Nisfa Kharisma
Dosen Pembimbing : Dr. Dra. Wilis Ari setyati, M.Si.
Lokasi : Kel. Muktiharjo Lor , Kec. Genuk, Kota Semarang, Jawa Tengah

Apakah tujuan teknik tanam secara vertikultur

Oleh: Sri Budi Astuti

Kata “Vertikultur” berasal dari 2 kata bahasa inggris berupa Vertical dan Culture.  Vertical artinya tegak lurus atau menurun, dan Culture memiliki arti pemeliharaan, sehingga vertikultur dapat diartikan sebagai teknik pemeliharaan atau pengertian budidaya tanaman dengan pola vertikal (tegak lurus).

Teknik penanaman secara vertikultur dalam sejarahnya dikenalkan oleh sebuah perusahaan benih di Swiss pada tahun 1944 yang merujuk sebuah ide Vertical Garden. Kemudian vertikultur merajalela di negara Eropa yang memiliki iklim sub-tropis lalu menyebar keseluruh dunia dengan mengusung misi ketahanan pangan di level rumah tangga.

Secara awam pengertian vertikultur adalah sistem budidaya pertanian yang dilaksanakan secara vertikal atau bertingkat pada skala indoor maupun outdoor. Umumnya vertikultur dilakukan menggunakan bangunan atau model wadah tertentu untuk penanaman, tergantung kondisi tempat dan keinginan setiap orang.

Ketersediaan lahan pertanian, terutama didaerah urban serta kebutuhan akan pangan yang mendesak memang mendorong masyarakat untuk mensikapinya dengan bertanam di sekitar rumah dengan menggunakan teknik vertikultur yang model dan jenis tanaman yang ditanam menyesuaikan dengan kondisi setempat. Sehingga bisa dikatakan bahwa tujuan vertikultur adalah untuk memanfaatkan lahan yang sempit secara optimal. Sistem bertanam secara vertikultur sekilas memang terlihat rumit, tetapi sebenarnya sangat mudah dilakukan. Tingkat kesulitan bertanam secara vertikultur. tergantung kepada model dan sistem tambahan yang dipergunakan. Dalam model sederhana, struktur dasar yang digunakan mudah diikuti dan bahan pembuatannya mudah ditemukan, sehingga dapat diterapkan di rumah-rumah.

Dengan berkembangnya terminolog urban farming, home gardening, Kawasan Rumah Pangan Lestari  vertikultur mulai diterapkan dirumah-rumah khususnya para ibu rumah tangga yang hobi bercocok tanam. Secara umum vertikultur digunakan untuk menanam sayuran seperti bayam, kangkung, seledri, tanaman lain yang dibutuhkan oleh satu keluarga setiap hari.

Jenis Vertikultur

Menurut Nitisapto (1993), jenis dalam pengertian tabulapot yang dapat digunakan untuk vertikultur yaitu gerabah, bambu, sabut kelapa atau paralon. Jenis-jenis pot tersebut sangat cocok untuk menanam sayuran dengan batang kecil, seperti selada, sawi, kol, bunga, seledri, atau kangkung.

Kegiatan vertikultur sekaligus dapat memanfaatkan barang-barang bekas seperti kaleng bekas, gelas bekas air mineral, karung bekas beras dan lain-lain yang tidak dapat terurai oleh mikrorganisme. Sehingga kita mampu berperan aktif untuk meningkatkan nilai tambah barang bekas serta mengurangi pencemaran lingkungan oleh penumpukan sampah-sampah tersebut.

Yang terpenting, bahan untuk vertikultur bersifat kuat dan fleksibel untuk dipindah tempatkan. Vertikultur sebagai salah satu sistem budidaya tanaman dapat dibedakan menjadi beberapa jenis, antara lain:

1.Vertikultur Vertikal

Vertikultur vertikal biasanya menggunakan penopang yang kokoh dan berbentuk silinder yang dapat berdiri tegak pada lahan. Umumnya vertikultur jenis ini menggunakan penopang berupa paralon atau kayu yang diberdirikan tegak pada lahan, kemudian pada sisi penopang tersebut ditambahkan wadah penanaman seperti gelas bekas air mineral.

Apakah tujuan teknik tanam secara vertikultur

2.Vertikultur Horizontal

Vertikultur horizontal adalah vertikultur yang disusun secara bertingkat seperti rak atau tangga. Wadah penanaman yang digunakan dapat berupa batang pisang, rak yang dikombinasikan dengan karung bekas, kaleng bekas dan lain lain.

Apakah tujuan teknik tanam secara vertikultur

3.Vertikultur Gantung

Vertikultur gantung adalah vertikultur yang cara peletakkan wadah penanamannya yaitu dengan digantung pada atap bangunan menggunakan tali atau kawat. Wadah penanaman biasanya berupa botol bekas, pot dan ditanami tanaman hias yang menambah nilai estetika area tersebut. Vertikultur jenis ini sering terlihat diteras-teras rumah atau perkantoran.

  • Apakah tujuan teknik tanam secara vertikultur
  • Apakah tujuan teknik tanam secara vertikultur
  • Apakah tujuan teknik tanam secara vertikultur
  • Apakah tujuan teknik tanam secara vertikultur
  • Apakah tujuan teknik tanam secara vertikultur

4.Vertikultur Susun

Vertikultur susun hampir mirip jenis vertikultur vertikal. Perbedaannya, vertikultur susun umumnya berupa pot-pot yang disusun secara vertikal tanpa penopang layaknya vertikultur vertikal.

