Apakah allah akan menciptakan manusia lagi setelah kiamat

Kode Site fa6775 Kode Pernyataan Privasi 26381

Apakah setelah alam dunia berakhir akan tetap terdapat penciptaan baru?

Setelah hari kiamat, apakah Allah Swt akan menciptakan dunia baru bersama manusia-manusia baru yang hidup di dalamnya dan menjalani hari kiamat?

Mengingat bahwa Allah Swt merupakan fayyâdh ‘ala al-ithlaq (Mahapemberi emanasi secara mutlak) dan emanasi-Nya bersifat permanen, maka memberikan emanasi ini adalah tuntutan penciptaan untuk selalu bersifat permanen dan berkelanjutan. Segala sesuatu yang layak untuk diciptakan akan dicipta. Sifat Fayyâdh (Mahapemberi emanasi) dan Jawâd (Mahapemurah) Allah Swt akan terlaksana dengan menciptakan dan menjadikan. Karena itu keniscayaan sifat fayyâdh ini adalah menciptakan.

Allah Swt sekali-kali tidak akan pernah menahan emanasi-Nya bahkan emanasi-Nya senantiasa tercurah dan melimpah; karena Allah Swt tidak memiliki permulaan juga tidak memiliki pengakhiran. Dia senantiasa ada dan akan senantiasa ada. Karena itu, emanasi Allah Swt senantiasa ada dan akan senantiasa ada.

Emanasi Allah Swt pada setiap masa menjadikan generasi dan generasi yang ada ini sesuai dengan penjelasan ayat-ayat dan riwayat dari generasi Adam yang telah diciptakan dari tanah dan air.

Dalam Tafsir Shâfi sehubungan dengan ayat 15 surah Qaf, “Apakah Kami telah letih dengan penciptaan yang pertama (sehingga Kami sudah tidak mampu lagi untuk menciptakan hari kebangkitan)? Sebenarnya mereka berada dalam keadaan ragu-ragu tentang penciptaan yang baru”  disebutkan sebuah riwayat dari Imam Baqir As yang persis merupakan jawaban atas pertanyaan ini.

Imam Baqir As ditanya tentang penciptaan manusia-manusia baru setelah manusia-manusia yang ada sekarang ini. Imam Baqir As menjawab, “Tatkala Allah Swt mengakhiri usia generasi manusia semenjak Adam dan usia alam semesta serta penduduk surga menghuni surga dan penduduk neraka menghuni neraka, dunia baru dengan manusia-manusia baru akan tercipta tanpa mereka harus lahir dari seorang ayah dan seorang ibu. Mereka adalah manusia-manusia muwahhid yang beribadah kepada Allah Swt. Allah Swt menciptakan bumi bagi mereka selain bumi ini sebagai tempat kediaman mereka dan berlindung di bawah sebuah langit. Apakah engkau berpikir bahwa Allah Swt tidak menciptakan manusia selain kalian generasi Adam, bapak manusia? Benar demi Allah! Allah Swt menciptakan ribuan dan ribuan Adam...”

Dengan demikian sesuai dengan apa yang terkandung dalam hadis ini, setelah akhir dari dunia ini, penciptaan tidak akan berakhir, melainkan penciptaan manusia-manusia baru dengan bumi dan langit baru akan tetap terlaksana.[1] [iQuest]

Beberapa indeks terkait:

  1. Indeks: Penciptaan Jasmani Nabi Adam, Pertanyaan 12061 (Site: id11843)
  2. Indeks: Al-Quran dan Penciptaan Manusia, Pertanyaan 12402 (Site: id12169)
  3. Indeks: Tujuan Penciptaan, Pertanyaan 4487 (Site: id4748)
  4. Indeks: Adam Generasi Kedelapan Manusia, 5901 (Site: 6471)


[1]. Syaikh Shaduq, al-Khishal, jil. 2, hal. 652, Jamiah Mudarrisin, Qum, 1403 H; Muhsin Faidh Kasyani,   Tafsir al-Shâfi, jil. 5, hal. 60.

"انه سئل هذه الآية فقال تأويل ذالک، ان الله تعالی اذا افنی هذا الخلق و هذه العالم و سکن اهل الجنة الجنة و اهل النار النار جدد الله عالماً غير هذا العالم و جدد خلقاٌ من غير فحولة و لا اناث يعبدونه و يوحدونه و خلق لهم ارضاٌ غير هذه الارض تحملهم و سماء غير هذه السماء تظلهم، لعلک تری ان الله انها خلق هذا العالم الواحد، تری ان الله لم یخلق بشراً غيرکم، بلی و الله لقد خلق الف الف عالم و الف الف آدم، ... ".

Terjemahan dalam Bahasa Lain

Kode Site fa6775 Kode Pernyataan Privasi 26381

Apakah setelah alam dunia berakhir akan tetap terdapat penciptaan baru?

Setelah hari kiamat, apakah Allah Swt akan menciptakan dunia baru bersama manusia-manusia baru yang hidup di dalamnya dan menjalani hari kiamat?

Mengingat bahwa Allah Swt merupakan fayyâdh ‘ala al-ithlaq (Mahapemberi emanasi secara mutlak) dan emanasi-Nya bersifat permanen, maka memberikan emanasi ini adalah tuntutan penciptaan untuk selalu bersifat permanen dan berkelanjutan. Segala sesuatu yang layak untuk diciptakan akan dicipta. Sifat Fayyâdh (Mahapemberi emanasi) dan Jawâd (Mahapemurah) Allah Swt akan terlaksana dengan menciptakan dan menjadikan. Karena itu keniscayaan sifat fayyâdh ini adalah menciptakan.

Allah Swt sekali-kali tidak akan pernah menahan emanasi-Nya bahkan emanasi-Nya senantiasa tercurah dan melimpah; karena Allah Swt tidak memiliki permulaan juga tidak memiliki pengakhiran. Dia senantiasa ada dan akan senantiasa ada. Karena itu, emanasi Allah Swt senantiasa ada dan akan senantiasa ada.

Emanasi Allah Swt pada setiap masa menjadikan generasi dan generasi yang ada ini sesuai dengan penjelasan ayat-ayat dan riwayat dari generasi Adam yang telah diciptakan dari tanah dan air.

Dalam Tafsir Shâfi sehubungan dengan ayat 15 surah Qaf, “Apakah Kami telah letih dengan penciptaan yang pertama (sehingga Kami sudah tidak mampu lagi untuk menciptakan hari kebangkitan)? Sebenarnya mereka berada dalam keadaan ragu-ragu tentang penciptaan yang baru”  disebutkan sebuah riwayat dari Imam Baqir As yang persis merupakan jawaban atas pertanyaan ini.

Imam Baqir As ditanya tentang penciptaan manusia-manusia baru setelah manusia-manusia yang ada sekarang ini. Imam Baqir As menjawab, “Tatkala Allah Swt mengakhiri usia generasi manusia semenjak Adam dan usia alam semesta serta penduduk surga menghuni surga dan penduduk neraka menghuni neraka, dunia baru dengan manusia-manusia baru akan tercipta tanpa mereka harus lahir dari seorang ayah dan seorang ibu. Mereka adalah manusia-manusia muwahhid yang beribadah kepada Allah Swt. Allah Swt menciptakan bumi bagi mereka selain bumi ini sebagai tempat kediaman mereka dan berlindung di bawah sebuah langit. Apakah engkau berpikir bahwa Allah Swt tidak menciptakan manusia selain kalian generasi Adam, bapak manusia? Benar demi Allah! Allah Swt menciptakan ribuan dan ribuan Adam...”

Dengan demikian sesuai dengan apa yang terkandung dalam hadis ini, setelah akhir dari dunia ini, penciptaan tidak akan berakhir, melainkan penciptaan manusia-manusia baru dengan bumi dan langit baru akan tetap terlaksana.[1] [iQuest]

Beberapa indeks terkait:

  1. Indeks: Penciptaan Jasmani Nabi Adam, Pertanyaan 12061 (Site: id11843)
  2. Indeks: Al-Quran dan Penciptaan Manusia, Pertanyaan 12402 (Site: id12169)
  3. Indeks: Tujuan Penciptaan, Pertanyaan 4487 (Site: id4748)
  4. Indeks: Adam Generasi Kedelapan Manusia, 5901 (Site: 6471)


[1]. Syaikh Shaduq, al-Khishal, jil. 2, hal. 652, Jamiah Mudarrisin, Qum, 1403 H; Muhsin Faidh Kasyani,   Tafsir al-Shâfi, jil. 5, hal. 60.

"انه سئل هذه الآية فقال تأويل ذالک، ان الله تعالی اذا افنی هذا الخلق و هذه العالم و سکن اهل الجنة الجنة و اهل النار النار جدد الله عالماً غير هذا العالم و جدد خلقاٌ من غير فحولة و لا اناث يعبدونه و يوحدونه و خلق لهم ارضاٌ غير هذه الارض تحملهم و سماء غير هذه السماء تظلهم، لعلک تری ان الله انها خلق هذا العالم الواحد، تری ان الله لم یخلق بشراً غيرکم، بلی و الله لقد خلق الف الف عالم و الف الف آدم، ... ".

Terjemahan dalam Bahasa Lain

Setelah kiamat manusia kemana?

Seluruh manusia yang telah meninggal dunia dibangkitkan Allah guna mempertanggungjawabkan amal perbuatannya. Setelah dibangkitkan dari alam kubur, seluruh manusia dihimpun di satu tempat bernama Padang Mahsyar atau "Padang Mauquf" yang artinya tempat berhenti sementara.

Kapan bumi akan hancur Menurut Islam?

Ketika kiamat tiba, bumi akan hancur, semua makhluk mati, lalu Allah menghidupkan kembali manusia dari dalam kubur. Iman kepada hari kiamat adalah percaya dan meyakini bahwa seluruh alam termasuk dunia dan seisinya akan mengalami kehancuran. Hari akhir ditandai dengan ditiupnya terompet Malaikat Israfil.

Apakah orang yang sudah mati akan merasakan kiamat?

Dalam bahasa Arab kalimat kiamat (al-qiyamat) selain mempunyai arti hancurnya alam semesta, juga dapat diartikan dengan kematian (al-maut). Orang yang mati berarti sudah merasakan kiamat dan masuk ruang kehidupan dimensi akhirat (kiamat).

Siapa yang mengetahui secara pasti kapan datangnya hari kiamat?

Allah SWT tidak memberitahukan kapan datangnya kiamat itu kepada siapa pun makhluknya. Hal ini sebagaimana yang ditegaskan Allah dalam Alquran surah Luqman ayat 34 yang artinya: “Sesungguhnya Allah, hanya pada sisi-Nya sajalah pengetahuan tentang hari Kiamat.