Apa nama puasa sebelum bulan ramadhan

Bisnis.com, JAKARTA - Sebelum merayakan hari raya Iduladha, ada dua macam puasa yang umumnya dijalankan umat muslim.

Pertama, puasa tarwiyah, dan kedua puasa arafah.

Mengutip NU online, dua hari sebelum Iduladha, 8 Dzulhijjah, terdapat suatu hari yang disebut hari tarwiyah. Pada hari tersebut, umat Islam disunnahkan untuk menjalankan ibadah puasa. Untuk tahun 1443 H ini, puasa tarwiyah tahun ini bertepatan pada Jumat, 8 Juli 2022 H.

Kesunnahan puasa tarwiyah pada setiap tanggal 8 Dzulhijjah secara khusus ini ditegaskan oleh ulama dari Mazhab Syafi’i, selain mereka juga menganjurkan puasa delapan hari pertama bulan Dzulhijjah dan puasa Arafah pada 9 Dzulhijjah.

Niat puasa tarwiyah

Nawaitu shauma ghadin ‘an adā’i sunnati yaumit tarwiyah lillâhi ta‘ālā. 

Artinya, “Aku berniat puasa sunnah Tarwiyah esok hari karena Allah SWT.”   

Sementara itu, puasa arafah adalah puasa sunnah yang dilaksanakan pada hari Arafah yakni tanggal 9 bulan Dzulhijah pada kalender Islam Qamariyah/Hijriyah.

Puasa ini sangat dianjurkan bagi kaum Muslimin yang tidak menjalankan ibadah haji. Kesunnahan puasa Arafah tidak didasarkan adanya wukuf di Arafah oleh jamaah haji, tetapi karena datangnya hari Arafah tanggal 9 Dzulhijjah. Di  Indonesia, puasa arafah dilakukan pada 9 Juli 2022.

Penentuan hari arafah itu juga ditegaskan dalam Bahtsul Masa’il Diniyah Maudluiyyah pada Muktamar Nahdlatul Ulama XXX di Pondok Pesantren Lirboyo, akhir 1999.

Ditegaskan bahwa yaumu arafah atau hari Arafah yaitu tanggal 9 Dzulhijjah berdasarkan kalender negara setempat yang berdasarkan pada rukyatul hilal.

Adapun tentang fadhilah atau keutamaan berpuasa hari Arafah tanggal 9 Dzulhijjah yakni menebus dosa setahun yang lalu dan setahun yang akan datang dan puasa Asyura (10 Muharram) menebus dosa setahun yang telah lewat.

Niat puasa arafah

Nawaitu shauma ghadin ‘an adâ’i sunnati Arafah lillâhi ta‘âlâ.

Artinya, “Aku berniat puasa sunnah Arafah esok hari karena Allah SWT.”  

Orang yang ingin berpuasa sunnah Arafah di siang hari tetapi tidak sempat melafalkan niat dan berniat puasa di malam harinya boleh menyusul pelafalan niat dan memasang niat sunnah puasa Arafah seketika itu juga.

BANYAK di antara kita yang tidak sempat memperbanyak puasa di bulan sya’ban ini. Sehingga ia menyempatkan berpuasa seminggu sebelum Ramadhan. Namun, bolehkah berpuasa sunnah seminggu sebelum Ramadhan sendiri?

Dari Abu Hurairah, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

“Janganlah kalian mendahului Ramadhan dengan berpuasa satu atau dua hari sebelumnya, kecuali bagi seseorang yang terbiasa mengerjakan puasa pada hari tersebut maka puasalah.” (HR. Abu Daud no. 2335, An Nasai no. 2173, Tirmidzi no. 687 dan Ahmad 2: 234. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini shahih)

Sebagaimana dijelaskan oleh Syaikh Muhammad bin Shalih Al ‘Utsaimin bahwa berdasarkan hadits di atas bisa kita tarik beberapa faedah di antaranya larangan berpuasa satu atau dua hari sebelum Ramadhan. Sekaligus hadits tersebut jadi dalil bahwa berpuasa setelah pertengahan Sya’ban masih dibolehkan. Sedangkan dalil yang menyatakan,

