Bagaimana kita tahu mandi wajib kita sah?

Apakah kalau mandi wajib cuma niat lalu mengguyur dan membersihkan seluruh badan (seperti mandi biasa) sah mandi wajib nya ?

Jawaban:

Bismillah, wassholatu wassalamu ‘ala Rasulillah,

Saudara-saudariku yang mulia, ketahuilah bahwa para ulama berbeda pendapat mengenai batasan minimal atau hal-hal fardhu yang harus dilakukan ketika mandi wajib, di antaranya:

Mazhab Hanafi:

إن فرائض الغسل ثلاثة: أحدها المضمضة, ثانيها الاستنشاق, ثالثها غسل جميع البدن بالماء

“Sesungguhnya hal fardhu ketika mandi wajib ada tiga: 1.Berkumur-kumur, 2. Istinsyaq (memasukkan air ke hidung dan mengeluarkannya), 3. Mencuci seluruh tubuh dengan air

Mazhab Maliki:

فرائض الغسل خمس وهي: النية, تعميم الجسد بالماء, الموالات, دلك جميع الجسد بالماء, تخليل الشعر

“Hal fardhu ketika mandi wajib ada lima: Niat, Meratakan air ke seluruh tubuh, Beruntun (tanpa diselingi perbuatan lain), Menggososk seluruh tubuh dengan air, dan menyele-nyela rambut”

Mazhab Syafi’i:

فرائض الغسل اثنان فقط, وهما النية وتعميم ظاهر الجسد بالماء

“Hal fardhu ketika mandi wajib hanya dua: Niat dan Meratakan air ke seluruh bagian tubuh yang terlihat”

Mazhab Hambali:

فرض الغسل شيئ واحد: وهو تعميم الجسد بالماء ويدخل في الجسد الفم ولأنف

“Hal fardhu ketika mandi wajib ada satu yaitu: Meratakan air ke seluruh tubuh, bagian mulut dan hidung termasuk dalam bagian tubuh yang harus dicuci” (Al-Fiqh alal Mazahib al-Arba’ah: 62-64).

Namun, Syaikh Muhammad bin Sholeh al-Utsaimin menambahkan:

أن الغسل المجزئ أن ينوي ثم يسمي ثم يعم بدنه بالغسل مرة واحدة مع المضمضة والاستنشاق

“Batasan minimal seseorang mandi wajib adalah: Berniat, kemudian membaca Basmallah, kemudian meratakan seluruh tubuhnya dengan air sebanyak satu kali, termasuk di dalamnya berkumur-kumur dan Istinsyaq.” (Asy-Syarhul Mumti’: 1/306)

Sehingga dalam hal ini, jika berpedoman pada mazhab Syafi’I, selama seseorang telah berniat untuk mandi wajib kemudian ia guyurkan air ke seluruh tubuhnya secara merata, maka mandi wajibnya tetap sah.

Demikian juga hal yang senada disebutkan oleh Syaikhul Islam ibnu Taimiyyah:

الأفضل أن يتوضأ ثم يغسل سائر بدنه, ولا يعيد الوضوء كما كان النبي ﷺ يفعل ولو اقتصر على الاغتسال من غير الوضوء أجزأه ذلك

“Yang Afdhal adalah: Berwudhu kemudian mencuci seluruh tubuh, dan tidak mengulangi lagi wudhu setelahnya sebagaimana yang dilakukan oleh Nabi ﷺ, dan apabila seseorang mencukupkan mandi wajib tanpa wudhu maka hal itu sudah sah baginya” (Majmu’atul Fatawa: 11/171)

Hanya saja perlu diketahui bahwa sifat/cara yang sempurna dalam mandi wajib adalah:

أن ينوي ثم يسمي ويغسل يديه ثلاثا وما لوثه ثم يتوضأ ويحثي على رأسه ثلاثا ترويه ثم يفيض الماء على سائر جسده مع مراعاة تدليكه

“Hendaklah ia berniat, kemudian membaca basmalah, mencuci telapak tangannya 3 kali, mencuci kotoran yang menempel pada telapak tangan, kemudian berwudhu dan menggosokkan air di kepalanya 3 kali, kemudian mengguyurkan air ke seluruh tubuhnya dengan memperhatikan setiap gosokan tangan pada seluruh anggota tubuh” (Al-Fiqh al-Muyassar: 1/125).

Wallahu a’lam.

Dijawab oleh Ustadz Hafzan Elhadi, Lc., M.Kom (Alumni Lipia, Fakultas Syariah)

Anda bisa membaca artikel ini melalui aplikasi Tanya Ustadz untuk Android.
Download Sekarang !!

Dukung Yufid dengan menjadi SPONSOR dan DONATUR.

  • REKENING DONASI : BNI SYARIAH 0381346658 / BANK SYARIAH MANDIRI 7086882242 a.n. YAYASAN YUFID NETWORK
  • KONFIRMASI DONASI hubungi: 087-738-394-989

🔍 Dinosaurus Dalam Al Quran, Bolehkah Memotong Rambut Saat Haid, Menikah Di Bulan Puasa, Buraq Nabi, Amalan Sayyidul Istighfar, Doa Agar Terhindar Dari Sihir Dan Guna Guna, Amiin Allahumma Amin Artinya

GALAMEDIA - Bagi suami istri yang sudah melakukan hubungan badan (jimak) atau wanita yang sudah selasai haid, diwajibkan mandi besar atau junub.

Apalagi bagi yang belum manji junub ada larangan melakukan ibadah seperti shalat, berdiam diri atau duduk di masjid, thawaf atau mengelilingi Ka'bah, melafalkan ayat Al-Qur'an, dan menyentuh mushaf.

Saat mandi besar ini, ada beberapa yang bisa membuat mandi tersebut tidak sah, seperti:

Baca Juga: Sogok Rp 2,9 Miliar, Miliarder di AS Coba Muluskan Jalan Anaknya Diterima di Universitas

1. Tidak Dilakukan Dengan Cara yang Benar

cara mandi wajib yang paling benar adalah mengikuti cara yang diriwayatkan oleh Imam At-Tirmizi,

- Membaca bismillah sambil berniat untuk membersihkan hadas besar .
- Membasuh tangan sebanyak 3 kali.
- Membasuh alat kelamin dari kotoran dan najis.
- Mengambil wuduk sebagaimana biasa kecuali kaki. Kaki dibasuh setelah mandi nanti.
- Membasuh keseluruhan rambut di kepala.

Baca Juga: Ternyata Ada Waktu Haram Untuk Mengerjakan Sholat, Ingat-ingat Ya Waktunya

- Membasuh kepala berserta dengan telinga sebanyak 3 kali dengan 3 kali menimba air.
- Meratakan air ke seluruh tubuh di sebelah lambung kanan dari atas sampai ke bawah.
- Meratakan air ke seluruh tubuh di sebelah lambung kiri dari atas sampai ke bawah.
- Menggosok bagian-bagian yang sulit seperti pusat, ketiak, lutut dan lain-lain supaya terkena air.
Membasuh kaki.
- Jika tidak sesuai dengan tata cara mandi wajib yang benar tersebut maka mandi wajibnya tidak sah ya sobat.

Apa ciri ciri mandi wajib yang sah?

Tidak Menggunakan Air yang Suci dan Bersih Menggunakan air yang suci dan bersih merupakan syarat sah mandi wajib. Menurut Syaikh Abdul Qadir Ar-Rahbawi dalam Panduan Lengkap Shalat Menurut Empat Imam Madzhab (2007: 112), air yang suci dan bersih ini sifatnya mutlak, tidak bisa digantikan dengan jenis air apa pun.

Apa saja yg membuat mandi wajib tidak sah?

8 Hal yang Membatalkan Mandi Wajib, Harus Sesuai Urutan.
Tidak mematuhi urutan mandi wajib. ... .
2. Tidak memenuhi rukun mandi wajib. ... .
3. Tidak menggunakan air yang bersih. ... .
4. Ada bagian tubuh yang tidak terguyur air. ... .
Rambut dalam keadaan tidak terurai. ... .
6. Menggunakan bahan yang tidak bisa ditembus air di permukaan tubuh..