Apa saja aktivitas ekonomi yang dilakukan masyarakat di dataran tinggi?

Potensi-potensi kegiatan ekonomi yang dapat dilakukan masyarakat di daerah dataran rendah antara lain sebagai berikut. 

  1. Pertanian
    Wilayah dataran rendah dapat digunakan untuk pertanian, misalnya padi, gandum, garam karena dekat dengan wilayah pantai dll.
  2. Peternakan
    Wilayah dataran rendah juga identik digunakan untuk lahan beternak dan mengembala. Hewan ternak misalnya sapi, kambing, itik dan kerbau. 

Jadi, jawaban yang tepat adalah pilihan C.  

Kegiatan atau aktivitas penduduk akan menyesuaikan lingkungannya. Pada pembahasan kali ini akan dijelaskan tentang aktivitas penduduk di daerah pantai, aktivitas penduduk di daerah dataran rendah, dan aktivitas penduduk di daerah dataran tinggi dan pengunungan.

Pola kehidupan manusia cenderung dipengaruhi oleh kondisi fisik lingkungan setempat, tidak terkecuali dengan kehidupan sosial ekonominya.

Dalam memenuhi kebutuhan hidupnya, pemanfaatan lahan oleh manusia harus disesuaikan dengan kondisi fisik lainnya, antara lain jenis tanah, cuaca, ketersediaan air, kemiringan lereng, ataupun dengan kondisi curah hujannya.

Secara umum, pemusatan manusia atau penduduk menempati wilayah yang mempunyai ciri fisik ideal, antara lain, topografinya datar atau landai, mudah memperoleh air tanah, kondisi udara sejuk, dan kondisi tanah yang subur.

Akan tetapi, kondisi ideal ini tidak tersebar merata di permukaan bumi ini. Oleh karena itu, manusia dituntut mampu beradaptasi dan mengembangkan kemampuan dirinya agar dapat mengurangi pengaruh lingkungan yang kurang menguntungkan.

Berdasarkan pengaruh kondisi lingkungan fisiknya, aktivitas sosial ekonomi manusia dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu aktivitas manusia di daerah pantai, di daerah dataran rendah, dan di daerah dataran tinggi atau pegunungan.

Aktivitas penduduk di Daerah Pantai

Kegiatan manusia yang tinggal di daerah pantai erat kaitannya dengan kegiatan perikanan atau kelautan, antara lain, meliputi hal-hal berikut ini.

a. Usaha-usaha nelayan dalam menangkap ikan.

b. Pembuatan tambak-tambak untuk budidaya ikan dan udang, di daerah payau.

c. Pembuatan tambak-tambak untuk menghasilkan garam.

d. Budidaya mutiara dan rumput laut.

e. Dalam bidang pertanian, dilakukan budidaya perkebunan kelapa dan pengolahan sawah pasang surut.

f. Di beberapa wilayah pantai, telah difungsikan sebagai objek wisata, sehingga membuka peluang pengembangan sektor perdagangan dan jasa.

Gambar: Contoh aktivitas penduduk di daerah pantai

Aktivitas penduduk di Daerah Dataran Rendah

a. Topografinya yang relatif datar membuat kawasan ini layak untuk semua bentuk penggunaan lahan, baik itu untuk pertanian, permukiman, industri, ataupun bentuk-bentuk penggunaan lahan yang lain.

b. Sebagai lahan pertanian, daerah dataran rendah pada umumnya subur karena proses sedimentasi. Jenis tanaman yang cocok, antara lain, padi, palawija, kacang-kacangan, dan buah-buahan.

c. Sebagai lokasi permukiman, daerah ini dapat cepat mengalami perkembangan ke segala arah.

d. Dari segi pembangunan sarana dan prasarana sosial, daerah dataran rendah lebih mudah diusahakan. Hal ini dikarenakan reliefnya datar sehingga sedikit ditemui barier alam serta kondisi tanah yang cukup stabil.

e. Sehubungan dengan ketersediaan sarana dan prasarana, dataran rendah juga sangat cocok digunakan sebagai kawasan industri.

Aktivitas penduduk di Daerah Dataran Tinggi dan Daerah Pegunungan

Kondisi iklim di dataran tinggi dan pegunungan pada umumnya sedang hingga dingin. Hal ini sangat cocok untuk kegiatankegiatan, berikut ini.

a. Pertanian dan perkebunan, terutama untuk padi, sayuran, teh, kopi, buah-buahan, serta berbagai jenis bunga dan tanaman hias.

b. Peternakan, terutama sapi, hal ini dikarenakan ketersediaan rumput dan air yang pada umumnya cukup melimpah.

c. Sebagai tujuan wisata, karena pada umumnya, daerah dataran tinggi dan daerah pegunungan mempunyai pemandangan alam yang indah, seperti air terjun, danau, dan agrowisata.

d. Pada lereng-lereng pegunungan, biasanya pemanfaatannya terbatas untuk areal hutan lindung yang fungsinya telah dikembangkan lebih lanjut menjadi hutan produksi ataupun hutan wisata.

Ilustrasi pantai. /Pixabay/davidcmiller

KABAR LUMAJANG - Kegiatan ekonomi masyarakat bergantung pada sumber daya yang ada di daerahnya.

Pekerjaan yang dilakukan masyarakat memanfaatkan kekayaan alam di wilayah sekitarnya.

Misalnya, masyarakat yang tinggal di pesisir pantai memanfaatkan laut sebagai mata pencaharianya sehari-hari.

Baca Juga: Usahaku untuk Ikut Melestarikan Elang Jawa, Materi Tema 9 Kelas 4 SD MI Halaman 39

Ada yang menjadi petani garam, pedagang ikan, pemilik penginapan, dan pengolahan ikan asin.

>

Kegiatan ekonomi masyarakat pantai, laut, sungai, dataran tinggi, dan dataran rendah menjadi salah satu materi pelajaran dalam buku tematik tema 9 kelas 4 SD MI kurikulum 2013 oleh Heny Kusumawati terbitan Kemdikbud tahun 2017.

Dilansir KabarLumajang.com dari berbagai sumber, berikut ini beberapa contoh kegiatan ekonomi masyarakat pantai, laut, sungai, dataran tinggi, dan dataran rendah.

Baca Juga: Apakah Semua Pekerjaan Memiliki Pakaian Profesi Khusus? untuk Materi Tema 7 Kelas 3 SD Halaman 110

Aktivitas ekonomi berdasarkan lingkungan alam yang cocok.

Berikut ini akan dibahas mengenai aktivitas penduduk di dataran rendah, aktivitas penduduk di dataran tinggi, aktivitas penduduk di daerah pantai, aktivitas penduduk dataran rendah, aktivitas penduduk di daerah dataran tinggi, kehidupan penduduk di daerah pegunungan. 


Tidak hanya corak kehidupan penduduk saja yang dipengaruhi oleh bentuk muka bumi namun juga meliputi kegiatan ekonomi penduduknya. Untuk lebih jelasnya akan diterangkan keterkaitan kegiatan ekonomi penduduk dengan bentuk muka bumi berikut.

Untuk kawasan pantai dengan ombak dan arus yang besar (kawasan pantai selatan Jawa) serta pantai yang berdinding curam menyebabkan aktivitas perikanan dan melaut tidak berkembang seperti di kawasan pantai yang landai dengan gelombang yang relatif tenag (kawasan pantai utara Jawa). 

Oleh karena itu di kawasan pantai dengan ombak dan arus yang besar mata pencaharian penduduknya sebagai nelayan hanya untuk pekerjaan sampingan, sedangkan pekerjaan utamanya adalah bertani dan berkebun. 

Mereka hanya melaut pada saat-saat tertentu di mana gelombang laut tidak begitu tinggi. 