ArtikelTerkait

Paling Bahagia di Hari Raya

5 Sunnah Puasa Ramadhan

10 Hal yang Dibolehkan ketika Puasa, Lho!

4 Amalan di Akhir Ramadhan

“Jika tersisa separuh bulan Sya’ban, janganlah berpuasa.” (HR. Tirmidzi no. 738 dan Abu Daud no. 2337). Hadits ini tidak menunjukkan keharaman. Ditambah lagi hadits tersebut adalah hadits dho’if. Imam Ahmad telah mengingkari hadits tersebut namun ulama lainnya ada yang menshahihkan atau menghasankannya, serta dijadikan juga sebagai dalil. … Namun yang tepat masih tetap boleh berpuasa setelah pertengahan Sya’ban sampai satu atau dua hari sebelum Ramadhan.” (Fathu Dzil Jalali wal Ikram, 7: 23).

Di samping itu setelah pertengahan Syaban masih tetap berpuasa dikarenakan ada anjuran banyak berpuasa di bulan Syaban. Kalau dikatakan banyak berarti masih dibolehkan pula setelah pertengahan Syaban untuk berpuasa. Sebagaimana kata ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha,

“Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam tidak biasa berpuasa pada satu bulan yang lebih banyak dari bulan Sya’ban. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa berpuasa pada bulan Sya’ban seluruhnya.” (HR. Bukhari no. 1970 dan Muslim no. 1156)

Dari beberapa hadits dan keterangan di atas sudah sangat jelas bahwa berpuasa seminggu sebelum Ramadhan masih diperbolehkan. Marilah kita sambut Ramadhan dengan semangat berpuasa di bulan Sya’ban ini.[]

Jakarta, CNBC Indonesia - Puasa Asyura adalah salah satu puasa sunnah yang dijalankan pada bulan Muharram. Kini, umat Islam di dunia sedang menginjak Muharram 1444 H yang merupakan bulan suci dengan sejuta keutamaan. Berbagai amalan di bulan ini bakal dilipatgandakan pahalanya oleh Allah SWT, termasuk puasa Asyura.

Bulan Muharram adalah salah satu bulan suci yang dianjurkan untuk melakukan ibadah puasa sunnah. Bahkan, Rasulullah SAW menjelaskan bahwa Muharram adalah bulan terbaik untuk berpuasa selain Ramadhan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Mengenal Apa Itu Puasa Asyura

Puasa Asyura punya sejarah panjang. Bahkan, puasa ini sudah lebih dahulu dilakukan oleh kaum Yahudi jauh sebelum agama Islam datang. Kaum Yahudi punya tradisi puasa yang dilakukan pada hari ke-10 Tishri sebagai bentuk syukur atas kemenangan Nabi Musa AS bersama Bani Israil atas Fir'aun dan kelompoknya.

Sementara, awal mula umat Islam disunahkan melaksanakan puasa Asyura tidak lepas dari sejarah Nabi Muhammad SAW dalam peristiwa hijrahnya dari Mekkah ke Madinah. Beliau mendapati kaum Yahudi yang tengah melakukan puasa Asyura dan menanyakan hal tersebut.

"Dari Ibnu Abbas RA, beliau berkata: 'Rasulullah saw hadir di kota Madinah, kemudian beliau menjumpai orang Yahudi berpuasa Asyura. Mereka ditanya tentang puasanya tersebut, lalu menjawab: 'Hari ini adalah hari dimana Allah SWT memberikan kemenangan kepada Nabi Musa AS dan Bani Israil atas Fir'aun. Maka kami berpuasa untuk menghormati Nabi Musa. Kemudian Nabi SAW bersabda: 'Kami (umat Islam) lebih utama memuasai Nabi Musa dibanding dengan kalian'. Lalu Nabi SAW memerintahkan umat Islam untuk berpuasa di hari Asyura." (HR Muslim)."

Sejak saat itulah Nabi Muhammad SAW melakukan puasa Asyura dan menganjurkan umat Islam untuk melakukan puasa sunnah tersebut. Hingga kini, puasa Asyura terus diamalkan oleh umat Islam di seluruh dunia sebagai salah satu puasa sunnah yang punya beberapa nilai keutamaan.

Baca:
Menteri 'Andalan' Jokowi Bawa Kabar Happy Soal Ekonomi RI

Hukum dan Anjuran Puasa Asyura

Secara spesifik, puasa Asyura dijelaskan dalam hadits di atas ketika Nabi Muhammad SAW bertemu dengan kaum Yahudi. Namun secara umum, puasa di bulan Muharram hukumnya sunnah dan merupakan sebaik-baiknya puasa setelah Ramadhan.

"Puasa yang paling utama setelah (puasa) Ramadhan adalah puasa pada bulan Allah-Muharram. Sementara sholat yang paling utama setelah sholat wajib adalah sholat malam." (HR Muslim)"

Anjuran puasa bulan Muharram juga dijelaskan dalam riwayat lain dan disebutkan bahwa orang yang berpuasa di bulan Muharram dapat diterima taubatnya oleh Allah SWT. Hadits ini dijelaskan oleh Ali bin Abi Thalib yang mengutip sabda Rasulullah SAW.

"Jika engkau ingin berpuasa setelah Ramadhan, maka berpuasalah pada bulan Muharram. Sesungguhnya bulan tersebut adalah bulan Allah dan pada bulan itu terdapat satu hari di mana ketika suatu kaum bertaubat, Allah juga menerima taubat kaum yang lain." (HR Tirmidzi)."

Jadwal Puasa Asyura

Seperti pada sejarah awal mula disunnahkannya puasa Asyura, Nabi Muhammad SAW melihat kaum Yahudi yang berpuasa pada hari ke-10 Tishri atau 10 Muharram. Sejak saat itu, puasa Asyura selalu dilaksanakan oleh umat Islam di seluruh dunia setiap tanggal 10 di bulan Muharram.

Khusus untuk tahun ini, SKB 3 Menteri yang memuat penetapan hari libur nasional menjelaskan bahwa Tahun Baru Islam 2022 atau 1 Muharram 1444 H jatuh pada Sabtu, 30 Juli 2022. Oleh karena itu, 10 Muharram bakal bertepatan dengan Senin, 8 Agustus 2022.

Baca:
Apa Itu Masa Nifas, Ciri Darah, Lama Waktu & Perawatannya

Niat Puasa Asyura

Niat puasa Asyura sebaiknya dilafalkan pada malam hari berbarengan dengan makan sahur. Namun, Anda juga bisa membaca niat puasa di pagi hari jika terlupa atau terlewat asalkan belum menyantap makanan maupun minum atau melakukan hal yang membatalkan puasa. Berikut niat puasa Asyura:

Nawaitu shauma ghadin 'an ada'i sunnati 'Asyura lillahi ta'ala.

Artinya: "Saya berniat puasa sunnah Asyura karena Allah Lillahi ta'ala."

Doa Buka Puasa Asyura

1. Doa Buka Puasa Pada Umumnya

Allahumma lakasumtu wabika aamantu wa'alaa rizqika afthortu birohmatika yaa arhamar roohimiin.

Artinya: "Ya Allah, untuk-Mu aku berpuasa, dengan-Mu aku beriman, dan atas rezeki-Mu aku berbuka, dengan rahmat-Mu, Ya Allah Tuhan Maha Pengasih."

2. Doa Buka Puasa Asyura yang Dianjurkan

Selain doa buka puasa pada umumnya, ada juga doa buka puasa bulan Muharram termasuk puasa Asyura yang dianjurkan sesuai dengan riwayat Abu Daud. Berikut bacaannya:

Allahumma laka shumtu wabika aamantu wa 'ala rizqika afthartu dzahabadhdhomau wabtallatil 'uruuqu wa tsabatal ajru insyaa Allah.

Artinya: "Ya Allah, karena-Mu aku berpuasa, kepada-Mu aku beriman dan dengan rizki-Mu aku berbuka. Telah hilang rasa penatku dan basahlah tenggorokanku dan tetaplah pahala dicurahkan atasku, Insya Allah."

Bolehkah Puasa Asyura Tanpa Puasa Tasu'a?

Puasa Asyura memang punya sejarah panjang, termasuk sudah pernah dilakukan lebih dahulu oleh kaum Yahudi. Oleh karena itu, Nabi Muhammad SAW mengajarkan puasa Tasu'a untuk mengawali puasa Asyura agar ibadah ini tidak sama dengan yang dilakukan oleh kaum Yahudi.

"Ketika Rasulullah SAW melakukan puasa 'Asyura dan memerintahkan para sahabat untuk mengerjakan puasa 'Asyura, para sahabat berkata: 'Wahai Rasulullah, hari 'Asyura adalah hari yang diagungkan oleh orang-orang Yahudi dan Nasrani.'" Maka Rasulullah SAW bersabda, "Jika tahun datang tiba, Insya Allah, kita juga akan melakukan puasa pada tanggal 9 Muharram (Tasu'a)." Belum tiba setahun, ternyata Rasulullah SAW keburu wafat. (HR. Muslim)."

Namun, Rasulullah SAW wafat sebelum Muharram tahun depan setelah itu. Meski begitu, puasa Tasu'a pada 9 Muharram tetap dianjurkan untuk dijalankan oleh umat Islam. Hikmahnya adalah untuk menyalahi amal kaum Yahudi. Kemudian, muncul pula anjuran untuk berpuasa pada 11 Muharram bagi mereka yang tidak berpuasa Tasu'a. Lantas, bolehkan puasa Asyura tanpa puasa Tasu'a?

Nabi Muhammad SAW memang belum sempat melakukan puasa Tasu'a, tapi itu puasa sunnah tersebut adalah keinginan beliau. Meski begitu, Imam Syafi'i menjelaskan bahwa puasa Asyura saja tanpa diiringi puasa sehari sebelum dan sesudahnya (Tasu'a) tetap tidak masalah. Namun, puasa Asyura yang dilakukan oleh umat Islam bukan berarti sama dengan amalan kaum Yahudi.

Baca:
Puasa Bulan Muharram Tanggal Berapa? Cek Jadwal dan Niatnya

Tata Cara Puasa Asyura

Sama seperti puasa lainnya, puasa Asyura diawali dengan sahur dan diakhiri dengan berbuka pada saat adzan Maghrib. Berikut rincian tata cara puasa Asyura:

  • Melafalkan niat puasa Asyura
  • Makan sahur, diutamakan menjelang masuk waktu subuh sebelum imsak
  • Melaksanakan puasa dengan menahan diri dari segala hal yang membatalkan puasa, seperti makan, minum, dan lainnya
  • Menjaga diri dari hal-hal yang membatalkan pahala puasa seperti berkata kotor, menggunjing, dan segala perbuatan dosa
  • Segera berbuka puasa saat tiba waktu Maghrib.

Keutamaan Puasa Asyura

Puasa Asyura adalah ladang amalan yang luar biasa. Allah SWT akan mengampuni dosa satu tahun lalu kepada mereka yang berpuasa pada 10 Muharram atau puasa Asyura. Keutamaan ini dijelaskan dalam hadits berikut:

"Rasulullah SAW ditanya mengenai puasa Asyura, beliau menjawab, 'Puasa Asyura dapat menghapuskan dosa satu tahun yang lalu.' (HR. Muslim)."

Nah, itulah penjelasan lengkap mengenai puasa Asyura yang merupakan salah satu puasa sunnah di bulan Muharram. Bagi Anda yang beragama Islam juga bisa melakukan puasa Tasu'a pada 9 dan 11 Muharram untuk melengkapi ibadah puasa Asyura. Semoga bermanfaat!

Puasa sebelum Ramadhan disebut puasa apa?

6. Puasa Tarwiyah Puasa Tarwiyah sangat dianjurkan karena menurut hadits, puasa di hari ini dapat menghapuskan dosa sepanjang tahun yang telah lalu.

Apakah boleh puasa 1 minggu sebelum Ramadhan?

Selain itu dari hadits di atas juga menjelaskan tetap diperbolehkan untuk berpuasa Senin Kamis seminggu sebelum bulan Ramadhan tiba.

Puasa Ayyamul Bidh pada tanggal berapa?

Puasa Ayyamul Bidh adalah puasa sunah yang dikerjakan setiap tanggal 13, 14, dan 15 di bulan qomariyah (bulan pada kalender Hijriyah).

puasa Arafah kapan 2022?

Dikutip dari laman Kemenag Jawa Barat, puasa Arafah dilaksanakan pada tanggal 9 Zulhijah bertepatan dengan pelaksanaan wukuf di Arafah oleh para jemaah haji. Sehingga, pelaksanaan puasa Arafah di Indonesia menurut penetapan Hari Raya Idul oleh pemerintah dilaksanakan pada Sabtu (9/7/2022).