Apakah sering kencing bisa menurunkan berat badan

Berat badan biasanya menurun signifikan setelah buang air besar.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Berat badan biasanya mengalami penurunan yang signifikan setelah buang air besar (BAB). Di samping itu, aktivitas BAB juga turut membakar kalori. Apakah ini berarti sering BAB bisa membantu menurunkan berat badan?

Sayangnya, tubuh manusia tidak bekerja seperti itu. Penurunan berat badan yang terjadi setelah BAB merupakan berat feses yang telah dikeluarkan dari tubuh. Hal ini membuat penurunan berat badan yang terjadi tidak signifikan dan bersifat sementara. Terlebih, sekitar 75 persen volume feses adalah air.

Sebagian besar orang dewasa umumnya memproduksi sekitar 128 gram feses setiap hari. Akan tetapi, berat feses yang diproduksi bisa bervariasi mulai dari 15-1.505 gram per hari. Berat feses dan frekuensi BAB kerap dipengaruhi oleh pola makan, asupan serat, ukuran tubuh, dan asupan cairan.

Di samping itu, sekitar 75 persen volume feses adalah air. Oleh karena itu, sebagian besar dari penurunan berat badan yang terjadi setelah BAB merupakan kehilangan cairan.

Kunci utama dari penurunan berat badan adalah membakar kalori lebih banyak dibandingkan kalori yang masuk. Terkait hal ini, aktivitas BAB yang dilakukan dalam posisi duduk atau jongkok secara teknis turut membakar kalori.

Hanya saja, jumlah kalori yang terbakar saat melakukan BAB tidak signifikan. Jumlah kalori yang terbakar juga dipengaruhi oleh ukuran tubuh. Sebagai contoh, individu dengan berat badan 77 kg membakar sekitar 139 kalori dengan duduk selama satu jam. Akan tetapi, buang air besar cenderung dilakukan dalam waktu yang jauh lebih singkat dari satu jam.

Cara terbaik untuk menurunkan berat badan adalah mengonsumsi kalori lebih sedikit dari yang dibakar tubuh setiap hari. Hal ini bisa dicapai melalui perbaikan gaya hidup, modifikasi pola makan, dan olahraga rutin, seperti dilansir Verywell Health, Ahad (13/3/2022).

Jumlah defisit kalori yang disarankan adalah sekitar 500 kalori per hari. Pengurangan 500 kalori ini dapat menurunkan berat badan secara perlahan namun berkelanjutan, yaitu sekitar 0,5 kg per pekan

Pengurangan ini bisa dicapai dengan kombinasi olahraga dan pengaturan pola makan. Sebagai contoh, sekitar 250 kalori dibakar dengan olahraga selama 30 menit setiap hari. Sisa 250 kalori lainnya dicapai dengan mengurangi 250 kalori dari asupan makan sehari-hari.

Agar kesehatan tetap terjaga selama penurunan berat badan, penting untuk memilih jenis makanan yang tepat. Hindari makanan proses dan perbanyak konsumsi serat. Pastikan jenis makanan yang dikonsumsi bervariasi dan kaya gizi. Pemilihan makanan yang kaya serat dan bergizi bisa mendukung penurunan berat badan jangka panjang.

Perlu dipahami bahwa penurunan berat badan merupakan proses kompleks yang membutuhkan waktu. Makan terlalu sedikit demi mendapatkan hasil penurunan berat badan instan hanya akan memicu masalah baru, seperti masalah pencernaan dan efek yoyo di mana berat badan bisa kembali naik dalam waktu singkat.

Jalani proses penurunan berat badan secara konsisten dan nikmati perjalannya. Konsultasi dengan ahli gizi atau dokter spesialis gizi klinik bisa membantu terbentuknya proses penurunan berat badan yang lebih sehat dan terarah.

Berikut 10 gejala kanker ovarium yang kerap disepelekan. Berat badan turun dan sering buang air kecil termasuk tanda-tandanya. Baca selengkapnya di sini!

TRIBUNNEWS.COM - Kanker ovarium termasuk salah satu jenis kanker paling mematikan.

Kanker ovarium juga sangat sulit untuk dideteksi, terutama pada tahap awal.

Alasannya adalah karena lokasinya yang sulit dijangkau.

Baca: 10 Manfaat Tak Terduga Daun Serai bagi Kesehatan, Turunkan Kolesterol hingga Cegah Kanker

Apakah sering kencing bisa menurunkan berat badan
kanker ovarium (Grid.ID)

Ovarium adalah dua organ kecil berbentuk almond yang terdapat di kedua sisi rahim yang terletak jauh di dalam rongga perut.

Gejalanya mirip dengan banyak kondisi lain, biasanya tidak terlalu berbahaya.

Namun, jika kamu mengalami gejala panggul atau perut yang tidak jelas dan parah selama lebih dari dua minggu sebaiknya periksakan ke dokter.

Dikutip Tribunnews.com dari wittyfeed.tv, menurut American Cancer Society jika kanker ovarium diketahui lebih awal, sebanyak 94 persen, bisa hidup lebih dari lima tahun.

Ironisnya, hanya 20 persen kanker ovarium yang terdeteksi sejak dini.

Oleh karena itu, orang dengan riwayat keluarga yang mengidap kanker payudara, ovarium, uterus, atau usus besar harus pemeriksaan rutin untuk menghindari distres tiba-tiba.

Baca: 5 Tokoh Penting Tanah Air yang Meninggal Tahun 2019 Karena Kanker, Pendakwah hingga Politisi

Baca: Mengenang Ichsan Yasin Limpo, Mantan Bupati Gowa yang Meninggal Akibat Penyakit Kanker Paru-paru

Berikut 10  tanda yang harus diwaspadai para wanita untuk deteksi dini kanker ovarium:

1. Kembung

Waspadalah jika kamu sering mengalami kembung atau pembengkakan pada perut yang tidak kunjung membaik.

Bahkan setelah diet atau olahraga rutin itu bisa jadi tanda yang tidak boleh dilewatkan.

Apakah lemak bisa keluar melalui urine?

Lemak keluar dari tubuh Anda melalui banyak jalur. Sebanyak 84% persen molekul lemak keluar lewat pernapasan dalam bentuk karbon dioksida. Sekitar 16% sisanya keluar melalui keringat, air, urine, air mata, dan cairan tubuh lainnya.

Kenapa pas diet sering buang air kecil?

Pada beberapa jenis diet, seseorang mungkin mengonsumsi lebih banyak air untuk mengatasi rasa lapar. Hal itu tentu akan meningkatkan frekuensi urinasi. Sebagian orang juga mengonsumsi jenis minuman tertentu yang bersifat diuretik sehinga frekuensi urinasi meningkat.

Apakah buang air bisa menurunkan berat badan?

Oleh karena jumlah berat badan yang berkurang hanya sedikit dan bisa bervariasi, sering BAB tidak menjadi cara yang disarankan untuk program penurunan berat badan. Memang, buang air besar, sekalipun yang dilakukan dengan sering, tidak akan membuat berat badan turun secara cepat dan signifikan.

Apa manfaat sering buang air kecil?

Selain dapat digunakan sebagai cara menghitung masa subur, buang air kecil juga dapat mengurangi risiko infeksi saluran kemih. Sehabis berhubungan seks, upayakan untuk segera buang air kecil.