Apabila ada 2 bahasa yang diajarkan apakah dapat menghambat perkembangan bicaranya

Tanya: Umur berapa sebaiknya mulai mengajarkan bahasa Inggris kepada anak? Apabila ada 2 bahasa yang diajarkan, apakah dapat menghambat perkembangan bicaranya? Sehari-hari, anak saya (3 bulan) diasuh ibu saya yan bisa berbahasa Indonesia.

Jawab:
Perangsangan bahasa Inggris atau bahasa asing lainnya dapat dilakukan sejak dini. Karena, dalam 3 tahun pertama kehidupan manusia merupakan masa penyerapan terbesar terhadap stimulasi apa pun. Jadi, tidak ada batasan umur untuk mengenalkan bahasa asing pada anak. Agar ketrampilan anak berbahasa asing lancar, perlu dipertimbangkan hal berikut ini.
Ciptakan suasana yang menyenangkan dan bebas dari paksaan agar memudahkan anak menguasai bahasa asing.
Penguasaan bahasa apa pun akan optimal jika bahasa tersebut digunakan sehari-hari. Seorang anak akan menyerap kemampuan berbahasa asing jika banyak berlatih.
Jika putra Anda sehari-hari diasuh oleh neneknya yang berbahasa Indonesia, tidak akan menjadi halangan, asalkan ketika berjumpa dengan Anda dan suami, Anda berdua konsisten berkomunikasi dalam bahasa Inggris bersama anak. Hal ini tentunya akan menguntungkan, karena putera Anda akan memperoleh perangsangan dua bahasa sekaligus.
 

Beberapa orang tua hanya mengajarkan satu bahasa kepada anaknya sampai masa ketika para guru di prasekolah atau kelompok bermain mulai mengenalkan bahasa lain. Anak-anak yang dari awal hanya mengenal satu bahasa jadi kebingungan dan butuh waktu penyesuaian saat harus menggunakan bahasa lain selain yang biasa mereka gunakan di rumah.

  Memang belakangan banyak lembaga pendidikan usia dini yang menggunakan bahasa asing seperti Bahasa Inggris atau Mandarin sebagai bahasa pengantar di sekolah. Lantas apakah baik bila anak-anak diajarkan bahasa lain sejak sebelum itu?

  Baca juga: Cara Bantu Anak Adaptasi Sekolah Bilingual

Berikut ini adalah alasan yang menjelaskan mengapa mengajarkan dua bahasa kepada balita bermanfaat serta mengapa Anda sebaiknya melakukannya sejak dini.

1. Lebih Cepat Bisa
Belajar bahasa lain sejak dini akan lebih mudah ketimbang saat anak sudah makin berumur. Erika Levy, Ph.D., asisten profesor speech and language pathology di Teachers College, Columbia University, AS, mengatakan bahwa anak-anak balita di usia 2 atau 3 tahun mengembangkan keterampilan bahasa dengan cepat. “Mereka cepat menyerap apa pun yang mereka dengar,” ujarnya.

  Menurut Levy, anak-anak dapat belajar memahami kata-kata baru dalam 2 bahasa yang berbeda dengan kecepatan yang jauh berkali-kali lipat daripada orang dewasa. Jadi manfaatkanlah usia ini untuk segera memperkenalkan dan mengajar mereka menjadi bilingual.

  Baca juga: Mengajarkan Bahasa Asing Sejak Dini Sebabkan Speech Delay, Benarkah?

  2. Melafalkan Lebih Baik
François Thibautdirektur The Language Workshop for Children di New York mengatakan bahwa semakin awal seorang anak belajar bahasa lain, maka semakin mudah bagi mereka untuk memahami bunyi-bunyi yang unik. Menurut Thibaut, kemampuan mendengar pelafalan fonetik yang berbeda dengan bahasa asal yang paling tajam adalah sebelum anak-anak berusia 3 tahun. “Kita kehilangan kapasitas untuk mendengar, memahami, dan menghasilkan suara-suara tertentu jika kita tidak mengenalnya sejak dini,” ujarnya. Ini artinya, bila diajarkan sejak dini, kemampuan mereka menguasai bahasa lain akan lebih baik.

  3. Lebih Fasih
Sebuah penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Cognitive Psychology menyebutkan bahwa anak-anak yang belajar bahasa asing sejak usia dini akan dapat menuturkannya lebih baik. Mereka lebih mungkin memiliki kefasihan yang setara dengan penduduk asli bahasa asing tersebut.

  Baca juga: Anak Fasih Bahasa Indonesia

  4. Fungsi Eksekutif Otak yang Lebih Baik
Berdasarkan penelitian  yang dilakukan oleh Ellen Bialystok, OC, FRSC, psikolog sekaligus profesor pengembangan bahasa di York University, Kanada, orang-orang yang bilingual lebih mampu bertransisi di antara dua tugas, menjadi multitasking, membagi fokus, serta menyelesaikan masalah dengan lebih mudah.

  5. Lebih Kreatif
Levy menyebutkan bahwa salah satu manfaat menggunakan dua bahasa adalah anak-anak akan tumbuh menjadi seseorang yang lebih kreatif.

  6. Lebih Mudah Menguasai Banyak Bahasa
Bialystok mengatakan bahwa anak-anak bilingual akan lebih mudah untuk belajar bahasa ketiga, keempat, dan seterusnya.

  Baca juga: Anak Cerdas Bahasa Ibu dan Bahasa Asing

  7. Tidak Cepat Pikun
Studi dari American Academy of Neurology menyebutkan bahwa akumulasi efek pengalaman dua bahasa dapat menjadi perlindungan terhadap penurunan kognitif seiring dengan penuaan dan mencegah penyakit yang berkaitan dengan fungsi otak seperti Alzheimer.

    Baca juga:
Anak Belajar Menjadi Bilingual
Mengajarkan Anak Bahasa Asing
Anak Cerdas Bahasa Ibu dan Bahasa Asing
3 Bahasa Asing Ini Perlu Anak Pelajari dari Sekarang
Anak Sulit Belajar Bahasa Daerah di Sekolah
 
Lela Latifa
Foto: Shutterstock
Updated: Juni 2022

Apabila ada 2 bahasa yang diajarkan pada seorang anak apakah dapat menghambat perkembangan bahasa pada seorang anak tersebut?

Nyatanya, mengajarkan dua bahasa di masa kanak-kanak tidak menyebabkan kebingungan atau keterlambatan bahasa (language delay). Anak-anak yang diajari dua bahasa dapat menguasai kedua bahasa tersebut sama cepatnya dengan anak-anak yang hanya diajari satu bahasa.

Bagaimana pendapat anda tentang pentingnya mengajarkan dua bahasa pada anak usia dini?

Sangat penting bahwasanya dalam mengajarkan bahasa kedua pada anak usia dini, karena itu sangat bermanfaat bagi anak dalam prestasi akademisnya. Begitu juga anak yang menguasai bahasa maupun dari segi ekspresif ataupun reseprif, maka mereka sudah mampu dan akan lancar berbicara dengan baik pada lawan bicaranya.

Bagaimana dan kapan sebaiknya mengajarkan bilingual?

Waktu yang tepat untuk mulai mengenalkan dan mendidik anak menjadi seorang bilingual atau multilingual adalah sejak anak lahir hingga berusia 3 tahun. Di usia ini, anak lebih mudah menyerap, memahami, dan mengingat apa yang ia dengar atau lihat.

Kapan perkembangan bahasa seorang anak dikatakan terhambat?

Anak dikatakan mengalami keterlambatan bicara dan harus berkonsultasi dengan ahli, bila sampai usia 12 bulan sama sekali belum mengeluarkan ocehan atau babbling, sampai usia 18 bulan belum keluar kata pertama yang cukup jelas, padahal sudah dirangsang dengan berbagai cara, terlihat kesulitan mengatakan beberapa kata ...