Suatu kondisi dimana nasabah pihak debitur tidak mampu untuk membayarkan angsuran kreditnya kepada pihak bank pihak kreditur tepat pada waktunya disebut?

Kredit macet menjadi salah satu masalah yang dihadapi para debitur atau nasabah yang mengajukan sistem kredit untuk melakukan transaksi jual beli.

Seperti yang kita tahu, pembayaran dengan menggunakan kredit menjadi salah satu pembayaran yang sangat familier di tengah-tengah masyarakat.

Akan tetapi, dalam pemakaiannya terkadang orang-orang masih kelewat batas sehingga mengakibatkan terjadinya kredit macet.

Lalu, sebenarnya apa pengertian dari istilah itu? Dampak apa yang akan dirasakan oleh nasabah jika mengalami hal tersebut?

Jangan khawatir, dalam artikel ini Glints akan mengupasnya untukmu secara lengkap. Yuk, simak!

Apa Itu Kredit Macet?

Suatu kondisi dimana nasabah pihak debitur tidak mampu untuk membayarkan angsuran kreditnya kepada pihak bank pihak kreditur tepat pada waktunya disebut?

© Rawpixel.com

Dilansir dari Investopedia, kredit macet adalah keadaan di mana nasabah, baik individu maupun perusahaan, tidak mampu membayar kredit pada tepat waktu.

Pada umumnya, kredit masuk ke dalam kategori macet jika debitur menunggak pembayaran lebih dari 180 hari.

Cicilan yang tidak dibayar tepat waktu akan menjadi bencana bagi debitur selaku orang yang mengajukan kredit.

Bagaimana tidak, bank yang bersangkutan tentu akan terus menagih siapa saja debitur yang tidak melakukan pembayaran kredit tepat pada waktunya.

Jika sudah seperti ini, dipastikan mereka akan mengalami kesulitan untuk mengajukan pinjaman kepada berbagai bank ke depannya.

Sebab, mereka memiliki riwayat pembayaran kredit yang buruk.

Keadaan ini tidak hanya merugikan dari pihak debiturnya sendiri, melainkan juga dari pihak bank.

Apabila debitur yang mengalami kredit macet berjumlah banyak, non-performing loan (NPL) bank akan mengalami angka yang tinggi.

NPL adalah salah satu indikator kesehatan aset suatu bank. Jika terlalu tinggi, hal tersebut akan mengancam keberlangsungan bank ke depannya.

Oleh karena itu, pihak bank berusaha untuk menekan nilai NPL agar tidak tinggi dengan cara mengurangi terjadinya kredit macet.

Baca Juga: Untuk Pemilik Kartu Kredit, Ketahui Arti CVV dan CVC serta Kegunaannya!

Dampak Kredit Macet bagi Nasabah

Suatu kondisi dimana nasabah pihak debitur tidak mampu untuk membayarkan angsuran kreditnya kepada pihak bank pihak kreditur tepat pada waktunya disebut?

© Freepik.com

Nah, setelah mengetahui pengertian dari kredit macet, kira-kira apa saja dampak yang akan diterima oleh debitur jika mengalami keadaan tersebut?

1. Sulit mendapatkan pinjaman

Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, debitur yang mengalami kredit macet akan kesulitan mendapatkan pinjaman dari bank.

Sebab, pihak bank akan selalu mengecek riwayat nasabah saat hendak mengajukan pinjaman.

Jika dalam riwayat nasabah sempat telat dalam membayar kredit, pihak bank tentu akan ragu untuk meminjamkan kepadanya.

2. Bunga yang lebih tinggi

Seperti dilansir dari The Balance, kredit macet juga mengakibatkan nasabah akan mendapatkan suku bunga dengan nilai yang tinggi saat kembali mengajukan kredit.

Sebaliknya, jika kamu memiliki riwayat kredit yang bagus, suku bunga yang harus kamu bayarkan justru bernilai rendah.

3. Kesulitan mengajukan KPR

Selain sulit mendapatkan pinjaman, debitur yang memiliki riwayat kredit yang buruk juga sulit saat hendak mengajukan KPR.

Debitur tidak akan lolos BI checking jika pernah memiliki catatan kredit yang kurang baik saat mengajukan KPR.

Baca Juga: Ingin Beli Rumah? Ketahui 8 Cara Sukses Mengajukan KPR di Bank

Tips Menghindari Kredit Macet

Suatu kondisi dimana nasabah pihak debitur tidak mampu untuk membayarkan angsuran kreditnya kepada pihak bank pihak kreditur tepat pada waktunya disebut?

© Freepik.com

Kita tahu bahwa memiliki catatan kredit yang buruk akan mempersulit diri sendiri saat hendak mengajukan pinjaman atau bahkan KPR ke depannya.

Lalu, kira-kira bagaimana ya caranya agar dapat menghindari kredit macet?

1. Hindari pembelian yang bersifat konsumtif

Sebisa mungkin, saat mengajukan pinjaman kredit, hindari sifat konsumtif dengan membeli barang-barang yang tidak terlalu dibutuhkan.

Jika hanya memenuhi gaya hidup saja, dipastikan tagihan kreditmu akan semakin menumpuk. 

Hal tersebut tentu tidak sehat bagi kondisi keuanganmu. Terlebih, jika masih ada utang kepada orang lain.

Oleh karena itu, ada baiknya kamu memakai pinjaman kredit untuk hal-hal bermanfaat, seperti mengajukan KPR agar bisa mendapatkan hunian idaman.

2. Bayar tepat waktu

Kebanyakan orang suka menunda-nunda pembayaran kredit sehingga uang mereka malah dipakai untuk hal-hal lain.

Padahal, jika kamu tidak membayar tepat waktu, pihak bank akan memberikan denda kepadamu.

Oleh karena itu, segera lakukan pembayaran saat sudah waktunya. Mulai tanamkan sifat disiplin terhadap diri sendiri demi keadaan finansial yang sehat.

3. Sesuaikan kemampuan bayar

Saat kamu hendak mengajukan kredit pinjaman kepada bank, pastikan pinjaman tersebut masih sesuai dengan jumlah penghasilanmu.

Sebab, kamu masih bisa mengatur alokasi keuanganmu per bulannya untuk membayar kredit serta memenuhi kebutuhan sehari-hari.

Jika jumlah pinjamannya melebih batas kemampuanmu dalam membayar, bisa dipastikan kamu akan kesulitan untuk membayar pinjaman kredit tepat waktu.

Baca Juga: Millenials dan Cicilan KPR: Mungkin Nggak Ya?

Itu dia penjelasan singkat mengenai kredit macet beserta dampak yang dialami oleh nasabah jika masuk ke dalam kategori tersebut.

Pada intinya, ajukan pinjaman kredit yang bermanfaat, jangan sampai hanya bersifat konsumtif belaka.

Semoga setelah membaca artikel ini kamu bisa lebih berhati-hati ya dalam mengajukan kredit.

Jika ingin mendapatkan informasi lainnya seputar finansial, kamu bisa mendapatkannya secara gratis dengan berlangganan newsletter blog dari Glints.

Selain itu, apabila ingin berdiskusi mengenai tips mengatur keuangan, mengajukan KPR, atau hal-hal lainnya, kamu bisa langsung gabung dengan Glints Komunitas.

Di sana, ada banyak sekali pengguna yang melakukan diskusi mulai dari dunia kerja, tips interview, hingga finansial.

Jadi, tunggu apa lagi? Yuk, gabung Glints Komunitas sekarang juga!

  • What Is Bad Credit?
  • The Side Effects of Bad Credit

Apa yang dimaksud Collectibility?

Kolektibilitas (Bahasa Inggris: collectability) merupakan klasifikasi status keadaan pembayaran angsuran bunga atau angsuran pokok dan bunga kredit oleh debitur serta tingkat kemungkinan diterimanya kembali dana yang ditanamkan dalam surat-surat berharga atau penanaman lainnya.

Apa yang dinamakan kredit macet?

Kredit macet adalah kondisi dimana debitur baik perorangan maupun badan usaha tidak mampu membayar cicilan atau hutang yang dimilikinya kepada pemberi pinjaman dengan tepat waktu.

Apa arti kolektibilitas kredit?

Adapun definisi kolektibilitas menurut Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yaitu suatu keadaan pembayaran pokok ataupun angsuran pokok dan bunga kredit oleh nasabah (debitur) yang mempengaruhi tingkat kemungkinan diterimanya kembali dana yang ditanamkan dalam surat-surat berharga atau penanaman lainnya.

Suatu kondisi dimana nasbah pihak debitur tidak mampu untuk membayarkan angsuran kreditnya kepada pihak bank pihak kreditur tepat pada waktunya disebut?

Kondisi saat seorang nasabah tidak mampu lagi membayar atau mencicil pinjaman disebut dengan istilah kredit macet.