Apakah tujuan teknik tanam secara vertikultur

Kelebihan sistem pertanian vertikultur:

  1. Efisiensi dalam penggunaan lahan
  2. Penghematan pemakaian pupuk dan pestisida
  3. Dapat dipindahkan dengan mudah karena tanaman diletakkan dalam wadah tertentu.
  4. Mudah dalam hal monitoring/pemeliharaan tanaman.

Pada perkembanganya teknologi budidaya tanaman sumber pangan keluarga dengan teknik vertikulture mengalami modifikasi sesuai dengan kreativitas masing-masing pelaku budidaya. Bentuk modifikasi dari vertikulture antara lain

 a. Vertiminaponik

Vertiminaponik yang merupakan kombinasi antara system budidaya sayuran secara vertical berbasis pot talang plastik dengan aquaponik (budidaya ikan) atau dengan kata lain integrasi antara budidaya sayuran dengan ternak ikan. Media tanam yang digunakan adalah batu zeolit dan arang sekam dan sebagainya

Pada vertiminaponik, air dialirkan pada media tanam dengan vertikultur kemudian masuk kekolam ikan dibawah instalasi vertikultur. Dengan teknik ini tanaman sayuran mendapat nutrisi dari nitrogen yang berasal dari kotoran ikan yang tersangkut pada media tanam, sedangkan ikan mendapatkan air bersih kembali setelah air diputar melalui instalasi vertikultur.

Apakah tujuan teknik tanam secara vertikultur

Pada gambar diatas, air dialirkan ke talang dan kembali kedalam bak air sebagai tempat budidaya ikan. Selain bentuk seperti diatas, dikembangkan instalasi lain dengan menggunakan pipa paralon. Pada budidaya tanaman dengan vertiminaponik ini, perputaran air masih menggunakan pompa bertenaga listrik.

Apakah tujuan teknik tanam secara vertikultur

Saat ini juga dikembangkan vertiminaponik tanpa menggunakan tenaga listrik. Khusus untuk vertiminaponik tanpa pompa ini, dibagian bawah instalasi verticulture dibuat kolam semen atau kolam terpal dan digunakan untuk budidaya ikan yang toleran terhadap air tergenang seperti ikan lele.

Apakah tujuan teknik tanam secara vertikultur

b. Walkaponik

Walkaponik yang merupakan system budidaya sayuran yang juga diintegrasikan dengan ternak ikan. Prinsip dari walkaponik sama dengan vertiminaponik, yang membedakan adalah system budidaya sayuran yang menggunakan pot-pot dan disusun sedemikian rupa membentuk taman vertical, sehingga disebut walkaponik yang berasal dari kata wall gardening dan aquaponik. Media tanam yang digunakan adalah batu zeolite,  kompos, atau arang sekam.

  • Apakah tujuan teknik tanam secara vertikultur
  • Apakah tujuan teknik tanam secara vertikultur

c. Wall Gardening

Model Wall gardening yang merupakan sistem budidaya tanaman memanfaatkan tembok atau dinding yang kosong. Beberapa model wall gardening meliputi: (1). Wall gardening model terpal : bahan yang digunakan adalah terpal yang dibentuk seperti tempat sepatu. Media tanam yang digunakan adalah campuran tanah, sekam dan kompos/pupuk kandang; (2). Wall gardening model paralon : bahan yang digunakan adalah paralon atau bambu yang dilubangi sebagai tempat tumbuhnya tanaman. Media tanamnya adalah campuran tanah, sekam dan kompos/pupuk kandang; (3) Wall gardening model pot plant : bahan yang digunakan adalah pot dengan rangka besi atau balok sebagai penyangganya. Media tanam yang digunakan adalah campuran tanah, seam, dan kompos/pupuk kandang; (4). Wall gardening model partisi/modul: bahan yang digunakan adalah agro pro dan besi sebagai penyangganya. Media tanam yang digunakan adalah cocopeat dan pupuk kandang/kompos.

  • Apakah tujuan teknik tanam secara vertikultur
  • Apakah tujuan teknik tanam secara vertikultur
  • Apakah tujuan teknik tanam secara vertikultur

Apa keuntungan dari vertikultur?

Kelebihan dari sistem pertanian vertikultur adalah : 1) efisiensi penggunaan lahan karena yang ditanam jumlahnya lebih banyak dibandingkan sistem konvensional, (2) penghematan pemakaian pupuk dan pestisida, (3) kemungkinan tumbuhnya rumput dan gulma lebih kecil, (4) dapat dipindahkan dengan mudah karena tanaman ...

Kapan teknik vertikultur digunakan?

Vertikultur sangat cocok dipakai untuk budidaya tanaman semusim, misalnya sayur-sayuran. Selain menanamnya mudah, hasilnya langsung dinikmati. Aneka sayuran yang dapat ditanam antara lain seledri, selada, kangkung, bayam atau kemangi. Pohon cabai, tomat, atau terong juga mudah sekali tumbuh di dalam pot.

Apa yang dimaksud dengan vertikultur dan berikan contohnya?

Vertikultur merupakan cara bertani di lahan sempit yg menggunakan sistem bertingkat. tanaman di letakkan di pot yg kemudian di susun sedemikian rupa di atas sebuah rak sehingga menghemat ruang.

Dimana saja dapat menerapkan vertikultur?

Sistem budidaya vertikultur dapat diterapkan di luar ruangan maupun di dalam ruangan. Pada umumnya, teknik budidaya ini cocok diterapkan di daerah perkotaan yang lahannya terbatas, tetapi seiring berjalannya waktu daerah-daerah di pedesaan banyak yang menerapkannya juga.