Apa tujuan umum dari analisis micromotion

6.MICROMOTION AND TIME STUDY A. DESKRIPSI Micromotion Study adalah teknik yang digunakan untuk menganalisa gerakan kerja secara detail (Wignjosoebroto, 1989). Teknik ini pertama kali dikembangkan oleh Gilberth dalam teknik studi geraknya (Maynard, 1971). Aktivitas yang termasuk kedalam Micromotion Study adalah merekam video dan mencatat waktu (Barnes, 1980). Tujuan Praktikum 1. Memperkenalkan kepada praktikan tentang metode Micromotion Study dalam aplikasi pengukuran waktu baku dengan menganalisis elemen-elemen gerakan kerja. 2. Praktikan mampu menghitung waktu baku dengan mempelajari elemenelemen gerakan yang ada dengan bantuan rekaman film. 3. Praktikan dapat mengidentifikasikan elemen-elemen gerakan dan mampu menganalisis elemen-elemen gerakan yang efektif dan tidak efektif pada suatu pekerjaan. 4. Praktikan dapat melakukan perbaikan-perbaikan elemen-elemen gerakan yang tidak diperlukan atau tidak efektif sehingga dapat melakukan pengaturan tata letak fasilitas atau stasiun kerja. B. INPUT DAN OUTPUT Input: a) Layout awalan b) Video rekaman layout awalan c) Layout usulan d) Video rekaman layout usulan

Output : C. REFERENSI a) Tabel MTM b) Waktu siklus c) Waktu baku Barnes, R.M., 1980. Motion and Time Study, Design and Measurement of Work. Wiley. Maynard, H.B., 1971. Industrial Engineering Handbook. New York:Mc Graw Hill Niebel, B.W. & Freivalds, Andris., 1999. Methods Standard and Work Design. Mc Graw Hill, New York. Salvendy, G. (Ed.) (2001). Handbook of Industrial Engineering: Technology and Operations Management, third edition, John Wiley & Sons, Hoboken, NJ. Sutalaksana, I.Z., Anggawisastra, R. & Tjakraatmadja, J.H., 1979. Teknik Tata Cara Kerja. ITB, Bandung. Wignjosoebroto, S., 1989. Teknik Tata Cara dan Pengukuran Kerja. Edisi Kedua, PT. Guna Widya, Jakarta. Wignjosoebroto, S., 1995. Ergonomi, Studi Gerak dan Waktu. Edisi pertama. Jakarta: Penerbit PT. Guna Widya. D. LANDASAN TEORI D.1 ANALISIS GERAKAN KERJA DENGAN REKAMAN FILM (MICROMOTION STUDY) D.1.1 Metode Pengukuran Waktu Kerja Menurut Sritomo (1995), Niebel dan Freivalds (1999) dan Barnes (1997), pengukuran waktu kerja dapat diklasifikasikan sesuai dengan bagan bagan dibawah ini:

Gambar 8.1 Metode Pengukuran Kerja D.1.2 Study Gerakan Study gerakan adalah analisa yang dilakukan terhadap beberapa gerakan bagian badan pekerja dalam menyelesaikan pekerjaannya. Seorang tokoh yang telah meneliti gerakan - gerakan dasar secara mendalam adalah Frank B. Gilberth beserta istrinya yang menguraikan gerakan ke dalam 17 gerakan dasar atau elemen gerakan yang dinamai Therblig (Sutalaksana, 1979) Secara garis besar masing - masing gerakan Therblig dapat didefinisikan sebagai berikut (Wignjosoebroto, 1995): 1. Mencari. Mencari adalah elemen dasar gerakan pekerja untuk menentukan lokasi suatu obyek. Gerakan dimulai pada saat mata bergerak mencari obyek dan berakhir jika obyek telah ditemukan. Mencari ini termasuk dalam gerakan Therblig yang tidak efektif. 2. Memilih. Memilih merupakan elemen gerakan Therblig untuk menemukan atau memilih suatu obyek diantara dua atau lebih obyek lainnya yang sama. Memilih ini termasuk dalam elemen gerakan Therblig yang tidak efektif.

3. Memegang (Grasp). Memegang adalah elemen gerakan tangan yang dilakukan dengan menutup jari-jari tangan obyek yang dikehendaki dalam suatu operasi kerja. Memegang adalah elemen Therblig yang diklasifikasikan sebagai elemen gerakan efektif yang biasanya tidak bisa dihilangkan tetapi dalam beberapa hal dapat diperbaiki. 4. Menjangkau / Membawa Tanpa Beban (Transport Empty). Menjangkau adalah elemen gerakan Therblig yang menggambarkan gerakan tangan berpindah tempat tanpa beban atau hambatan (resistance) baik gerakan yang menuju atau menjauhi obyek. Gerakan ini diklasifikasikan sebagai elemen Therblig yang efektif dan sulit untuk dihilangkan secara keseluruhan dari suatu siklus kerja. 5. Membawa Dengan Beban (Transport Loaded). Membawa merupakan elemen perpindahan tangan, hanya saja disini tangan bergerak dalam kondisi membawa beban (obyek). Elemen gerak membawa termasuk Therblig yang efektif sehingga sulit untuk dihindarkan. 6. Memegang untuk Memakai (Hold). Elemen ini terjadi jika elemen memegang obyek tanpa menggerakan obyek tersebut. Elemen memegang untuk memakai adalah elemen kerja yang efektif yang bisa dihilangkan dengan memakai alat bantu untuk memegang obyek.

7. Melepas (Release Load). Elemen ini terjadi pada saat operator melepaskan kembali terhadap obyek yang dipegang sebelumnya. Elemen gerak melepas termasuk elemen therblig yang efektif yang bisa diperbaiki. 8. Mengarahkan (Position). Mengarahkan adalah elemen gerakan therblig yang terdiri dari menempatkan obyek pada lokasi yang dituju secara tepat. Elemen gerak ini termasuk Therblig yang tidak efektif, sehingga untuk itu harus diusahakan untuk dihilangkan. 9. Mengarahkan Awal (Pre-Position). Mengarahkan awal adalah elemen gerakan efektif Therblig yang mengarahkan obyek kesuatu tempat sementara sehingga pada saat kerja mengarahkan obyek benar-benar dilakukan maka obyek tersebut dengan mudah dapat dipegang dan dibawa kearah tujuan yang dikehendaki. 10. Memeriksa (Inspect). Elemen ini termasuk dalam langkah kerja untuk menjamin bahwa obyek telah memenuhi persyaratan kualitas yang ditetapkan. Elemen ini termasuk elemen Therblig yang tidak efektif. 11. Merakit (Assembly). Merakit adalah elemen gerakan Therblig untuk menghubungkan dua obyek atau lebih menjadi satu kesatuan. Elemen ini merupakan elemen Therblig yang efektif yang tidak dapat dihilangkan sama sekali tetapi dapat diperbaiki.

12. Mengurai Rakit (Disassembly). Disini dilakukan gerakan memisahkan atau mengurai dua obyek tergabung satu menjadi obyek-obyek yang terpisah. Ini termasuk gerakan therbligh yang efektif. 13. Memakai (Use). Memakai adalah elemen gerakan efektif Therblig dimana salah satu atau kedua tangan digunakan untuk memakai/mengontrol suatu alat untuk tujuan-tujuan tertentu selama kerja berlangsung. 14. Kelambatan yang Tidak Terhindarkan (Unavoidable Delay). Kondisi ini diakibatkan oleh hal-hal diluar kontrol dari operator dan merupakan interupsi terhadap proses kerja yang sedang berlangsung.ini termasuk gerakan therbligh yang tidak efektif. 15. Kelambatan yang Dapat Dihindarkan (Avoidable Delay). Kegiatan ini menunjukan situasi yang tidak produktif yang dilakukan oleh operator sehingga perbaikan/penanggulangan yang perlu dilakukan lebih ditujukan kepada operator sendiri tanpa harus merubah proses kerja lainnya.ini termasuk gerakan therbligh yang tidak efektif. 16. Merencanakan (Plan). Elemen ini merupakan proses mental dimana operator berhenti sejenak bekerja dan memikir untuk mentukan tindakan-tindakan apa yang harus dilakukan.ini termasuk gerakan therbligh yang tidak efektif. 17.

18. Istirahat untuk Menghilangkan Lelah (Rest to Overcome Fatigue). Elemen ini tidak terjadi pada setiap siklus kerja akan tetapi berlangsung secara periodik. Ini termasuk gerakan therbligh yang tidak efektif. D.1.3aAnalisa Kerja (Operation Analysis) Dan Prinsip Prinsip Ekonomi Gerakan (Motion Economy). D.1.3.1Analisa Kerja Menurut Sritomo Wignjosoebroto (1995), terdapat dua metode yang termasuk dalam penetapan waktu baku dengan data waktu gerakan (predetermined motion time system) yaitu sistem faktor kerja (work-factor system) dan metode pengukuran waktu (methods-time measurement). a. Work - factor system Sistem faktor kerja merupakan salah satu sistem dari Predetermined time system yang paling awal dan secara luas diaplikasikan Sistem ini memungkinkan untuk menetapkan waktu untuk pekerjaan-pekerjaan manual dengan menggunakan data waktu gerakan yang telah ditetapkan terlebih dahulu. Langkah-langkah yang diambil di sini pertama kali adalah membuat analisa detail setiap langkah kerja yang ada berdasarkan 4 variabel yang merupakan dasar utama pelaksanaan kerja (anggota tubuh, kerja perpidahan gerakan, manual kontrol dan berat/hambatan yang ada) dan mengunakan data faktor kerja sebagai unit pengukurnya. Langkah berikutnya adalah menentukan waktu baku yang diperoleh dari Tabel data waktu baku gerakan (Wignjosoebroto, 1995). Pada Work-factor system, suatu pekerjan dibagi atas elemen-elemen gerakan standar kerja sebagai berikut : Transport atau reach & move (TRP), Grasp (GR), Pre-Position (PP), Assemble (ASY), Use (manual, process or machine time)- (US), Diassemble (DSY), Mental Process (MP), dan Release (RL). Dan simbolsimbol yang digunakan untuk menunjukan anggota tubuh yang dipergunakan dan faktor-faktor kerja juga distandardkan sebagai berikut :

Tabel 8.1 Tabel Work Factor Motion (Wignjosoebroto, 1995) Anggota Tubuh Simbol Faktor Kerja (ditulis sesuai urutan) Simbol Finger Hand Arm Forearm Trunk Foot Leg Head Turn F H A FS T FT L HT Weight of Resistance Directional Control Steer Care (Precaution) Chenge Direction Define Stop W S S P U D Simbol-simbol tersebut di atas digunakan untuk mencatat dan mengevaluasi gerakan-gerakan kerja yang ada. Di sini anggota tubuh yang dipergunakan akan diindikasikan pertama kali, kemudian jarak tempuh yang kedua, dan faktorfaktor kerja akan metode Work-Factor untuk menentukan gerakannya : Tabel 8.2 Tabel Work Factor Motion (Wignjosoebroto, 1995) Diskripsi Elemen Kerja Analisa Waktu Gerakan (menit) - Melempar benda kerja kecil ke samping sejauh 10 inchi (Basic Motion) - Menjangkau sebuah benda kerja yang terletak di tengah subuah meja sejauh 20 inchi (Define stop motion) - Membawa benda kerja seberat 4 lb sejauh 30 inchi dari tumpukanny untuk diletakkan di meja kerja A10 A20D A30WD 0.0042 0.0080 0.0119

Diskripsi Elemen Kerja (Weight, Define Stop Motion) Analisa Gerakan Waktu (menit) Contoh soal : Analisa gerakan kerja diperlukan untuk melaksanakan pekerjaan mengambil sebuah pena yang terletak di meja kerja, menuliskan sesuatu pada selembar kertas, mengembalikan lagi pena ke tempatnya dimeja, dan tangan brgerak kembali ke kertas yang telah ditulis. Pemegang pena (pen holder) dalam hal ini terletak di meja sejauh 12 inchi dari pusat area penulisan (Wignjosoebroto, 1995). Dengan analisa Work-Factor persoalan tersebut dapat diselesaikan sebagai berikut: No. Elemen 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. Tabel 8.3 Contoh Studi Kasus (Wignjosobroto, 1995) Diskripsi Elemen Kerja Analisa Gerakan Menjangkau pena sejauh 12 A12D Memegang pena 0.5F1 Membawa pena menuju kertas yang akan A12D ditulis sejauh 12 Menempatkan/mengarahkan pena kembali F1SD pada kertas yang akan ditulis. Mengoreskan pena membuat tanda X F1D Menempatkan/mengarahkan pena kembali F1D pada kertas Menggoreskan pena sekali lagi untuk F1D membuat tanda X Membawa pena kembali ke pemegang (Pen A12D Holder) sejauh 12 Mengarahkan pena agar bisa masuk ke 0.5FA1 Waktu (menit) 0.0065 0.0008 0.0065 0.0029 0.0023 0.0023 0.0023 0.0085 0.0007

No. Elemen 10. 11. 12. Diskripsi Elemen Kerja Analisa Waktu Gerakan (menit) dalam pemegangnya Memasukkan pena ke dalam pemegangnya F1P 0.0023 Melepaskan pena 0.5F1 0.008 Menggerakkan tangan kembali ke kertas A12D 0.0065 sejauh 12 Total waktu (menit) 0.0424 b. Methods-Time Measurement Methods Time Measurement (MTM) adalah suatu sistem penerapan awal waktu baku (predetermined time standard) yang dikembangkan berdasarkan studi gambar gerakan-gerakan kerja dari suatu operasi kerja industri yang direkam dalam film. Sistem ini didefinisikan sebagai suatu prosedur untuk menganalisa setiap operasi atau metode kerja (manual operation) ke dalam gerakan-gerakan dasar yang diperlukan untuk melaksanakan kerja tersebut, dan kemudian menetapkan standar waktu dari masing-masing gerakan tersebut berdasarkan macam gerakan dan kondisi-kondisi kerja yang ada (Wignjosoebroto, 1995). MTM memiliki beberapa jenis, yaitu MTM-1, MTM-2, MTM-3, MTM-C, MTM-M, MTM-V, MTM-GPD, dan 4M-DATA (Niebel dan Freivalds, 1999; dan Barnes, 1997). Akan tetapi,yang akan dibahas dalam praktikum ini adalah MTM-1 karena pengamatan yang akan dilakukan merupakan kegiatan perakitan yang memiliki elemen kerja yang lebih kompleks. Perhitungan Waktu Baku Waktu baku adalah waktu yang diperlukan oleh operator yang terampil ratarata, bekerja pada kecepatan normal, untuk melakukan tugas tertentu menggunakan metode yang ditentukan. Didalamnya sudah termasuk allowance

yang tepat untuk memungkinkan orang untuk pulih dari kelelahan dan, bila perlu waktu tambahan untuk menutupi elemen kontingen yang mungkin terjadi (Salvendy, 2001). Sedang waktu siklus merupakan waktu yang diperlukan untuk merakit 1 produk, yang mana data perhitungan waktunya diambil dari data mentah yang didapat dari percobaan. Cara perhitungan tidak langsung berarti melakukan perhitungan waktu baku tanpa berada di tempat pekerjaan itu dilaksanakan. Yaitu dengan membaca Tabel -Tabel yang telah disediakan. Yang termasuk dalam kelompok ini adalah: data waktu baku dan data waktu gerakan. Sehingga jika pengukuran dilakukan terhadap beberapa alternatif sistem kerja, yang terbaik diantaranya dilihat dari segi waktu yang dapat dicari yaitu: sistem yang membutuhkan penyelesaian tersingkat. Penetapan Waktu Baku dengan Data Waktu Gerakan (Predetermined time system) dengan Methods Time Measurement (MTM) Pengukuran waktu ini membagi gerakan-gerakan kerja atas elemen kerja seperti: menjangkau (reach), memegang (grasp), membawa (move), mengarahkan (position), melepas (release), melepas rakit (disassemble), memutar (turn), dan beberapa gerakan anggota badan lainnya. Setiap elemenelemen gerakan tersebut akan diklasifikasikan lagi berdasarkan kondisi gerakan yang dilakukan. Penjelasan lebih detail dapat dilihat pada Tabel MTM-1. Unit waktu yang digunakan dalam tabel-tabel ini adalah TMU (Time-Measurement Unit). Disini 1 TMU adalah sama dengan 0.00001 jam, 0.0006 menit atau sama dengan 0.036 detik.

Gambar 8.2 Perakitan berdasarkan MTM Berikut ini merupakan Tabel pada Method Time Measurement( MTM)-1: Tabel 8.4 Gerakan Menjangkau (Reach R) Distance Moved (inches) Time TMU Hand in Motion A B C or D E A B ¾ or less 2.0 2.0 2.0 2.0 1.6 1.6 Case and Description 1 2.5 2.5 3.6 2.4 2.3 2.3 A. Reach the object in fixed location, or to object in other hand or on which other hand rest. 2 4.0 4.0 5.9 3.8 3.5 2.7

Distance Moved (inches) Time TMU Hand in Motion A B C or D E A B ¾ or less 2.0 2.0 2.0 2.0 1.6 1.6 Case and Description 3 5.3 5.3 7.3 5.3 4.5 3.6 4 6.1 6.4 8.4 6.8 4.9 4.3 5 6.5 7.8 9.4 7.4 5.3 5.0 6 7.0 8.6 10.1 8.0 5.7 5.7 B. Reach to single object in location which may very slightly from cycle to cycle. 7 7.4 9.3 10.8 8.7 6.1 6.5 8 7.9 10.1 11.5 9.3 6.5 7.2 9 8.3 10.8 12.2 9.9 6.9 7.9 10 8.7 11.5 12.9 10.5 7.3 8.6 12 9.6 12.9 14.2 11.8 8.1 10.1 C. Reach to object jumbled with other objects in a group so that search and select occur. 14 10.5 14.4 15.6 13.0 8.9 11.5 16 11.4 15.8 17.0 14.2 9.7 12.9 18 12.3 17.2 18.4 15.5 10.5 14.4 20 13.1 18.6 19.8 16.7 11.3 15.8 D. Reach to a very small object or where accurate grasp is required.

Distance Moved (inches) Time TMU Hand in Motion A B C or D E A B ¾ or less 2.0 2.0 2.0 2.0 1.6 1.6 Case and Description 22 14.0 20.1 21.2 18.0 12.1 17.3 24 14.9 21.5 22.5 19.2 12.9 18.8 26 15.8 22.9 23.9 20.4 13.7 20.2 28 16.7 24.4 25.3 21.7 14.5 21.7 30 17.5 25.8 26.7 22.9 15.3 23.2 E. Reach to indefinite location to get hand in position for body balance or next motion or out of way. Additional 0.4 0.7 0.7 0.6 TMU per inch over 30 inches Tabel 8.5 Gerakan membawa (Move M) Time TMU Wt. Allowance Distance Moved (inches) A B C Hand in Motion Wt. (lb) Up to Dynamic Factor Static Constant TMU Case and Description B ¾ or less 2.0 2.0 2.0 1.7 1 2.5 2.9 3.4 2.3 2 3.6 4.6 5.2 2.9 2.5 1.00 0 A. Move object to other hand or 3 4.9 5.7 6.7 3.6 7.5 1.06 2.2 against stop. 4 6.1 6.9 8.0 4.3 12.5 1.11 3.9

Time TMU Wt. Allowance Distance Hand Wt. (lb) Dynamic Static Case and Moved in Up to Factor Constant A B C Description (inches) Motion TMU B 5 7.3 8.0 9.2 5.0 6 8.1 8.9 10.3 5.7 7 8.9 9.7 11.1 6.5 17.5 1.17 5.6 8 9.7 10.6 11.8 7.2 B. Move object to 9 10.5 11.5 12.7 7.9 22.5 1.22 7.4 approximate or 10 11.3 12.2 13.5 8.6 indefinite 12 12.9 13.4 15.2 10.0 27.5 1.28 9.1 location. 14 14.4 14.6 16.9 11.4 16 16.0 15.8 18.7 12.8 32.5 1.33 10.8 18 17.6 17.0 20.4 14.2 20 19.2 18.2 22.1 15.6 37.5 1.39 12.5 22 20.8 19.4 23.8 17.0 C. Move object to 24 22.4 20.6 25.5 18.4 42.5 1.44 14.3 exact location. 26 24.0 21.8 27.3 19.8 28 25.5 23.1 29.0 21.2 47.5 1.50 16.0 30 27.1 24.3 30.7 22.7 Additional 0.8 0.6 0.85 TMU per inch over 30 inches Tabel 8.6 Gerakan Memutar (Turn T) Weight Time TMU for Degrees Turned 30º 45º 60º 75º 90º 100º 120º 130º 150º 165º 180º Small 0 to 2 pounds 2.8 3.5 4.1 4.8 5.4 6.1 6.8 7.4 8.1 8.7 9.4 Medium 2.1 to 10 pounds 4.4 5.5 6.5 7.5 8.5 9.6 10.6 11.6 12.7 13.7 14.8 Large 10.1 to 35 pounds 8.4 10.5 12.3 14.4 16.2 18.3 20.4 22.2 24.3 26.1 28.2

Tabel 8.7 Gerakan Menekan (Apply Pressure AP) Full Cycle Components Symbol TMU Description Symbol TMU Description APA 10.6 AF + DM + RLF AF 3.4 Apply Force DM 4.2 Dwell, Minimum APB 16.2 APA + G2 RLF 3.0 Release Force Tabel 8.8 Gerakan Memegang (Grasp G) Type of Grasp Case Time TMU Description 1A 2.0 Any size object by itself, easily grasped 1B 3.5 Object very small or lying close against a flat surface Diameter 1C1 7.3 larger than ½ Pick-up Interference with Grasp on bottom Diameter 1C2 8.7 and one side of nearly cylindrical ¼ to ½ object. 10.8 Diameter 1C3 less than ¼ Regrasp 2 5.6 Change grasp without relinquishing control Transfer 3 5.6 Control transferred from one hand to the other

Type of Grasp Case Time TMU Description 4A 7.3 Larger than 1 1 1 Select 4B 9.1 ¼ ¼ ⅛ to Object jumbled with other objects so 1 1 1 that search and select occur. 4C 12.9 Smaller than ¼ ¼ ⅛ Contact 5 0 Contact, Sliding, or Hook Grasp Tabel 8.9 Gerakan Melepas (Release RL) Case Time TMU Description 1 2.0 Normal release performed by opening finger as independent motion 2 0 Contact release Tabel 8.10 Gerakan Mengarahkan (Position* P) Class of Fit Symmetry Easy to Handle Difficult to Handle S 5.6 11.2 1 Loose No pressure required SS 9.1 14.7 NS 10.4 16.0 S 16.2 21.8 2 Close Light pressure required SS 19.7 25.3 NS 21.0 26.6 S 43.0 48.6 3 Exact Heavy pressure required SS 46.5 52.1 NS 47.8 53.4 Supplementary Rule for Surface Alignment

P1SE per alignment: > ¹ 16 ¼ * Distance moved to engage - 1 or less P2SE per alignment: ¹ 16 Tabel 8.11 Melepas Rakit (Disengage D) Class of Fit Height of Easy to Difficult Recoil Handle to Handle 1 Loose Very slight effort, blends with subsequent move Up to 1 4.0 5.7 2 Close Normal effort, slight recoil Over 1 to 5 7.5 11.8 3 Tight Considerable effort, hand recoils markedly Over 5 to 12 22.9 34.7 Tabel 8.12 Eye Travel and Eye Focus ET and EF Eye Travel Time = 15.2 x T/D TMU, with a maximum value of 20 TMU Where T = the distance between points from and to which the eye travels D = the perpendicular distance from the eye to the line of travel T Eye Focus Time = 7.3 TMU Supplementary Information - Area of Normal Vision = Circle 4 in Diameter 16 from Eyes - Reading Formula = 5.05 N whre N = The Number of Word Tabel 8.13 Badan dan Pergerakan Kaki (Body, Leg, and Foot Motion) Type Symbol TMU Distance Description FM 8.5 To 4 Hinged at ankle Leg-Foot Motion FMP 19.1 To 4 With heavy pressure LM_ 7.1 To 6 Hinged at 1.2 Ea. Add 1 knee or hip in

Horizontal Motion Type Symbol TMU Distance Description any direction * < 12 Use Reach or 17.0 12 Move time when less SS_C1 12. 0.6 Ea. Add 1 Complete Side Step when leading contacts floor 34.1 12 Lagging leg must contact SS_C2 floor before 1.1 Ea. Add 1 next motion can be made Complete TBC1 18.6 - when leading contacts floor Turn Body Lagging leg must contact TBC2 37.2 - floor before next motion can be made W_FT 5.3 Per Foot Unobstructed W_P 15.0 Per Pace Unobstructed Walk When W_PO 17.0 Per Pace obstructed with weight From Vertical Motion SIT 34.7 - standing position

Type Symbol TMU Distance Description STD 43.4 - From sitting position B,S,KOK 29.0 - Bend, Stoop, Kneel on One Knee AB,AS,AKOK 31.9 - Arise from Bend, Stoop, Kneel on One Knee KBK 69.4 - Kneel on Both Knee AKBK 76.7 - Arise from Kneel on Both Knee CONTOH SOAL: Seorang siswa mendapat tugas untuk menganalisa gerakan dari seorang operator yang sedang memasang bagian penutup baterai pada boneka dengan MTM-1 (Method Time Measurement-1) melalui kamera video. Dalam rekaman tersebut, tersedia 4 kotak yang berisi bagian-bagian mainan. Kotak A terletak 14 inch dari operator dan berisi boneka. Kotak B terletak 14 inch dari operator dan berisi penutup baterai. Kotak C terletak 12 inch dari operator dan berisi sekrup. Kotak D terletak 10 inch dari operator dan berisi obeng. Dibutuhkan 4 sekrup untuk memasang penutup baterai. Agar sekrup terpasang dengan kencang, operator harus memutar sekrup 7 kali dengan sudut putaran 90⁰. Anda diminta untuk membantu siswa tersebut dalam menganalisa gerakan dengan menggunakan peta tangan kanan-kiri dan menghitung waktu baku yang dibutuhkan operator untuk memasang penutup baterai berdasarkan gerakan-gerakan di bawah ini:

14 A B 14 12 C D 10 O Kotak A : 14 berisi boneka. Kotak B : 14 berisi penutup baterai. Kotak C : 12 berisi sekrup. Kotak D : 10 berisi obeng. O : Operator Gerakan-gerakan: 1. Mengambil boneka dengan tangan kiri. 2. Mengambil penutup baterai dengan tangan kanan dan memasangnya pada boneka. 3. Mengambil 4 buah sekrup sekaligus dengan tangan kanan dan memasangnya pada penutup baterai. 4. Mengambil obeng dengan dengan tangan kanan. 5. Mengencangkan sekrup dengan obeng (mengulangi gerakan ini sebanyak 4 kali). 6. Meletakkan obeng di tangan kanan dan boneka di tangan kiri. Jawab Tangan kiri Jarak Kode TMU TMU Kode Jarak Tangan kanan (inch) (inch)

Menjangkau A 14 R14A 10.5 Memegang A G1A 2 Membawa A M14C 16.9 10.5 R14A 14 Menjangkau B 2 G1A Memegang B 16.9 M14C Membawa B 9.1 2 P1SSE RL1 Mengarahkan B Melepas B Tangan kiri Jarak Kode TMU TMU Kode Jarak Tangan kanan (inch) (inch) 9.6 R12A 12 Menjangkau C 2 G1A Memegang C 15.2 M12C Membawa C 9.1 P1SSE Mengarahkan C 2 RL1 Melepas C 9.1 P1SSE Mengarahkan C 2 RL1 Melepas C 9.1 P1SSE Mengarahkan C

2 RL1 Melepas C 9.1 P1SSE Mengarahkan C 2 RL1 Melepas C 8.7 R10A 10 Menjangkau D 2 G1A Memegang D 13.5 M10C Membawa D 9.1 P1SSE Mengarahkan D 16.2 TS90⁰ 3 Memutar D 3 kali, 90⁰ Tangan kiri Jarak Kode TMU TMU Kode Jarak Tangan kanan (inch) (inch) 9.1 P1SSE Mengarahkan D 16.2 TS90⁰ Memutar D 3 3 kali, 90⁰ 9.1 P1SSE Mengarahkan D 16.2 TS90⁰ 3 Memutar D 3 kali, 90⁰

9.1 P1SSE Mengarahkan D 16.2 TS90⁰ 3 Memutar D 3 kali, 90⁰ Melepas beban RL1 2 2 RL1 Melepas D Total TMU 268.5 Waktu Baku = 268.5 TMU = 0.1611 menit = 9.67 detik D.1.4 Prinsip Ekonomi Gerakan Menurut Ralph Barnes (1980) terdapat 3 prinsip dalam ekonomi gerakan, yaitu: a. Gerakan yang berhubungan dengan tubuh manusia b. Gerakan yang berhubungan denganperaturan tata letak tempat kerja c. Gerakan yang berhubungan dengan perancangan peralatan Masing-masing prinsip gerakan ekonomi tersebut memiliki spesifikasi gerakan sebagai berikut: Gerakan yang berhubungan tubuh manusia dan gerakannya : 1. Kedua tangan sebaiknya memulai dan mengakhiri secara bersamaan. 2. Kedua tangan sebaiknya tidak menganggur secara bersamaan kecuali sedang istirahat. 3. Gerakan kedua tangan akan lebih mudah jika satu terhadap lainnya simetris dan berlawanan arah gerakannya. 4. Gerakan tubuh atau tangan sebaiknya dihemat dan memperhatikan alam atau natural dari gerakan tubuh atau tangan. 5. Sebaiknya para pekerja dapat memanfaatkan momentum untuk membantu pekerjaannya, pemanfaatan ini timbul karena berkurangnya kerja otot dalam bekerja.