Sedangkan di kawasan pantai dengan relief landai dan gelombang yang tenang, mata pencaharian nelayan adalah merupakan pekerjaan utama. 

Pekerjaan sampingan mereka adalah sebagai petani garam dan perikanan tambak (udang dan bandeng). 

Kawasan dataran pantai juga merupakan kawasan yang cocok untuk dijadikan areal perkebunan kelapa serta pisang, sebab tanaman tersebut dapat tumbuh subur dengan suhu udara tinggi. 

Kawasan pantai biasanya memiliki pemandangan yang indah dan dapat dikembangkan untuk pariwisata bahari. Contoh wilayah dataran pantai yang dikembangkan sebagai kawasan wisata bahari.

  • Pantai Parangtritis di Yogyakarta
  • Pantai Teleng Ria di Teluk Pacitan Jawa Timur
  • Pantai Ancol Binaria di Kepulauan Seribu di DKI Jakarta
  • Pantai Pelabuhan Ratu di Jawa Barat
  • Pantai Anyer dan Pangandaran di Jawa Barat
Di wilayah kawasan wisata bahari inilah penduduk setempat seringkali mengembangkan industri kerajinan rakyat sebagai cindera mata bagi para wisatawan, membuka restoran, membuka hotel dan penginapan.

Daerah dataran rendah memiliki cadangan air yang cukup serta didukung oleh iklim yang cocok adalah merupakan potensi alam yang sangat membantu untuk dapat dikembangkan menjadi kawasan pertanian, khussunya sawah dengan irigasi teknis. 

Kondisi semacam ini sesuai dengan kondisi penduduk Indonesia yang agraris, contohnya di daerah Cikampek, Purwakarta, Karawang, Bekasi, Subang, dan Indramayu yang merupakan kawasan lumbung padi di Pulau Jawa yang terdapat di dataran rendah. 

Selain dikembangkan sebagai pertanian (khususnya padi) kawasan dataran rendah juga dikembangkan sebagai kawasan perkebunan tebu (bahan utama untuk membuat gula pasir) yang diusahakan dalam jumlah besar. 

Contoh perkebunan tebu yang ada di Jawa Tengah (Pemalang, Brebes, Tegal, Pekalongan), di Jawa Timur di daerah Jatiroto, dan di Jawa Barat terdapat di daerah Cirebon.

Dengan mengandalkan iklim sejuk dan memperhatikan jumlah cadangan air yang semakin berkurang, maka sistem pertanian yang diusahakan adalah sistem pertanian lahan kering dan hortikultura, seperti buah-buahan, sayur mayur, dan tanaman hias. 

Budidaya perkebunan khas di dataran tinggi adalah tanaman karet dan kopi. 

Karena keterbatasan air, maka areal sawah yang diusahakan adalah jenis sawah tadah hujan yang penggarapannya tergantung dari curah hujan atau pun sistem ladang (huma) dengan jenis padi gebug/padi gogo.

Pemerintah memanfaatkan kawasan pegunungan ini untuk areal hutan (baik hutan lindung maupun hutan produksi). 

Hutan produksi adalah jenis hutan yang dibudidayakan untuk keperluan-keperluan ekonomis dan sekaligus menjaga kelestarian hidup. 

Sedangkan hutan lindung adalah jenis hutan yang berfungsi untuk menjaga kelestarian hidup saja. 

Di Indonesia jenis kayu yang ditanam pada kawasan hutan lindung adalah pinus, meranti,dan albozia (sengon). 

Sedangkan untuk kawasan perkebunan kawasan pegunungan dibudidayakan tanaman teh dan kina. Banyak penduduk di kawasan-kawasan perkebunan bekerja sebagai buruh perkebunan. 

Contoh: perkebunan teh di kawasan puncak di daerah Bogor, Jawa Barat yang buruh pemetiknya adalah penduduk di sekitar perkebunan teh tersebut.

Video yang berhubungan