Toko kelontong termasuk contoh usaha kecil menengah jenis

Toko kelontong termasuk contoh usaha kecil menengah jenis

Jawaban:

Dikelola Secara Perorangan

  • Toko kelontong termasuk contoh usaha kecil menengah jenis

Toko kelontong termasuk contoh usaha kecil menengah jenis

atiknadia979 atiknadia979

Jawaban:

Usaha perdagangan yang dikelola secara perseorangan biasanya merupakan perdagangan dalam lingkup kecil hingga menengah. Contoh usaha perdagangan yang dikelola perseorangan misalnya usaha warung kelontong, pedagang kaki lima, pedagang di kios pasar, dan pedagang keliling.

Penjelasan:

maaf kalau salah

  • Toko kelontong termasuk contoh usaha kecil menengah jenis

  • Toko kelontong termasuk contoh usaha kecil menengah jenis

  • Toko kelontong termasuk contoh usaha kecil menengah jenis

Jakarta, CNBC Indonesia - Istilah UMKM sudah cukup populer di kalangan masyarakat Indonesia. UMKM adalah singkatan dari usaha mikro, kecil, dan menengah.Jenis usaha ini pun sudah diatur dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2008 tentang usaha mikro, kecil, dan menengah.Penentuan ukuran sebuah usaha tentu saja menggunakan jumlah omzet yang didapat dari bisnis tersebut. Selain itu, jumlah aset yang dimiliki dan karyawan yang dipekerjakan dalam bisnis tersebut juga menjadi acuan dalam penentuannya.Usaha yang memiliki kekayaan yang sudah sangat besar tentu saja tidak bisa lagi dikategorikan sebagai UMKM. Sebut saja usaha milik negara, usaha milik swasta yang punya omzet tinggi, usaha patungan, dan usaha milik asing yang beroperasi di Indonesia.Mau tahu lebih banyak tentang UMKM? Yuk, simak penjelasannya di bawah ini!

Apa Itu UMKM?

UMKM adalah usaha yang dijalankan oleh individu, rumah tangga, maupun badan usaha dengan kekayaan dan omzet yang tidak lebih dari Rp500 juta per tahunnya. Dengan kata lain, pendapatan yang dihasilkan oleh setiap pelaku usaha yang menjalankannya juga masih tergolong kecil. Tidak heran juga banyak pelaku UMKM yang menjalankan bisnisnya dari dalam rumah sendiri.Usaha yang tergolong UMKM pun bisa bermacam-macam, loh. Kamu bisa menjumpai bisnis kuliner gerobakan, warung kelontong, hingga mereka yang menjual jasa. Kadang, sejumlah industri kecil dan minimarket pun masih bisa dikategorikan sebagai bisnis kecil dan menengah.UMKM juga menjadi penggerak roda perekonomian nasional di Indonesia. Dari usaha-usaha ini, perputaran uang di pasaran menjadi sangat cepat. Selain itu, para pelaku UMKM juga ikut serta dalam membantu pemerintah membuka lapangan pekerjaan yang lebih banyak.Dengan adanya perkembangan teknologi, ada banyak juga usaha yang sudah naik kelas. Sebagai pelanggan, kamu akan dimudahkan bertransaksi produk-produk mereka. Sebagian besar UMKM malah sudah memiliki website dan media sosial bisnis untuk memudahkan orang dari segala penjuru melihat produk-produk mereka.

Jenis UMKM yang Bisa Kamu Kenali

Secara umum, UMKM terbagi ke dalam tiga jenis, yaitu usaha mikro, kecil, dan menengah. Simak perbedaan dan contoh bisnisnya di bawah ini.1. Usaha mikro Kategori yang paling kecil dari UMKM adalah usaha mikro. Banyak juga yang menganggap jenis ini sebagai usaha rumahan yang dijalankan oleh individu atau rumah tangga. Dalam usaha mikro, aset kekayaan tempat bangunan tidak termasuk ke dalam perhitungan bisnis.Dilihat dari pendapatannya, usaha mikro hanya memiliki omzet paling banyak Rp300 juta per tahunnya. Aset bisnisnya pun tidak lebih dari Rp50 juta dan tidak termasuk aset tanah serta bangunan. Pelaku usahanya pun belum melakukan sistem administrasi keuangan yang rumit.Contoh usaha mikro yang bisa kamu temukan adalah warung kelontong, usaha pangkas rambut, serta pedagang kuliner. Pelaku usaha mikro biasanya menjalankan usahanya sendiri atau dibantu oleh orang terdekatnya. Jika memang menggunakan jasa karyawan, pasti jumlahnya pun tidak lebih dari lima orang.2. Usaha kecil Naik ke usaha yang lebih besar dari mikro, yaitu usaha kecil. Jenis UMKM yang satu ini memiliki omzet di antara Rp300-Rp500 juta. Total transaksi yang mereka lakukan pun seharusnya bisa mencapai Rp2 miliar per tahunnya.Bisnis yang tergolong usaha kecil antara lain bengkel motor, usaha fotokopi, minimarket, dan bisnis katering. Bisa jadi, bisnis ini dilakukan oleh perorangan yang memang memiliki modal cukup besar. Namun, ada juga usaha kecil yang dioperasikan oleh badan usaha yang berisi sejumlah orang.3. Usaha menengah Usaha menengah merupakan jenis usaha terbesar dalam UMKM. Bisnis yang termasuk ke dalam usaha menengah pastinya sudah memiliki omzet yang sangat tinggi, tapi belum bisa dikatakan perusahaan besar. Mereka mampu mendapatkan omzet tahunan sekitar Rp500 juta sampai dengan Rp10 miliar.Selain itu, ciri-ciri usaha menengah bisa terlihat dari pengelolaan keuangan yang dilakukan. Mereka yang mengelola keuangan pastinya sudah lebih profesional dan memiliki legalitas dalam bidang tersebut.Contoh usaha menengah adalah industri makanan kemasan, pabrik pembuat roti, hingga toko bangunan. Usaha-usaha tersebut pasti sudah mempekerjakan karyawan yang lebih banyak lagi.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT


[Gambas:Video CNBC]

(dru)

Toko kelontong termasuk contoh usaha kecil menengah jenis

Meskipun jarang disebut, usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) merupakan salah satu roda penggerak perekonomian di Indonesia. Bahkan sebuah survei di tahun 2017 sempat menyebutkan, bahwa sekitar 60% nilai barang atau jasa di negara kita berasal dari sektor UMKM.

Fenomena ini tentu membanggakan mengingat modal yang dibutuhkan untuk membangun sebuah UMKM tidak terlalu besar. Salah satu jenis UMKM yaitu usaha mikro merupakan sebuah bisnis dengan aset kurang dari Rp50 juta tetapi memiliki potensi omset hingga Rp300 juta.

Jadi tidak perlu heran apabila banyak yang tertarik untuk mengembangkan model usaha ini dan memperoleh keuntungan maksimal. Bagaimana, tertarik untuk terjun di bisnis skala mikro? Sebagai referensi, berikut ulasan tentang beberapa contoh usaha mikro yang bisa kamu kembangkan.

10 Contoh Usaha Mikro

1. Laundry Kiloan

Meskipun sudah banyak yang terjun di bidang ini, tetapi potensi keuntungan bisnis laundry masih menjanjikan. Kamu bisa mulai dengan membeli 3 unit mesin cuci dan 1 unit pengering, 1 unit setrika, rak pakaian, etalase, deterjen dan pewangi, serta kertas nota. Untuk tempat, manfaatkan ruang atau lahan kosong di rumah.

Dengan modal sekitar Rp10 sampai Rp20 juta saja, bisnis laundry kiloan bisa mendatangkan omset beberapa kali lipat lebih besar. Usaha ini memiliki potensi besar, apalagi jika lokasinya dekat dengan kawasan indekos, proyek, atau perkantoran.

2. Bisnis Kuliner Rumahan

Memanfaatkan keterampilan memasak atau baking, kamu bisa memulai bisnis kuliner rumahan dengan modal maksimal sekitar Rp5 juta saja. Sebagai strategi pemasaran, manfaatkan media sosial untuk promosi. Potensi keuntungan salah satu contoh usaha mikro ini cukup menjanjikan sebab makanan termasuk kebutuhan pokok.

Agar keuntungan yang didapatkan lebih besar, jangan ragu untuk berinovasi dari segi resep ataupun packaging. Bukan tidak mungkin bisnis yang awalnya beromset kurang dari Rp10.000.000 bisa berkembang menjadi salah satu usaha menengah yang dikenal banyak orang.

Baca juga: 7 Peluang Bisnis Rumahan yang Menguntungkan

3. Fashion Online Shop

Selain makanan, pakaian juga termasuk kebutuhan yang sering dicari orang. Manfaatkan hal ini dengan membuka toko baju online dan memasarkannya di media sosial atau marketplace. Agar modal yang dibutuhkan tidak terlalu besar, sebagai langkah awal cobalah untuk hunting distributor pakaian atau konveksi yang tepat.

Meskipun tidak memiliki merek, saat ini ada banyak sekali distributor pakaian dengan harga murah dan berkualitas. Hal ini tentu saja membuat modal yang kamu keluarkan tidak terlalu besar. Untuk meningkatkan potensi, buatlah branding-mu sendiri atau manfaatkan packaging yang menarik.

4. Bisnis Souvenir, Hantaran, dan Mahar Pernikahan

Bisnis lain yang bisa kamu kembangkan adalah kreasi souvenir, hantaran, dan mahar pernikahan. Untuk membangun usaha mikro ini, kamu membutuhkan modal sekitar Rp1.000.000 hingga Rp5.000.000. Dengan modal sekecil itu, potensi keuntungan bisnis ini cukup menjanjikan.

Agar berbeda dengan bisnis souvenir lainnya, kita bisa membuat aneka kerajinan tangan baru yang unik. Kamu juga bisa berinovasi dengan menyediakan packaging estetik yang menarik. Hal ini tidak hanya membuat produk kita memiliki ciri khas sendiri tetapi juga memiliki potensi omset maksimal.

5. Toko Kelontong Online

Contoh usaha mikro lain yang bisa kamu kembangkan dengan modal kecil adalah toko kelontong. Di toko tersebut, kamu bisa menjual berbagai kebutuhan pokok dan sehari-hari. Meskipun saat ini minimarket menjamur, tetapi masih banyak yang lebih senang berbelanja di toko kelontong.

Untuk membuat bisnis berbeda dengan yang lain, jalankan juga versi online toko kelontongmu di marketplace atau media sosial. Jadi tanpa perlu repot keluar rumah, pelanggan bisa membeli kebutuhan harian mereka dari rumah. Potensi keuntungan toko kelontong online ini cukup menjanjikan apalagi jika kamu mau berinovasi dan cukup konsisten.

 6. Jual Ayam Potong

Potensi ekonomi usaha ini cukup besar mengingat banyak yang berminat dengan makanan berbahan dasar daging ayam. Soal modal, tidak perlu khawatir. Kamu hanya perlu mengeluarkan dana sekitar Rp1.000.000 hingga Rp2.000.000 untuk merintis usaha ini. 

Sebagai langkah awal, mulailah bisnis ini dari skala kecil dengan memanfaatkan lahan kosong di depan rumah atau menyewa sepetak tempat di halaman ruko. Dengan pemasaran yang tepat, bukan tidak mungkin kamu bisa mengembangkan usaha kecil-kecilan ini menjadi bisnis yang lebih besar.

