Tiga tolakan peluru yang dinyatakan tidak sah

Loading Preview

Sorry, preview is currently unavailable. You can download the paper by clicking the button above.

Lihat Foto

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

Ilustrasi gerak spesik tolak peluru. Sumber gambar: Tangkapan layar modul Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

KOMPAS.com - Tolak peluru adalah salah satu nomor pada cabang olahraga atletik kategori lempar.

Selain tolak peluru, cabang olahraga atletik kategori lempar adalah lempar cakram, lempar lembing, dan lontar martil.

Tolak peluru atau shot put dalam Bahasa Inggris juga dilombakan pada pesta olahraga multicabang semisal Olimpiade dan Asian Games.

Tolak peluru dilakukan dengan cara menolak atau mendorong, bukan melempar, peluru yang berbentuk bola besi bulat

Gerakan menolak dalam olahraga tolak peluru dilakukan dari bahu dengan satu tangan untuk mencapai jarak yang sejauh-jauhnya.

Badan menyiku secara khusus dengan badan agak bersandar ke depan merupakan sikap dari olahraga atletik tolak peluru ini.

Sesuai peraturan Asosiasi Federasi Atletik Internasional (IAAF), berat peluru yang digunakan dalam perlombaan resmi adalah 7,26 kg (putra) dan 4 kg (putri).

Baca juga: Tolak Peluru: Sejarah, Peraturan, dan Jenis Gaya

Peraturan Tolak Peluru

Berikut adalah peraturan tolak peluru sesuai standar IAAF.

  1. Berat peluru untuk atlet putra adalah 7,257 (7,26) kg atau 16 pon dengan diameter 125 mm, sementara untuk atlet putri beratnya adalah 4 kg atau 8,8 pon dengan diameter 103-105 mm.
  2. Durasi bagi seorang atlet sejak namanya dipanggil hingga selesai melakukan lontaran dalam area terbatas selama 60 detik.
  3. Atlet harus melempar peluru dalam area lingkaran berdiameter sekitar 2,134 meter, dilengkapi papan tumpuan setinggi 10 sentimeter di garis batasnya.
  4. Peluru yang dilempar harus jatuh dalam sektor tujuan yang memiliki radius 34,92 derajat dari area lempar, agar tidak mengalami diskualifikasi.
  5. Jika peluru jatuh di luar sektor lingkaran dalam pertandingan tolak peluru, maka pertandingan diperbolehkan.
  6. Ketika melakukan lemparan, atlet hanya boleh menggunakan satu tangan dengan posisi lebih tinggi dari bahu.
  7. Atlet dilarang keluar lingkaran sebelum peluru jatuh ke tanah. Atlet baru bisa meninggalkan lingkaran setelah peluru mendarat di area sasaran.

Lihat Foto

www.worldathletics.org

Atlet tolak peluru sedang melakukan tolakan. Foto: IAAF (worldathletics.org)

Baca juga: 3 Cara Memegang Peluru yang Benar dalam Tolak Peluru

Teknik Dasar Tolak Peluru

Berikut adalah teknik dasar dalam olahraga tolak peluru, dikutip dari modul pembelajaran Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan (2020) yang diterbitkan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Lihat Foto

www.worldathletics.org

Atlet tolak peluru sedang melakukan tolakan. Foto: IAAF (worldathletics.org)

KOMPAS.com - Tolak peluru atau shot put merupakan salah satu nomor cabang olahraga atletik kategori lempar.

Dikutip dari Modul 10 Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan (2020) terbitan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, pengertian tolak peluru adalah suatu bentuk gerakan menolak atau mendorong satu alat bundar (peluru) dengan berat tertentu yang terbuat dari logam.

Olahraga tolak peluru dilakukan dengan cara menolak atau mendorong, bukan melempar, peluru yang berbentuk bola besi bulat.

Gerakan menolak dalam olahraga tolak peluru dilakukan dari bahu dengan satu tangan untuk mencapai jarak yang sejauh-jauhnya.

Baca juga: Ukuran Lapangan Tolak Peluru Lengkap dengan Gambarnya

Peraturan tolak peluru

Lihat Foto

kemdikbud

Ilustrasi gaya pada tolak peluru.