6. Gerakan yang patah-patah bayak perubahan arah akan memperlambat gerakan tersebut. 7. Gerakan balistik akan lebih cepat, menyenangkan dan teliti dari pada gerakan yang dikendalikan. 8. Pekerjaan sebaiknya dirancang semudah-mudahnya dan jika memungkinkan irama kerja harus mengikuti irama alamiah bagi si pekerjanya. 9. Usahakan sesedikit mungkin gerakan mata. Prinsip-prinsip ekonomi gerakan berhubungan dengan pengaturan tata letak tempat kerja: 1. Sebaiknya diusahakan agar peralatan dan bahan baku dapat diambil dari tempat tertentu dan tetap. 2. Bahan dan peralatan diletakan pada tempat yang mudah, cepat dan enak untuk dicapai atau dijangkau. 3. Tempat penyimpanan bahan yang dirancang dengan memanfaatkan prinsip gaya berat akan memudahkan kerja karena bahan yang akan diproses selalu siap di tempat yang mudah untuk diambil. Hal ini menghemat tenaga dan biaya. 4. Objek yang sudah selesai penyalurannya dirancang menggunakan mekanisme yang baik. 5. Bahan-bahan dan peralatan sebaiknya ditempatkan sedemikian rupa sehingga gerakan gerakan dilakukan dengan urutan terbaik. 6. Tinggi tempat kerja dan kursi sebaiknya sedemikian rupa sehingga alternatif berdiri dan duduk dalam menghadapi pekerjaan merupakan suatu hal yang menyenangkan. Prinsip-prinsip ekonomi gerakan dihubungkan dengan perancangan peralatan:

1. Tangan sebaiknya dapat dibedakan dari semua pekerjaan bila penggunaan dari perkakas pembantu atau alat yang dapat digerakkan dengan kaki dapat ditingkatkan. 2. Peralatan sebaiknya dirancang sedemikian agar mempunyai lebih dari satu kegunaan. 3. Peralatan sebaiknya sedemikian rupa sehingga memudahkan dalam pemegangan dan penyimpanannya. 4. Bila setiap jari tangan melakukan gerakan sendiri-sendiri, misalnya seperti pekerjaan mengetik, beban yang didistribusikan pada jari harus sesuai dengan kekuatan masing-masing jari. 5. Roda tangan, palang dan peralatan yang sejenis dengan itu sebaiknya diatur sedemikian sehingga badan dapat melayaninya dengan posisi yang baik dan dengan tenaga yang minimum. E. PERALATAN PRAKTIKUM PENGUKURAN WAKTU KERJA Alat Praktikum Micromotion Study a. 1 buah Kamera Perekam b. 1 buah Stop Watch c. 1 buah obeng (+) d. 1 buah meteran e. 1 buah steker f. 1 Set Komputer F. PROSEDUR PELAKSANAAN PRAKTIKUM Langkah Praktikum Micromotion Study 1. Identifikasi pekerjaan (Merakit steker, steker 2, terminal T) 2. Penelitian Pendahuluan (lingkungan kerja, metode kerja, peralatan yang dipakai, dan operator) 3. Memilih Operator dan Pelatihan Pendahuluan (Mengetahui Waktu normal) 4. Pelaksanaan pengumpulan data elemen gerakan:

Prosedur Praktikum: a. Bagi tugas praktikan sebagai berikut : 1 orang sebagai operator (tugas merakit steker, steker 2, terminal T) 3 orang sebagai pencatat waktu dan pengamat 2 orang sebagai pengontrol alat-alat. b. Asisten memberikan petunjuk metoda kerja pekerjaan merakit steker, dan sekaligus meneliti kondisi lingkungan kerja, peralatan yang digunakan dan memilih operator (Penelitian Pendahuluan) c. Memberikan waktu latihan kepada operator satu-dua kali latihan siklus pekerjaan. (harap diperhatikan pekerjaan merakit sebisa mungkin dikerjakan sewajarnya) d. Jika latihan dirasa sudah cukup, pekerjaan sesungguhnya dapat dimulai. Dan pada saat itu juga kamera dihidupkan pada kondisi RECORD atau merekam (perekaman cukup satu siklus kerja saja) e. Catat Waktu Siklus setiap satu siklus pekerjaan merakit sebanyak 1 kali pengamatan dengan menggunakan Stop Watch. f. Jika langkah kelima sudah selesai, operator berhenti. Kemudian petugas kontrol alat dengan dibantu assisten melihat hasil rekaman pekerjaan. g. Praktikan mulai mengamati dan menganalisis elemen-elemen gerakan pekerjaan merakit dari rekaman film. h. Catat hasil analisis mengenai jumlah elemen gerakan dan jenis elemen gerakan pada lembar pengamatan. i. Lakukan perubahan lay out usulan dengan mengidentifikasi elemen gerakan yang lebih efektif dan catat hasil analisis elemen gerakan usulan.