7. Usaha Minuman Kemasan Unik

Dengan modal minimal dan packaging unik cobalah untuk terjun di bisnis minuman kemasan. Kamu bisa membuat teh, susu, boba, kopi, atau minuman lain di dapur rumahmu sendiri lalu mengemasnya ke dalam botol-botol unik. Usaha semacam ini memang terlihat tidak terlalu menjanjikan. Tapi dengan pemasaran yang tepat, siapa tahu kita bisa menjadi salah satu pelopor bisnis minuman unik dengan omset menjanjikan.

8. Warmindo

Warmindo atau warung makan yang khusus menjual berbagai olahan Indomie belakangan sedang populer di kalangan anak muda. Modal yang dibutuhkan untuk mengembangkan bisnis ini cukup terjangkau, apalagi jika kita bisa memanfaatkan ruang kosong atau halaman di rumah sendiri. 

Agar berbeda dengan kebanyakan Warmindo, kamu bisa berinovasi dalam hal menu yang disajikan. Potensi keuntungan bisnis Warmindo sendiri bisa mencapai Rp100.000.000 dengan strategi pemasaran yang tepat. Jadi tidak perlu ragu untuk memanfaatkan media sosialmu agar target pasar semakin luas.

9.  Bisnis Sayuran Organik

Sayuran organik termasuk salah satu komoditas unik yang mudah didapatkan. Jika mampu menyediakan pacakging menarik dan konsep bisnis unik, sayuran organik bisa berkembang menjadi salah satu contoh usaha mikro menjanjikan. Jadi jika berminat terjun di bisnis ini, kamu tidak perlu ragu.

Soal keuntungan, sayuran organik dinilai memiliki potensi ekonomi cukup besar. Apalagi jika kita membangun bisnis di kota-kota besar, dimana sayur organik sulit ditemukan. Sebagai informasi, modal untuk mengembangkan bisnis sayuran organik sekitar Rp1.000.000 hingga Rp10.000.000 termasuk biaya sewa dan tempat penyimpanan stock.

10. Waralaba Makanan dan Minuman Instan

Kesulitan membangun sebuah branding karena modal yang dimiliki terbatas? Jangan kahwatir, kamu masih bisa mengembangkan usaha kecil-kecilan dengan membeli waralaba (franchise) makanan dan minuman instan yang namanya sudah dikenal banyak orang. Modal untuk mengembangkan usaha ini biasanya berkisar antara Rp5.000.000 hingga Rp50.000.000. 

Soal keuntungan, kamu juga tidak perlu ragu. Karena sudah memiliki nama, usaha franchise sudah dipastikan laku dan memiliki basis pelanggan yang kuat. Mengingat potensi ekonominya cukup besar, modal yang telah dikeluarkan pun terasa sepadan. 

Baca juga: Ini Alasan Mengapa Usaha Franchise Lebih Menguntungkan

Setiap bisnis pasti memiliki risikonya masing-masing, begitu pula dengan usaha mikro. Inilah mengapa selain modal dibutuhkan pula kemampuan analisa bisnis dan pemasaran yang tepat untuk mengembangkan usaha dan meminimalisasi risiko yang mungkin terjadi.

Itulah ulasan tentang 10 contoh usaha mikro yang bisa dikembangkan. Agar usaha kita bisa berjalan dalam waktu lama, jangan ragu untuk melakukan inovasi dan mengembangkan kreativitas. Semoga bermanfaat.

Mulai Bangun Usaha Mikro Kamu dengan Mengajukan Pinjaman Modal Usaha dari Akseleran!

Dapatkan pinjaman dengan bunga kompetitif dan kemudahan proses pengajuan. Ajukan pinjaman untuk mengembangkan usahamu sekarang. Akseleran juga sudah terdaftar dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sehingga proses transaksi yang kamu lakukan jadi lebih aman dan terjamin.

Toko kelontong termasuk contoh usaha kecil menengah jenis

Untuk kamu yang tertarik mengenai pendanaan atau pinjaman langsung bisa juga menghubungi (021) 5091-6006 atau bisa via email [email protected]