Alasan masyarakat lebih senang menerima uang kartal daripada uang giral ditunjukkan oleh nomor

Artikel Zenius Blog kali ini membahas tentang definisi, perbedaan, kelebihan, serta kekurangan uang kartal dan giral. Materi ini merupakan bagidan dari mata pelajaran Ekonomi SMA Kelas 10.

Kalian pasti pernah dong beli jajan di warung? Nah, pasti kalian memberikan sejumlah uang ke penjaga warung untuk mendapatkan jajanan yang kalian inginkan. Kegiatan tersebut dinamakan transaksi. Setiap transaksi yang kita lakukan, memerlukan sebuah alat sebagai perantaranya. Uang sebagai alat pembayaran yang sah dan diterima secara global di seluruh dunia.

Secara umum, jenis uang terbagi menjadi Uang Kartal dan Uang Giral yang masing masing memiliki keunikannya tersendiri. Selain itu, meskipun memiliki fungsi yang sama sebagai alat pembayaran, ternyata ada perbedaan dari dua jenis uang tersebut. Yuk, simak ulasannya di bawah ini.

Pengertian Uang Kartal dan Uang Giral

Berdasarkan UU Bank Sentral No.13 Tahun 1968, uang kartal didefinisikan sebagai alat pembayaran yang sah dan wajib diterima masyarakat saat melakukan transaksi jual beli. Uang kartal merupakan mata uang yang sering kita jumpai dan digunakan sebagai alat transaksi sehari-hari, yaitu uang kertas dan logam. Dalam mengeluarkan uang kartal, bank sentral dan perusahaan percetakan yang bertanggung jawab untuk produksinya harus memperhatikan berbagai fitur keamanan untuk menjaga agar uang kertas dan uang logam tersebut tidak mudah dipalsukan oleh pihak lain. Penjelasan selanjutnya baca artikelnya di sini.

Pengertian dan ciri-ciri uang kartal

Berdasarkan Undang-Undang Nomor 7 tentang Perbankan Tahun 1992, uang giral adalah bukti tagihan pada bank umum yang dapat digunakan sewaktu-waktu sebagai alat pembayaran. Dengan kata lain, uang giral ini tidak berbentuk mata uang seperti kartal, namun lebih kepada surat-surat berharga yang dapat digunakan sebagai alat pembayaran. Beberapa contoh dari bentuk uang giral adalah cek, giro, wesel, kartu kredit, kartu debit, dan sebagainya. Penjelasan selanjutnya baca artikelnya di sini.

Pengertian dan ciri-ciri uang giral

Alasan masyarakat lebih senang menerima uang kartal daripada uang giral ditunjukkan oleh nomor

Kelebihan dan Kekurangan Uang Kartal

Bentuk uang kartal salah satunya adalah uang yang terbuat dari kertas atau bahan sejenis kertas. Hal ini membuat uang kertas memiliki beberapa kelebihan dan juga kekurangan. Sebagai jenis uang yang digunakan untuk bertransaksi sehari-hari, uang jenis kartal didesain untuk mudah dibawa saat bepergian. Namun penyimpanan uang kertas harus ekstra hati-hati karena mungkin saja jatuh, terselip di antara barang-barang lain atau tidak sengaja terendam di dalam cucian pakaian karena lupa mengeluarkan uang tersebut dari saku. Penjelasan selanjutnya baca artikelnya di sini.

Kelebihan dan kekurangan uang kartal

Kelebihan dan Kekurangan Uang Giral

Salah satu kelebihan uang giral adalah memberikan keamanan bagi pemiliknya. Berbeda dengan uang giral, yang jika hilang karena jatuh atau dicuri, maka pemilik dapat menghubungi lembaga keuangan yang bersangkutan untuk melakukan pemblokiran sehingga siapapun yang memegang uang giral tersebut tidak dapat melakukan transaksi. Di sisi lain, ada juga beberapa kelemahan dari uang giral. Misalnya penggunaan kartu debit dan kartu kredit tidak dapat dilakukan di toko-toko yang tidak memiliki mesin Electronic Data Capture (EDC). Penjelasan selanjutnya baca artikelnya di sini.

Kelebihan dan kekurangan uang giral

Alasan masyarakat lebih senang menerima uang kartal daripada uang giral ditunjukkan oleh nomor

Perbedaan Uang Kartal dan Uang Giral

Berikut ini adalah perbedaan uang kartal dan uang giral.

Uang jenis kartal adalah uang yang sehari-hari kita gunakan. Bentuknya berupa kertas dan logam yang memiliki nominal yang mengikat di masing-masingnya. Sedangkan uang giral bentuknya lebih beragam. Bisa berupa kertas seperti cek, giro, traveler’s cheque, atau berupa kartu seperti e-money, kartu kredit, dan juga kartu debit. Uang giral juga dapat memiliki bentuk digital seperti pada aplikasi-aplikasi pembayaran di handphone.

Berdasarkan Undang–Undang, uang kartal dengan mata uang Rupiah (Rp) adalah alat pembayaran yang wajib diterima disetiap transaksi. Jadi semua penjual yang ada di Republik Indonesia wajib menerima uang kartal sebagai alat pembayaran. Namun, setiap penjual memiliki hak untuk menolak pembayaran dengan uang giral.

Untuk menyimpan Rp 1.000.000 diperlukan 10 lembar uang kartal Rp 100.000, sedangan dengan uang giral cukup hanya dengan satu kartu. Uang giral memiliki tingkat kepraktisan yang lebih dibanding uang kartal. Maka dari itu saat ini sering muncul istilah cashless-society, dimana orang-orang lebih nyaman menggunakan uang giral ketimbang harus membawa-bawa uang kartal.

Kepemilikan atas uang jenis kartal berdasarkan siapa yang memegangnya saat transaksi dilakukan. Jadi, jika kita menemukan uang jenis kartal, kita bisa langsung menggunakannya untuk bertransaksi. Sedangkan uang giral memiliki identitas pemiliknya. Contohnya seperti kartu kredit yang memiliki identitas pemilik yang melekat pada tiap kartunya. Untuk melakukan transaksi dengan uang giral, pelaku haruslah pemegang uang giral tersebut.

Uang jenis kartal hanya dikeluarkan oleh bank sentral yaitu Bank Indonesia. Sedangkan uang giral boleh keluarkan oleh lembaga-lembaga yang diberikan izin oleh pemerintah dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Contohnya seperti bank yang mengeluarkan kartu kredit dan aplikasi fintech yang mengeluarkan alat pembayaran digital.

Dari ulasan artikel diatas, kita bisa mengetahui perbedaan uang jenis kartal dan uang giral serta segala keunggulan dan kelemahanya masing-masing. Meski begitu, keduanya merupakan alat pembayaran dalam transaksi keuangan dan kita harus bijaksana dalam pengelolaannya.

Segini aja pembahasan tentang definisi, perbedaan, kelebihan, serta kekurangan uang kartal dan giral. Materi Ekonomi SMA Kelas 10 lengkap dengan contoh soal & pembahasan. Semoga artikel ini bermanfaat dan menambah wawasan kamu.

***

Biar makin ngerti tentang uang dan perbankan, jangan lupa buat banyak-banyak latihan biar lancar. Berikut kita kasih video materi dan latihan soal beserta pembahasannya yang asyik banget.

Teori uang

Teori bank

Uang dan perbankan

Apa saja jenis-jenis uang kartal dan perbedaannya dengan uang giral? Yuk simak!

Uang kartal adalah uang terbitan bank sentral dan dapat dipakai masyarakat sebagai alat pembayaran sah dalam transaksi jual beli sehari-hari. Bentuk dari uang kartal dapat berupa uang kertas maupun logam.

Uang yang beredar di masyarakat saat ini terbagi dalam 2 jenis, yaitu uang kartal dan uang giral. Selain itu, uang kartal juga memiliki berbagai jenis dan fungsinya. Nah, untuk dapat memahami mengenai uang kartal, yuk simak penjelasannya berikut ini.


Pengertian Uang Kartal

Apa itu uang kartal? Uang kartal adalah uang yang diterbitkan oleh Bank Sentral sebuah negara dan diatur oleh undang-undang negara tersebut. Di Indonesia sendiri, terdapat 2 jenis uang kartal, yaitu berupa uang kertas dan uang logam. Selain itu, uang ini dapat digunakan sebagai alat transaksi mata uang asing atau sebagai alat tukar perdagangan global.

Dengan kata lain, uang kartal adalah alat pembayaran maupun alat tukar yang sifatnya sah dipergunakan oleh masyarakat untuk kebutuhan berbagai macam transaksi dalam kegiatan sehari-hari.


Fungsi Uang Kartal

Di bawah ini merupakan beberapa fungsi uang kartal yang perlu Anda ketahui.


  1. Alat pembayaran
    Fungsi utama dari uang kartal adalah sebagai alat pembayaran sah untuk melakukan transaksi. Dari adanya uang kartal, masyarakat bisa mendapatkan barang yang mereka butuhkan dan membayarnya dengan uang ini.

  2. Alat penyimpan nilai
    Fungsi selanjutnya dari uang kartal adalah Anda dapat menyimpan dan memanfaatkannya sebagai alat tukar saat nanti diambil.

  3. Ukuran nilai
    Fungsi terakhir dari uang kartal adalah sebagai standarisasi dalam mengukur nilai suatu barang atau jasa. Oleh karena itu, uang kartal menjadi tolak ukur dalam transaksi perdagangan untuk menentukan laba rugi serta melakukan tawar-menawar harga.


Jenis-Jenis Uang Kartal

Menurut isi dari UU Pokok Bank Indonesia Nomor 11 Tahun 1953, berdasarkan karakteristiknya uang kartal terdiri dari dua macam, antara lain:

  • Uang Bank: uang yang diterbitkan oleh Bank Indonesia sebagai bank sentral berupa uang logam dan uang kertas.
  • Uang Negara: uang yang diterbitkan oleh Pemerintah dan bahan dasarnya terbuat dari plastik.

Lalu, berdasarkan bahan pembuatannya, uang kartal adalah terdiri atas 2 jenis, yaitu uang logam dan uang kertas. Berikut definisinya:

  • Uang logam: umumnya terbuat dari bahan alumunium, kuningan, dan nikel lalu dibentuk sedemikian rupa kemudian diberi warna emas atau perak. Nilai dari uang logam terdiri dari dua macam, yaitu nilai intrinsik (nilai bahan pembuatannya) dan nilai tukar (nilai nominal untuk dapat ditukar dengan suatu barang)
  • Uang kertas: terbuat dari bahan kertas khusus uang. Uang kertas juga memiliki gambar, kode, dan cap unik, dan khusus digunakan menjadi alat pembayaran yang sah

Ciri-Ciri Uang Kartal

Setelah mengetahui pengertian, fungsi, dan jenis-jenisnya, Anda juga perlu mengetahui ciri-ciri uang kartal. Berikut ciri-ciri yang termasuk uang kartal adalah:

  • Uang kartal yang sah hanyalah terbitan dari bank sentral atau Bank Indonesia.
  • Uang kartal hanya terdiri dari 2 bentuk, yaitu uang logam dan uang kertas.
  • Penerbitan dan peredaran uang kartal telah terjamin oleh undang-undang yang berlaku.
  • Uang kartal harus digunakan masyarakat sebagai alat pembayaran yang sah untuk keperluan transaksi jual beli sehari-hari

Perbedaan Uang Kartal dengan Uang Giral

Jika uang kartal adalah uang yang diterbitkan oleh bank sentral sebagai alat pembayaran sah, sedangkan uang giral adalah uang yang diterbitkan oleh bank sentral dan lazimnya berbentuk surat-surat berharga dan sewaktu-waktu dapat digunakan sebagai alat pembayaran. Berdasarkan pengertiannya, uang kartal dan uang giral memiliki perbedaan, di antaranya:

  1. Sifat
    Dalam mata uang rupiah, uang kartal adalah alat pembayaran yang harus diterima di setiap kegiatan transaksi jual beli. Hal itu pun telah diatur berdasarkan undang-undang. Artinya, seluruh masyarakat wajib menggunakan uang kartal ketika melakukan transaksi jual beli sebagai alat pembayaran.

    Sedangkan, untuk uang giral, masyarakat tidak wajib dan berhak menolak menggunakan uang giral sebagai alat pembayaran. Karena, tidak semua orang dapat melakukan dan menerima uang giral sebagai alat pembayaran transaksi jual beli.

  2. Bentuk
    Uang kartal adalah uang yang berbentuk logam dan kertas, serta sering kita gunakan dalam kehidupan sehari-hari. Lalu, setiap uang kartal tentunya mempunyai nilai nominal berbeda-beda.

    Beda halnya dengan uang giral yang hanya digunakan untuk keperluan tertentu. Bentuk dari uang giral cenderung lebih beragam dibandingkan uang kartal, misalnya seperti kartu kredit, kartu debit, cek, giro, voucher dan lainnya.

  3. Kemudahan
    Sebagai contoh, jika Anda hendak membayar makanan seharga Rp500.000, maka uang kartal yang harus disediakan adalah sebanyak 5 lembar uang kartal Rp100.000 atau 10 lembar uang kartal Rp50.000.

    Di sisi lain, apabila Anda membayar dengan uang giral seperti kartu debit, Anda hanya perlu menggesek kartu tersebut di mesin pembayaran. Sehingga Anda tidak repot lagi membawa uang kas di dompet dan lebih praktis.

  4. Kepemilikan
    Lalu perbedaan terakhir, hak milik atas uang kartal adalah didasarkan dari siapa yang memegangnya pada saat kegiatan transaksi. Sedangkan, untuk uang giral terdapat identitas pemiliknya, misalnya seperti kartu debit atau kartu kredit.


Kelebihan dan Kekurangan Uang Kartal

Kelebihan pertama dari uang kartal yang bentuknya kertas adalah desainnya unik dan mudah dibawa saat aktivitas sehari-hari, misalnya disimpan di saku pakaian atau dompet.

Namun, untuk kekurangan dari uang kartal adalah penyimpanannya harus hati-hati, sebab uang kertas mungkin saja dapat rusak atau hilang, bahkan tak jarang orang-orang secara tidak sengaja mencuci uang tersebut yang masih ada di saku pakaian.

Selain itu, kelebihan dari uang kartal lainnya adalah nilai nominalnya tinggi pada uang kertas dibandingkan dengan uang logam. Akan tetapi, perlu Anda ketahui, jika uang kertas mengalami kerusakan, maka uang tersebut tak bisa digunakan kembali dan menyebabkan pemegangnya mengalami kerugian.

Sementara itu, uang kartal berbentuk logam sehingga memiliki daya tahan lebih baik dibandingkan uang kertas jadi tidak mudah rusak. Tetapi, seperti yang kita ketahui bahwa nilai nominal uang logam lebih kecil daripada uang kertas. Lalu, dari sisi kemudahan dalam membawanya pun uang logam lebih berat dan lebih sulit.


Itulah tadi penjelasan yang sudah OCBC rangkum mengenai apa itu uang kartal, jenis, ciri-ciri, hingga perbedaannya dengan uang giral. Uang memang alat pembayaran yang selalu kita temui setiap harinya. Maka dari itu, sobat OCBC perlu untuk bisa membedakan uang kartal dengan jenis lainnya. Semoga membantu!


Baca Juga: