Tipe lembaga sosial Berdasarkan sistem nilai yang diterima masyarakat

Lembaga sosial pada hahekatnya mengalami perkembangan seiring dengan adanya bentuk perubahan sosial yang terjadi dalam masyarakat. Hal ini dikatakan demikianlah karena sejatinya bertambahnya lembaga sosial selalu berbanding lurus dengan perkembangan yang dirasakan oleh masyarakat itu sendiri.

Atas dasar itulah tentusaja tipe lembaga sosial bisa dilihat berdasarkan nilai, perkembangan, sudut penerimaan masyarakat, fungsi, ataupun berdasarkan penyebarannya

Lembaga Sosial

Lembaga Sosial yang ada dalam kehidupan masyarakat selalu berbeda antara satu dengan lainnya. Perbedaan ini didaatkan karena proses atau latar belakang yang mendasi terbentuknya lembaga sosial juga berbeda. Oleh karena itulah secara garis besar lembaga sosial dikelompokkan berdasarkan klasifikasinya.

Adapun pengertian lembaga sosial menurut para ahli, antara lain;

  1. Mayor Polak, Lembaga sosial adalah suatu sistem sosial terkait dengan aturan-aturan yang begitu kompleks dengan berbagai adat istiadat untuk mempertahankan segala nilai-nilai penting dalam kehidupan masyarakat.
  2. W Hamilton, Definisi lembaga sosial adalah sebuah prosedur atau cara hidup yang dilakukan setiap kelompok masyarakat dan apabila terjadi pelanggaran akan dikenai sanksi yang sesuai dengan perbuatan pelanggarannya.

Tipe Lembaga Sosial

Tipe Lembaga Sosial

Tipe yang ada dalam lembaga sosial dapat dikategorikan berdasarkan beberapa 5 kriteria. Antara lain;

Berdasarkan nilainya, tipe lembaga sosial dibedakan sebagai berikut;

Lembaga SosiaI primer Iebih bersifat mendasar pokok, dan utama untuk mengatur kehidupan bermasyarakat Lembaga sosial dapat dikatakan primer karena memiliki kaidah sosial yang tinggi untuk mengatur hubungan masyarakat.

Adapun keadilan sosial yang ada di Iingkungan masyarakat sebagai ialah sebagai berikut;

Kaidah agama mengatur hubungan antara individu dan Tuhan berdasarkan pada seluruh ajaran dan Iarangannya untuk membentuk perilalcu umat beragama

Kaidah kesusilaan berasal dalam individu itu sendiri. Apabila proses internalisasi nilai dan norma berhasil secara maksimal, individu dapat menjajankan kaidah kesusilaan dalam masyarakat. Contoh kaidah kesusilaan adalah sifat jujur, tanggung jawab dan disiplin.

Kaidah kesopanan berhubungan dengan sosialisasi dan interaksi yang terbentuk oleh hubungan sosial di lingkungan masyarakat misalnya sikap menghormaj orang yang Iebih tua.

Kaidah hukum merupakan seperangkat peraturan yang dibuat oleh pihak berwenang dan bersifat tertulis serta mernaksa warga negara untuk melaksanakan tertib hukum. Lembaga sosial primer dalam masyarakat antara lain lembaga keluarga, lembaga pendidikan lembaga hukum, lembaga ekonomi, lembaga agarna, dan lembaga kesehatan.

Lembaga sosial bersifat sekunder berarti nilainya dianggap tidak penting oleh sebagian masyaraka Apabila lembaga ini tidak dijalankan atau tidak dipenuhi maka niscaya tidak akan memberikan pengaruh besar pada kehidupan masyarakat.

Akan tetapi sebaliknya, apabila lembaga ini dipenuhi dianggap sebagai pénambah nilai lebih saja. Berdasarkan konteks ruang dan waktu tidak menutup kernungkinan bahwa masyarakat lain rnenganggap leembaga sosial yang bersifat sekunder ini menjadi suatu kebutuhan primer bagi mereka. Adapun sebagai contoh nyata dalam lembaga sosial subsidiary social institutions adalah lembaga pariwisata.

Lembaga sosial primer dapat saja berubah menjadi lembaga sosial sekunder akibat perbedaan pola pikir masyarakat dalam memandang sesuatu. Sebagai contoh masyarakat tradisional yang mana menganggap pendidikan formal tidak terlalu penting.

Dengan demikian, bagaima masyarakat tradisional lembaga pendidikan formal dianggap sebagai lembaga sosial sekunder. Akan tetapi, anggapan tersebut dapat berubah. Seiring Perkembangan zaman yang menuntut pelaksanaan pendidikan formal. Lembaga pendidikan yang semula bersifat sekunder dapat berubah menjadi primer.

Berdasarkan Perkembangannya lembaga sosial dibedakan menjadi menjadi dua bentuk. Penjelasannya adalah sebagai berikut;

Crescive social institutions merupakan lembaga yang tidak sengaja tumbuh dan berkembang dalam masyarakat. Crescive social institutions terbentuk melalui pola-pola perilaku masyarakat yang telah terintegrasi kuat dalam kehidupan anggota masyarakat.

Pola-pola perilaku tersebut Iama-kelamaan dan tanpa disadari berkembang menjadi adat istiadat. Adat istiadat inilah yang kemduian pada tahap selanjutnya terlembaga dengan baik. Contoh crescive social institutions, yaitu lembaga perkawinan, agama, adat, dan hak milik.

Enacted social institutions merupakan lembaga sosial yang sengaja dibentuk untuk mencapai tujuan tertentu. Lembaga ini pada dasarnya berawal dari  crescive social institutions yang dilengkapi struktur dan sistem sosial.

Contoh enacted social institutions adalah lembaga ekonomi yang berfungsi sebagai pengatur berbagai bentuk kegiatan yang dilakukan, antara lain adalah kegiatan produksi, distribusi, dan konsumsi dalam kehidupan masyarakat.

Berdasarkan sudut penerimaan masyarakat, lembaga sosial dibedakan menjadi dua hal, yaitu;

Approved social sanctioned institutions juga sering disebut social sanctioned institutions. Lembaga sosial mi diterima dan diakui keberadaannya oleh masyarakat. Sebagao contoh dari lembaga sosial ini adalah lembaga kesehatan, lembaga transportasi, dan lembaga perdagangan.

Unsanctioned social institutions merujuk pada lembaga yang dibentuk oleh suatu kelompok namun tidak diakui keberadaannya karena dianggap meresahkan anggota masyarakat. Contoh daripada lembaga sosial tipe unsanctioned social institutions adalah organisasi kejahatan seperti jaringan terorisme.

Berdasarkan fungsinya lembaga sosial dibedakan menjadi;

Operative social institutions merupakan lembaga yang bertugas menghimpun pola atau cara mencapai tujuan suatu lembaga. Adapun untuk contoh operative social institutions adalah lembaga pertanian, lembaga industri, dan lembaga pendidikan.

Regulative social institutions merupakan lembaga sosial yang bertugas mengawasi adat istiadat di lingkungan masyarakat. Sedangkan untuk contoh regulative social institutions adalah lembaga pengadilan dan lembaga dalam kejaksaan.

Berdasarkan proses penyebarannya terbagi atas;

Lembaga sosial ini ada dalam hampir semua masyarakat sehingga lebih bersifat menyeluruh (universal). Lembaga yang dapat diterima oleh masyarakat secara luas berarti memiliki nilai (value) yang tinggi untuk memenuhi kebutuhan seluruh elemen masyarakat. Contoh general social institutions adalah lembaga agama.

Secara umum seluruh agama mengajarkan umatnya untuk berbuat baik kepada setiap orang tanpa membeda-bedakan kedudukan satu sama lain.

Lembaga sosial mi dibentuk berdasarkan kepentingan kelompok, kelas, atau golongan tertentu hingga membangun suatu ciri khas dan tidak dapat diterapkan pada golongan, kelompok, atau kelas lain.

Adapun untuk contoh lembaga sosial restricted social institutions adalah lembaga yang mencerminkan kearifan lokal atau tradisi dalam adat istiadat budaya setempat seperti organisasi pengairan di Bali.

Demikinalah penjelasan dan pembahasan mengenai tipe lembaga sosial dan contohnya. Semoga dengan adanya tulisan ini bisa menambah refrensi dan juga menambah wawasan bagi segenap pembaca.

a. Berdasarkan proses terbentuknya, lembaga sosial Dibedakan sebagai berikut.

1) Cresive institution, yaitu lembaga sosial yang tumbuh dan adat istiadat masyarakat sehingga menjadi lembaga sosial utama di dalam masyarakat itu. Misalnya, lembaga pernikahan dan lembaga religi (kepercayaan).

2) Enacted institution, yaitu lembaga sosial yang sengaja dibentuk untuk memenuhi tujuan tertentu yang berakar dan kebiasaan kebiasaan dalam masyarakat. Misalnya, lembaga hutang piutang dan lembaga perdagangan.

b. Berdasarkan fungsinya, ada dua lembaga sosial, yaitu sebagai berikut.

1) Operative institution, berfungsi untuk menghimpun pola-pola atau tata cara yang diperlukan untuk mencapai tujuan, misalnya lembaga industri.

2) Regulative institution, berfungsi mengawasi adat istiadat atau tata cara yang tidak menjadi bagian mutlak dan lembaga sosial itu sendiri. Misalnya, lembaga hukum, lembaga kejaksaan, dan lembaga pengadilan.

c. Berdasarkan tingkat kepentingannya, lembaga sosial dibedakan menjadi dua, yaitu sebagai berikut.

1) Basic institution, yaitu lembaga sosial yang keberadaannya dianggap sangat penting untuk memelihara atau mem pertahankan tata tertib dalam masyarakat. Misalnya, keluarga dan pendidikan.

2) Subsidiary institution, yaitu lembaga sosial yang dianggap kurang penting. Misalnya, kegiatan rekreasi dan berbagai bentuk hiburan.

d. Berdasarkan tingkat penerimaan oleh masyarakat, lembaga sosial dibedakan menjadi dua, yaitu sebagai berikut.

1) Sosial-sanctioned institution, yaitu lembaga sosial yang ditenima dengan baik oleh masyarakat. Misalnya, lembaga sekolah dan perusahaan.

2) Unsanctioned institution, yaitu lembaga sosia! yang ditolak oleh masyarakat meskipun masyarakat kadang-kadang tidak berhasil memberantasnya. Misalnya, perampokan, korupsi, premanisme, pencopet, dan prostitusi.

e. Berdasarkan faktor-faktor persebarannya, lembaga sosial Di bedakan menjadi dua, yaitu sebagai berikut.

1) General institution, yaitu lembaga sosia! yang dikenal dan diterima di mana-mana. Misalnya, lembaga agama dan lembaga pendidikan.


2) Restricted institution, yaitu lembaga sosial yang diterima hanya oleh sebagian kecil masyarakat saja, atau kelompok-kelompok tertentu dalam suatu masyarakat saja. Misalnya, ajaran dan agama tertentu.

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA