Suatu benda di ruang 2 diamati menggunakan lup maka bayangan yang terlihat adalah

Artikel ini membahas tentang prinsip kerja lup, cara pengamatan, rumus perbesaran, serta contoh soal dan pembahasan tentang lup.

Alo, Sobat Zenius! Tentunya, lo udah nggak asing lagi sama yang namanya lup, kaca pembesar, ataupun suryakanta? Iya, mereka bertiga adalah benda yang sama. Itu loh, yang bisa lo pake buat mengamati sesuatu yang ukurannya terlalu kecil untuk dilihat pake mata telanjang. Lup juga sering banget dipake buat menunjang proses pemecahan suatu kasus oleh detektif yang ada di film-film, kayak Sherlock Holmes.

Suatu benda di ruang 2 diamati menggunakan lup maka bayangan yang terlihat adalah
Sherlock Holmes memakai Lup (Sumber: Stock Illustrations).

Lup

Lup merupakan suatu alat yang tersusun atas sebuah gagang yang dijadikan pegangan, serta lensa cembung yang fungsinya berguna untuk membantu mengamati benda-benda yang semula nampak kecil dan kabur menjadi lebih besar dan jelas.

Gimana sih, Prinsip Kerja Lup?

  1. Pertama, benda yang bakalan lo amati pake lup itu akan diletakkan di antara bagian fokus dan lensa.
  2. Nah, setelah itu, lensa cembung pada lup akan membiaskan cahaya yang datang melewati pusat lup dan meneruskannya.
  3. Lalu, lup bakal membentuk bayangan, yang mana bayangannya tersebut dilihat oleh benda yang sedang lo amati.
  4. Lup mengambil prinsip kerja dari kondisi yang berlaku dimana pada suatu objek yang memiliki ukuran yang sama, namun diletakkan dengan jarak yang berbeda dari mata, maka objek tersebut akan terlihat seolah-olah punya ukuran yang berbeda di mata kita. Misal, ketika objek tersebut diletakkan semakin dekat ke mata, maka ukuran objek tersebut pun akan nampak semakin besar dan jelas. Begitu pula sebaliknya.
Suatu benda di ruang 2 diamati menggunakan lup maka bayangan yang terlihat adalah
Prinsip Kerja Lup (Dok. Zenius).

Oh, iya! Tahu nggak sih? Kalau yang sebenernya lo lihat saat lo sedang mengamati suatu objek menggunakan lup itu bukan objeknya lho, melainkan bayangan dari objek tersebut.

Sifat Bayangan pada Lup

Bayangan suatu objek yang diamati menggunakan lup akan bersifat maya, tegak, dan diperbesar.

Cara Pengamatan Lup

  1. Mata berakomodasi maksimum; pada kondisi ini, akan berlaku kondisi dimana bayangan yang dihasilkan berada di titik terdekat mata. Posisi objeknya ini nanti akan mengikuti, yang bisa dicari menggunakan rumus .
  2. Mata tidak berakomodasi maksimum; pada kondisi ini, objek akan diletakkan di bagian fokus lup, serta akan berlaku kondisi dimana bayangan yang dihasilkan berada di titik terjauh mata.

Perbesaran Sudut (Anguler)

Suatu benda di ruang 2 diamati menggunakan lup maka bayangan yang terlihat adalah
Perbesaran Sudut (Anguler) (Dok. Zenius).

Keterangan:

M = Perbesaran lup

Suatu benda di ruang 2 diamati menggunakan lup maka bayangan yang terlihat adalah
= Sudut yang dibentuk oleh mata ketika menggunakan lup

Suatu benda di ruang 2 diamati menggunakan lup maka bayangan yang terlihat adalah
= Sudut yang dibentuk oleh mata telanjang

Perbesaran Lup

Pada umumnya, penulisan matematis dari perbesaran lup itu kayak gini, Sob

Keterangan:

M = Perbesaran Lup

Suatu benda di ruang 2 diamati menggunakan lup maka bayangan yang terlihat adalah
= Titik dekat mata normal (25 cm)

f = Fokus Lup (cm)

L = Jarak dari mata ke bayangan

l = Jarak dari mata ke lup

Perbesaran Berakomodasi Maksimum

Pada kondisi perbesaran berakomodasi maksimum, posisi mata diletakkan dekat dengan lup (berlaku ). Selain itu, bayangan akan jatuh di titik terdekat dengan mata (berlaku ).

Perbesaran Tidak Berakomodasi

Pada kondisi perbesaran tidak berakomodasi, maka bayangan akan jatuh di titik terjauh dari mata (sehingga berlaku ).

Contoh Soal dan Pembahasan

Enola Holmes sedang memakai lup yang memiliki fokus sebesar 20 cm untuk mengamati TKP sebuah kasus kehilangan barang. Berapakah perbesaran lup ketika kondisi mata berakomodasi dan tidak berakomodasi? (Kondisi mata normal = 25 cm).

Pembahasan:

a). f = 20 cm.

= 25 cm.

b). Perbesaran lup ketika mata berakomodasi maksimum

M = 25/20 + 1

M = 1,25 + 1

M = 2,25

Jadi, perbesaran lup ketika mata berakomodasi maksimum adalah sebesar 2,25.

c). Perbesaran lup ketika mata tidak berakomodasi

M = 25/20

M = 1,25

Jadi, perbesaran lup ketika mata tidak berakomodasi maksimum adalah sebesar 1,25.

***

Nah, itu dia pembahasan kali ini seputar lup. Semoga artikel ini bisa bermanfaat buat nambah wawasan dan kuriositas lo buat cari tahu lebih banyak, ya! Lo juga bisa banget cek tautan-tautan di bawah ini biar makin paham. Ciao, Sobat Zenius!

Link Video Zenius

Lup

Baca Juga Artikel Lainnya

Rumus Kekuatan Lensa pada Kelainan Mata
Lensa Optik: Jenis, Rumus, dan Contoh Soal

Lup adalah lensa positif yang digunakan untuk mengamati benda-benda yang cukup kecil, namun bukan untuk benda yang sangat kecil. Contoh penggunaan lup adalah untuk mengamati tulisan nama jalan pada peta yang tercetak sangat kecil atau melihat komponen jam tangan dengan ukuran sangat kecil. Penggunaan lup dapat membantu melihat benda yang cukup kecil dengan lebih baik dari pada dengan mata tanpa bantu alat optik sama sekali. Kondisi ini dikarenakan pembentukan bayangan pada lup dapat menghasilkan bayangan benda yang lebih besar.

Besar bayangan benda yang akan tampak dan seberapa detail bentuk bentuk benda yang dapat dilihat bergantung pada ukuran bayangan yang terbentuk pada retina mata. Pembentukan bayangan pada lup dipengaruhi oleh sudut yang dibentuk anatra benda dan mata. Besar sudut antara benda dan mata ditentukan oleh jarak benda yang di amati ke lensa yang digunakan.

Bagaimana pembentukan bayangan pada Lup? Berapakah perbesaran yang dapat dihasilkan oleh lup? Sobat idschool dapat mencari tahu lebih banyak melalui ulasan di bawah.

Proses Pembentukan Bayangan pada Lup

Proses pembentukan bayangan pada lup sama dengan proses pembentukan bayangan pada lensa positif (lensa cembung). Di mana bayangan yang akan dihasilkan bergantung di mana ruang letak benda berada. Benda yang terletak pada ruang II memiliki akan berbeda pada benda yang terletak ruang I.

Ada tiga ruang di depan lensa cembung yang dibatasi oleh titik pusat lensa (O), titik fokus lensa (f), dan jari-jari kelengkungan lensa (R = 2f). Untuk banyak ruang di belakang lensa cembung terdiri dari satu buah ruang. Bagian depan lensa merupakan bagian yang terdapat sinar datang mengenai lensa. Bagian belakang lensa adalah bagian lensa yang dekat dengan mata pengamat. Lensa cembung memiliki ruang yang berbeda untuk benda dan bayangan.

Pembagian ruang pada lensa cembung secara lebih jelas dapat dilihat seperti gambar di bawah.

Suatu benda di ruang 2 diamati menggunakan lup maka bayangan yang terlihat adalah

Proses pembentukan bayangan pada lup melibatkan jalannya berkas sinar istimewa pada lensa cembung. Ada tiga sinar istimewa berbeda pada lensa cempung berdasarkan arah datangnya sinar.