Dalam olahraga tolak peluru terdapat aturan-aturan yang harus dipatuhi oleh atlet. Berikut ini adalah peraturan tolak peluru sesuai standar Asosiasi Federasi Atletik Internasional (IAAF)

  1. Berat peluru untuk atlet putra adalah 7,257 (7,26) kg atau 16 pon dengan diameter 125 mm, sementara untuk atlet putri beratnya adalah 4 kg atau 8,8 pon dengan diameter 103-105 mm.
  2. Durasi bagi seorang atlet sejak namanya dipanggil hingga selesai melakukan lontaran dalam area terbatas selama 60 detik.
  3. Atlet harus melempar peluru dalam area lingkaran berdiameter sekitar 2,134 meter, dilengkapi papan tumpuan setinggi 10 sentimeter di garis batasnya.
  4. Peluru yang dilempar harus jatuh dalam sektor tujuan yang memiliki radius 34,92 derajat dari area lempar, agar tidak mengalami diskualifikasi.
  5. Jika peluru jatuh di luar sektor lingkaran dalam pertandingan tolak peluru, maka pertandingan diperbolehkan.
  6. Ketika melakukan lemparan, atlet hanya boleh menggunakan satu tangan dengan posisi lebih tinggi dari bahu.
  7. Atlet dilarang keluar lingkaran sebelum peluru jatuh ke tanah. Atlet baru bisa meninggalkan lingkaran setelah peluru mendarat di area sasaran.

Baca juga: Cara Melakukan Tolakan yang Baik dan Benar dalam Tolak Peluru

Hal-hal yang membuat atlet tolak peluru didiskualifikasi

Lihat Foto

AP PHOTO/EUGENE HOSHIKO

Atlet tolak peluru kategori F20 asal Malaysia, Muhammad Ziyad Zolkefli, medali emasnya dicabut dan rekor dunianya tidak dicatat, karena didiskualifikasi di babak final Paralimpiade Tokyo 2020 pada Selasa (31/8/2021). Ziyad datang terlambat dan masih diizinkan bertanding, tetapi setelah meraih medali emas tidak diakui panitia karena statusnya diskualifikasi.

Jika tidak mematuhi peraturan yang berlaku, seorang atlet tolak peluru akan didiskualifikasi dari perlombaan.

Sebagai contoh, seorang atlet tolak peluru dinyatakan diskualifikasi apabila dipanggil sebanyak 3 kali tidak datang.

Kapan pelempar tolak peluru dinyatakan gagal/diskualifikasi? Berikut ini adalah hal-hal yang dapat membuat seorang atlet tolak peluru didiskualifikasi dari perlombaan.

  1. Melakukan tolakan, kemudian kaki menginjak batas akhir tolakan.
  2. Menyentuh balok batas sebelah atas.
  3. Menginjak garis lingkaran lapangan.
  4. Meletakkan peluru di bagian dada atau belakang kepala.
  5. Membiarkan peluru jatuh di bawah bahu sebelum melakukan tembakan peluru.
  6. Memegang ujung papan stop, bagian atas ring besi, dan atau melangkah keluar dari garis lingkaran.
  7. Keluar lingkaran sebelum peluru menyentuh tanah (area pendaratan).
  8. Dipanggil selama 3 (tiga) menit tapi belum melakukan tolakan.
  9. Gagal melakukan tolakan setelah 3 (tiga) kali kesempatan.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link //t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita berikutnya

21 Desember 2021 14:59

Pertanyaan

Mau dijawab kurang dari 3 menit? Coba roboguru plus!

Mahasiswa/Alumni Institut Agama Islam Negeri Kudus

05 Februari 2022 09:44

Halo Melati M. Terima kasih sudah bertanya di Roboguru. Kakak bantu jawab, ya. Jawaban dari soal di atas adalah a.daerah lemparan. Yuk simak pembahasan berikut. Tolak peluru adalah salah satu nomor yang terdapat dalam nomor lempar pada cabang atletik yang berbentuk gerakan menolak atau mendorong suatu peluru yang terbuat dari logam yang dilakukan dari bahu dengan satu tangan untuk mencapai jarak sejauh-jauhnya. Tujuan tolak peluru adalah untuk mencapai tolakan yang sejauh-jauhnya. Sesuai dengan namanya tolak bukan dilempar, tetapi ditolak atau didorong dengan tangan satu yang diletakkan di pangkal bahu. Luas lingkaran tolak peluru adalah 2.135 m dengan balok penahan 1.22 m. Sektor lemparan membentuk sudut 45 derajat dari titik tengah lingkaran tolak pelempar atau penolak peluru tidak boleh meninggalkan lingkaran sebelum peluru jatuh ke tanah dan ke luar dalam posisi berdiri melalui lingkaran bagian belakang. Peluru dinyatakan sah jika lemparan peluru jatuh di daerah lemparan, dan apabila terjatuh di luar sektor lemparan maka dinyatakan tidak sah. Jadi, jawabannya adalah sebagaimana penjelasan di a.daerah lemparan. Semoga membantu :)

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA