Sebutkan prosedur K3 yang harus diketahui dan diterapkan di bengkel sepeda motor


Disetiap tempat kerja atau industri tentunya terdapat suatu standar K3 yang diterapkan untuk melindungi setiap pekerja yang bekerja di tempat kerja tersebut.

K3 atau kependekkan dari kata Keselamatan dan Kesehatan Kerja merupakan sebuah prinsip untuk melindungi keselamatan dan kesehatan semua pekerja yang sedang melaksanakan suatu pekerjaan agar terhindar dari kecelakaan dan penyakit kerja, serta agar membuat pekerjaan dapat berjalan dengan efisien dan aman.

Sebutkan prosedur K3 yang harus diketahui dan diterapkan di bengkel sepeda motor


Di dalam K3 terdapat kata keselamatan dan kesehatan kerja yang dapat diartikan sebagai berikut :

  1. Keselamatan (safety) dalam bekerja dapat diartikan segala upaya yang dilakukan untuk melindungi pekerja, orang lain, peralatan kerja, bahan kerja dan tempat kerja.
  2. Kesehatan (health) dalam bekerja dapat diartikan sebagai segala upaya yang dilakukan untuk mencegah timbulnya penyakit, mencegah kelelahan kerja dan untuk menciptakan lingkungan kerja yang sehat.

Di dalam bahaya kerja terdapat beberapa istilah-istilah yang digunakan diantaranya adalah :

  1. Hazard yang artinya suatu keadaan yang memungkinkan terjadinya bahaya saat bekerja atau potensi yang dapat menimbulkan bahaya.
  2. Danger yang artinya adalah peluang bahaya yang sudah tampak tetapi dapat dicegah dengan berbagai tindakan preventif.
  3. Risk yang artinya adalah resiko yang akan terjadi apabila terjadi bahaya kerja.
  4. Incident yang artinya adalah munculnya kejadian yang bahaya yang tidak diinginkan yang dapat menyebabkan kecelakaan dalam bekerja.
  5. Accident yang artinya adalah kejadian bahaya yang terjadi dan disertai dengan adanya korban atau kerugian baik pada manusianya atau benda kerjanya.

Upaya-upaya yang dilakukan untuk pengendalian bahaya di tempat kerja antara lain dapat dilakukan dengan membuat standar keselamatan kerja yang harus dilakukan atau yang harus ada ketika di tempat kerja diantaranya :

  1. Peralatan perlindungan diri yang harus dikenakan pekerja atau orang lain ketika di dalam tempat kerja. Peralatan perlindungan diri diantaranya adalah safety helmet (helm pengaman), penutup telinga, kacamata pengaman, pakaian kerja, safety shoes (sepatu pengaman), masker dan lain sebagainya.
  2. Perlindungan terhadap mesin-mesin produksi atau peralatan-peralatan produksi.
  3. Mengatur prosedur kerja yang baik dengan mempertimbangkan faktor kemampuan manusia, peralatan kerja dan bahan yang dikerjakan.
  4. Membuat tanda-tanda tempat bahaya atau bahan yang dapat membuat bahaya, misan\lnya memberikan tanda terhadap bahan-bahan yang berbahaya, memasang tanda-tanda peringatan atau batas diantara tempat untuk jalan dan tempat untuk produksi (kerja) dan lain sebagainya.
  5. Pengamanan tempat kerja apabila terjadi bahaya, misalnya jalur evakuasi bahaya, alat pemadam kebakaran (APAR), alarm tanda bahaya, ventilasi ruangan yang cukup dan lain sebagainya.

Tujuan K3

Tujuan utama dari penerapan K3 dilingkungan tempat kerja telah diatur di dalam Undang-Undang, tepatnya pada Undang-Undang no 1 tahun 1970 tentang kesehatan dan keselamatan kerja, yaitu :

  1. Melindungi dan menjamin keselamatan setiap tenaga kerja dan orang lain yang berada di tempat kerja.
  2. Menjamin setiap sumber produksi (peralatan-peralatan kerja) dapat digunakan secara aman serta efisien.
  3. Meningkatkan kesejahteraan serta produktivitas kerja.

Fungsi K3

Diterapkannya K3 di dalam tempat kerja memiliki fungsi diantaranya adalah :

  1. Sebagai pedoman untuk melaksanakan identifikasi dan peniliakan akan adanya resiko serta bahaya bagi kesehatan dan keselamatan di tempat kerja.
  2. Membantu memberikan saran dalam perencanaan pekerjaan, proses kerja dan desain tempat kerja.
  3. Sebagai pedoman untuk memantau kesehatan dan keselamatan pekerja di tempat kerja.
  4. Memberikan saran mengenai informasi, edukasi dan pelatihan mengenai kesehatan dan keselamatan kerja di lingkungan tempat kerja.
  5. Sebagai pedoman untuk membuat desain tentang pengendalian bahaya.
  6. Sebagai acuan dalam melakukan pengukuran keefektifan tindakan pengendalian bahaya dan program pengendalian bahaya.

 

1. Kondisi lingkungan bengkel mobil

Kondisi lingkungan bengkel mobil menjadi aspek terpenting k3 bengkel otomotif. Di bengkel mobil Anda akan merasakan banyak kondisi yang bisa mengakibatkan kecelakaan. Misalnya  bahan yang mudah terbakar, mobil yang diangkat tinggi, alat-alat yang berantakan, mesin-mesin yang menyala dan lain sebagainya. Ketahui semua lingkungan ini dan tempatkan diri pada posisi keselamatan yang telah ditata.

2. Pakaian kerja

Pilihlah pakaian yang benar-benar pas sehingga tidak mengganggu pekerjaan Anda. Perusahaan  bisa memberi seragam sesuai dengan bagian masing-masing. Ini yaitu contoh k3 bengkel otomotif fasilitas yang perlu dipenuhi oleh pemilik.

3. Kedisiplinan dalam melakukan prosedur pekerjaan

Jaga agar tempat kerja selalu bersih dan rapi adalah bagian dari kedisiplinan dalam melakukan  prosedur kerja. Ini adalah bagian dari tanggung jawab keselamatan kerja di bengkel mobil.

4. Pencegahan kebakaran

Anda harus memahami dimana letak alat pemadam kebakaran dan cara memakainya. Lap basah karena oli mudah sekali terbakar, karenanya harus langsung dibuang kedalam tempat sampah yang terbuat dari logam atau tertutup.

Sebutkan prosedur K3 yang harus diketahui dan diterapkan di bengkel sepeda motor

 

KESELAMATAN KERJA dalam bidang OTOMOTIF (sepeda motor)

Thursday, September 04, 2014 Sepeda Motor

KESELAMATAN KERJA

Sebelum membahas lebih jauh tentang :

KOMPONEN UTAMA pada SEPEDA MOTOR

 dan subartikelnya, ada baiknya mempersiapkan keselamatan kerja jika ada yang ingin praktek di sekolah atau di bengkel

1. Petunjuk Umum bagi Pekerja

Keselamatan kerja adalah upaya yang dilakukan untuk mengurangi terjadinya kecelakaan, kerusakan dan segala bentuk kerugian baik terhadap manusia, maupun yang berhubungan dengan peralatan, obyek kerja, bengkel tempat bekerja, dan lingkungan kerja, secara langsung dan tidak langsung

. Sejalan dengan kemajuan teknologi, maka permasalahan keselamatan kerja menjadi salah satu aspek yang sangat penting, mengingat resiko bahaya dalam penerapan teknologi juga semakin kompleks. Keselamatan kerja merupakan tanggungjawab semua orang baik yang terlibat langsung dalam pekerjaan dan juga masyarakat produsen dan konsumen pemakai teknologi pada umumnya. Kenyataan menunjukkan bahwa masyarakat kita, termasuk pekerja sepeda motor, kurang memperhatikan keselamatan kerja. Kemungkinan penyebabnya pertama, mereka mungkin tidak memiliki pengetahuan tentang keselamatan kerja. Kedua, mereka sudah tahu, tetapi mengabaikan karena punya kebiasaan buruk. Kebiasaan tidak mematuhi aturan keselamatan kerja untuk pekerja Teknologi Sepeda Motor tidak dapat ditolerir. Untuk menjadi pekerja profesional, setiap orang wajib terlebih dahulu mempelajari keselamatan kerja. Semuanya ada aturan, dan aturan keselamatan kerja harus dilaksanakan dengan kesadaran yang tinggi. Sikap dan kebiasaan kerja yang profesional dibentuk melalui disiplin yang kuat. Bahkan, sikap dan kebiasaan kerja merupakan kunci sukses seorang teknisi yang sukses.

Secara umum, tujuan keselamatan kerja bagi pekerja profesional teknologi sepeda motor dapat dijelaskan sebagai berikut:

Sebutkan prosedur K3 yang harus diketahui dan diterapkan di bengkel sepeda motor

Sebutkan prosedur K3 yang harus diketahui dan diterapkan di bengkel sepeda motor
Sebutkan prosedur K3 yang harus diketahui dan diterapkan di bengkel sepeda motor
Sebutkan prosedur K3 yang harus diketahui dan diterapkan di bengkel sepeda motor

 

1.

Sebelum mulai bekerja, setiap siswa memahami semua peraturan dan tata tertib bengkel. Aturan dan tata tertib bengkel disediakan secara tertulis dan pada awal semester siswa menandatangani surat pernyataan kesediaan mengikuti aturan dan tata tertib bengkel. Setiap siswa diharuskan memakai pakaian kerja khusus dan memakai sepatu khusus untuk bengkel sepeda motor. 2.

Melindungi tenaga kerja atas keselamatan fisik dan mental dalam melaksanakan pekerjaan. Kecelakaan dan bahaya kerja dapat terjadi secara langsung maupun tidak langsung. Bekerja dengan memakai zat kimia yang terkandung dalam oli dan bahan bakar, cat dan bahan lainnya dapat merusak kulit. Bengkel harus menyediakan zat pelindung kulit yang harus dipakai sebelum bekerja dengan bahan-bahan dimaksud. Dan sebaliknya, pekerja harus memakai sesuai dengan aturan bengkel, setiap kali sebelum memulai bekerja. Bila dikerjakan dengan teratur, maka akan menjadi kebiasaan. 3.

Menjamin keselamatan setiap orang yang berada di tempat kerja. Sebelum bekerja, bengkel harus bersih terutama dari kotoran minyak oli dan bahan bakar. Pekerja merupakan bagian dari bengkel dan oleh karena itu, setiap pekerja bertanggung-jawab membersihkan tempat kerjanya. Semua peralatan yang dibutuhkan berada pada tempat yang mudah dijangkau. Pada bengkel sekolah, peralatan dipinjam pada teknisi peralatan dengan memakai tanda terima. Peralatan yang diterima siswa harus diperiksa kondisinya. Pada waktu kerja berakhir, semua peralatan dikembalikan dalam keadaan bersih dan baik. Setiap kerusakan alat harus dilaporkan kepada pengawas atau instruktur. 4.

Obyek kerja diserahkan kepada siswa dari instruktur. Siswa harus sudah memahami prosedur dan permasalahan yang akan dikerjakan. Sebelum masuk bekerja praktek, siswa bertanggung- jawab mempersiapkan dirinya tentang prosedur, alat yamng sesuai dan bahan yang dibutuhkan. Bila ada kesulitan harus menanyakan kepada Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa keselamatan kerja dapat dinyatakan sebagai sesuatu yang menjamin keadaan, keutuhan, kesempurnaan, baik jasmani maupun rohani manusia, serta hasil karya dan budayanya tertuju pada keselamatan masyarakat pada umumnya dan pekerja. Bekerja dengan memperhatikan keselamatan kerja sangat penting artinya, karena bagaimanapun, siswa sebagai manusia pasti tak ada yang menginginkan terjadinya kecelakaan terhadap diri sendiri, apalagi sampai berakibat fatal. Mencegah terjadinya kecelakaan tidak hanya berarti mencegah terjadinya bahaya, tetapi juga ikut melakukan penghematan dari segi biaya, tenaga dan waktu dan sekaligus berarti belajar melakukan sesuatu secara efektif dan efisien. Melihat pada kerugian yang akan timbul akibat adanya kecelakaan kerja bila keselamatan kerja tidak diperhatikan, maka secara garis besarnya ada tiga kelompok yang akan merugi, yaitu: 1.

Kerugian bagi bengkel dan sekolah, antara lain: - Biaya dan waktu pengangkutan korban kecelakaan. - Hilangnya waktu kerja instruktur dan siswa yang menolong sehingga menghambat kelancaran program; - Mencari pengganti waktu praktek - Mengganti dan memperbaiki alat dan obyek kerja yang rusak 2.

Kerugian bagi korban, antara lain: a. Berbagai akibat yang akan diderita seperti cacat fisik,