3 berkas sinar istimewa pada lensa cembung:

  • Pertama: sinar datang sejajar sumbu utama dibiaskan melalui fokus utama
  • Kedua: sinar datang melalui fokus utama lensa dibiaskan sejajar sumbu utama
  • Ketiga: sinar datang melalui pusat optik diteruskan tanpa dibiaskan

Perpotongan dua dari tiga sinar istimewa yang mengenai benda dan lensa cembung akan menghasilkan bayangan. Berdasarkan letak benda akan diperoleh lima kemungkinan sifat bayang benda yang akan terbentuk. Kelima proses pembentukan bayangan benda pada lup berdasarkan lima letak benda dapat dilihat seperti berikut.

Benda di depan lup pada ruang I:

Suatu benda di ruang 2 diamati menggunakan lup maka bayangan yang terlihat adalah

Letak Benda di depan lup pada titik fokus:

Suatu benda di ruang 2 diamati menggunakan lup maka bayangan yang terlihat adalah

Benda di depan lup pada ruang II:

Suatu benda di ruang 2 diamati menggunakan lup maka bayangan yang terlihat adalah

Letak Benda di depan lup pada pusat kelengkungan lensa (R=2f):

Suatu benda di ruang 2 diamati menggunakan lup maka bayangan yang terlihat adalah

Benda di depan lup pada ruang III:

Suatu benda di ruang 2 diamati menggunakan lup maka bayangan yang terlihat adalah

Baca Juga: Lensa Cembung

Rumus Perbesaran yang Dihasilkan oleh Lup

Lup adalah alat optik yang digunakan untuk melihat benda atau tulisan yang kecil sehingga terlihat lebih besar. Bayangan yang dihasilkan lup sama halnya denga bayangan pada lensa cembung. Hal ini dikarenakan lup merupakan alat optik yang menggunakan lensa cembung. Selain itu sebagai lup, pemanfaat lensa cembung dalam kehidupan sehari – hari ditemukan pada periskop, slide proyektor, episkop, proyektor bioskop dan lainnya.

Rumus yang bermanfaat pada perhitungan dalam materi lup sama dengan rumus pada lensa cembung. Beberapa rumus yang berlaku diberikan seperti berikut.

Suatu benda di ruang 2 diamati menggunakan lup maka bayangan yang terlihat adalah

Keterangan:

  • f : jarak fokus (cm)
  • s : jarak benda (cm)
  • s’ : jarak bayangan (cm)
  • M : perbesaran bayangan lensa cembung
  • h : tinggi benda lensa cembung (cm)
  • h’ : tinggi bayangan lensa cembung (cm)
  • P : kekuatan lensa cembung (dioptri)

Benda yang diamati menggunakan lup dibedakan menjadi dua kondisi. Kedua kondisi tersebut adalah pengamatan menggunakan lup dengan mata berakomodasi dan mata berakomodasi tidak maksimum.  

Mata Berakomodasi Maksimum

Pengamatan menggunakan lup dengan mata berakomodasi maksimum terjadi saat mata melihat bayangan maya pada jarak titik dekat mata (Sn). Kondisi tersebut terjadi pada benda yang diamati terletak antara titik fokus dan optik lensa (ruang I).

Perbandingan sudut lihat dengan tanpa menggunakan lup (α) dan menggunakan lup (β) disebut perbesaran anguler (M). Perbandingan antara β dan α untuk besar kedua sudut yang kecil adalah perbandingan tangen sudutnya. Persamaan perbesaran anguler pada lup dapat dihitung menggunakan rumus seperti berikut.

Suatu benda di ruang 2 diamati menggunakan lup maka bayangan yang terlihat adalah

Soal: Berapakah perbesaran anguler lup yang memiliki fokus 4 cm dengan mata berakomodasi maksimum?

Diketahui:

  • f = 4 cm
  • Sn = 25 cm (mata normal)
  • mata berakomodasi

Ditanya: perbesaran aguler yang dihasilkan pada mata berakomodasi maksimum (M)

Jawab:

M = Sn/f + 1M = 25/4 + 1= 6,25 + 1

= 7,25 kali