Apakah bahaya buang air besar berdarah

KOMPAS.com - Melihat darah pada saat buang air besar tentunya dapat menyebabkan kekhawatiran.

Darah dalam tinja adalah hasil dari pendarahan di saluran gastrointestinal yang mencakup organ-organ seperti lambung, usus kecil, dan usus besar.

Baca juga: 9 Penyebab BAB Berdarah yang Perlu Diwaspadai

Penyebab

Berdasarkan Healthline, terdapat beberapa penyebab BAB berdarah, antara lain:

Penyebab umum

  • Wasir, pembengkakan pembuluh darah di dalam anus
  • Fisura anal, robekan kecil di lapisan anus
  • Penyakit radang usus
  • Kanker kolorektal atau kanker pada usus besar atau rektum
  • Infeksi.

Penyebab lainnya

  • Usus besar, saluran pencernaan, lapisan lambung, atau rektum yang meradang
  • Sembelit
  • Tukak lambung
  • Tukak duodenum
  • Varises esofagus.

Gejala

Berdasarkan Healthline, Anda harus mewaspadai gejala BAB berdarah berikut ini:

  • Sejumlah besar darah berwarna merah atau gelap saat buang air besar
  • Pusing
  • Kelelahan ekstrem
  • Detak jantung yang cepat
  • Sesak napas
  • Sakit perut yang tidak dapat dijelaskan
  • Nyeri saat buang air besar
  • Sedikit darah saat buang air besar.

Baca juga: Buang Air Besar Berdarah setelah Makan Pedas, Kenapa Begitu?

Diagnosis

Dilansir dari Healthline, diagnosis BAB berdarah dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut:

  • Diskusi mengenai gejala dan riwayat kesehatan
  • Pemeriksaan dubur
  • Tes darah okultisme tinja untuk mencari kelainan atau darah di usus besar
  • Pemeriksaan darah mencakup penghitungan darah lengkap untuk mendeteksi tanda anemia, peradangan, atau infeksi
  • Sampel dan kultur tinja untuk memeriksa infeksi dan menentukan tingkat keparahan
  • Tes pencitraan seperti CT-scan perut untuk menunjukkan sumber pendarahan
  • Endoskopi untuk melihat bagian dalam saluran pencernaan Anda.

Perawatan

Perawatan akan bergantung pada penyebab dan sumber perdarahan di dalam saluran gastrointestinal.

Melansir Medical News Today, pilihan perawatan BAB berdarah meliputi:

  • Resep obat jika perdarahan terjadi akibat ulkus, infeksi, atau peradangan
  • Pembedahan untuk mencegah pendarahan lebih lanjut.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Artikel ini tidak diperuntukkan untuk melakukan self diagnosis. Harap selalu melakukan konsultasi dengan dokter untuk mendapatkan pemeriksaan dan penanganan yang tepat.

Tag

  • Apakah bahaya buang air besar berdarah

    Buang Air Besar Berdarah setelah Makan Pedas, Kenapa Begitu?

Indeks Penyakit


Tag (adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});

KOMPAS.com - Warna feses saat buang air besar bisa menjadi petanda kondisi kesehatan tertentu.

Selain itu, BAB yang berdarah juga perlu diperhatikan karena mungkin disebabkan oleh hal yang serius.

Namun, BAB berdarah terkadang tidak disadari karena jumlah darah yang sedikit atau tidak menimbulkan rasa sakit.

Ada banyak kemungkinan penyebab BAB berdarah. Beberapa di antaranya relatif tidak berbahaya, tetapi ada juga penyebab BAB berdarah yang memerlukan perawatan.

Penyebab BAB berdarah

Dilansir dari Medical News Today, darah dalam tinja dapat disebabkan oleh pendarahan di saluran gastrointestinal (GI) bagian atas atau bawah dan warna darah dapat membantu menunjukkan sumbernya.

Baca juga: Kenapa BAB Berwarna Hitam?

Kotoran hitam dan lembek mungkin menunjukkan perdarahan di saluran pencernaan bagian atas. 

Semakin gelap darah, semakin tinggi sumber perdarahannya. Saluran pencernaan bagian atas ini meliputi mulut, kerongkongan, lambung, dan bagian atas usus kecil, yang disebut duodenum.

Menurut American College of Surgeons, perdarahan GI atas lebih sering terjadi daripada perdarahan GI bawah.

Sedangkan, jika darahnya berwarna merah cerah biasanya merupakan tanda perdarahan di saluran GI bagian bawah. Bagian ini terdiri dari usus besar, rektum, dan anus.

Berikut adalah beberapa kondisi kesehatan yang mungkin juga menyebabkan BAB berdarah:

Baca juga: 7 Penyebab BAB Berdarah, Salah Satunya Tukak Lambung

1. Gastroenteritis

Gastroenteritis adalah istilah umum untuk kondisi yang menyebabkan sakit perut. 

Sebagian besar kasus ini disebabkan oleh infeksi bakteri atau virus.

2. Fisura ani

Fisura ani adalah robekan kecil dan tipis di lapisan anus. Mereka mungkin berdarah dan menyebabkan rasa sakit saat BAB.

3. Wasir

Wasir adalah pembengkakan pembuluh darah di rektum bagian bawah. 

Mengejan atau buang air besar yang keras dapat merusak pembuluh darah, yang akhirnya menyebabkan BAB berdarah.

Baca juga: Mengenal Atresia Ani, Kelainan yang Sebabkan Bayi Tak Bisa BAB Normal

4. Tukak lambung

Tukak lambung atau ulkus peptikum adalah luka terbuka yang berkembang di lapisan lambung atau duodenum.

Ulkus peptikum yang terbentuk pada pembuluh darah dapat menyebabkan perdarahan dan BAB berdarah.

Kondisi ini dapat terjadi akibat infeksi bakteri Helicobacter pylori atau dari penggunaan jangka panjang obat antiinflamasi nonsteroid (NSAID) .

5. Divertikula

Divertikula adalah kantong kecil yang dapat terbentuk di dalam usus besar. 

Kantong kecil ini rentan terhadap infeksi dan peradangan dan kadang-kadang bisa pecah hingga berdarah.

Baca juga: 3 Penyebab Kenapa Bab Cair

6. Penyakit radang usus

Penyakit radang usus, seperti penyakit Crohn dan kolitis ulserativa, dapat menyebabkan BAB berdarah.

7. Fistula anal

Fistula anal adalah "terowongan" kecil yang terbentuk antara ujung usus dan kulit di dekat anus.

Ini biasanya berkembang ketika infeksi di dekat anus menyebabkan nanah terkumpul di jaringan sekitarnya. 

Saat nanah mengalir, ia meninggalkan fistula, yang mungkin terus mengeluarkan nanah atau darah.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Berak keluar darah tanda penyakit apa?

Ada beberapa kondisi yang bisa menjadi penyebabnya, seperti wasir, fistula ani, polip usus, kanker usus, infeksi usus, peradangan pada usus, divertikulitis, hingga penyakit menular seksual. Warna merah gelap atau maroon bisa menjadi tanda pendarahan di usus besar atau usus kecil.

Apa yang harus dilakukan ketika BAB berdarah?

Mengatasi BAB Berdarah.
Tidak tegang saat buang air besar..
Menggunakan tisu toilet yang dibasahi, tidak kering untuk membersihkan setelah buang air besar..
Duduk di air hangat (bak mandi atau sitz bath) selama 15 menit setelah buang air besar..
Meningkatkan serat dalam makanan Anda..
Minum lebih banyak air atau cairan lain..

Apakah buang air besar berdarah bisa menyebabkan kematian?

Jika darah yang dikeluarkan cukup banyak, maka tubuh akan terus mengalami pengurangan darah. Dampak terburuk jika tidak segera ditangani adalah dapat menyebabkan kematian karena pasokan darah dalam tubuh habis.

Apakah BAB berdarah itu normal?

BAB berdarah tidak boleh dianggap remeh, apalagi kalau sering terjadi dan jumlah darah yang keluar banyak. Meski penyebabnya tidak selalu berbahaya, BAB berdarah perlu segera diperiksakan ke dokter karena bisa menjadi tanda adanya penyakit yang serius.