Sperma Keluar 2x apakah bisa hamil?

Halodoc, Jakarta - Kehamilan bisa terjadi jika pasangan melakukan hubungan intim dan terjadi penetrasi Miss V dan ejakulasi Mr P. Sayangnya banyak sekali faktor yang menyebabkan wanita sulit hamil, tidak hanya datang dari pihak wanita, tapi masalah ini bisa datang dari pihak pria. Adalah ejakulasi dini, keluhan seksual yang cukup banyak dilaporkan oleh sebagian besar pria dewasa.

Ejakulasi yang terjadi terlalu cepat bisa berdampak pada kesuburan pria. Namun, benarkah seorang pria benar-benar tidak bisa menghamili pasangannya jika mengalami ejakulasi dini?

Seperti yang disebutkan Drug Discovery Today Journal tahun 2016, sekitar 20 hingga 30 persen pria di dunia mengalami ejakulasi dini. Selain itu, disebutkan bahwa 1 dari 3 pria di dunia pernah terlalu cepat ejakulasi setidaknya sekali seumur hidup. Namun, kamu tidak perlu khawatir karena cairan mani, entah itu cepat atau lambat keluar, tetap bisa menyebabkan seorang wanita mengalami kehamilan.

Perlu diketahui, ejakulasi dini bukan penyebab langsung dari ketidaksuburan. Namun, saat seorang pria mengalami kondisi ini, kerap masalah muncul bagi pasangan yang sedang merencanakan kehamilan. Biasanya pria merasa malu, frustasi, atau gelisah sehingga mereka cenderung menghindari aktivitas hubungan intim sehingga secara tidak langsung hal ini memengaruhi kesuburan.

Selain itu, untuk bisa hamil, waktu yang diperlukan untuk ejakulasi tidak terlalu penting, asalkan penetrasi Miss V cukup. Kapan pun Mr P masuk ke dalam Miss V saat hubungan intim tanpa pengaman dan selama ejakulasi terjadi di dalam Miss V, selalu ada kemungkinan wanita hamil. Di dalam air mani pria mengandung hingga 100 hingga 200 juta sperma aktif per 2-5 ml cairan. Kemungkinan mereka untuk berenang mencapai rahim bisa terjadi, yang pada akhirnya hanya satu yang bisa membuahi sel telur wanita.

Baca Juga: Sakit atau Psikologi, Pria Alami Ejakulasi Dini

Mencegah Ejakulasi Dini

Meski seorang pria yang mengalami ejakulasi dini tetap bisa menghamili pasangannya, sebaiknya cari cara untuk mencegah hal ini terjadi. Hal ini bertujuan untuk menjaga hubungan suami istri agar senantiasa harmonis. Kondisi ini bisa muncul akibat stres, serta masalah yang melibatkan emosi dan psikologis.

Bukan hanya itu, ejakulasi  dini juga dianggap sebagai masalah kepercayaan diri laki-laki. Kunjungilah dokter untuk berdiskusi tentang hal ini. Dokter akan merekomendasikan sesi konseling yang melibatkan psikoterapi. Begitu juga dengan cara berkomunikasi dengan pasangan mengenai disfungsi seksual. Selain konseling, pengobatan lainnya juga melibatkan teknik perilaku, anestesi topikal (yang diberikan langsung pada kulit), dan beberapa obat.

  • Teknik Perilaku. Teknik ini tidak sulit, pria direkomendasikan untuk masturbasi sekitar satu, atau dua jam sebelum melakukan hubungan intim. Cara ini ditujukan untuk mengendalikan ejakulasi dini selama berhubungan seksual.

  • Latihan Dasar Panggul. Pria juga bisa melakukan senam kegel untuk memperkuat otot dasar panggul guna mencegah ejakulasi dini.

  • Teknik Jeda Remas. Teknik ini butuh bantuan dari pihak wanita. Jadi saat melakukan hubungan intim, wanita diminta untuk meremas titik di mana bagian kepala (kelenjar) menyatu dengan batang untuk mencegah keinginan ejakulasi.

Baca Juga: Efektifkah Penggunaan Obat Kuat?

Memiliki masalah ejakulasi dini atau gangguan seksual lainnya? Kamu bisa lho bertanya langsung kepada dokter ahli melalui aplikasi Halodoc. Lewat fitur Chat dan Voice/Video Call, kamu bisa mengobrol dengan dokter ahli tanpa perlu ke luar rumah. Yuk, download aplikasi Halodoc sekarang juga di App Store dan Google Play!

KOMPAS.com - Sejumlah pasangan melakukan teknik cabut penis sebelum ejakulasi atau mengeluarkan sperma di luar vagina untuk mencegah kehamilan.

Dengan cara tersebut, diharapkan sel telur tidak bertemu dengan sperma.

Lantas, apakah wanita tetap bisa hamil walaupun sperma dikeluarkan di luar vagina?

Sebelum menjawab pertanyaan tersebut, ada baiknya Anda menyimak penjelasan proses kehamilan berikut.

Baca juga: Miss V Sakit setelah Berhubungan Seks, Begini Cara Mengatasinya...

Proses terjadinya kehamilan

Dilansir dari NHS, kehamilan bisa terjadi saat sperma pria membuahi sel telur wanita.

Pria mengeluarkan air mani yang mengandung banyak sperma saat ejakulasi.

Sedangkan wanita melepaskan satu atau lebih sel telur pada 12-16 hari sebelum jadwal menstruasi selanjutnya.

Saat berhubungan seks, sperma pria bisa memasuki tubuh wanita, berenang melalui serviks dan rahim, lalu menuju tuba falopi atau tempat sel telur dibuahi.

Dengan kondisi yang ideal, sperma dapat bertemu dengan sel telur, lalu terjadilah pembuahan dan kehamilan.

Baca juga: Gairah Seksual Wanita Menurun, Begini Cara Meningkatkannya...

Apakah wanita bisa hamil walaupun sperma dikeluarkan di luar vagina?

Sperma Keluar 2x apakah bisa hamil?
shutterstock Ilustrasi bercinta

Ya, wanita tetap bisa hamil meskipun pria mengeluarkan sperma tanpa penetrasi langsung.

Kendati risiko kehamilan dengan cara ini sangat rendah, kemungkinan kehamilan tetap ada.

Terdapat beberapa kondisi yang memungkinkan terjadinya kehamilan dengan cara sperma dikeluarkan di luar vagina.

Baca juga: Kenapa Kencing setelah Berhubungan Seks itu Penting?

Salah satunya, sperma bisa masuk ke dalam vagina saat air mani praejakulasi atau ejakulasi tak sengaja menyentuh vagina.

Selain itu, ejakulasi yang dilakukan di dekat vagina atau bibir vagina juga masih memungkinkan sperma bisa berenang sampai ke organ reproduksi wanita.

Pasalnya, sperma bisa tetap hidup, walaupun hanya sebentar di luar tubuh.

Bagi pasangan yang sedang merencanakan kehamilan, penting untuk mengetahui cara paling aman mencegah kehamilan.

Baca juga: Tips Memilih Pelumas Seks yang Aman

Merencanakan kehamilan

Teknik cabut penis sebelum ejakulasi atau mengeluarkan sperma di luar vagina untuk mencegah kehamilan bukan cara paling terbaik.

Cara tersebut perlu cermat dilakukan dengan menimbang waktu paling pas menarik penis sebelum ejakulasi, dan pastikan ejakulasi jauh dari vagina.

Melansir Planned Parenthood, bagi pasangan sedang program menunda momongan, hubungan seks disarankan menggunakan kontrasepsi yang aman.

Pilihannya bisa menggunakan beragam jenis KB, seperti spiral, pil, atau kondom.

Kondom adalah alat kontrasepsi yang aman digunakan untuk mencegah kehamilan, termasuk bagi pasangan yang mengeluarkan sperma di luar vagina.

Selain itu, kondom juga bisa mencegah penyakit menular seksual.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Apakah sperma keluar 2 kali bisa hamil?

Setelah pertanyaan apakah air mani kedua bisa menyebabkan hamil sudah terjawab, kesimpulannya adalah baik itu air mani pertama atau kedua tetap bisa menyebabkan hamil. Hal ini bergantung pada kualitas sperma baik dan sehat.

Sperma keluar kedua apakah Subur?

Memang, didapati penelitian bahwa kualitas sel sperma pada ejakulasi pertama lebih baik daripada sel sperma ejakulasi kedua. Namun, bukan berarti sel sperma pada ejakulasi kedua dan seterusnya tidak dapat menyebabkan kehamilan.

Berapa kali sperma masuk dalam rahim?

Hubungan intim sebaiknya dilakukan 2-3 kali dalam seminggu agar cepat hamil. Dalam sikuls tersebut, ada teori bahwa sperma dapat membantu perkembangan embrio. Rentang jumlah berhubungan intim tersebut dinilai normal terutama bagi pasangan yang baru menikah dan ingin segera memiliki anak.

Apakah boleh melakukan hubungan intim 2 kali?

Tidak masalah pasangan suami istri melakukan hubungan intim sebanyak 2, 3 atau 4 kali bahkan lebih setiap harinya. Namun perlu diingat, berhubungan intim terlalu banyak atau sering bisa meningkatkan risiko nyeri di miss V dan mr P akibat adanya gesekan selama berhubungan.